Disusun oleh :
G3A019051
2019
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 65 tahun
Status : Nikah
Alamat : Semarang
No Register : 389442
DiagnosaMedis : CKD
2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
b. Riwayat penyakit
Pasien mengatakan sesak nafas, sesak dirasakan sampai punggung, mual, lemas,
nafsu makan menurun, pasien merupakan pasien CKD on HD.
3. Pengkajian sekunder
a. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas
b. Breathing
Pola nafas hiperventilasi, irama ireguler, RR 35 x/menit, SPO2 95%
c. Circulation
Tekanan darah 188/97 mmHg, nadi 88 x/menit,nadi regular, capillary refill > 3
detik, konjungtiva anemis, edema ekstremitas bawah
d. Disability
Tingkat kesadaran composmentis GCS E : 4 M: 6 V: 5 pupil isokor, reaksi
terhadap cahaya : kanan + kiri +
c. Exposure
Suhu: 36,50C, akral terba dingin, odema di ekstremitas bawah.
4. Pengkajian sekunder
a. Sign and symptom
Pasien mengatakan sesak nafas sejak tadi malam, pasien juga merasa lemas,
mual serta nafsu makan menurun. Pasien memiliki hipertensi sejak tahun 2007,
pasien memiliki DM sejaktahun 2012 dan pasien memulai HD sejak tahun 2012.
Pada saat dikaji pasien merasakan sesak nafas, lemas, mual dan nafsu makan
menurun.
b. Allergies
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan ataupun cuaca.
c. Medication
Pasien mengatakan sedang mengkonsumsi obat karena baru saja pulang dari RS
3 hari yang lalu.
d. Post medical history
Pasien mengatakan melakukan HD sudah sejak tahun 2012 yang lalu, pasien
menderita hipertensi sejak tahun 2007 dan DM sejak tahun 2012 yang lalu.
e. Last oral intake
Pasien mengatakan terakhir makan dengan sayur, lauk pauk dan minum air
putih serta minum obat.
f. Event prodicing incident
Pasien mengatakan merasakan sesak sejak tadi malam sehingga dibawa ke RS.
5. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium
Tanggal 15-10-2019 jam 23:31:15
Hematologi
Hemoglobin : 9,3 g/dL
Lekosit : 15400/mm3
Hematokrit : 26,6%
Trombosit : 2480000/mm3
Eritrosit : 2,91 juta/mm3
MCV : 91,0 fl
MCH : 32,1 pg
MCHC : 35,1 g/dL
RDW : 14,5 %
MPV : 7,2 fl
Hitung Jenis (diff)
- Eosinofil : 3,0%
- Basofil : 0,2%
- Neutrofil : 73,1%
- Limfosif : 19,3%
- Monosit : 4,4%
BGA
PH : 7,354
PcO2 : 41,0 mmHg
PO2 : 150,9 mmHg
SO2 : 98,9 %
BE (ecf) : -2,7 mmol/L
BE (B) : -1,7 mmol/L
HCO3 : 23,1 mmol/L
TCO2 : 24,4 mmol/L
A-aDO2 : 230,6 mmHg
PO2/FIO2 : 252,5 mmHg
Kimia Klinik
Ureum : 43 mg/dL
Creatinine : 3.5 mg/dL
b) Foto thorak
Edema paru
c) Hasil EKG
Sinus rythme
B. Analisa data
NO Tanggal Data fokus Problem Etiologi TTD
1. 15- 10- DS : pasien mengatakan Pola nafas tidak hiperventilasi
2019 sesak efektif Risma
DO :
- RR 35 x/menit,
- hiperventilasi,
- SPO2 95%
- PH : 7,354
- PcO2:: 41,0 mmHg
- PO2 : 150,9 mmHg
- SO2 : 98,9 %
- BE(ecf):-2,7 mmol/L
- BE (B): -1,7 mmol/L
- HCO3 : 23,1 mmol/L
- TCO2: 24,4 mmol/L
- A-aDO2:230,6 mmHg
- PO2/FIO2:252,5 mmHg
C. Diagnosa keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
D. Intervensi
gl D Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD
x
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji pola pernafasan Risma
15-10-2019 1 selama 1 x 2 jam diharapakan pola nafas pasien
efektif dengan kriteria hasi : 2. Monitor vital sign
- RR 24x/menit 3. Berikan posisi posisi semi
- SpO2 99% fowler
4. Beri O2
15-10-2019 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji lokasi edema Risma
2 selama 1 x 2 jam diharapkan volume 2. Monitor vital sign
cairan dalam batas normal dengan 3. Kolaborasi pemberian
kriteria hasil : furosemid
- Tidak edema
- CRT < 3 detik
E. Implementasi
F. Evaluasi
Tgl D Evaluasi T
x T
D
15-10-2019 1 S : pasien mengatakan sesak berkurang
O:
- RR 30 x/menit Risma
- SPO2 97%
A : masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji pola pernafasan pasien
2. Monitor vital sign
3. Berikan posisi posisi semi fowler
4. Beri O2
1 2 S : pasien mengatakan kaki masih bengkak
15-10-2019 O : ekstremitas ka/ki edema Risma
A: masalah kelebihan volume cairan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1.Kaji lokasi edema
2. Monitor vital sign
3. Kolaborasi pemberian furosemid