Anda di halaman 1dari 16

Daftar Isi

BAB I.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................4
2.1 Pengertian Biogas...................................................................................................................4
2.2 Proses menghasilkan Biogas..................................................................................................4
2.3 Produksi biogas dari kotoran ternak......................................................................................4
2.4 Bahan dan peralatan yang dibutuhkan..................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................8
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN..........................................................................................8
3.1 Tujuan Penelitian...................................................................................................................8
3.2 Manfaat Penelitian.................................................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.......................................................................................................................9
4.1 Tahapan Penelitian................................................................................................................9
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................................................9
4.3 Bahan dan Alat Penelitian.....................................................................................................9
4.3 Parameter Pengukuran dan Pengamatan............................................................................10
4.4 Model Penelitian..................................................................................................................10
4.5 Rancangan Penelitian...........................................................................................................10
4.6 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data...............................................................................11
BAB V.................................................................................................................................................12
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI.........................................................................................12
5.1. Hasil Yang dicapai................................................................................................................12
5.2 Analisa Hasil Penelitian........................................................................................................13
BAB VI................................................................................................................................................14
SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................14
6.1. Simpulan..............................................................................................................................14
6.2. saran.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

1
ANALISIS HASIL RANCANG BANGUN ALAT PRODUKSI BIOGAS DENGAN
BAHAN BAKU KOTORAN TERNAK
(1)
Ir. Abdul Razak, M.T., . Abdul Rahman, S.T., M.T. (2)
1,2, Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan

Razak1103@yahoo.com

RINGKASAN
Biogas dapat dihasilkan dari pengolahan limbah rumah tangga dan limbah kotoran ternak,
dengan demikian biogas memiliki peluang yang besar dalam pengembangannya karena bahannya
dapat diperoleh dari sekitar tempat tinggal masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan
pengetahuan, biogas sudah dikembangkan sebagai energi alternatif yang bisa memanfaatkan berbagai
kotoran hewan. Selain kotoran sapi, biogas juga bisa dihasilkan dari kotoran ayam yang. umumnya
hanya digunakan sebagai pupuk secara langsung oleh peternak. Penelitian ini bertujuan menghasilkan
alat penghasil biogas yang sederhana dan dapat bekerja dengan baik. Tolak ukur alat ini bekerja
dengan baik yaitu setelah dioperasikan dengan memanfaatkan kotoran ternak, maka setelah beberapa
hari/minggu akan dihasilkan biogas. Penelitian ini diawali dari perencanaan dan perancangan alat
yang akan di bangun, design dan gambar kerja alat. Tahap kedua adalah mempersiapkan mesin dan
peralatan untuk mempabrikasi alat dan menyediakan bahan. Tahap ketiga adalah membangun alat
pengolah biogas dan tahap akhir adalah melakukan uji coba alat, penggunaan alat, pengambilan data
dan membuat kesimpulan Penelitian ini menghasilkan alat instalasi biogas dengan ukuran dimensi
diameter Digester 467mm, panjang 1700mm dengan diameter saluran inlet dan outlet 50,8 mm. Drum
gas berdiameter 358 mm dan tinggi dan tinggi 1190 mm dengan kapasitas maksimal ga 100 liter. Dari
alat yang sudah dibuat ini setelah dilakukan pengujian dihasilkan gas bio pada hari ke 20 pasca
pengisian di degester. Gas bio yang dihasilkan berwarna biru keputihan dan panjang semburan gas
minmal pada hari ke 20 sebesar 18 mm serta maksimal pada hari ke 27 sebesar 41,5 mm serta.

Kata kunci : Biogas, kotoran, ternak, digester.

Summary
Biogas can be produced from the processing of household waste and livestock waste, thus
biogas has a great opportunity in its development because the material can be obtained from around
the community residence. Along with the development of technology and knowledge, biogas has been
developed as an alternative energy that can take advantage of various animal feces. In addition to
cow dung, biogas can also be produced from chicken manure. generally only used as fertilizer
directly by the breeder. This study aims to produce a simple biogas generator and can work well.
Measuring tool is working well that is after operated by using livestock manure, then after a few
days / weeks will be produced biogas. This research begins from planning and designing tools that
will be built, design and working drawings tool. The second stage is to prepare machines and
equipment to fabricate tools and provide materials. The third step is to build a biogas processing
device and the final step is to test the tool, the use of tools, data retrieval and make conclusions. This
research produces biogas installation equipment with dimension diameter dimension 467mm
diameter, 1700mm length with inlet line diameter and 50.8 mm outlet. Drum gas diameter 358 mm
and height and height 1190 mm with a maximum capacity of 100 liters ga. From the tool that has
been made after the test is produced bio-gas on the 20th day post filling in degester. The resulting bio
gas is whitish blue and the length of the minmal gas burst on the 20th day is 18 mm and the maximum
at day 27 is 41.5 mm.

Keywords: Biogas, dirt, cattle, digester.

2
BAB I
PENDAHULUAN
Krisis energi yang terjadi saat ini sangat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan tentu
saja memperngaruhi segala aspek perekonomian, khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah dan
lemah. Salah satu gejala krisis energi yang terjadi akhir – akhir ini yaiu kelangkaan bahan bakar minyak
(BBM), seperti minyak tanah, bensin , dan solar. Kelangkaan terjadi karena tingkat kebutuhan BBM
sangat tinggi dan selalu meningkat setiap tahunnya,sementara itu minyak bumi sebagai bahan baku
pembuaan BBM sangalah terbatas dan membutuhkan waktu berjuta- juta tahun untuk proses
pembentukannya. (Walyono dan Sudarno, 2012).

Selain meningkatnya harga bahan bakar minyak, maka program konversi minyak tanah ke
gas, menjadi pilihan utama masyarakat. Masyarakat memilih menggunakan LPG karena gas dalam
tabung berkapasitas 3 kg dapa diporoleh di warung atau toko – toko sekitar lokasi. Gas dalam tabung 3
kg tersebut dipasarkan dengan harga Rp 15.000,00 – Rp 16,000,- per tabung. Dalam satu bulan
rata-rata setiap rumah tangga menghabiskan 3-4 tabung gas. Namun, sering kali harga gas
melonjak ketika keberadaan gas berkurang atau langka di pasaran tanpa masyarakat mengetahui
penyebabnya. Tentu saja hal ini membebani dan merepotkan masyarakat yang telah tergantung pada
pemakaian LPG.

Biogas dapat dihasilkan dari pengolahan limbah rumah tangga dan limbah kotoran
ternak, dengan demikian biogas memiliki peluang yang besar dalam pengembangannya karena
bahannya dapat diperoleh dari sekitar tempat tinggal masyarakat. Seiring dengan berkembangnya
teknologi dan pengetahuan, biogas sudah dikembangkan sebagai energi alternatif yang bisa
memanfaatkan berbagai kotoran hewan. Selain kotoran sapi, biogas juga bisa dihasilkan dari
kotoran ayam yang. umumnya hanya digunakan sebagai pupuk secara langsung oleh
peternak. Selain sebagai pupuk kotoran hewan ini dapat dimanfaatkan dengan memprosesnya
menjadi sumber energi dalam bentuk biogas.

Pengolahan kedua limbah tersebut bisa dilakukan secara bersamaan, sehingga dapat menghasilkan
produk yang bernilai ekonomis. Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas
metan untuk kebutuhan memasak juga akan mengurangi pencemaran lingkungan,
menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan dapat mengurangi ketergantungan
terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi, khususnya minyak tanah yang tidak bisa
diperbaharui..

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

3
2.1 Pengertian Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan–bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi tanpa oksigen (anaerob). Komponen biogas adalah ± 60% CH4 (metana),
±38% CO2 (karbon dioksida), ± 2% N2, O2, H2 dan H2S. Biogas dapat dibakar seperti elpiji dan
dalam skala besar dapat digunakan sebagai pembangkit listrik, sehingga dapat dijadikan energi
alternative yang terbarukan dan ramah lingkungan (Musanif, dkk, 2006). Proses dekomposisi
anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik
untuk proses fermentasi adalah 30- 55°C, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu
merombak bahan bahan organik secara optimal.

Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti yang terlihat
dibawah ini:

Komposisi biogas : kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian.

Jenis gas: Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4), Karbon dioksida (CO2),
Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2), Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S),
sedikit Nilai kalor (kkal/m2). (www.sumbarprov.go.id/details/news/6643).

2.2 Proses menghasilkan Biogas


Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut Digester )
sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organic tersebut yang kemudian
menghasilkan gas (disebut biogas). Biogas yang telah terkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan
melalui pipa penyalur gas menuju tabung penyimpan gas atau langsung ke lokasi
penggunaannya. Biogas dapat dipergunakan dengan cara yang sama seperti gas -gas mudah
terbakar lain nya. Pembakaran biogas dilakukan melalui proses pencampuran dengan sebagian
oksigen (O2) Nilai kalori dari 1 meter kubik biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah
liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batubara, maupun bahan –bahan lain yang
berasal dari fosil. Biogas dalam skala rumah tangga dengan jumlah ternak 2 – 4 ekor atau suplai
kotoran sebanyak kurang lebih 25 kg/hari cukup menggunakan tabung reaktor berkapasitas 2500-
5000 liter yang dapat menghasilkan biogas setara dengan 2 liter minyak tanah/hari dan mampu
memenuhi kebutuhan energi memasak satu rumah tangga pedesaan dengan 6 orang anggota keluarga
(Kaharudin dan Sukmawati, 2010).

2.3 Produksi biogas dari kotoran ternak


Untuk membuat (produksi) biogas, selain peralatan, yang paling utama adalah ketersediaan bahan
baku (kotoran hewan) yang terus menerus untuk kontinyuitas gas yang dihasilkan) Hal ini sangat
dimungkinkan oleh peternak, terutama peternak sapi. Selain Ketersediaan kotoran, yang tak kalah
pentingnya yaitu penyesuaian udara sekitar, karena suhu yang paling baik untuk terjadinya proses
pembentukan biogas adalah antara 32-37 derajat celsius. pada suhu ini mikroba (bakteri penghasil biogas)
hidup dan aktif. Untuk pertama kali pengisian, diperlukan kurang lebih 200 kg kotoran, selanjutnya untuk
kontinyuitas cukup dengan 15 kg saja per hari. Untuk peternak yang memiliki 1ekor sapi saja bisa untuk
menyediakan kotoran untuk kontinyuitas gas yang di hasilkan (15 kg / hari ), namun untuk penyediaan 200
kg kotoran (sebagai bahan pengisian awal ) perlu dilakukan pengumpulan kotoran beberapa hari saja agar
terkumpul 200 kg. Artinya Peternak yang hanya memiliki 1 ekor sapipun bisa membuat biogas, hal ini
akan mengurangi pengeluaran keluarga (penghematan) untuk membeli gas LPG untuk kebutuhan
memasak.

2.3.1 Langkah – Langkah Pembuatan Biogas

4
Langkah langkah proses pembuatan biogas adalah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran ternak dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada
bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester

2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama
kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada
didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi
dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah
potong hewan (RPH) sebanyak 5

karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m 2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya
terjadi proses fermentasi.

4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk
adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan
(CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas
akan menyala.

5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau
kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu
terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur
kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.

2.3.2 Membangun Instalasi Biogas

Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan
hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan
adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu
setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yang dihasilkan dan banyaknya
biogas yang diinginkan.

Lahan yang diperlukan sekitar 16 m 2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti
pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.

Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung
disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur)
dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk
organik cair.

2.4 Bahan dan peralatan yang dibutuhkan


1) 4 buah drum yang sudah dibersihkan, 3 buah drum berukuran 200 ltr dan 1 buah drum
berukuran 120 ltr atau yang lebih kecil dari yang 200 ltr.
2) 2 buah pipa baja berdiameter 5 cm panjang kurang lebih 60 cm (panjang disesuaikan dengan
tinggi drum setelah dibaringkan).
3) Sealng karet (besarnya sam dengan selang untuk ke kompor gas biasa) dan 2 buah kran

5
Contoh cara pembuatan digester dari drum bekas

1). Satu buah drum 200 ltr di buka tutupnya (gambar1)

Gambar 2.1 Drum 1

2). Satu buah lagi drum 200 ltr dipotong tutupnya (gambar 2)

Gambar 2.2 Drum 2

3). Satukan(di las) 2 buah drum tersebut pada sisi tutup yng dibuka dan yang di potong. (gambar 3)

Gambar 2.3 Drum yang tersambung

4). Tempelkan pipa besi berdiameter 5cm ( di Las ) pada kedua sisi drum yang telah dilubangi 5cm ,
pipa besi yang satu di tambah corong, yang nantinya berfungsi sebagai saluran untuk masukan
bahan, dan pipa besi yang satunya tanpa corong sebagai bahan keluaran sisa pembuatan gas, dan
pada bagian atas (setelah drum di satukan ) di lubangi dan di tempel pipa ukuran kecil dan kran.
Kemudian pasang selang karet untuk menyalurkan gas yang di hasilkan (gambar 2. 4)

6
Gambar 2.4 Drum Digester yang telah dipasang kelengkapan

5). Selanjutnya kita buat alat penyimpan gas sebelum nantinya disalurkan ke kompor gas. dengan cara
1 buah drum 200 ltr dibuka tutupnya kemudian diisi air setengahnya, kemudian drum kecil (120
ltr) di buka tutupnya dan dilubangi sisi bagian bawahnya sebanyak 2 lubang, untuk pipa kecil dan
kran, 1 sebagai saluran gas masuk dari alat penghasil biogas dan 1 lagi sebagai saluran keluar gas
untuk disalurkan ke kompor gas, masukan drum kecil ini ke drum besar berisi air tadi secara
terbalik sampai setengah badan drum ( gambar 2. 5)

Gambar 2.5 Instalasi Biogas Lengkap

BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk menghasilkan alat pengolah biogas dan mengetahui hasil produksi
biogas dari limbah kotoran sapi dan kambing dari alat yang dibangun.

7
3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diperuntukkan antara bagi :

a. Pendidikan
Bidang bengkel mekanik untuk pendidikan praktek sebagai sumber pembelajaran dan
sebagai pengembangan sumber pembelajaran.

b. Peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang pemanfaatan kotoran
sapi dan kambing dan limbah ternak sebagai penghasil energi alternatif.

c. Masyarakat
Bagi masyarakat pesantren khusnya mendapat informasi bahwa pemanfaatan kotoran sapi dan
kambing dan limbah ternak lainnya tidak hanya di gunakan sebagai pupuk kandang, akan
tetapi dapat di manfaatkan sebagi pengahasil energi alternatif.

d. Lingkungan
Dengan dilakukan pengolahan limbah ternak melalui penelitian ini diharapkan dapat
mengurangi pencemaran pada lingkungan yaitu polusi udara, darat, dan air yang di sebabkan
kotoran ternak .

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini diawali dari perencanaan dan perancangan alat yang akan di bangun,design dan gambar
kerja alat. Tahap kedua adalah mempersiapkan mesin dan peralatan untuk mempabrikasi alat dan
menyediakan bahan. Tahap ketiga adalah membangun alat pengolah biogas dan tahap akhir adalah

8
melakukan uji coba alat, penggunaan alat, pengambilan data dan membuat kesimpulan. Ada pun
tahapan pelaksanaan penelitian adalah sbb :

MULAI

STUDI LITERATUR DAN SUVEI

LAKUKAN
PERANCANGAN DAN
FABRIKASI ALAT

PENGUJIAN DAN

ANALISA DATA HASIL PENGUJIAN

SELESAI

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada bulan september hingga bulan nopember 2017 dan untuk membangun
alat dilakukan di Bengkel Mekanik dan pengujiannya dilakukan dilokasi peternakan untuk
memudahkan mendapatkan bahan baku kotoran ternak

4.3 Bahan dan Alat Penelitian


Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

4.3.1 Bahan Penelitian

1. Pelat baja untuk tangki


2. Pipa galvanize
3. Kran gas
4. Pelat L propil
5. Elbow
6. Selang gas
7. Kawat Las
8. Stater (EM4)
4.3.2 Alat Penelitian

1. Mesin Las
2. Gergaji Besi

9
3. Peralatan Tangan (Hand Tool)
4. Alat pengukur tekanan gas
5. Timbangan
6. Nosel
7. T- Konektor
8. Alat lain yang digunakan yaitu , ember plastik, selang plastik, sedangkan bahan yang
digunakan yaitu kotoran sapi, kotoran kambing dan air.

4.3 Parameter Pengukuran dan Pengamatan


Parameter pengukuran adalah terbangunnya alat produksi (pengolah) kotoran ternak menjadi
biogas sesuai dengan rancangan atau desain yang dirancang . Parameter lainnya dimana alat
dapat berfungsi dengan menghasilkan produk berupa biogas. Pengamatan dilakukan terhadap
performansi alat, kuantitas dan kualitas produk (biogas) yang dihasilkan berupa tekanan gas
dan volume gas, nyala api dan analisa ekonomi.

4.4 Model Penelitian


Model penelitian yang diterapkan adalah model rancang ulang dari peralatan yang sudah
dibangun sebelumnya dengan mengembangkannya. Pengembangan yang dilakukan adalah dari
bahan alat yang sebelumnya, dimana tabung yang digunakan hanya dari drum bekas yang
kualitasnya tidak dapat terjamin. Dalam penelitian ini drum sebagai alat yang utama dibuat
langsung dengan menggunakan bahan baja melalui proses fabrikasi dibengkel. Selain itu bahan
baku yang digunakan sebelumnya adalah hanya kotoran sapid an kambing diolah secara
masing-masing, dalam penelitian ini bahan baku adalah campuran dari kedua kotoran ternak
tersebut.

4.5 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian ini adalah dengan melakukan pembuatan alat dan menguji coba kinerja
alat yaitu terhadap kebocoran dan ketahanan dari tekanan. Selanjut menguji alat dengan beban
atau bahan baku hingga beberapa kali . Pencatatan data hasil pengujian dilakukan dalam
beberapa tahap dan selanjutnya membuat kesimpulan hasil pengujian baik terhadap kinerja
performansi alat maupun terhadap volume gas, nyala api dan kualitas produk yang dihasilkan .

10
Gambar 4.3. Rancangan Alat Penghasil Biogas

4.6 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian alat di bengkel
untuk mendapatkan data performansi dan kinerja alat yang dibangun. Selanjutnya dilakukan
pengujian dengan mengolah kotoran ternak yang telah dikumpulkan dilokasi dimana terdapat
peternakan bahan baku (bahan uji) dan selanjutnya dilakukan analisa data.

11
BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1. Hasil Yang dicapai
Dari penelitian yang telah dilakukan selama lebih kurang 3 bulan, 2 bulan masa persiapan
dan pembuatan Instalasi Biogas sesuai rancangan dan satu bulan masa pengamatan biogas, maka
dihasilkan :

1. Ukuran komponen instalasi biogas


a. Drum digester
Kapasistas : 300 liter
Diamter drum : 467 mm
Panjang drum : 1700 mm
Diameter saluran inlet : 50,8 mm
Tinggi saluran inlet : 557 mm
Diameter oulet : 50,8 mm
Tinggi saluran outlet : 300 mm

b. Drum gas
Kapasitas maximal gas : 100 liter
Diameter drum : 358 mm
Tinggi drum : 1190mm

2. Hasil pengamatan gas bio :


Dari hasil pengamatan setelah 20 hari instalasi biogas menghasilkan gas, maka diperoleh
data seperti tabel berikut ini; Tabel 3. Data kondisi Gas yang dihasilkan

Hari Hasil Panjang Warna gas

Ke- Gas Semburan

Bio gas

( mm )

20 Ada 18,0 Biru

keputihan

21 Ada 22,0 Biru

keputihan

22 Ada 26,5 Biru

keputihan

23 Ada 30,5 Biru

keputihan

24 Ada 35,0 Biru

keputihan

25 Ada 38,0 Biru

keputihan

12
26 Ada 39,5 Biru

keputihan

27 Ada 41,5 Biru

keputihan

28 Ada 39,0 Biru

keputihan

29 Ada 38,0 Biru

keputihan

30 Ada 36,0 Biru

keputihan

31 Ada 33,0 Biru

keputihan

5.2 Analisa Hasil Penelitian

Gambar 5.1. Grafik panjang semburan gas vs hari pengamatan

Dari hasil kondisi gas yang diperoleh seperti tabel diatas terlihat setelah hari ke 27 semburan
gas paling tinggi dan ini menandakan jumlah gas maksimal yang dihasilkan. Setelah hari ke 27 dan
seterusnya tanpa ada penambahan campuran kotoran baru produksi gas mulai menurun yang ditandai
panjang semburan mulai berkurang. Kondisi semburan gas juga menandakan kondisi tekanan gas
yang dihasilkan. Makin panjang semburan berarti tekanan makin meningkat. Warna gas yang
dihasilkan putih kebiruan atau biru keputihan pertanda gasnya bersih.

13
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan

Dari kegiatan penelitian dan Pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal,
antara lain :

1. Instalasi biogas (digester) berhasil dibuat dengan kapasitas maksimal digester 300
liter untuk satu kali proses.
2. Produksi gas yang dihasilkan dari fermentasi anaerob pada digester berdasarkan
pengamatan mulai terbentuk pada hari ke 10.
3. Dalam waktu 20 hari gas mulai dihasilkan dan panjang semburan 18,0 mm hingga
maksimal pada hari ke 27 panjang semburan gas 41,5 mm.
4. Hasil pengamatan didapatkan warna dari gas menunjukkan warna biru keputihan
dan lebih bersih dari gas LPG.
5. Hasil gas dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk
kebutuhan rumah tangga.

6.2. saran
Dari hasil penelitian dan pengujian dapat diberikan saran-saran sebagai berikut

1. Untuk menghasilkan produk gas yang lebih besar diperlukan volume tangki
pencerna yang lebih besar.
2. Untuk memperoleh tekanan dan nyala api yang baik perlu dirancang tabung
penampung yang lebih besar.
3. Untuk mendapatkan nilai tekanan gas diperlukan alat pengukur gas (pressure
gas) yang mempunyai sensitivitas tinggi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Fachry, H.A. Rasyidi., Rinenda, dan Gustiawan. 2004. Penentuan Nilai Kalorifik yang Dihasilkan dari
Proses Pembentukan Biogas. Jurnal Teknik Kimia. 2(5) : 7-12.

Ihsan, A., Bahri, S., dan Musafira. 2013. Produksi Biogas Menggunakan cairan Isi

Rumen Sapi dengan limbah Cair Tempe. Journal Of Natural Science. 2(2) : 27-35.

Kaharudin dan F, Sukmawati. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah

Ternak untuk Kompos dan Biogas. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 23 Hlm. Padang, Y.A.,
Nurchayati, dan Suhandi. 2011. Meningkatkan Kualitas biogas dengan Penambahan Gula. Jurnal
Teknik Rekayasa. 12(1):53-62.

Paimin, F.B. 1995. Alat Pembuat Biogas dari Drum. Penebar Swadaya : Jakarta. 49 Hlm

Wahyono, E. H., dan N, Sudarno. 2012. Biogas : Energi

Ramah lingkungan. Yapeka : Bogor. 50 Hlm.

Wahyuni, S. 2011. Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah. Edisi Pertama. PT Agro Media
Pustaka : Jakarta. 96 Hlm.

Wibowo, T.S., A, Dharma, dan Refilda. 2013. Fermentasi Anaerob dari Campuran Kotoran Ayam dan
Kotoran Sapi dalam Proses Pembuatan Biogas. Jurnal Kimia Unand. 2 (1): 113-118.

Yonathan, A., A. R.Prasetya, dan B, Pramudono. 2013. Produksi Biogas dari Eceng Gondok
( Eicchornia Crassipes): Kajian Konsistensi dan pH Terhadap Biogas Dihasilkan. Jurnal Teknologi
Kimia dan Industri.

15
16

Anda mungkin juga menyukai