Konsep Penyakit
1. Definisi Penyakit
Diare akut merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru yang
ditandai dengan buang air besar lembek / cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya biasanya ( 3 kali atau lebih dalam sehari ) dan berlangsung kurang dari 14
hari.
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak Iebih dan 3 kali sehari, disertai
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dan satu minggu. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak
normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa peningkatan volume
cairan, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah. Hidayat (2008)
Diare merupakan buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g
atau 200ml / 24 jam. Dan juga dapat atau tanpa disertai lendir dan darah
( Guerrant,2001 ; Ciesla, 2003 )
Diare merupakan pasase feses dan konsistensi lunak atau cair, sering dengan atau tanpa
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh efek-efek kemoterapi pada apitelium (Tusker,
1998 : 816
II. Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
1) Faktor infeksi
a. Faktor internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare. Meliputi infeksi internal sebagai berikut :
- Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella, tersinia, aeromonas dll.
- Infeksi parasit : cacing ( asoanis, trichuris, oxyuris, protozoa, terdapat
dan jamur.
b. Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti : otitis
media akut ( OMA). Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak
berumur dibawah 2 tahun.
2) Faktor Malabsosrsi
- Malabsorsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa)
3) Faktor makanan
Basi beracun alergi, alergi terhadap tekana
4) Faktor psikologis
Rasa tahut dan cemas ( jarang tetapi )
III. Manifestasi Klinis
1. Menurut Suriadi (2001), Manifestasi klinis diare yaitu :
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
b. Kram perut
c. Demam
d. Mual
e. Muntah
f. Kembung
g. Anoreksia
h. Lemah dan pucat
i. Turgor kulit menurun sampai jelek
j. Kelopak mata cekung
2. Manifestasi klinis diare yaitu ( Nelwan, 2001 ; Procop et al, 2003 )
Diare akut karena infeksi dapat disertai keadaan muntah-muntah dan atau
demam, nyeri perut atau kejang perut
3. Menurut Kliegman, Marcdante dan Jenson (2006), dinyatakan bahwa
berdasarkan banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit dari tubuh, diare dapat
dibagi menjadi :
a) Diare tanpa dehidrasi
b) Diare dengan dehidrasi ringan ( 3% - 5% )
c) Diare dengan dehidrasi sedang ( 5% - 10% )
d) Diare dengan dehidrasi berat ( 10 % - 15 % )
IV. Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan : jenis cairan , cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya
2. Dietetik ( cara pemberian makanan)
3. Obat-obatan
1) Pemberian cairan,
pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan per oral berupa
cairan yang berisi NaCL dan Na HCO3 dan glukosa untuk diare akut.
Cairan parontenal, pada umumnya cairan Ringer Laktat (RL)
diberikan tergantung berat atau ringan dehidrasi yang diperhtungkan
dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan Bbnya.
2) Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan BB kurang dari
7 kg jenis makanan :
Susu ( ASI )
Makanan setengah padar (bubur)
3) Obat-obatan
Obat anti sekresi, Asetosal dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum
30mg.
Antibiotik, umumnya tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang
jelas bila penyebab nya kolera, diberikan tetrasiklin 25-50mg/kg
BB/hari.
V. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai
komplikasi sebagai berikut :
1. Dehidrasi ( ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Rinjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejala miteorismus, hipotoni otot, lemak, bradikardia,
perubahan elektrokardigram)
4. Kejang-kejang pada dehidrasi hipertonik
5. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik)
6. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi enzim
laktasi.
1. Pengkajian
1.1 Wawancara
Anamnesa :
3) Dada
a) Troraks
b) Abdomen
Inspeksi : Ada /tidak bekas operasi ,striae dan linea. Palpasi : TFU kontraksi
ada/tidak ,Posisi ,kansung kemih penuh/tidak Auskultasi : DJJ ada/tidak.
4) Genitalia
Dehidrasi
DO : Klien tampak
Nafsu makan menurun mual, muntah (3x)
TTV : S : 36 C
Ketidakseimbangan nutrisi N : 85x/menit
kurang dari kebutuhan R : 28x/menit
tubuh BB : 8,5kg
Tucker, Susan Martin, dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan,
Diagnosis dan Evaluasi. (ed. 5). Alih Bahasa Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC
T.Heather Herdman, PhD, Rn. Nanda Internasional diagnosis Keperawatan definisi dan
klasifikasi 2012-2014, EGC