Oleh :
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu : Bagaimana peranan Konsultan dalam Industri Jasa Konstruksi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1. Karakteristik Industri Jasa Konstruksi
Karakteristik jasa konstruksi adalah sangat spesifik sekali karena sifatnya
sangat berbeda dengan jasa industri-industri yang lain. Sifat spesifik
tersebut ditandai oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Merupakan suatu bisnis dengan resiko yang sangat tinggi yang penuh
dengan ketidak pastian dengan laba yang rendah.
2. Pasar sangat dikuasai oleh pembeli karena kepentingan pembeli sangat
dilindungi dengan adanya : konsultan pengawas, bank garansi, asuransi,
prosedtir kompetisi dan adanya sangsi-sangsi penalti terhadap kontraktor,
dilain pihak kepentingan kontraktor hampir tidak dilindungi sama,sekali.
3. Harga jual atau nilai kontrak bersifat sangat konservatif Sedangkan
biaya produksi mempunyai sifat yang sangat fluktuatif.
4. Standard mutu dan jadwal waktu pelaksanaan ditetapkan oleh pembeli.
5. Proses konstruksi yang selalu berubah akibat dari lokasi dan hasil karya
perencanaan yang selalu berbeda karakteristiknya.
6. Reputasi dari kontraktor sangat mempengaruhi pengambilan keputusan
dari pembeli.
4
Sebelum terjadi krisis moneter, sektor jasa konstruksi mengalami
pertumbuhan yang cukup fantastik. Sehingga tak heran apabila sektor itu
disebut sebagai motor penggerak sektor perekonomian yang utama.
Saat ini kontraktor nasional masih sangat kesulitan untuk bersaing dengan
kontraktor asing yang mampu memperoleh finansial dengan bunga rendah
di negaranya. Sementara kontraktor Indonesia, fasilitas jaminan bank-nya
saja masih sering ditolak oleh pemilik proyek di luar negeri. Pemberian
fasilitas khusus bagi kontraktor yang berupaya mendapatkan tender diluar
negeri sudah banyak dilakukan di negara-negara lain seperti Singapura,
Malaysia, Cina dan Korea, dengan harapan usaha jasa konstruksinya dapat
menghasilkan devisa bagi negara. Fasilitas tersebut disebabkan kontraktor
di Korea atau Jepang digandeng investor swasta maupun pemerintah dari
negaranya sendiri.
Selain itu ada beberapa kelemahan kontraktor nasional, antara lain
dalam hal manajemen organisasi. Kelemahan lainnya adalah minimnya
pengalaman terjun ke luar negeri, sehingga bisa dikatakan bahwa
“lapangan” di mancanegara itu masih asing bagi kontraktor nasional.
Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan beberapa cara, misalnya dengan
menjalin kerja sama kemitraan dengan perusahaan kontraktor asing,
memperbaiki profesionalitas dan manajemen usaha, serta terus menerus
mempelajari karakteristik bisnis konstruksi di berbagai negara.
Untuk lebih mencermati kondisi jasa konstruksi Indonesia dalam
era globalisasi tersebut maka dilakukan proses analisis SWOT. Dimana era
globalisasi akan membuka selebar-lebarnya kesempatan kepada kontraktor
lain untuk berusaha di Indonesia.
5
2.2.1. Konsultan Perencana
6
ahli di bidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal
elektrikal, listrik, dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun
dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
7
dimana konsultan perencana berperan. Sedangkan ketika memulai dan
selama masa kontruksi, disini peran konsultan pengawas lebih besar.
8
7. Siapa yang mengeluarkan SKA?
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, dapat dibuat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Konsultan Perencana
Suatu badan perorangan atau badan usaha yang dipilih oleh pemilik
proyek / kontraktor pelaksana untuk melakukan perencanaan.
2. Konsultan Pengawas
Badan usaha / perorangan yang ditunjuk oleh owner untuk melakukan
pekerjaan pengawasan sehingga suatu proyek dapat dibangun dengan
kualitas baik dalam waktu cepat dan efisien sesuai rencana.
Jadi, seorang konsultan itu memberikan analisis atau kajian, opini atau
pendapat, serta penjabaran (detail) atas suatu fenomena yang menjadi fokus
perhatian seorang pembuat keputusan atau sebuah organisasi. Satu hal yang
pasti, konsultan tidak pernah membuat keputusan untuk klien, dia hanya
memberikan analisis, opini, dan penjabaran. Keputusan tetap di tangan klien.
3.2. Saran
Semakin berkembangnya dunia industri konstruksi, maka kegiatan
tinjauan terhadap Konsultan juga harus dilakukan perubahan dari waktu ke
waktu. Dalam hal ini, tinjauan pustaka atau referensi sebaiknya didasarkan
pada peraturan terkini yang diterbitkan pemerintah atau asosiasi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
https://trinela.wordpress.com/2009/03/14/industri-jasa-konstruksi/
https://ilmusipil.com/
10