Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI INTRARPERSONAL

1. Komunikasi intrapersonal ( intrapersonal communikation ) adalah komunikasi yang


terjadi dengan diri sendiri.ini merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi bahkan
bersama dengan orang lain sekalipun.sebagai contoh,ketika anda sedang bersama dengan
seseorang, apa yang anda pikirkan merupakan komunikasi interpersonal.para teorikus
komunikasi intrapersonal sering kali mempelajari peran kognisi dalam perilaku
manusia.komunikasi intrapersonal biasanya lebih berulang dari pada komunkasi lainya.

menurut Lance Marrow dalam mejalah time (1998) megatakan bahwa “ berbicara
dengan diri sendiri sering kali merupakan hal yang tidak martabat – pikiran jahat,
pembenaran terhadap diri sendiri, serta makian-makian”)

menurut Join Aitken dan leonard shedletsky (1997) menyatakan bahwa komunikasi
interpersonal sebenarnya lebih dari itu komunikasi macam ini juga melibatkan banyak
penilaan akan perilaku orang lain.

Selain membuat penilayan terhadap orang lain, komuikasi intrapersonal dapat


dibedakan dari konteks lainnya karena komunikasi ini juga memberikan kesempatan bagi
komunikator untuk menilai dirinya sendiri. Orang memiliki kemampuan untuk mengevaluasi
dirinya sendiri. Anda mungkin pernah berpikir dengan serius mengenai kekuatan dan
kekurangan anda dalam beberapa setuasi tertentu.

Menurut Verginia Satir (1988) berpendapat bahwa dialog-dialog internal ini dapat
membantu individu-individu untuk memperkuat penghargaan diri ( self-esteem) seseorang
suatu orentasi positif yang dimiliki orang terhadap diri sendiri. Sering kali, komunikasi
intrapersonal sangatlah sulit; hal ini mengharuskan seseorang untuk menerima prestasi
mereka dan menghadapi ketakutan dan kekhawatiran mereka.

Penelitian dalam komunikasi intrapersonal berfokus pada kognisi, simbol dan niat
yang dimiliki oleh seseorang. Hingga saat ini para peneliti dalam bidang ini telajh
mengamati sikap terhadap perilaku tertentu( park,2000),proses bermimpi( ijams dan
miller,2000), imajinasi (Egen,2002), rasa malu terhadap diri sendiri (sharkey,park dan kim,
2004), dan motivasi dari para eksekutif bisnis (millhous, 2004). Selain itu para peneliti juga
tertarik untuk mengetahui lebuh lanjut akan pendapat mengenai perilaku orang lain.
Penelitian Mary McPherson dan Stacy Young (2004) menganai persepsi siswa terhadap
kemarahan guru dapat dikategorikan dalam konteks interpersonal.

Diskusi kita mengenai komunikasi intrapersonal telah di fokuskan pada peranan diri
sendiri dalam proses komunikasi. Ingat bahwa ketika inndividu komunikasi. Ingatlah bahwa
ketika individu berkomunikasi dengan dirinya sendiri proses tersebut dapat sepenuhnya
disengaja (seperti mengatakan pada diri sendiri, “selera dekorasi saya lumayan juga”) atau
tidak sengaja (seperti mengatakan pada diri sendiri, “saya sungguh bodoh” setelah jatuh di
tangga). Komunikasi intrapersonal adalah jantung dari kegiatan komunikasi seseorang. Tanpa
memahami diri sendiri, akan sulit untuk memahami orang lain.
2. komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal ( interpersonal communition ) merujuk pada komunikasi


yang terjadi secara langsung antar dua orang. Konteks interpersonal banyak membahas
tentang bagaimana suatu hubungan dimulai,bagaimana mempertahankan suatu hubungan,dan
keretakan suatu hubungan ( Berger,1979; Dainton dan Stafford, 2000)

Berinteraksi dalam setiap hubungan ini merupakan kesempatan kepada komunikator


untuk memaksimalkan fungsi berbagai macam saluran ( penglihatan, pendengeran, sentuhan
dan penciuman) untuk digunakan dalam sebuah interaksi.dalam konteks ini,saluran-saluran
ini berfungsi secara simultan bagi kedua partisipan intraksi: sebagai contoh seorang anak
mungkin akan menangis sambil berteriak mencari ibunya, dan ibunya akan menenangkan
anaknya dengan elusan dan sentuhan, memandang mata anaknya dan mendengarkan
teriakannya mereda.

Konteks interpersonal sndiri terdiri atas beberapa subkonteks yang terkait. Peneliti
komunikasi interpersonal telah mempelajari mengenai keluarga ( Chen,
Drzewiecka,&Saias,2004), pernikahan berusia panjang ( Hughes & Dickson dalam pers ),
hubungan dokter-dokter ( Richmond, Smith, Heisel, & McCroskey, 2001), dan relasi di
lingkungan kerja ( Bruning , Castle, & Schrepfer, 2004), selain itu, para penelitu juga tertarik
akan banyak isu dan tema ( Frymier & Houser, 2002; Rubin & Rubin, 2001 ) para peneliti
juga mulai menaruh perhatian pada hubungan yang selama ini belum cukup diteliti, seperti
hubungan gay dan lesbian, hidup bersama tanpa pernikahan, dan hubungan melalui jaringan
komputer (Galvin, 2004; Heinz, 2002; Peplau & Beals, 2004 ). Sebagai mana anda liat, para
peneliti telah menghasilkan banyak penelitian yang beraneka ragam dalam konteks
komunikasi interpersonal, dan mempelajari hubungan serta apa yang terjadi didalamnya
memiliki daya tarik yang besar.

5. komunikasi organisasi

Sangat penting untuk membedakan antara komunikasikelompok kecil dengan


komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi ( organizational communication ) mencakup
komunikasi yang terjadi didalam dan di antara lingkungan yang besar dan luas. Jenis
komunikasi ini sangat bervariasi karena komunikasi organisasi juga meliput komunikasi
interpersonal ( pecakapan antara atasa dan bawahan ), kesempatan berbicara di depan publik (
presentasi yang dilakukan oleh para eksekutif dalam perusahahan ), kelompok kecil
( kelompok kerja yang mempersiapkan laporan ), dan komunikasi dengan menggunakan
media ( memo internal, e-mail, dan konferensi jarak jauh ). Oleh karenanya, organisasi
terdiri atas kelompok yang diarah kan oleh tujuan akhir yang sama.

Hal yang membedakan konteks ini dengan yang lainnya adalah adanya hierarki
dalam hampir semua organisasi . Hierrki ( hierarchy ) adalah prinsip-prinsip pengaturan di
mana orang diberikan urutan di atas atau dibawah yang lain . untuk contoh hierarki dalam
sebuah universitas, lihat Figur 2.2. apakah kampus anda memiliki hierarki yang sama ? Tom
Daniels

Foto

Barry Spiker, dan Michael Papa (1997) menulih bahwa organisasi-organisasi di


negara barat memiliki sifat hierarkis, dalam artian terdapat ide-ide yang jelas mengenai
“pembagian kerja, kesatuan pemerintah, dan kesatuan arah” Organisasi bersifat unik karena
komunikasi yang terjadi sangat terstruktur dan pembagian peran sering kali terspesialisasi
dan dapat diperediksi. Karyawan dan atasan sering kali tidak jelas dalam hal perintah. Tidak
seperti konteks interpersonal, beberapa cara komunikasi dapat menggantikan interaksi
langsung, yaitu dengan menggunakan e-mail, memo, dan konferensi jarak jauh

Keunikan komunikasi organisasi juga direpresentasikan dalam penelitian dan teori


yang ada dalam konteks ini. Banyak teori komunikasi organisasi yang ada saat ini berawal
dari penelitianyang dilakukan pada pertengahan 1920-an. Penelitian-penelitian ini, yang lebih
di kenal sebagai eksperimen Hawthorne ( Hawthorne experiments ), memberikan pengaruh
yang besar terhadap teori modern karena mencetus pendekatan hubungan antar manusia
terhadap organisasi. Para peneliti di Wwstern Electric Hawthorne Plan di pinggiran kota
Chiago tertari untuk mempelajari dampak level pencahayaan terhadap produktivitas
kariyawan. Yang menarik, hasil penelitian ini menunjukan bahwa keaadan lingkungan
mempengaruhi hasil kerja karyawan, bahkan juga memengaruhi hubungan interpersonal di
kalangan karyawan dan atasan. Satu kesimpulan yang dapat di tarik dari penelitian –
penelitian ini adalah bahwa organisasi harus dipadang sebagai satu kesatuan sosial ; untuk
meningkatkan produksi, para atasan harus mempertimbangkan sikap dan perasaan karyawan.
Penelitian-penelitian ini merupakan yang pertama membawa wajah manusia ke dalam dunia
korporat yang impersonal ( Roethlisberger & Dickson, 1939 ).

Walaupun perdekatan hubungan antarmanusia telah terjadi sorotan perhatian dalam


penelitian, saat ini terdapat beberapa orientasi organisasi tambahan, termasuk sistem budaya
dan manajemen ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi, teori komunikasi organisasi dan penelitan
saat ini menanggapi berbagai macam isu, termasuk musibah meledaknya Challenger (Gouran,
2004), pembocoran rahasia perusahaan (Stewart, 1992), pelatihan kerja (Waldron & Lavitt,
2000), pelecehan seksual (Keyton, Ferguson, & Rhodes, 2001), dan serangan di tempat kerja
(coombs & Holladay, 2004). Selain itu pengaruh etnis dan budaya juga diteliti lebih lanjut
(Nkomo 7 Cox, 1996).

Hal terpenting dari diskusi ini adalah seperti konteks yang lain, konteks organisasi juga
memiliki tradisi yang kaya. Penlitian hawthorne mengenai perilaku manusia di lingkungan
kerja telah menuntun para peneliti dan teoritikus di masa kini untuk meemperluas cakrawala
berpikir mereka mengenai organisasi dan kehidupan di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai