Anda di halaman 1dari 2

Apatis terhadap lingkungan

Apatis merupakan gejala psikologis yang ditandai dengan kurang terangsangnya


emosional atau motivasi seseorang dalam menyikapi kejadian- kejadian yang terjadi di
sekitarnya. Apatis terhadap lingkungan berarti sifat ketidakpedulian kita pada lingkungan di
sekitar kita. Lingkungan yang bersih dan ideal adalah lingkungan yang bebas dari kotoran,
sampah polusi tanah , polusi air , maupun polusi udara. Kondisi lingkungan dewasa ini di
Indonesia bisa dibilang sangat memprihatinkan. Penyebabnya bisa karena sampah yang
dibuang sembarangan, kurangnya pengawasan aparat pemerintah, sikap acuh tak acuh
masyarakat Indonesia terhadap lingkungan yang ditinggalinya. Padahal seharusnya ,
masyarakat menyadari dan peduli terhadap lingkungan yang berada disekitarnya karena
keadaan lingkungan itu juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Orang yang
apatis dalam bermasyarakat pada umumnya lebih memilih untuk hidup mandiri dan tidak
bergantung pada orang lain. Orang yang seperti ini juga cenderung tidak memperdulikan
keadaan di sekitarnya. Hal ini tentunya tidak berdampak baik pada diri sendiri karena pada
dasarnya manusia adalah makhluk social yang memiliki pikiran dan perasaan saling
membutuhkan satu sama lain untuk menjalani hidupnya. Contohnya saja, saat dia sakit dan
tidak bisa melakukan apapun, maka dia akan membutuhkan bantuan orang lain untuk
membantunya berobat atau mengantarkannya ke rumah sakit. Orang yang apatis terhdap
sekitarnya akan sulit mendapat pertolongan atau bantuan dari siapapun. Apatisme ini juga
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Karena adanya gadget seperti telepon genggam dan
juga adanya media sosial. Masyarakat menjadi lupa waktu dan tidak memperdulikan sekitar
karena hanya terfokus pada gadget dan hidup di dunia maya. Contoh akibat sikap apatis
terhadap linkungan adalah masalah sampah yang dapat menjadi wadah penyakit bagi
masyarakat disekitar. Masalah sampah ini tumbuh dari perilaku membuang sampah secara
sembarangan oleh masyarakat. Sebenarnya mereka bukannya tidak ingin membuang sampah
pada tempatnya, tapi karena itu sudah merupakan suatu kebiasaan buruk. Ataupun alasan
lainnya mereka membuang sampah sembarangan adalah mungkin karena sekarang ini telah
memasuki era globalisasi di mana semua harus dikerjakan secara cepat. Oleh karena itu
karena tidak ada tempat sampah /tempat sampah tersebut terletak jauh, mereka langsung
membuang sampah tersebut sembarangan. Tempat yang kotor akan menjadi sarang lalat dan
nyamuk yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit seperti diare, demam berdarah dan
sebagainya. Contoh ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan lainnya adalah
merokok. Sebenarnya mereka tau bahwa merokok dapat merugikan diri sendiri, namun
mereka tetap melakukannya dengan berbagai alasan, dampak merokok pada diri sendiri
adalah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, impotensi, dsb. Tapi tanpa mereka
sadari merokok juga dapat merugikan banyak orang di dunia ,asap yang dikeluarkan dari
rokok adalah polusi udara,sedangkan polusi udara adalah salah satu faktor terjadinya efek
rumah kaca. Dan akibat dari efek rumah kaca adalah mengkikisnya lapisan ozon. Lapisan
ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari pancaran sinar UV (Ultra Violet) yang
berlebihan. Jadi apabila lapisan Ozon mengkikis maka pasti semua sudah tau akibatnya.
Tuhan sudah memberikan kita kuasa terhadap bumi ini. Manusia mendapat mandat dari
Tuhan untuk mengelola atas segala sesuatu yang ada di bumi. Kuasa tersebut berlaku di darat,
di air, maupun di udara. Tetapi kita sebagai gambar dan rupa Tuhan yang diberikan kuasa
oleh-Nya malah berlaku acuh tak acuh. Karena itu marilah kita semua bersama-sama mulai
kebiasaan yang baik dari sekarang. Seperti kata pepatah ”kebersihan sebagian dari iman”.
Jadi jika dilingkungan kita terdapat sampah, maka sampah tersebut menggambarkan bahwa
keimanan dalam diri kita kurang,dan begitu pula sebaliknya apabila di linkungan kita bersih
dari sampah maka semua itu mencermikan bahwa keimanan kita sangat kuat. Daerah sekitar
anda tersebut perlu terpelihara kebersihannya agar semakin menguntungkan. Dimulai dari
kesehatan tubuh, terjaganya solidaritas masyarakat, hingga keuntungan dari segi
perekonomian. Anda bisa memulainya sekarang. Pemeliharaan lingkungan sehat tidaklah
sulit.anda hanya perlu membiasakan diri, bersungguh-sungguh, berkomitmen, dan berusaha.
Masihkah anda ingin membiarkan lingkungan anda kotor dan menuai akibatnya? Silahkan
tentukan sendiri jawaban anda.

Anda mungkin juga menyukai