Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
menurut Lance Marrow dalam mejalah time (1998) megatakan bahwa “ berbicara
dengan diri sendiri sering kali merupakan hal yang tidak martabat – pikiran jahat,
pembenaran terhadap diri sendiri, serta makian-makian”)
menurut Join Aitken dan leonard shedletsky (1997) menyatakan bahwa komunikasi
interpersonal sebenarnya lebih dari itu komunikasi macam ini juga melibatkan banyak
penilaan akan perilaku orang lain.
Menurut Verginia Satir (1988) berpendapat bahwa dialog-dialog internal ini dapat
membantu individu-individu untuk memperkuat penghargaan diri ( self-esteem) seseorang
suatu orentasi positif yang dimiliki orang terhadap diri sendiri. Sering kali, komunikasi
intrapersonal sangatlah sulit; hal ini mengharuskan seseorang untuk menerima prestasi
mereka dan menghadapi ketakutan dan kekhawatiran mereka.
Penelitian dalam komunikasi intrapersonal berfokus pada kognisi, simbol dan niat
yang dimiliki oleh seseorang. Hingga saat ini para peneliti dalam bidang ini telajh
mengamati sikap terhadap perilaku tertentu( park,2000),proses bermimpi( ijams dan
miller,2000), imajinasi (Egen,2002), rasa malu terhadap diri sendiri (sharkey,park dan kim,
2004), dan motivasi dari para eksekutif bisnis (millhous, 2004). Selain itu para peneliti juga
tertarik untuk mengetahui lebuh lanjut akan pendapat mengenai perilaku orang lain.
Penelitian Mary McPherson dan Stacy Young (2004) menganai persepsi siswa terhadap
kemarahan guru dapat dikategorikan dalam konteks interpersonal.
Diskusi kita mengenai komunikasi intrapersonal telah di fokuskan pada peranan diri
sendiri dalam proses komunikasi. Ingat bahwa ketika inndividu komunikasi. Ingatlah bahwa
ketika individu berkomunikasi dengan dirinya sendiri proses tersebut dapat sepenuhnya
disengaja (seperti mengatakan pada diri sendiri, “selera dekorasi saya lumayan juga”) atau
tidak sengaja (seperti mengatakan pada diri sendiri, “saya sungguh bodoh” setelah jatuh di
tangga). Komunikasi intrapersonal adalah jantung dari kegiatan komunikasi seseorang. Tanpa
memahami diri sendiri, akan sulit untuk memahami orang lain.
2. komunikasi interpersonal
Konteks interpersonal sndiri terdiri atas beberapa subkonteks yang terkait. Peneliti
komunikasi interpersonal telah mempelajari mengenai keluarga ( Chen,
Drzewiecka,&Saias,2004), pernikahan berusia panjang ( Hughes & Dickson dalam pers ),
hubungan dokter-dokter ( Richmond, Smith, Heisel, & McCroskey, 2001), dan relasi di
lingkungan kerja ( Bruning , Castle, & Schrepfer, 2004), selain itu, para penelitu juga tertarik
akan banyak isu dan tema ( Frymier & Houser, 2002; Rubin & Rubin, 2001 ) para peneliti
juga mulai menaruh perhatian pada hubungan yang selama ini belum cukup diteliti, seperti
hubungan gay dan lesbian, hidup bersama tanpa pernikahan, dan hubungan melalui jaringan
komputer (Galvin, 2004; Heinz, 2002; Peplau & Beals, 2004 ). Sebagai mana anda liat, para
peneliti telah menghasilkan banyak penelitian yang beraneka ragam dalam konteks
komunikasi interpersonal, dan mempelajari hubungan serta apa yang terjadi didalamnya
memiliki daya tarik yang besar.
5. komunikasi organisasi
Hal yang membedakan konteks ini dengan yang lainnya adalah adanya hierarki
dalam hampir semua organisasi . Hierrki ( hierarchy ) adalah prinsip-prinsip pengaturan di
mana orang diberikan urutan di atas atau dibawah yang lain . untuk contoh hierarki dalam
sebuah universitas, lihat Figur 2.2. apakah kampus anda memiliki hierarki yang sama ? Tom
Daniels
Foto
Hal terpenting dari diskusi ini adalah seperti konteks yang lain, konteks organisasi juga
memiliki tradisi yang kaya. Penlitian hawthorne mengenai perilaku manusia di lingkungan
kerja telah menuntun para peneliti dan teoritikus di masa kini untuk meemperluas cakrawala
berpikir mereka mengenai organisasi dan kehidupan di dalamnya.