PENDAHULUAN
nilai tambah kepada produk atau jasa. Sementara departemen jasa merupakan
alokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya ini
1
3. Bagaimana cara mengatasi masalah impelementasi metode alokasi biaya
departemen ?
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini lebih mengetahui apa itu alokasi
metode alokasi biaya departemen pendukung, dan tarif overhead departemen dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
4. Secara wajar menentukan imbal jasa yang diperoleh manajer atas upaya dan
efektif mengenai produk dan departemen. Metode alokasi biaya juga harus
Accounting Standards Board, ketika SEC bergerak menuju kesatu titik temu
3
antara standar-standar AS dengan internasional) dan Internal Revenue Service.
mungkin berbeda karena tiga tujuan: manajemen biaya, pelaporan keuangan, dan
kepatuhan pajak.
Tujuan kedua adalah memotivasi manajer, yang berarti bahwa, agar dapat
efektif, alokasi biaya harus memberikan imbal jasa kepada manajer departemen
menguranginya dan hal itu akan mengurangi biaya pemeliharaan. Disisi lain, jika
persegi, manajer – yang tidak dapat memengaruhi jumlah luas lantai – tidak akan
termotivasi,
yang akan dicapai ketika alokasi biaya menyediakan insentif yang efektif untuk
setiap manajer yang bertindak secara otonom dengan cara yang konsisten dengan
adalah bahwa metode alokasi biaya menarik perhatian manajer terhadap fasilitas
bagi upaya individu dan upaya bersama-sama untuk mengelola biaya-biaya ini
4
Tujuan keempat adalah kewajaran, yang tercapai ketika alokasi biayanya
jelas, objektif, dan diaplikasikan secara konsisten. Dasar alokasi biaya yang paling
dan wajar daripada alokasi berdasarkan luas lantai dalam kaki persegi, jumlah
produk yang dihasilkan, atau biaya tenaga kerja pada departemen tersebut.
dengan jumlah kerusakan namun, luas lantai dalam kaki persegi atau biaya tenaga
Dalam situasi tertentu, tidak tersedia dasar hubungan sebab akibat dan
digunakan untuk dengan dasar yang berkaitan dengan ukuran, seperti manfaat
yang diterima (benefit received), yang sering kali diukur secara nonkuntitatif.
lebih berfungsi bagi departemen ini dan departemen ini menggunakan komputer
Sejumlah isu ketika merupakan hal yang penting dalam alokasi biaya.
Pertama, isu etika muncul ketika biaya dialokasikan ke produk atau jasa yang
dihasilkan baik untuk pasar yang penuh kompetisi maupun badan publik atau
5
pembelian berdasarkan biaya aktual ditambah margin, produk yang dijual dengan
penuh kompetisi dihadapkan pada kompetisi harga. Insentif dalam situasi ini
menggeser biaya produksi dari produk yang penuh kompetisi ke produk dengan
isu ekuitas atau kewajaran yang muncul ketika unit pemerintahan mengganti biaya
institusi swasta atau ketika unit pemerintah memberikan pelayanan kepada publik
dengan uang pembayaran. Pada kedua kasus tersebut metode alokasi biaya
digunakan untuk menentukan harga atau jumlah biaya penggantian yang tepat.
Meskipun tidak ada satu ukuran ekuitas yang terdapat pada kasus seperti ini,
tujuan alokasi biaya yang diidentifikasi pada awal bab ini merupakan suatu
Isu etika penting yang ketiga adalah pengaruh dari metode alokasi yang
dipilih terhadap biaya produk yang dijual ke atau dibeli dari anak perusahaan
diluar negeri. Metode alokasi biaya biasanya biasanya memengaruhi biaya produk
jumlah pajak yang dibayarkan didalam dan luar negeri. Perusahaan dapat
produk yang dibeli dinegara-negara dengan tarif pajak yang tinggi atau dinegara-
6
multinasional. Metode-metode yang paling dapat diterima oleh otoritas pajak ini
7
Untuk alokasi tahap pertama, lihat infromasi Beary Company pada tampilan
7.3.Beary memproduksi dua produk serta memiliki dua departemen produksi dan
dua departemen jasa. Biaya langsung sebesar $36.000 dapat ditelusuri kesetiap
departemen, dan biaya tidak langsung sebesar $30.000 (biaya tenaga kerja sebesar
$25.000 dan biaya bahan baku sebesar $5.000) bersifat umum bagi seluruh
menggunakan jumlah jam tenaga kerja untuk mengalokasikan biaya bahan baku
tidak langsung.
Total biaya langsung sebesar $36.000 dapat ditelusuri ke tempat departemen, dan
biaya overhead dialokasikan menggunakan jumlah jam tenaga kerja (untuk bahan
pengguna jumlah jam tenaga kerja dan jumlah jam mesin sebagai presentase dari
total penggunaan. Biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar $25.000 dialokasikan
departemen jasa 1 sebesar $3.750 (bagian total biaya tenaga kerja tidak langsung
pada departemen 1, atau 15% * $25.000). Alokasi biaya tenaga kerja tidak
pula, biaya bahan baku tidak langsung sebesar $5.000 dialokasikan ke empat
departemen menggunakan jumlah mesin. Jumlah biaya bahan baku tidak langsung
yang dialokasikan ke departemen jasa 1 sebesar $500 (10% * $5.000). Total biaya
8
langsung dan biaya tidak langsung yang dialokasikan sebesar $66.000, sama
9
Tahap Kedua dan Ketiga : Alokasi
produksi. Tahap ini adalah tahap alokasi yang paling kompleks karena jasa dapat
mengalir bolak-balik antar-departemen jasa. Tahap ini sering kali disebut juga
1.800 jumlah jam tenaga kerja departemen jasa 1 (720) digunakan untuk melayani
departemen jasa
untuk melayani departemen jasa 1. Anda dapat melihat kedua arus bolak-balik
10
Presentase hubungan jasa pada umumnya ditentukan dengan mengacu
pada jumlah jam tentang kerja, jumlah unit yang diproses, atau beberapa dasar
alokasi lainnya yang paliing baik mencerminkan jasa yang disediakan bagi
departemen tersebut. Pada Beary Company, prsesntase arus jasa untuk setiap
departemen jasa ditentukan menurut jumlah jam tenaga kerja yang digunakan
untuk jasa yang disediakan bagi departemen jasa lainnya dan departemen
waktu tenaga kerjanya untuk melayani departemen jasa 2 dan 30 persen waktunya
dengan dua tahap: (1) metode langsung, (2) metode bertahap, serta (3) metode
timbal-balik.
Metode langsung
Metode langsung (direct method) merupakan metode yang paling sederhana dari
ketiga metode alokasi biaya per departemen karena mangabaikan arus timbal-
11
balik. Alokasi biaya diselesaikan dengan menggunakan arus jasa hanya ke
departemen produksi dan menentukan bagian dari jasa tersebut untuk setiap
departemen produksi.
Metode Bertahap
12
Metode kedua dalam mengalokasikan biaya departemen jasa adalah metode
13
Metode Timbal-balik
dari ketiga metode yang ada karena, tidak seperti metode lainnya, metode tersebut
14
Tiga isu tambahan yang perlu dipertimbangkan ketika
disinsentif yang muncul ketika dasra alokasi yang ditetapkan tidak berkaitan
dengan penggunanaan, (2) pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar alokasi
Menentukan dasar alokasi yang tepat dan jumlah presentase jasa yang disediakan
oleh departemen jasa seringkali merupakan suatu hal yang sulit. Contohnya,
penggunaan jumlah jam tenaga kerja dapat menjadi tidak tepat pada pabrik yang
terotomatisasi di mana kerja merupakan sebagian kecil dari total biaya. Demikian
pula, luas ruangan dalam kaki persegi dapat menjadi titik tepat untuk
Lebih lanjut, penggunaan luas ruangan dalam kaki persegi dapat memunculkan
Apabila alokasi biaya ditentukan dari penggunaan aktual, disinsentif dapat muncul
15
Alokasi Biaya (dual allocation) memisahkan biaya tetap dengan biaya variable
Keterbatasan lain dari metode alokasi tiga departemen adalah bahwa metode
daripada biaya jasa yang dapat dibeli departemen tersebut dari pemasok laur.
jenis pinjaman.
16
menyediakan jasa keuangan, mencakup laporan keuangan secara teratur dan
Produk gabungan dan produk sampingan berasal dari pemrosesan satu input atau
dari proses produksi yang sama yang memiliki nilai jual yang relative besar.
Produk-produk yang nilai total penjualannya lebih kecil jika dibandingkan dengan
products).
mentah yang sama. Sampai dengan suatu titik tertentu pada proses produksi, tidak
ada perbedaan yang dapat dibuat antara produk-produk tersebut. Titik dalam
pertama kalinya disebut juga titik pisah (split-off point). Setelah itu, proses
produksi yang terpisah dapat diaplikasikan pada setiap produk. Pada titik pisah,
sifatnya.
titik pisah (meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
produk-produk gabungan. Biaya tambahan yang terjadi setelah titik pisah yang
17
tambahan(additional processing cost) atau biaya yang dapat
dipisahkan(separable cost).
Output lain dari produksi gabungan mencakup bahan sisa, limbah, serta
unit-unit rusak dan cacat. Bahan sisa merupakan sisa proses produksi yang
memiliki nilai pemulihan yang kecil atau tidak memiliki nilai pemulihan. Limbah,
dan bahan sisa, beberapa produk tidak memnuhi standar kulaitas dan dapat
menggunakan metode (1) ukuran fisik, (2) nilai jual pada titik pisah, serta (3) nilai
ukuran fisik seperti pon, gallon, yard, atau volume unit yang diproduksi pada titik
pertama adalah memilih ukuran fisik yang tepat sebagai dasar alokasi. Kita dapat
menggunakan unit input atau output. Jika unit output digunakan, metode ini
Keunggulan dan kelemahan. Keunggulan metode ukuran fisik adalah (1) metode
ini mudah digunakan dan (2) kriteria untuk alokasi biaya gabungan bersifat
18
gabungan dan tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ukuran fisik apa pun.
Setiap produk juga dapat memiliki ukuran fisik yang unik (gallon untuk satu
produk dan pon untuk produk untu produk lainnya) dan dengan demikian, metode
ukuran fisik mungkin tidak dapat digunakan. Metode berikut ini ditunjukan untuk
Metode nilai jual pada titik pisah merupakan metode alternative dan banyak
digunakan metode nilai jual pada titik pisah (sales value at split-off method)
produk berdasarkan nilai jual relatifnya pada titik pisah. Perlu diingat bahwa nilai
jual merupakan harga jual dikalikan dengan jumlah unit produksi, bukan jumlah
unit penjualan actual. Tahap kedua adalah menentukan proporsi nilai jual setiap
tersebut.
metode tersebut (1) mudah dihitung dan (2) dialokasikan menurut pendapatan dari
setiap produk. Metode tersebut lebih unggul daripada metode ukuran fisik karena
Salah satu kelemahan metode nilai jual adalah bahwa harga pasar untuk
beberapa industry berubah secara konstan. Selain itu, harga jual pada titik pisah
19
mungkin tidak tersedia karena pemrosesan tambahan dibutuhkan sebelum produk
Tidak seluruh produk gabungan dapat dijual pada titik pisah. Dengan demikian,
tidak ada harga pasar yang melekat di beberapa produk pada titik pisah. Dalam hal
ini, kita menggunakan konsep nilai bersih yang dapat direalisasikan. Nilai bersih
yang dapat direalisasikan(net realizable value – NRV) dari suatu produk adalah
estimasi nilai jual produk pada titik pisah yang ditentukan dengan cara
NRV = Nilai jual akhir – Biaya pemrosesan tambahan dan biaya penjualan
dengan metode ukuran fisik karena, seperti metode nilai jual jual pada titik pisah,
profitabilitas produk.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
Empat: Jakarta.
https://www.academia.edu/34455223/MAKALAH_AFE_ALOKASI_BIAYA
_DEPARTEMEN_PENDUKUNG
22