Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dra. Erlinda Simanungkalit

Disusun Oleh :

Nama : Robintang Sirait (3193321023)

Mata Kuliah : Sejarah Daerah Sumatera Utara

Kelas : C Reguler 2019

Fakultas Ilmu Sosial

Jurusan Pendidikan Sejarah

Universitas Negeri Medan

2020

1
KATAPENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan tugas critical book report ini tepat pada wakatunya.

Penulis  menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan critical book ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.

Semoga critical book report ini bermanfaat bagi pembaca, dan penulis mohon maaf
jika terdapat benyak kekurangan dikarenakan penulis masih dalam tahap belajar. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2020

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review

Mengkritik suatu buku sangatlah penting buat kalangan mahasiswa maupun


mahasisiwi,karena dengan mengkritik suatu buku seseorang dapat mengetahuin dan
memahami apa saja yang disajikan si penulis dalam sebuah buku.Selaim itu,kritikal ini juga
melatih kita dalam mengevaluasi dan menganalisis sebuah pembahasan dari si
penulis,sehinggan hal ini dapat menjadi masukkan ataupun saran bagi si penulis untuk
kedepannya.krtikal book ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca agar
sama-sama dapat mengerti bagaimana langkah-langkah yang baik dalam mengkritik sebuah
buku.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review

Tujuan dari mengkritik buku ini adalah untuk referensi ilmu yang dapat menambah
wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
buku,menjadi bahan pertimbangan,penganalisa dan pembanding serta menyelesaikan salah
satu tugas dari mata kuliah Profesi Pendidikan

C. Manfaat Critical Book Review

Critical book review ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.Manfaat
untuk penulis critical book report ini adalah membuat kita sebagai penulis tahu cara
meringkas, menilai,mengkritik,dan membandingkan isi buku satu dengan yang lain dengan
baik dan benar yang sesuai dengan kaidah yang berlaku,begitu pun bagi pembaca memiliki
manfaat diantaranya menambah pengetahuan dan edukasi mengenai hal yang saya kritik
disini yaitu tentang PROFESI PENDIDIKAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Derasnya arus infomasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan
untuk mengembangkan segala diensinya baik itu dibidang pengetahuan, nilai dan sikap,
maupun keterampilan. Perkembangan dimensi manuasia dapat dilakukan melalui
pendidikan seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan emosi, dan
memiliki kreatifitas yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis
untuk memperiapan generasi muda yang memiliki kebudayaan, kecerdasan emosional
yang tinggi dan meguasai mega skill yang mantap.latar belakang penulisan buku ini ialah
untuk membantu pengguna buku dalam memilih buku yang lebih baik serta untuk
memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan.

1.2. Tujuan

Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan

2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kesesuaian materi dari buku?

2. Apa Kekurangan dan Kelebihan dari buku?

1.4 Manfaat

1.Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku kedepannya

2.Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku

4
BAB II

PEMBAHASAN

Identitas Buku pertama

Judul BUKU : Profesi pendidikan

ISBN : 978-602-7938-05-02

Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.pd

Penerbit : Unimed Press

Kota terbit : Medan

Tahun terbit :2020

Jumlah halaman :268

Buku kedua

Judul Buku : Profesi Kependidikan

ISBN : 978-602-5757-03-2

Penyusun : David Sigalingging S.Pd

Penerbit : UNPAD

Kota Terbit : Padang

Tahun Terbit : 2010

Jumlah halaman : 82 Halaman

5
2.2. RINGKASAN BUKU

BUKU 1 :

BAB I : HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

Secara etimologis istilah profesi berasal sari bahasa inggris “profesion” yang berakar
dari bahasa latin”profeus” yang artinya mengakui.atau menyatakan mampu dalam suatu
bentuk pekerjaan. Jadi pengertian dari profesional kependidikan adalah suatu keahlian yang
didapat dari sutu usaha yang dilakukan selama ini dibidang pendidikan.Yang dimana
pendidikan didapat dari perkuliahan selama ini baik diperkuliahan ataupun pelatihan secara
rutin.Ciri-ciri Profesi adalah sebagai berikut

1. Memiliki keahlian dan keterampilan yang unggul

2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi masyarakat

3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa
pelatihan

4. Berfungsi bagi semuanya(sosial)

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru:

1. Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu mengelola


kelas
2. Menggunakan media sumber dan landasan-lanadasan kependidikan
3. Mengelola interaksi belajar mengajar dan program pelayanan
4. Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian

Adapun sub kompetensi dalam pedagogik adalah sebagai berikut

1. Memahami peserta didik secara mendalam


2. Merancang pembelajaran sesuai aturan
3. Merancang evaluasi peserta didik

BAB II : PROFESIONALISASI GURU

6
Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtunan
perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu,kemajuan sosial berjalan terus,rangkaian
tindakaan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk. Di Indonesia,telah
banyak wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalisme
guru,misalnya memperdayakan Pusat Kegiatan Guru(PKG).Usaha lain yang dapat
menigkatkan kompetensi professional guru adalah member kesempatan kepada guru
merenungkan atau merefleksikan sejauhmana ia telah menguasai prinsip-prinsip
paedagogi secara umum maupun prinsip lainnya.

Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,pengalaman,dan kesungguhan
daam bekerja.Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara kuantitas dan kualitas
dapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberi kepadanya.

Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksankan tugasnya adalah :

1) Kepeminpinan kepala sekolah,

2) Fasilitas kerja,

3) Harapan-haraapan dan

4) Kepercayaan personalia sekolah.

Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:1). Faktor internal dari
guru itu sendiri,2). Kondisi lingkungan tempat kerja dan 3). Kebijakan
pemerintah.Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.Hasil dari penilaian kinerja guru dapat
menggambarkan sosok keprofesionalan yang dapat ditampilkan oleh guru,secara nyata
selama melaksanakan tugas keguruannya dalam kehidupan nyata. Adapun cirri-ciri dari
guru yang profesional yaitu:memiliki kemampuan interpersonal,memiliki hubungan baik
dengan siswa,mampu memeperhatikan siswa secara tulus,menunjukkan antosis mengajar
yang tinggi,mampu menhajam siswa dalam kegiatan pembelajaran,mamapu meberi
kesempatan bagi siswa yang berbicara

BAB III : PERAN ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN

7
Sebagai seorang tenaga professional,guru harus senantiasa proaktif meningkatkan
pengetahuan,sikap,dan keterampilannya secara terus menerus.Sasaran penyikapan itu
meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan,organisasi profesi,teman
sejawat,peserta didik,tempat

kerja,pimpinan lembaga dan lingkungan pekerjaan.Sebagai jabatan yang harus dapat


menjawab tantangan perkemabangan masyarakat,jabatan guru harus pula selalu
dikembangkan dan dimuktahirkan.Dalam bersikap guru harus selalu menagadakan
pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat tugas-tugasnya.

BAB IV : PERANANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata dasar manage
yang berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen sering dikatakan sebagai
ilmu,kiat dan profesi.Dapat disimpulkan bahwa managemen adalah suatu proses
pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
suatu organisasi/lembaga.

Fungsi managemen pendidikan adalah perencanaan,pengorganisasian,penyusunan


pegawai,pengarahan,koordinasi,pencatatan dan pelaporan pengawasan. Mangemen
pendidikan memiliki tugas yaitu harus mengelola administrasi atau manager
pendidikan.Kegiatan operasional yang harus diatur yaitu: penyusunan persiapan
mengajar(SAP),pelaksanaan proses belajar,pengelolaan peserta didik,pengelolaan
personalia pendidikan,pengellaan perlengkapan pendidikan ,pengelolaan keuangan
pendidikan,pengelolaan layanan khusus,pengelolaan ketatausahaan(kantor) dan
pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Managemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.Sebagai


alat,managemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efisien dengan

8
memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia
sehingga semuanya menjadi satu menuju satu titik akhir,guru secara profesional
melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajarr hingga
mencapai tujuan pendidikan.Manajemen pendidikan disekolah harus dijalankan sesuai
dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip manajemen yang efektif dan
efisien.Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan,guru bidang studi harus
memahami dan mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam managemen pendidikan
dengan melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang
dikelola oleh kepala sekolah sebagai manager pendidikan disekolah.

BAB V: BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak
boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan guru di sekolah. Upaya
memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai
tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi,
intelektual, sosial, dan moral spiritual. Sifat-sifat konseling diantaranya:

Pertolongan diarahkan kepeningkatan kemampuan dalam menghadapi hidu


ccdengan segala persoalannya

· Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiran


ilmiah

· Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan aktivitas


dan tanggung jawab

· Pertolongan yang isi,bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-


tiap masalah

· Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak

BUKU 2

BAB I : KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Profesi

9
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah profesi,
menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan simbol dari suatu
pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.

B. Profesi Guru

. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, Ronan
Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hampir semua
usaha reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan penerapan
metode mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).

C. Ciri ciri guru profesional

Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru
dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid dan
proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan siswanya.
Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta
cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil
belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilaku
murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mempu bersifir sistematis tentang apa yang
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan
bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

BAB II : GURU SEBAGAI PROFESI

1. Hakekat dan martabat guru

Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan, sebab
dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas. Apabila
penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau idealisme di atas,
bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan penghargaan

10
masyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara maju memberikan
penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia

2. Kompetensi guru

Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik (murid)
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan
adalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama). Ketiga komponen
pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah satu komponennya,
maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.

Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu anak didik
mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih keterampilannya
dalam berbagai bidang.

3. Organisasi Profesional Guru

a. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan

Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah jabatan
profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk mengendalikan
keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah ini
telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih dikenal dengan singkatan
PGRI. Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945. Salah satu tujuan dari PGRI
adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni,1986)

Selain itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:

1. Misi politis,/ideologis

2. Misi persatuan/organisatoris

3. Misi profesi

4. Misi kesejahteraan

b. Jenis-jenis organisasi keguruan

11
Disamping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang diakui
pemerintah saat ini, ada organisasi sekolah yang disebut Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), yang didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada Departemen
Pendidikan Nasional. Selain dari pada organisasi tersebut juga ada organisasi resmi di
bidang pendidikan, yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang saat ini
mempunyai devisi-devisi, antara lain Asosiasi Bimbingan dankonseling Indonesia
(ABKIN), Himpunan Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN), Himpunan Sarjana
Bahasa Indonesia (HSPBI) dan lain-lain.

4. Kode Etik Guru

A. Pengertian Kode Etik

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya dimasyarakat.

Kode Etik Guru Indonesia

Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan


suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta
kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya
sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangun yang berjiwa Pancasila

2.Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan


kebutuhan anak didik masing –masing .

3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak


didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik

5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun


masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .

12
6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu Profesinya .

7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .

8.Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru
Profesional sebagai sarana pengapdiannya.

9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam


bidang Pendidikan.

BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL

1. Guru Yang Ideal

Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru.Banyak


Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam Roestiyah, 1989)
memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :

1) Menguasai bahan pelajaran

2) Mengelola program belajar mengajar

3) Mengelola kelas

4) Menggunakan media/sumber belajar

5) Menguasai landasan-landasan kependidikan

6) Mengelola interaksi belajar mengajar

7) Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran

8) Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian pendidikan guna


keperluan pengajaran.

2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Wewenang Guru

13
Keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai negeri yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak atau membimbing peserta
didik pada pendidikan dasar dan menengah.

BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan
proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau
kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan ,alatdan
asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan konseling
sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa\

B. Latar Belakang Perlunya bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan

1. Latar belakang social budaya

2. Latar belakang pendidikan

3. Latar belakang psikologi

C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu dalam
mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif dimasyarakat,
hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan kemampuan yang ada.

BAB V : PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM


BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

1. Program bimbingan
dan konseling A. Makna
dan tujuan
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan yang
terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu (Winkel, 1991).

14
Prayitno, (2000) memberikan makna bahwa program bimbingan dan konseling (BK)
adalah satuan nrencana kegiatan BK yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

B. Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Bidang-bidang bimbingan

a. Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan untuk


membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yanga beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani
b. Bidang bimbingan sosial,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan
untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang
dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan

15
2.3 KELEBIHAN, KELEMAHAN DAN KRITIK

KELEBIHAN

1. Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara penyajian isi
permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola pengembangan
pembahasanberdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah pembaca dalam
memahami dan mengerti isi buku.
2. Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas atau latihan
pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama mahasiswa dalam menguji
tingkat kompetensi yang diperoleh, sedangkan pada buku pembanding kedua
3. Penggunaan analogi yang baik untuk memahami maksud penulis untuk sebagian
ulasan materi yang memerlukan pendekatan menggunakan penjelasan analogi seperti
pada halaman 112 dan 114.
4. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup
masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
5. Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih terperinci dan
jelas.
6. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin penting
yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu pembaca
mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan baik
7. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap bab
mempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk
memperdalam pemahamannya
8. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
9. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti
dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika terlalu
lama membcanya.
10. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya
sehingga pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang terkandung didalamya.
Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.

16
KELEMAHAN

1. Kekuranagn sesuaian inti paragraph pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian
yang tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.

2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yang
memakai Arial dan kadang memakai Calibri.

3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode pada
bacaan materi.

4. Kekurangan dalam penulisan pada hal 121 yakni penulis ingin menunjuk suatu
halaman untuk memperjelas konsep yang dijelaskan

5. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu
dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat. Hal ini terlihat pada halaman
123 “dengan melalui”.

6.Terdapat penulisan yang salah pada : halaman 131 yakni “diarti kam”, halaman 171
“rokhani”, halaman 185 “dikawatirkan”, halaman 186 “m?syarakat”, halaman 204
“akreologi”, halaman 226 “kaedah”. Dan lainnya.

7. Terdapat kalimat yang ambigu pada halaman 152 “mata-mata pelajaran”.

KRITIK

1. Dalam mengangkat suatu permasalahan memang dibutuhkan suatu data yang banyak,
akan tetapi jangan terlalu dipaksakan sehingga sebagian datanya ada yang tidak bisa
dipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau sebagian masih terdapat kesangsian jangan
digunakan.
2. Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang sistematis, namun
juga tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap pembahasan isi mengikat suatu
simpulan khusus pembahasan tersebut.

17
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya ilmiah. Hal
ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data atau informasi ilmiah
yang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan sifat masyarakat global.

Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup kemungkinan hanya
dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak bagi guru
dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk menyikapi
perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.

II. Saran

Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersebdiri yang telah terbangun
dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan eksternal di dunia profesi
kependidikan.Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga diuraikan kelemahan dari
buku ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai dengan anggapan atau kebutuhan
pembaca pada khususnya.Buku ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi kelangsungan
kehidupan kita msing-msaing calon pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetp
terupdate denga revisi-revisi yang lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan
perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sigalingging, David., (2010)., Profesi Kependidikan., Padang : UNPAD

Wau, Yasaratodo., (2017)., Profesi Kependidikan., Medan : Unimed Press.

19
20

Anda mungkin juga menyukai