BAB 1 Aritmia
BAB 1 Aritmia
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat karunianya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah 1 dengan judul “Asuhan Keperawatan Aritmia”.
Penulis
Benediktus Giawa
Daftar Isi
A. Simpulan ………………………………………………………….21
B. Saran ………………………………………………………………21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan
suatu masalah sebagai berikut:
1. Apa definsi dari aritmia?
2. Apa saja etiologi atau penyebab dari aritmia?
3. Apa saja klasifikasi dari aritmia?
4. Bagaimana patofisiologi dari aritmia?
5. Bagiamana manifestasi klinis dari aritmia?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang dari aritmia?
7. Bagaimana penatalakasanaan dari aritmia?
8. Bagaimana asuhan keperawatan dari aritmia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
sebagai berikut:
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Dosen
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Aritmia
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering
terjadi pada infark miokardium. Gangguan irama jantung tidak terbatas pada
iregularitas denyut jantung, tetapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan
konduks. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama
jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis. Aritmia
timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel miokardium. Perubahan
elektrofisiologi ini bermanfaat sebagai perubahan bentuk potensial aksi, yaitu
rekaman grafik aktivitas listrik sel.
B. Etiologi Aritmia
Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :
C. Klasifikasi Aritmia
1. Sinus Takikardi
Nodus sinus dipercepat dan menghasilkan impuls dengan frekuensi >100
bpm, dengan batas sampai 160-180 bpm. Penyebab sinus takikardi adalah
faktor yang meningkatkan stimulus simpatis, yaitu stres, latihan/aktivitas,
efek obat ventolin dan stimulan (kafein, nikotin), demam, anemia,
hipertiroidsime, CHF, serta syok. Pemberian obat atropin (menghambat
tonus vegal) dan katekolamin (dopamin, isoproteranol, dan ephinephrin)
dapat menimbulkan takikardi.
Irama : Reguler
Irama : ireguler, variasi kira kira 0,12 detik atau lebih antara interval
Gelombang P : normal, selalu ada sebelum QRS, ukuran dan bentuk sama
3. Atrial Fibralasi
b. Frekuensi ventrikuler
Kompleks QRS: kurang dari 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama
4. Atrial Flutter
Irama : reguler
Kompleks QRS: kurang dari 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama
Kompleks QRS: melebar, aneh; >0,12 detik karena rangsanga berasal dari
ventrikel
Irama : reguler
Kompleks QRS: kurang dari 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama
9. Takikardi Ventrikuler
Kompleks QRS: bentuk aneh dan ukuran sama, melebar atau >0,12 detik
Kejadian : tiga atau lebih PVC yang berjajar dalam satu baris, timbul
mendadak
Patofisiologi
E. Manifestasi klinis
a. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur;
defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun;
kulit pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah
jantung menurun berat.
b. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,
perubahan pupil.
c. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
d. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi
nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan
komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
e. demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema
(trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan
F. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi.
Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit
dan obat jantung.
Kelas 1 B
Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel
takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT
Kelas 1 C
Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi
Terapi mekanis
Pengkajian primer :
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
Pengkajian sekunder
1. Riwayat penyakit
d. Kondisi psikososial
2. Pengkajian fisik
berat.
c. Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut,
menolak,marah, gelisah, menangis.
Kriteria hasil :
b. Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adanya denyut jantung
ekstra, penurunan nadi.
d. Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi; bradikardi; disritmia atrial;
disritmia ventrikel; blok jantung
e. Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase
akut.
i. Kolaborasi :
6. Masukkan/pertahankan masukan IV
Kriteria hasil :
Intervensi :
g. Memberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk dibawa pulang
Kriteria hasil:
a. Klien dapat menetukan aktivitas yang sesuai dengan peningkatan nadi, tekanan
Intervensi:
j. Bantu pasien untuk bangun dari tempat tidur atau duduk di samping tempat tidur
atau berjalan
m. Instrusikan pasien atau keluarga untuk mengenal tanda dan gejala kelelahan
yang memerlukan pengurangan aktivitas
Kriteria hasil:
Intervensi:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab aritmia adalah irama abnormal dari pacu jantung, pergeseran pacu
jantung dari nodus sinus ke bagian lain jantung, blok pada tempat yang berbeda
sewaktu menghantarkan impuls melalui jantung, jalur hantaran impuls yang
abnormal melalui jantung, pembentukan yang spontan dari impuls abnormal pada
hampir semua bagian jantung, serta beberapa penyakit yang dapat menyebabkan
aritmia seperti peradangan jantug dan sirkulasi koroner.
Aritmia terdiri atas sinus takikardi, sinus bradikardi, atrial fibralasi, atrial
flutter, premature ventriculer contraction (PVC), ventricular fibrallation (VF),
premature atrial contraction (PAC), paroxymal supra ventricular tachycardia
(PSVT), dan takikardi ventrikuler.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Reny Yuli. 2014. Bahan Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular: Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC.