PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit katup jantung merupakan kelainan aliran darah melintasi katup jantung.
Katup normal adalah aliran searah dan aliran yang tidak terhalangi. Katup membuka
artinya tekanan proximal katup lebih tinggi dari tekanan dalam ruang atau pembuluh
darah sebelah katup. Sedangkan katup menutup artinya tekanan distal lebih tinggi dari
tekanan dalam ruang proximal katup (Purnomo, 2003).
Penyakit jantung katup merupakan salah satu penyakit jantung yang dapat berakhir
pada keadaan gagal jantung. Kelainan katup yang terjadi dapat disebabkan oleh infeksi,
kelainan bawaan, ataupun trauma. Jantung memiliki 4 katup, dan kesemua katup dapat
mengalami kerusakan. Satu kerusakan katup dapat menyebabkan kerusakan katup yang
lain (Depkes RI, 2009).
Ada satu penyakit yang akan mengganggu fungsi katup aorta, yakni stenosis aorta
atau penyempitan katup aorta. "Angka kejadian stenosis aorta meningkat seiring
bertambahnya usia. Jika stenosis aorta terjadi sebelum usia 50 tahun, sering kali ini
disebabkan oleh penyakit katup jantung reumatik," ujar dokter spesialis jantung dan
pembuluh darah dr Antono Sutandar SpJP-K pada diskusi kesehatan di Siloam Hospitals
Kebon Jeruk, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain karena faktor usia dan penyakit jantung reumatik, kelainan bawaan pada
katup itu juga mempercepat terjadinya stenosis aorta. "Normalnya katup aorta terdiri atas
tiga daun katup (tricuspid valve). Jika katup aorta hanya memiliki 2 daun katup (bicuspid
valve) ataupun 1 daun katup (unicuspid valve) karena kelainan sejak lahir, stenosis aorta
akan terjadi lebih cepat," ujar dokter yang juga Wakil Ketua Siloam Heart Institute itu.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah