Anda di halaman 1dari 2

 Tidak ada penurunan

CEDERA kesadaran atau kehilangan


kesadaran < 20 menit
 Amnesia post traumatik < 24

KEPALA 
jam
Tidak ada gangguan saraf
 Tidak ada muntah
 Pasien dapat mengeluh nyeri
kepala atau pusing

2. Cedera Kepala Sedang


Bagaimana bisa terjadi?  Pasien tidak dapat atau dapat
menuruti perintah pemeriksa,
Benturan pada kepala dapat
namun respon yang diberikan
mengakibatkan perdarahan dan
tidak sesuai
pembengkakan otak yang
 Kehilangan kesadaran ≥ 20
meningkatkan tekanan di dalam
menit dan ≤ 36 jam
kepala. Peningkatan tekanan di
 Amnesia post traumatik ≥ 24
dalam kepala tersebut
jam dan ≤ 7 hari
Apa itu cedera kepala? menyebabkan otak terdesak
 Muntah menyemprot
sehingga saraf – saraf didalamnya
 Kejang
Cedera kepala adalah trauma rusak dan mengalami gangguan.
mekanik pada kepala yang terjadi 3. Cedera Kepala Berat
Otak dapat mengalami kerusakan
baik secara langsung atau tidak
secara langsung jika terjadi trauma  Pasien mengalami penurunan
langsung, dapat mengakibatkan
tembus atau penetrasi pada kesadaran yang progresif atau
gangguan fungsi saraf, fisik,
kepala, misalnya karena luka tusuk kehilangan kesadaran > 36 jam
kognitif, dan psikososial yang
atau tembak.  Amnesia post traumatik > 7
bersifat sementara atau permanen
hari
(PERDOSSI, 2007).
 Tanda kerusakan saraf fokal
(sesuai lokasi otak yang
Apa penyebabnya?
mengalami kerusakan),
Cedera kepala disebabkan oleh misalnya gangguan
benturan atau penetrasi penglihatan, gangguan nafas
(masuknya suatu benda kedalam dan kelumpuhan.
kepala) yang bisa terjadi karena:
Apa tanda dan gejalanya?

 Kecelakaan lalu lintas Berikut ini adalah tanda dan gejala


 Kecelakaan kerja berdasarkan berat - ringannya
 Jatuh cedera kepala (Mansjoer, 2000;
 Perkelahian Brain Injury Association of
 Dan sebab lainnya Michigan, 2005) :

1. Cedera Kepala Ringan


 Pasien sadar dan menuruti
perintah pemeriksa
Apa saja komplikasinya? Bagaimana  Antikonvulsan, digunakan
untuk menghentikan kejang
 Koma
penanganannya?
yang mungkin terjadi pada
Penderita tidak sadar dan Airway, memastikan jalan nafas pasien cedera kepala.
tidak memberikan respon. tidak terganggu atau tersumbat. Antikonvulsan juga dapat
Pada situasi ini secara khas Pada pasien CKB dengan diberikan sebelum kejang
berlangsung hanya beberapa sumbatan jalan nafas dilakukan muncul sebagai profilaksis
hari atau minggu, setelah pemasangan Endotracheal Tube. (pencegahan).
masa ini penderita akan
terbangun, sedangkan Breathing, memastikan pasien
beberapa kasus lainnya dapat bernafas normal dan  Manitol, adalah obat yang
memasuki vegetatif state spontan. Jika terdapat gangguan digunakan untuk menurunkan
(tidak sadar hingga berbulan- nafas dapat diberikan oksigen dan tekanan di dalam kepala. Obat
bulan). dipasang ventilator jika tidak ini tidak boleh diberikan
dapat bernafas spontan. kepada pasien cedera kepala
 Kejang dengan hipotensi.
Circulation, memastikan aliran
Penderita yang mengalami
darah lancar termasuk monitoring
cedera kepala dapat
tekanan darah pasien. Terapi Bedah
mengalami kejang pada masa
minggu pertama setelah Disability, melakukan pemeriksaan Terapi bedah umumnya dilakukan
cedera. fungsi neurologis dan GCS secara jika terjadi perdarahan yang
berkala untuk mendeteksi mengakibatkan peningkatan
 Infeksi perburukan klinis secara dini. tekanan di dalam kepala dan
Fraktur (retak / patah) tulang
berpotensi menyebabkan
tengkorak atau luka terbuka Exposure, melakukan pemeriksaan
perburukan klinis secara progresif.
dapat merobekkan membran fisik secara menyeluruh dan
otak (meningen) sehingga mencermati apakah ada cedera
kuman dapat masuk dan lain di tubuh pasien.
menyebabkan infeksi.

 Alzheimer atau parkinson


Pada kasus cedera kepala
resiko terjadinya penyakit
Alzheimer menjadi tinggi dan
sedikit kasus berkembang
menjadi Parkinson

Terapi Medikamentosa

 Analgetik, digunakan untuk


mengurangi rasa nyeri yang
dialami penderita.

Anda mungkin juga menyukai