Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Pancasila memiliki bermacam-macam fungsi dan kedudukan, antara lain sebagai


dasar Negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa dan kepribadian bangsa.
Pancasila juga sarat akan nilai, yaitu nilai ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan
dan keadilan.

A. Apa itu Etika?

Dalam percakapan sehari-hari dan dalam berbagai tulisan sangat sering seseorang
menyebut istilah etika, meskipun sangat sering pula seseorang menggunakannya secara
tidak tepat. Sebagai contoh penggunaan istilah ‘etika pergaulan,etika jurnalistik,etika
kedokteran’ dan lain-lain,padahal yang dimaksud etiket,bukan etika. Etika dan etiket itu
berbeda. Etika adalah kajian ilmiah terkait dengan etiket atau moralitas. Maka istilah
yang tepat adalah etiket pergaulan,etiket jurnalistik,etiket kedokteran dan lain-lain.

B. Aliran-aliran Besar Etika

Dalam kajian etika dikenal tiga teori yaitu deontologi,teleologi dan keutamaan.
Setiap aliran memiliki sudut pandang sendiri-sendiri dalam hal menilai apakah suatu
perbuatan dikatakan baik atau buruk.

1) Etika Deontologi
Etika deontologi memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesual atau tidak dengan kewajiban.
Ukuran kebaikan dalam etika deontologi adalah kewajiban, kemauan baik, kerja
keras dan otonomi bebas. Lalu bisa dikatakan tindakan yang baik adalah
didasarkan atas otonomi bebasnya tanpa ada paksaan dari luar.
2) Etika teleologi
Pandangan etika teleologi berkebalikan dengan etika deontologi, yaitu bahwa
baik buruk suatu tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan
itu.
Jawaban yang diberikan oleh etika teleologi bersifat situasional yaitu memilih
mana yang membawa akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban, nilai
norma yang lain.
Persoalan yang kemudian muncul adalah akibat yang baik itu baik menurut siapa?
apakah baik menurut pelaku atau menurut orang lain? Atas pertanyaan ini, etika
teleologi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu egoisme etis dan utilitarianisme
 Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung
bagaimana akibatnya terhadap banyak orang
 Egoisme eis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang
berakibat baik untuk pelakunya.
1
Tindakan dikatakan baik apabila mendatangkan kemanfaatan yang besar
dan memberikan kemanfaatan bagi sebanyak orang.

Etika utilitarianisme ini menjawab pertanyaan etika egoisme, bahwa


kemanfaatan diri diperbolehkan sewajarnya, karena kemanfaatan itu harus
dibagi kepada yang lain.

3) Etika keutamaan
Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan
pada penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal,tetapi pada
pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
Selanjutnya akan dibahas tentang etika Pancasila sebagai suatu aliran etika
alternatif, baik dalam konteks keindonesiaan maupun keilmuan secara lebih luas.

C. Etika Pancasila
Etika Pancasila tidak memposisikan secara berbeda atau bertentangan
dengan aliran-aliran besar etika yang mendasarkan pada kewajiban.
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk
pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan,kerakyatan, dan keadilan.

D. Pancasila sebagai solusi persoalan bangsa dan negara (studi kasus korupsi)
Situasi negara saat indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Begitu
banyak masalah menimpa bangsa ini dalam bentuk krisis yang
multidimensional. Krisis ekonomi, politik, budaya,
sosial,hankam,pendidikan dan lain-lain. Tragisnya,sumber krisis justru
berasal dari badan badan yang ada di negara ini,baik eksekutif,legislatif
maupun yudikatif yang notaben badan badan inilah yang seharunya
menjaga amanat rakyat.

1
Disampaikan dalam seminar “kurikulum/modul pembelajaran pendidikan jarak jauh pancasila”, yang
diselenggarakan atas kerja sama UGM dan DIKTI di hotel novotel yogyakarta tanggal 28november 2012
PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI
PENGEMBANGAN ILMU

A. Pendahuluan
Andaikan para ilmuwan dalam pengembangan ilmu konsisten akan janji
awalnya ditemukan ilmu, yaitu untuk mencerdaskan manusia,
mematabatkan manusia dan mensejahterakan manusia.
Fakta yang kita saksikan saat ini ilmu-ilmu empiris mendapatkan tempatnya
yang sentral dalam kehidupan manusia karena dengan teknologi modern
yang dikembangkannya dapat memenuhi kebutuhan praktis hidup manusia.

B. Ilmu dalam perspektif historis


Ilmu pengetahuan berkembang melangkah secara bertahap menurut
dekade waktu dan menciptakan jamannya, dimulai dari jaman Yunani
kuno,Abad tengah,Abad modern,sampai abad kontemporer.

C. Beberapa aspek penting dalam ilmu pengetahuan


Melalui kajian historis tersebut yang pada hakikatnya pemahaman
tentang sejarah kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan, dapat
dikonstatasikan bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung dua aspek yaitu
aspek fenomenal dan struktural.
 Aspek fenomenal menunjukan bahwa ilmu pengetahuan mewujud
dalam bentuk masyarakat,proses,dan produk.
 Aspek struktural menunjukan bahwa ilmu pengetahuan didalamnya
terdapat unsur-unsur jawaban yang diperoleh kemudian disusun
dalam suatu kesatuan sistem.
D. Pilar-pilar penyangga bagi eksistensi ilmu pengetahuan
Melalui teori relativitas Einstein paradigma kebenaran lama yang
dibangun oleh fisika Newton yang ingin selalu membangun teori absolut
dalam kebenaran ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai