Disusun Oleh
3. Pembimbing
a. Pembimbing I : Yusnan Badruzzaman, S.T., M.Eng
b. Pembimbing II : Lilik Eko Nuryanto, B.Eng, M.Kom
Menyetujui:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
2. LATAR BELAKANG
Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk mentransformasikan
daya atau energi listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,
melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap – tiap keperluan
sehingga transformator merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam
penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Penyaluran energi
listrik ke konsumen dari jaringan 20 KV selalu melewati transformator daya untuk
mengubah tegangan menjadi 400 VAC yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
Kendala yang terjadi pada umumnya adalah transformator daya yang berada
dalam kondisi bertegangan tidak dapat dideteksi secara dini apakah transformator
mengalami gangguan atau tidak. Padahal, kerusakan pada transformator
menyebabkan kelangsungan pelayanan terhadap konsumen akan terganggu. Hal
tersebut tentu berpengaruh terhadap SAIDI dan SAIFI. Selama ini PT. PLN hanya
mengadakan pemeliharaan rutin menurut jadwal dengan waktu tertentu dan sangat
sulit mengetahui kondisi transformator yang mengalami gangguan bila terjadi
gangguan diluar jadwal pemeliharaan tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut,
maka dibutuhkan sistem pemantauan kondisi transformator secara online. Dengan
konsep tersebut, PT. PLN dapat mengetahui secara dini transformator-
transformator yang mengalami gangguan. Pemantauan tersebut sangat diperlukan,
terkait dengan kebutuhan penyaluran energi listrik secara kontinyu dan terjamin.
Oleh karena itu penulis ingin membuat sebuah alat yang dapat memonitoring
indikator elektris berupa arus dan tegangan trafo serta indikator mekanis secara
online melalui PLC dan SCADA.
3. PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembuatan tugas akhir ini untuk menjaga agar topik masalah tidak
keluar dari permasalahan, kami hanya membatasi hal-hal sebagai berikut :
1. Memonitor kondisi transformator dengan indikator elektris dan
mekanis secara online.
2. Tampilan SCADA yang menampilkan hasil monitoring transformator
secara online.
4. TUJUAN
Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
5. TINJAUAN PUSTAKA
A. Trafo Distribusi Tiga Fasa
Umumnya konfigurasi gardu tiang yang dicatu dari SUTM adalah T
section dengan peralatan pengaman lebur Cut-Out (FCO) sebagai
pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur
(pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA)
sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja
petir.
Gambar 1. Gardu Portal, Trafo Distribusi Tiga Fasa
dan Single Line Diagramnya.
Untuk transformator fase tiga , merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor
grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral
langsung dihubungkan dengan tanah. Untuk konstruksi, peralatan
transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada SPLN D3.002-1:
2007. Transformator gardu pasangan luar dilengkapi bushing tegangan
menengah isolator keramik. Sedangkan transformator gardu pasangan
dalam dilengkapi bushing tegangan menengah isolator keramik atau
menggunakan isolator plug-in premoulded.
B. PLC
Programmable Logic Controller atau yang biasa disebut PLC adalah suatu
alat Control yang menggunakan perintah Logic yang bekerja secara
digital, memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan perintah-
perintah untuk melakukan fungsi khusus untuk mengontrol berbagai jenis
mesin atau proses melalui modul analog atau digital input/output.
Pada prinsipnya PLC bekerja melalui modul input yang menerima data-
data berupa sinyal melalui peralatan input luar yang dapat berupa sakelar,
tombol, dan sensor dari sistem yang dikontrol. Data-data masukan yang
masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul input menjadi sinyal
digital. Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU (Central
Processing Unit) yang ada di dalam PLC, sinyal digital itu diolah sesuai
dengan program yang telah dibuat dan disimpan di dalam memorinya.
Selanjutnya CPU mengambil keputusan dan memberikan perintah melalui
modul output dalam bentuk sinyal digital. Kemudian oleh modul output
sinyal digital tersebut diubah kembali menjadi sinyal analog untuk
menggerakkan peralatan output luar yang dapat berupa relay, kontaktor,
solenoid valve, heater, atau alarm yang nantinya dapat beroperasi secara
otomatis sesuai sistem yang dikontrol.
PLC TWIDO adalah salah satu pruduk dari perusahaan PT. Schneider
Electric, untuk type dari PLC twido, terdari dari 2 type yaitu :
1) PLC TWIDO Compact
2) PLC TWIDO Modular
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini adalah merupakan gambar dari
type dari PLC TWIDO Modular dan Compact.
6. METODE
Metodologi yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah:
A. Metode Pengumpulan data utama dan studi pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data baik dari sumber data dari
PUIL, Standard SPLN, serta buku maupun internet yang berhubungan
dengan hal-hal yang dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini.
B. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung ke
lapangan kerja, kemudian hasilnya digunakan sebagai sumber data.
C. Metode Bimbingan
Metode ini dilakukan dengan cara meminta pengarahan dan petunjuk dari
dosen pembimbing dan dosen umum.
D. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada
pihak yang bersangkutan mengenai sumber data yang akan diambil.
7. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah pembaca dalam mepelajari isi lapoan, penulis membuat
sistematika laporan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang Latar belakang masalah, tujuan dan manfaat
dalam pembuatan Tugas Akhir, Rumusan dan Pembatasan
masalah, metode penyusunan laporan Tugas Akhir, dan sistematika
penulisan laporan Tugas Akhir.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini memberikan penjelasan tentang Jaringan Distribusi, PMT,
Recloser, Sectionalizer, Metering Exim, Progammable Logic
Control, Supervisory Control Automatic Data and Acquisition.
BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN
Bab ini membahas tentang trainer koordinasi PMT, Recloser dan
Sectionalizer pada jaringan tegangan menengah dengan SCADA,
dan pembuatan program.
BAB IV MANUVER JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN
PELIMPAHAN BEBAN PENYULANG JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH (JTM) 20 KV
Berisikan tentang data yang diperoleh di lapangan yang selanjutnya
diolah dan dibahas lebih lanjut untuk mengetahui setting Recloser
terhadap koordinasi PMT, Recloser dan Sectionalizer.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang kesimpulan yang diambil penyusun dari
pembuatan dan penulisan laporan Tugas Akhir , kesan dan
rekomendasi selama proses pembuatan Tugas Akhir.
Sedangkan pada bagian terakhir dari laporan ini berisi tentang Daftar Pustaka
dan Lampiran-Lampiran.
8. JADWAL KEGIATAN
Agenda Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
Survey
Penyulang
Perancangan
Pembuatan
SCADA
Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, Akhmad Jamaah .2009.BPKM Proteksi Sistem Tenaga Listrik.
Semarang:Polines
Silaban, Abraham.2009.Penggunaan Recloser Pada Sistem Jaringan Distribusi
20 kV.Medan
William. 2002. Programmable Logic Controller (PLC). Erlangga: Jakarta
Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Graha Ilmu : Jakarta
Pandjaitan, Bonar. 2012. Praktik-praktik Proteksi Sistem Tenaga Listrik.
Yogyakarta:Andi.
LAMPIRAN 1
Keteranga
NO Keterangan Unit Harga/Unit Harga Total
n
Bahan Konstruksi
1 Kabel RJ45 1 Rp 50000 Rp 50000
2 Kabel Power 1 Rp 30000 Rp 30000
3 Dan lain-lain Rp 1500000 Rp 1500000
Total
Rp 1,580,000
Biaya Operasional
pengetikan,
1 penggandaan dan Rp 300000
jilid
Total Rp 1,880,000