PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk
1. Pengertian Penduduk dan Perpindahan
Unsur pembentuk suatu negara terdiri dari rakyat, wilayah, oemerintah
yang berdaulat, dan pengakuan dari negara lain. Rakyat termasuk syarat
terbentuknya suatu negara yang bersifat konstututif atau mutlak. Rakyat suatu
negara meliputi penduduk dan bukan penduduk (orang asing). Penduduk
adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh
aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus
menerus / kontinu. Bukan penduduk adalah orang yang ada di wilayah suatu
negara tetapi tidak bermaksud untuk menetap dan tinggal di negara yang
bersangkutan.
Perpindahan dalam kependudukan atau biasa disebut dengan migrasi.
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun
batas administrasi/batas bagian dari suatu negara. Migrasi terdiri dari 2
kategori besar yakni migrasi antar Negara (perpindahan dari suatu Negara ke
nagara lainnya) dan Migrasi dalam negri. Sedangkan untuk Migrasi antar
Negara terbagi lagi menjadi beberapa jenis yakni Imigrasi, Emigrasi dan
Remigrasi.
Imigrasi adalah masuknya penduduk dari suatu Negara ke nagar lain.
Emigrasi adalah kebalikannya yakni keluarnya penduduk dari suatu
Negara ke Negara lain.
Remigrasi adalah penduduk yang kembali ke Negara asalnya dari Negara
lain (tempat tinggal sementara).
Sedangkan dalam kelompok migrasi dalam negeri juga terbagi menjadi
beberapa kelompok di antaranya :
1
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya
Urbanisasi adalah perpindahan dari desa menuju ke kota
Ruralisasi adalah kebalikan urbanisasi yakni perpindahan dari kota ke
desa.
Evakuasi merupakan perpindahan karena adanya ancaman keamanan atau
bencana
Forensen adalah aktivitas pulang pergi ke kota. Biasanya ini dilakukan
oleh para pekerja.
Turisme yakni perjalanan ke daerah wisata untuk menetap sementara. Ini
dilakukan para wisatawan yang sedang berlibur.
2. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan- kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang menghargai
jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk menunjukkan perkembangan
jumlah penduduk disuatu wilayah selama periode waktu tertentu.
Angka kelahiran dan kematian merupakan factor alami yang
memengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Selain factor alami
tersebut, ada juga factor non-alami yang memengaruhi pertumbuhan
penduduk seperti migrasi, baik migrasi local maupun migrasi internasional.
Secara umum pertumbuhan penduduk terdirin atas dua macam, yaitu
pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk local.
2
T=L–M
Keterangan:
T = angka pertumbuhan penduduk alami
L = jumlah kelahiran setahun
M = jumlah kematian setahun
b. Pertumbuhan penduduk total
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang
dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Cara
menghitung pertumbuhan penduduk total dengan rumus:
T = (L – M ) + ( I – E )
Keterangan:
T : pertumbuhan penduduk
I : jumlah imigrasi setahun
L : jumlah kelahiran setahu
E : jumlah emigrasi setahun
M : jumlah kematian setahun
3. Persebaran dan kepadatan penduduk
3
Factor-faktor yang memengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-
tiap daerah, yaitu:
a. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggasl yang baik, strategis, subur,
relief yang baik, cukup baik dan daerahnya awam.
b. Faktor biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan tingkat kematian, klahiran, dan angka
perkawinan.
c. Faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan keadaan
pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan daerah yang terbelakang.
Kepadatan penduduk dapat dapat dinyatakan dengan dua ukuran, yaitu
kepadatan penduduk aritmatika dan kepadatan penduduk agraris
a. Kepadatan penduduk aritmatika
Kepadatan penduduk aritmatika, yaitu jumlah penduduk rata-rata setiap
km2
jumlah penduduk
Kepadatan penduduk (aritmatika) = 2
luas wilayah( km )
b. Kepadatan penduduk agraris
Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah rata-rata penduduk petani per
1 kilometer persegi luas lahan pertanian.
jumlah petani
Kepadatan penduduk (agraris) =
luaslahan pertanian(km¿¿ 2)¿
4
Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.
Persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan permasalahan seputar
ketersediaan sumber daya manusia. Terutma bagi daerah yang luas dan
potensi sumber daya alam yang relative besar.
5
dengan upah kerja yang rendah, kehidupan dipedesaan cendrung monoton,
fasilitas kurang memadai.
2. Ketersediaan lapangan kerja
Ketersediaan lapangan kerja ini juga faktor kepadatan penduduk di kota
besar yang menjadi alasan mayoritas perantau dari desa yang datang ke kota
besar untuk mencari pekerjaan. Banyak penduduk beranggapan bahwa
lapangan pekerjaan dapat dengan mudah ditemukan di kota besar. Akhirnya
penduduk berbondong-bondong datang memadati tempat tersebut tanpa
perencanaan yang pasti mengenai tempat kerja yang mereka inginkan.
3. Angka kelahiran
Ini merupakan faktor utama dan yang paling berpengaruh langsung
terhadap jumlah penduduk disuatu wilayah. Jumlah kelahiran yang lebih besar
dari jumlah kematian disuatu daerah otomatis akan menambah jumlah
penduduk dari waktu ke waktu.
4. Pembangunan tidak merata
Penyebab terjadinya kepadatan penduduk di suatu dareah bisa terjadi
karena pembangunan yang tidak merata. Pembangunan dalam suatu daerah
bisa berbentuk bisnis, lapangan pekerjaan, fasilitas umum, sekolah, dan
pengadaan kebutuhan penunjang hidup seperti listrik dan air bersih.
Pembangunan yang hanya difokuskan pada satu titik saja, yang biasanya
adalah kota besar. Pembangunan yang tidak merata juga dapat mempengaruhi
biaya hidup untuk tinggal disuatu daerah. Daerah dengan pusat
pertokoan,fasilitas umum dan ketersediaan kebutuhan pokok yang memadai
tentu biaya hidupnya akan lebih sedikit diandingkan dengan daerah-daerah
terpencil yang harus membeli kebutuhan pokok dengan harga mahal Karena
proses distribusi yang panjang.
6
5. Pola pikir masyarakat
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat pendidikan seseorang dan
ketersediaan lapangan pekerjaan. Cirri-ciri masyarakat tradisional yaitu yang
pola pikirnya yang beranggapan tinggal dikota besar pasti bisa sukses, dan hal
yang seperti ini masih banyak ditemukan dipedesaan. Biasanya karena melihat
kesuksesan saudara atau tetangga yang berhasil mapan diperantauan,hatinya
tergerak untuk merantau dengan harapan bisa mendapat pencapaian yang
sama. Orang-orang seperti ini biasanya tidak berfikir panjang mengenai apa
yang hendak mereka kerjakan nanti saat di kota besar. Karen pola pikir seperti
ini banyak yang malah berakhir di jalanan tanpa tujuan yang pasti.
7
Dampak dari adanya pencemaran air ini diantaranya adalah:
b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara
menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya
maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran
udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri
yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.
Penyebab terjadinya pencemaran udara:
1) Aktivitas manusia
Hal ini meliputi transpormasi, adanya berbagai pabrik industry yang
membuang gas atau asapnya secara sembarangan dan tidak melalui
mekanisme yang seharusnya, karena pembangkit listrik, dari alat
pembakaran baik dalam skala besar atau kecil sperti kompor, tungku,
frunance dan lainnya dan gas buang yang dimiliki pabrik trutama yang
mengandung CFC di dalamnya.
2) Sumber alami
Pencemaran udara yang terjadi dikarenakan oleh sumber alami dari
fenomena alam seperti adanya letusan gunung berapi, rawa-rawa,
terjadinya kebakaran hutan pada musim kemarau.
8
3) Sumber lain
Pencemaran udara juga bisa terjadi karena berbagai sumber lainnya
diantaranya adalah kebocoran tangka gas yang disebabkan karena
kelalaian manusia, adanya transportasi yang meningkat jumlahnya
9
2) Dampak pada tanaman
3) Hujan asam
10
4) Efek rumah kaca
c. Pencemaran Tanah
Jenis pencemaran lingkungan yang ke tiga adalah pencemaran tanah,
dimana pencemaran ini terjadi karena adanya zat atau bahan kimia yang
ada di dalam tanah dan biasanya terjadi karena hasil dari ulah manusia
sehingga mengubah struktur dan kandungan tanah yang masih alami. Ada
banyak hal yang membuat bahan kimia ini masuk ke dalam tanah
misalnya saja kebocoran limbah kimia cair hasil dari pabrik industri
11
tertentu, adanya penggunaan pestisida pada tanaman yang masuk ke dalam
lapisan tanah, adanya kecelakaan pengendara yang mengangkut minyak
sehingga bahan kimia yang ada di dalam minyak tumpah ke dalam tanah,
serta pembuangan sampah yang langsung ditimbun ke dalam tanah tanpa
dilakukan penguraian dulu sebelumnya.
Sehingga saat zat kimia sudah masuk ke dalam tanah maka zat tersebut
dapat masuk ke dalam tanah yang lebih dalam dan mencemari air tanah,
dapat menguap ke udara dan juga dapat tersapu oleh air hujan sehingga
mampu menimbulkan berbagai pencemaran lainnya. zat kimia ini tentunya
sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang mengalami paparannya
termasuk manusia, tumbuhan dan hewan. Adanya paparan yang terjadi
secara terus menerus dapat mengakibatkan berbagai jenis penykit termasuk
leukemia dan penyakit serius lainnya.
timbale sangat tidak baik dan sangat berbahaya bagi kesehatan otak
bagi manusia dan juga masalah pada ginjal.
Selain timbale ada juga bahan kuri yang juga sangat tidak baik bagi
ksehetan tubuh serta bahan lainnya yang bahkan tidak bisa diobati.
Jadi pencemaran dalam tanah ini sangatlah berbahaya.
Siklodenia dan PCB, mampu memicu terjadinya kerusakan pada
organ hati
12
Organofostfat, zat ini mampu menyebabkan kerusakan pada saraf
otot
Klroin, mampu menyebabkan gangguan pada hati, ginjal serta saraf
pusat di dalam otak
Kromium, merupakan salah satu zat kimia yang sangat berbahaya
bagi semua populasi makhluk hidup bukan hanya berbahaya bagi
manusia saja.
Itulah beberapa bahan kimia yang mampu merusak berbagai fungsi organ
di dalam tubuh baik bagian luar maupun dalam tubuh. namun gangguan ini
akan tergantung pada seberapa besar jumlah paparan zat kimia dan
seberapa lama paparan tersebut terjadi di dalam tubuh. semakin lama dan
semakin besar jumlah paparannya maka resiko untuk mendapatkan
berbagai gangguan penyakit akan semakin banyak dan sebaliknya.
13
sebagai contoh adalah cangkang telur yang mudah retak serta
terjadinya kematian masal pada anakan sehingga tidak muncul bibit
pengganti lagi.
2. Meningkatnya Pengangguran
Dengan meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk, maka jumlah
tenaga kerja dan angkatan kerja juga ikut meningkat. Angkatan kerja
membutuhkan lapangan pekerjaan dan umumnya di Negara berkembang laju
pertumbuhan penduduk (termasuk angkatan kerja) lebih besar daripada laju
pertumbuhan lapangan kerja. Oleh karena itu tidak semua angkatan kerja bisa
mendapatkan pekerjaan dan akhirnya menganggur teori pertumbuhan baru
menekankan pentingnya peran pemerintah.(Azizah,2016).
14
a. Menurunkan pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi
Orang yang menganggur tidak akan menghasilkan barang maupun
jasa. Maka dari itu, semakin banyak orang yang tidak bekerja maka Produk
Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan akan semakin menurun. PDB yang
menurun akan mengakibatkan turunnya pendapatan perkapita serta
pertumbuhan ekonomi. Selain hal itu, disebabkan juga karena menurunnya
output yang dihasilkan dan kualitas dari output tersebut sehingga dapat
menurunkan pendapatan perkapita suatu Negara
b. Meningkatkan biaya sosial
Pengangguran dapat menyebabkan meningkatnya biaya sosial. Karena,
pengangguran mewajibkan masyarakat membayar biaya-biaya seperti biaya
perawatan pasien yang stres karena menganggur, biaya pengobatan akibat
meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, biaya
keamanan serta biaya renovasi dan pemulihan beberapa tempat akibat
kerusuhan dan demonstrasi yang dipicu oleh kecemburuan dan
ketidakpuasan sosial para penganggur.
c. Menurunkan aktivitas perekonomian
Pengangguran dapat menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat.
Daya beli masyarakat yang menurun bisa menyebabkan turunnya
permintaan terhadap barang maupun jasa. Hal ini mengakibatkan para
investor dan pengusaha tidak semangat untuk melakukan pendirian dan
perluasan industri baru, sehingga aktivitas perekonomian semakin
menurun. (Baca juga: peran rumah tangga konsumen ) Turunnya daya beli
masyarakat juga menyebabkan produsen harus menurunkan produksinya
akhirnya pihak produsen melakukan Phk, ini disebut dengan Domino
Effect.
15
d. Menurunkan penerimaan negara
Orang yang tidak bekerja (mengangur) tidak memiliki pekerjaan
sehingga tidak adanya pendapatan yang dimiliki. Hal itu berarti semakin
banyak orang yang menganggur maka akan semakin turun pula penerimaan
negara yang diperoleh dari pajak penghasilan (PPh).
e. Menurunkan tingkat keterampilan
Dengan menganggur maka tingkat keterampilan seseorang akan
menurun juga. Jadi, semakin lama menganggur maka semakin turun pula
tingkat keterampilan seseorang.
f. Kegiatan distribusi kurang lancar
Apabila output yang dihasilkan oleh suatu entitas kualitasnya rendah,
maka barang tersebut tidak akan laku dipasaran. Baik pasar dalam negeri
ataupun luar negeri.
g. Kurang gizi
Karena orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan, akibatnya
orang tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan
kurang memperhatikan kesehatannya.
h. Tindak kriminal meningkat
Pada dasarnya orang yang tidak memiliki penghasilan (menganggur)
tidak memiliki penghasilan, sehingga akan menyebabkan orang melakukan
tindak kriminalitas misalnya seperti mencopet, merampok, dan lain
sebagainya.
i. Produktivitas tenaga kerja rendah
Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bekerja
apa saja walaupun tidak sesuai dengan keahliannya.
j. Kegiatan distribusi kurang lancar
Apabila output yang dihasilkan oleh suatu entitas kualitasnya rendah,
maka barang tersebut tidak akan laku dipasaran. Baik pasar dalam negeri
ataupun luar negeri.
16
k. Terjadinya kemiskinan
Karena seseorang yang menganggur tidak mendapatkan penghasilan
sama sekali sehingga menyebabkan seseorang tersebut mengalami
kemiskinan.
3. Lapangan Kerja
Kesempatan Kerja Semakin banyak jumlah penduduk maka semkin
banyak pula penduduk yang mencari pekerjaan untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Penduduk yang mencari pekerjaan tersebut akan mengisi
lowongan-lowongan pekerjaan yang ada dengan memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh penyedia lapangan kerja. Apabila penduduk yang mencari
pekerjaan tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan maka penduduk
tersebut telah kehilangan kesempatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
Swasono dan Sulistyaningsih (1993), memberi pengertian kesempatan kerja
adalah termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki (employment) dan
masih lowong (vacancy). Dari lapangan pekerjaan yang masih lowong
tersebut timbul kemudian kebutuhan tenaga kerja yang datang misalnya dari
perusahaan swasta atau BUMN dan departemen-departemen pemerintah.
Adanya kebutuhan tersebut berarti ada kesempatan kerja bagi orang
yang menganggur. Dalam hal ini, dimana ada daerah yang memiliki sumber
penghasilan yang lebih besar menyebabkan daya tarik bagi penduduk untuk
menuju ke daerah tersebut. Sehingga daerah penduduk yang memiliki
penghasilan kurang mencukupi bagi penduduk yang menempatinya akan
ditinggalkan sementara dan bahkan ditinggalkan secara permanen karena
kecenderungan manusia untuk ingin memiliki kehidupan yang lebih baik.
Menurut Wirosuhardjo Keanekaragaman daerah dan sifat-sifat
penduduk adalah faktor yang mempengaruhi besarnya migrasi. Pembangunan
yang mau tidak mau akan mengakibatkan keanekaragaman karena faktor
potensi daerah yang berbeda akan mendorong orang untuk pindah.
17
4. Dampak kemiskinan
Kemiskinan merupakan kondisi seseorang atau sekelompok orang yang tak
mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
Beberapa dampak dari kemiskinan ialah :
a. Angka kematian yang tinggi
Disebabkan karena masyarakat yang hidup dibawah kemiskinan itu
biasanya tidak mendapat akses untuk mendapatkan kesehatan yang
memadai dan juga gizi buruk yang sering terjadi pada masyarakat yang
kurang mampu.
b. Kriminalitas meningkat
Disebabkan karena masyarakat yang kurang mampu lebih cenderung untuk
melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan hidup, termasuk juga
melakukan tindakan kriminalitas.
c. Munculnya konflik di masyarakat
Adanya rasa ketidakpuasan dan kecewa pada masyarakat miskin umumnya
dilampiaskan dengan tindakan-tindakan yang anarkis dan bahkan dapat
menimbulkan konflik yang bernuansa SARA di masyarakat.
5. Dampak perubahan iklim
a. Hasil panen menurun, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebagian
tanaman mungkin akan hancur, sehingga makin sulit menghasilkan
tanaman pangan yang baik.
b. Tingkat kesubuuran tanah berkurang sehingga tidak dapat digunakan
sebagai lahan pertanian
18
c. Udara buruk, alergi dan asma
Dikerenakan partikel diesel knalpot kendaraan dapat berinteraksi dengan
serbuk saridan mengirimkannya lebih dalam ke paru-paru. Dengan
meningkatnya suhu berarti meningkatkan tingkat dasar produksi asap ozon
yang merupakan ancaman serius bagi penderita asma.
d. Meningkatnya wabah penyakit menular seperti malaria,demam berdarah
dan diare.
e. Kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan indonesia kehilangan
daratan dan pulau-pulau kecilnya.
6. Dampak permukiman yang kumuh
Bagi kesehatan :
a. Terserang penyakit disentri
Penyakit ini disebabkan karena makanan yang tidak sehat dari lingkungan
yang tidak bersih.
b. TBC
Penyakit ini disebabkan karena infeksi kuman mikrobakterium tubercolosis
yang dipicu oleh lingkungan yang kotor.
Bagi lingkungan :
a. Penumpukan sampah dan limbah material rumah yang tidak bisa di daur
ulang karena tidak menggunakan suistinable material.
b. Dapat merusaknya lapisan ozon karena hasil pembakaran sampah oleh
masyarakat sekitar, karena tidak adanya pengelolaan sampah.
c. Wajah perkotaan menjadi buruk dan kotor.
19
7. Peralihan fungsi lahan
Perubahan penggunaan lahan pada dasarnya adalah peralihan fungsi lahan
yang tadinya untuk peruntukan tertentu berubah menjadi peruntukan tertentu
pula (yang lainnya). Semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka kebutuhan
lahan semakin meningkat, peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya
tentu meningkatkan kebutuhan penggunaan lahan khususnya di daerah
pinggiran kota.
20
(baca: pulau terbesar di dunia). Peserta transmigrasi akan disediakan tempat
tinggal dan juga diberikan lahan supaya bisa untuk ditanami. Dengan
demikian ada beberapa dampak positif yang bisa dirasakan, tidak hanya
pemerataan penduduk saja, namun juga jumlah pengangguran di Pulau Jawa
dapat berkurang serta akan membuat lahan-lahan yang semula kosong
menjadi lahan yang produktif.
21
3. Menekan pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana
Salah satu cara yang cukup efektif sebagai solusi untuk mengatasi
kepadatan penduduk adalah dengan mencanangkan program keluarga
berencana atau KB. Keluarga Berencana merupakan program pemerintah bagi
rakyat Indonesia untuk membatasi jumlah anak, dimana dalam satu keluarga
cukup memiliki 2 orang anak saja. Dalam program KB, ibu-ibu rumah tangga
diberikan cara-cara khusus agar tidak hamil. Cara-cara yang dilakukan ini
misalnya dengan mengonsumsi obat tertentu, pemakaian alat kontrasepsi,
suntik atau jarum, dan lain sebagainya. Program Keluarga Berencana ini
berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga jumlah penduduk di
Indonesia tidak terlalu meledak.
22
Hal ini berarti usia muda akan menghasilkan usia muda. Jika banyak
anak- anak usia sekolah banyak yang memiliki bayi, maka apa yang terjadi
dengan pertumbuhan penduduk Indonesia (baca: pegunungan di Indonesia)?
Pasti akan meledak. Tidak hanya terjadi pada hamil diluar nikah, namun
terkadang masih kita temukan di beberapa daerah di Indonesia orang tua
sengaja menikahkan anaknya di usia muda, terlebih anak- anak perempuan.
Maka dari itulah untuk mengatasi hal ini, pemerintah membuat Undang-
undang yang membahas tentang hal ini. Undang-undang ini menetapkan usia
minimal pernikahan bagi seseorang. Hal ini bisa menekan angka pertumbuhan
penduduk dan mengatasi kepadatan penduduk.
5. Membatasi tunjangan anak bagi PNS dan ABRI hingga anak kedua
Salah satu yang menyebabkan orang tidak mempermasalahkan jumlah
anak adalah karena mendapatkan tunjangan dari pemerintah maupun swasta.
Tunjangan itu didapatkan bersamaan dengan gaji yang didapatkan setiap
bulan. Oleh karena itulah berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menekan
pertumbuhan penduduk, salah satunya dengan membatasi tunjangan anak
hanya pada anak kedua saja.
23
6. Memberlakukan tarif tinggi bagi para imigran
Berbagai faktor dapat mendukung Indonesia demi mengalami kepadatan
penduduk, tidak hanya dari segi jumlah penduduk asli negara Indonesia saja,
namun juga banyak penduduk asing. Sekarang mari kita lihat di lapangan.
Saat kita berjalan- jalan ke tempat wisata yang terkenal, kita akan menemukan
banyak sekali turis asing yang berasal dari berbagai Negara.
Para turis asing ini tidak hanya melakukan perjalanan satu hari (pulang
pergi dalam satu hari) dari negaranya kemudian ke Indonesia dan kembali lagi
ke negaranya. Para wisatawan tersebut akan menetap di Indonesia, meski
hanya untuk sementara waktu. Nah, hal-hal semacam inilah yang menambah
kepadatan penduduk Indonesia. Kita menyebut kegiatan orang asing yang
masuk ke Indonesia sebagai suatu aktivitas migrasi yang disebut dengan
imigrasi. Pelaku dari imigrasi ini disebut dengan imigran. Biasanya ketika
imigran masuk ke Indonesia, maka mereka akan mengurusi berbagai macam
dokumen administrasi beserta dengan biayanya. Nah, salah satu upaya
mengurangi kepadatan penduduk dari segi warga negara asing adalah
kenaikan tarif biaya administrasi. Hal ini mungkin akan memberikan dampak
baik besar maupun tidak besar.
24
Apabila sosialisasi rutin dilakukan maka hal ini akan sangat membantu
menyadarkan masyarakat, kemudian hal ini akan menjadi penekan dari angka
pertumbuhan penduduk. Sehingga apabila masyarakatnya sendiri sudah sadar
akan bahaya atau dampak dari kepadatan penduduk, masyarakat akan bisa
menahan diri untuk memiliki lebih sedikit anak.
25
9. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat
Masih dalam koridor pendidikan untuk memerangi kepadatan penduduk
di Indonesia. Selain meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, salah
satu cara yang bisa ditempuh pemerintah adalah dengan menetapkan program
wajib pendidikan dasar atau wajib belajar. Bila zaman dahulu wajib belajar
ditetapkan 6 tahun atau setara pendidikan dasar, maka lama-kelamaan naik
menjadi wajib belajar 9 tahun atau setingkat pendidikan menengah pertama,
bahkan yang paling baru lagi wajib belajar sudah mencapai 12 tahun, yakni
setingkat SMA. Ketika sudah mencapai usia ini maka lulus sekolah telah
memiliki usia yang cukup matang. Apabila ditambah beberapa tahun untuk
bekerja, maka seseorang sudah siap menikah sehingga memiliki keturunan
tidak di usia yang sangat muda.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpindahan dalam kependudukan atau biasa disebut dengan migrasi.
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun
batas administrasi/batas bagian dari suatu negara. Sementara itu pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan- kekuatan
yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang menghargai jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk menunjukkan perkembangan jumlah penduduk
disuatu wilayah selama periode waktu tertentu.
Penyebab Kepadatan Penduduk antara lain, urabanisasi, lapangan kerja,
angka kelahiran, pembangunan yang tidak merata, dan pola piker masyarakat
desa
Dampak dari kepadatan penduduk akan menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan, pengangguran, kemiskinan, kawasan kumuh, efek
rumah kaca.
Untuk mengatasi hal ini pemerintah dapat melakukakn upaya dengan
transmigrasi, pemerataan lapangan kerja, program KB, usia minimal menikah,
tariff imigran, dan program program pada bidang pendidikan,
27
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pencemaran-lingkungan
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/dampak-dan-faktor-penyebab-
terjadinya-pengangguran/
https://materiips.com/penyebab-terjadinya-kepadatan-penduduk/amp
https://kependudukancapil.jakarta.go.id/pages/?page=index&a=4&b=14&id=361
28