Disusun Oleh :
Dosen :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan
akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah dan juga untuk khalayak
ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah
ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen
Mata Kuliah Ilmu Pendidikan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................18
KESIMPULAN.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kenapa orang masih tak percaya bahwa rokok itu berbahaya, “pakar kesehatan
masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Profesor
Hasbullah Thabrany mengatakan ini karena masyarakat masih banyak melihat penyebab
kematian perokok dari penyebab terdekatnya saja seperti sakit jantung atau kanker yang
dianggap dipicu karena faktor lain”. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan bisa menjadi faktor terbesar masyarakat menderita berbagai penyakit,
termasuk gangguan pernapasan. Masyarakat bisa memulainya dengan selalu menjaga
kebersihan lingkungannya dan memeriksakan kesehatan tubuhnya secara rutin kepada
lembaga kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit untuk mengetahui apakah ada
penyakit atau gangguan pada sistem pernapasannya, dengan begitu masyarakat dapat
mengantisipasi sebelum benar-benar menderita gangguan sistem pernapasan. Seperti
yang dikatakan oleh banyak orang, lebih baik mencegah daripada mengobati.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2) Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
7
b. Laringitis, laringitis adalah peradangan membran mukosa yang melapisi laring
dan disertai edema pita suara. “Laringitis adalah inflamasi laring. Hal tersebut
merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada laring
(pita suara), yang menyebabkan suara sesak dan hilagnya suara” (Wikipedia,
2016). Menurut wikipedia, ada dua tipe laringitis yaitu laringitis akut dan
laringitis kronis yang dijelaskan sebagai berikut:
1) Laringitis akut hanya berlangsung beberapa hari sedangkan laringitis kronis
dapat bertahan hingga lebih dari 3 minggu.
2) Laringitis akut sering terjadi setelah infeksi saluran napas atas akut dan
hampir semuanya sembuh dengan cepat. Sedangkan laringitis kronik lebih
umum terjadi saat musim dingin dan sering terjadi setelah flu biasa atau
influenza.
8
(Wikipedia, 2016). Menurut wikipedia, sinusitis dibagi atas berbagai jenis
sebagai berikut:
1) Sinusitis akut: Sebuah kondisi mendadak seperti gejala seperti pilek, hidung
tersumbat dan nyeri wajah yang tidak hilang setelah 10 sampai 14 hari.
Sinusitis akut biasanya berlangsung 4 minggu atau kurang.
2) Sinusitis subakut: Sebuah peradangan yang berlangsung 4 sampai 8 minggu.
3) Sinusitis kronis: Suatu kondisi yang ditandai dengan gejala radang sinus
yang berlangsung 8 minggu atau lebih.
4) Sinusitis berulang: Beberapa serangan dalam setahun.
d. Rhinitis, rhinitis adalah suatu inflamasi yang timbul pada membran mukosa
hidung. “Rhinitis adalah peradangan dan iritasi yang terjadi di membran mukosa
di dalam hidung” (Alodokter, 2016). Menurut alodokter, rhinitis secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi yang
dijelaskan sebagai berikut:
1) Rhinitis alergi atau yang disebut juga hay fever disebabkan oleh alergi
terhadap unsur seperti debu, kelupasan kulit hewan tertentu, dan serbuk sari.
2) Rhinitis nonalergi tidak disebabkan oleh alergi tapi kondisi seperti infeksi
virus dan bakteri.
9
Radang amandel (Tonsilitis)
10
c. Bronkitis, bronkitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus.
“Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronkus) (saluran
udara di dalam paru-paru)” (Wikipedia, 2016). Selain itu, wikipedia juga
menyebutkan bahwa bronkitis biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan
sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,
bronkitis bisa bersifat serius.
d. Abses paru, abses paru adalah suatu lesi nekrotik setempat pada parenkim paru
yang berisi pus (nanah). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
abses merupakan kumpulan pus (nanah) yang terletak dalam satu kantung
yang terbentuk dalam jaringan yang disebabkan oleh suatu proses infeksi oleh
bakteri, parasit atau benda asing lainnya. Jadi, abses paru merupakan keadaan
dimana terdapat pus (nanah) di dalam paru-paru.
b. Laringitis Etiologi laringitis antara lain : virus, bakteri, perluasan infeksi rhinitis.
Selain itu, laringitis dapat juga disebabkan oleh:
11
gigi, dan komplikasi rhinitis.
4) Abses Paru Timbulnya abses paru sering disebabkan oleh radang paru-
paru akibat nekrosi bakteri, seperti kuman stapilokokus aureus dan
klebsiela oneumoniae. Bakteri juga dapat timbul sebagai hasil
pembususkan emboli.
12
Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas
pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
a. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
dialami penderita emfisema.
b. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik
untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
2. Pneumonia
13
peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit
berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paruparu yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu
banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan
bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang
lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat
rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa
menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit 15
Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanakkanak
dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga
tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan
pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan
bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah
menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan
sputum.Carapenularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum
diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang
beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
a. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy
(chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam
waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh
(Immun) yang lemah.
b. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi
pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi
muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat
menyebabkan Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel
14
darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam
melawan suatu infeksi.
c. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan
tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu
mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka
potensial tinggi terkena Pneumonia.
d. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat 16
kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan
menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita
penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
e. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar
sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan
salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur
berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan
menjadi media berkembangnya bakteri.
15
dengan pemberian antijamur. Disamping itu pemberian obat lain untuk
membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti
(penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat
penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses
pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.
3. Influenza
16
menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di
kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala yang berat,
menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau
wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan
dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan
18 gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui
pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test secara genetik.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari
jumlah virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila
didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini
akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga
hidung dan saluran nafas. Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam
beberapa jam akan mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel
sehingga dapat meninggalkan sel yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang
baru, baik sel yang berada di sebelahnya atau menempel pada air ludah dan
menyebar melalui udara. Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien
mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai
sakit pada waktu menelan dan serak.
Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada
kondisi ini biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada
tenggorokan. Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang
dengan sendirinya. Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus
dan bakteri yang berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah
putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah
masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu
untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan
terasa lemas dan lemah.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Sistem pernapasan adalah sistem di dalam tubuh manusia yang mengatur
masuknya gas oksigen (O2) dari atmosfer dan keluarnya gas karbo dioksida
(CO2) dari dalam tubuh.
2. Penyakit/gangguan pernapasan manusia bermacam-macam. Manurung, Suratun,
Krisanty, dan Ekarini (2009:71—83) menyebutkan, penyakit infeksi pada
saluran pernapasan atas yaitu faringitis, laringitis, sinusitis, dan tonsilitis. Untuk
penyakit infeksi saluran pernapasan bawah, menurut Manurung, Suratun,
18
Krisanty, dan Ekarini (2009:93—138) yaitu pneumonia, tuberkulosis paru,
bronkhitis, dan abses paru.
3. Faktor penyebab gangguan sistem pernapasan bisa dari bakteri, virus, jamur,
kuman, kebiasaan hidup, maupun lingkungan.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diperoleh saran-saran berikut ini:
1. Bagi orang tua atau dewasa, terutama laki-laki, mulai dibiasakan untuk
mengurangi mengonsumsi rokok, lebih baik lagi jika berhenti merokok. Dengan
begitu dapat mengurangi resiko terkena penyakit/gangguan pernapasan.
2. Bagi orang tua yang sudah mempunyai anak, diharapkan dapat menjaga anak
dari lingkungan sekitar. Misalnya, di ruangan yang berdebu dan di jalanan yang
dominan dengan asap kendaraan bermotor dengan memakai masker.
3. Bagi setiap individu, dibiasakan selalu menjaga kebersihan di lingkungannya
agar tetap bersih dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
19
masih-ada-orang-yang-tak-percaya-rokokberbahaya), diakses pada 24 Februari 2020.
Alodokter.
Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi. Jakarta: CV Trans Info Media. Putri, A. 2011.
Macam Pernapasan, (Daring), (https://agustinaputri001.wordpress .com/pernapasan-pada-
manusia/materi/jenis-pernafasan/).
https://id.scribd.com/uploaddocument?archive_doc=372966347&escape=false&metadata=%7B
%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D
20