PENDAHULUAN
Page | 1
Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting
artinya bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih
mengetahui dan memahami bagaimana persediaan dimanage secara benar yang
diterapkan dalam suatu perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam
pencapaian laba yang diinginkan. Menurut prinsip-prinsip akuntansi persediaan
merupakan barang dagang yang disimpan kemudian dijual dalam operasi normal
perusahaan.
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar,
maka biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut biaya pemesanan dan
biaya penyimpanan, jika bahan baku atau barang diproduksi secara internal, maka
biayanya disebut biaya persiapan dan biaya penyimpanan.
Page | 3
yang tidak terpakai, biaya fasilitas produksi yang tidak terpakai (penghasilan yang
hilang), dan biaya uji coba produksi (tenaga kerja, bahan baku dan overhead).
Jika permintaan tidak diketahui dengan pasti, maka akan timbul kategori keiga
dari biaya persediaan yang disebut biaya habisnya persediaan. Biaya habisnya
persediaan adalah biaya-biaya yang terjadi karena tidak dapat menyediakan produk
ketika diminta pelanggan. Contohnya penjualan yang hilang, biaya ekspedisi, serta
biaya akibat produksi yang terganggu.
Page | 4
pemesanan dapat di minimalkan adalah salah satu alasan perusahaan memilih untuk
menyimpan persediaan.
TC =PD/Q + CQ/2
Dimana:
Q= Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan (atau ukuran lot produksi)
Page | 5
C= Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama 1 tahun
D= 10.000 unit
Q= 1.000 unit
P= $ 25 per pesanan
C= $ 2 per unit
Page | 6
Dengan menerapkan persamaan tersebut total biaya adalah $1.250 ($250 +
$1000). Namun, kuantitas pesanan sebanyak 1000 dengan total biaya $1.250 mungkin
bukan merupakan pilihan terbaik.
Q= EOQ =√ 2 PD /C
EOQ =√ (2 x $ 25 x 10.000)/$ 2
=√ 250.000
=500
Adalah titik waktu dimana sebuah pesanan hal baru harus dilakukan (atau
persiapan dimulai. Hal ini merupakan fungsi EOQ, waktu tunggu, dan tingkat dimana
persediaan hamper habis. Waktu tunggu adalah waktu yang di perlukan untuk
Page | 7
menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan dilakukan atau pesiapan di
mulai. Mengetahui tingkat penggunaan dan waktu tunggu akan memungkinkan kita
untuk menghitung titik pemesanan kembali yang memenuhi tujuan berikut.
Penggunaan maksimal 60
Rata-rata penggunaan 50
Selisih 10
Waktu tunggu x4
Persediaan pengamanan 40
Page | 8
Dengan keberadaan persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dihitung sebagai
berikut.
Pada contoh komponen lemari es, titik pemesanan kembali untuk persediaan dengan
persediaan pengaman dihitung sebagai berikut.
Jadi secara otomatis, pesanan ditempatkan ketika tingkat persediaan turun menjadi
240 unit.
Page | 9
meninggalkan model EOQ dan beralih ke pendekatan just-in-time untuk proses
manufaktur dan pembelian.
Just In Time (JIT) mengganti tata letak pabrik tradisional ini dengan suatu
pola sel manufaktur. Sel manufaktur terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokkan
dalam kumpulan, biasanya dalam bentuk setengah lingkaran. Mesin-mesin diatur
sehingga mereka dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi secara
berurutan.Tiap sel dipersiapkan untuk menghasilkan produk atau kumpulan produk
Page | 10
tertentu. Produk dipindah dari satu mesin ke yang lainnya dari awal hingga selesai.
Para pekerja ditugaskan pada sel-sel dan dilatih untuk mengoperasikan semua mesin
dalam sel.
e. Pengaruh persediaan
Just In Time (JIT) umumnya menurunkan persediaan hingga tingkat yang
sangat rendah. Pencapaian terhadap tingkat yang tidak signifikan dari persediaan
adalah vital bagi kesuksesan Just In Time.Just In Time (JIT) menolak untuk
Page | 11
menggunakan persediaan sebagai solusi dari masalah-masalah ini. Bahkan,
persediaan tidak hanya dipandang sebagai pemborosan namun sebagai sesuatu yang
langsung berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing.
Page | 12
2.2.3 Kinerja Jatuh Tempo : Solusi JIT
Kinerja jatuh tempo adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menanggapi
kebutuhan pelanggan. Sistem JIT memecahkan maslah kinerja jatuh tempo bukan
dengan menimbun persediaan, tetapi dengan mengurangi tenggang waktu secara
dramatis.
Page | 13
Secara tradisional, persediaan disimpan sehingga perusahaan dapat
mengambil keuntungan diskon kuantitas dan melindungi diri dari kenaikan harga di
masa mendatang atas barang yang dibeli. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya
persediaan. Sistem JIT mencapai tujuan yang sama tanpa harus menyimpan
persediaan. Solusi JIT adalah menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan
sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi sedekat mungkin dengan fasilitas
produksi dan membangun keterbatasan pemasok secara lebih intensif.
Page | 14
throughput adalah selisih antara pendapatan penjualan dan biaya variabel tingkat unit
seperti bahan baku dan listrik. Persediaan adalah seluruh uang yang dikeluarkan
organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput. Beban operasi
disefinisikan sebagai seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah
persediaan menjadi throughput.
a. Produk yang Lebih Baik.
Produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Hal ini juga berarti
bahwa perusahaan mampu memperbaiki produk dan menyediakan produk yang sudah
diperbaiki tersebut secara cepat ke pasar.
b. Harga yang Lebih Rendah.
Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya penyimpanan, biaya investasi per
unit, dan beban operasi lainnya seperti lembur dan beban pengiriman khusus. Harga
yang lebih rendah atau margin produk yang lebih tinggi dapat saja terjadi jika kondisi
kompetitif tidak memerlukan pemotongan harga.
c. Daya Tanggap.
Tingkat persediaan menandakan kemampuan perusahaan untuk merespon.
Tingkat yang tinggi secara relatif terhadap pesaing akan mengakibatkan kelemahan
kompetitif. Dengan kata lain, TOC menekankan pengurangan persediaan dengan
mengurangi teggang waktu.
Page | 15
Kendala dimana sumber daya yang terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh
bauran produk disebut kendala longgar sedangkan kendala yang mengikat adalah
kendala dimana sumber daya yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya. Dengan
asumsi biaya tingkat non unit sama dengan bauran produk yang berbeda-beda,
bauran oprimal merupakan bauran yang memaksimalkan kontribusi margin.
3. Menyubordinasi apa pun, selain dari keputusan yang dibuat pada langkah 2.
Pada intinya kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh pebrik.Semua
departemen lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan kendala drummer. Prinsip
ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang sesuatu.
Page | 16
5. Mengulangi proses.
Pada akhirnya kendala sumber daya akan diangkat sampai pada suatu titik
dimana kendala tersebut tidak mengikat lagi, kemudian akan memunculkan kendala
drummer yang baru. Setelah kendala drummer baru muncul, maka proses TOC akan
berulang kembali. Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.
Page | 17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Page | 18
DAFTAR PUSTAKA
http://zetzu.blogspot.nl/2012/02/teori-kendala-theory-of-constraint.html
http://prianttaruh.blogspot.nl/2016/01/makalah-manajemen-persediaan-
inventory.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/08/makalah-manajemen-
persediaan.html
Page | 19