Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

“ PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA ”

OLEH

NI MADE DWI YANI ( 12 / 1902612010576 )

KELAS G MANAJEMEN MALAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia) atau Human Resource Planning (HRP)
adalah Proses peramalan sistematis yang menghubungkan kebutuhan sumber daya manusia
suatu organisasi dengan rencana strategisnya untuk memastikan bahwa kepegawaiannya
memadai, berkualitas, dan cukup kompeten untuk mencapai tujuan organisasinya. Berikut ini
adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh manajemen perusahaan pada proses
Perencanaan Sumber Daya Manusia atau Human Resource Planning ini.

1. Menganalisis Tujuan Organisasi


Tahap Pertama dalam Perencanaan SDM adalah menganalisis tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasinya. Tujuan organisasi disini dapat diurai menjadi tujuan yang lebih
focus pada tujuan yang ingin dicapai oleh unit kerja atau bagian tertentu seperti bagian
produksi, bagian pemasaran ataupun bagian keuangan. Tujuan-tujuan tersebut kemudian
ditetapkan sebagai tujuan fungsional atau tujuan departemen. Pemisahan tujuan dan rencana
keseluruhan ini menyediakan penilaian kebutuhan sumber daya manusia untuk setiap
departemen dan kegiatan. Dengan mengetahuinya tujuan dan arah organisasi ini, akan
memberikan ide ataupun gambaran tentang pekerjaan apa yang harus dilakukan dalam
organisasi.
Contohnya adalah suatu perusahaan footwear (sepatu dan sandal) mempunyai tujuan
agar pemasaran produknya semakin meluas dan peningkatkan permintaan produk agar
semakin besar sehingga mencapai pertumbuhan laba yang besar maka perusahaan ini
membutuhkan lebih banyak tenaga kerja di semua kegiatan fungsional dan departemen untuk
memenuhi tantangan peningkatan pangsa pasar, keuangan, ukuran aset, pasar baru, inventaris
dan riset produk baru. Strategi pertumbuhan baru organisasi membutuhkan sejumlah besar
tenaga kerja terampil. Departemen Sumber Daya Manusia perlu melakukan rekrutmen dan
pelatihan cepat untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia organisasi.

2. Melakukan Inventarisasi Sumber Daya Manusia Saat Ini


Setelah mengetahui Pekerjaan yang tersedia melalui analisis tujuan organisasi, tahap
selanjutnya adalah mengetahui informasi-informasi tentang sumber daya manusia yang
tersedia saat ini. Mulai dari jumlah tenaga kerja, kapasitas dan kemampuan, latar belakang
pendidikan, kinerja hingga potensi-potensi mereka. Inventarisasi SDM ini tidak hanya pada
SDM yang ada pada internal organisasi saja tetapi juga harus mempertimbangkan SDM yang
berasal dari sumber eksternal seperti kandidat-kandidat yang dapat direkrut sebagai karyawan
dan juga kandidat dari agen penyedia tenaga kerja.

3. Perkiraan Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia


Setelah memiliki inventaris sumber daya manusia yang lengkap, tahap selanjutnya
adalah memperkirakan tenaga kerja yang diperlukan untuk masa yang akan datang.
Organisasi atau perusahaan akan mempertimbangkan apakah perlu adanya penambahan
tenaga kerja, apakah perlu meningkatkan produktivitas dan kemampuan karyawan saat ini
melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan baru dan apakah ada kandidat-kandidat
yang berpotensi untuk direkrut menjadi karyawan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan
tersebut.

4. Memperkirakan Kesenjangan Sumber Daya Manusia


Perbandingan antara Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia ini akan menghasilkan
“kelebihan” atau “kekurangan” terhadap SDM yang diperlukan. Apabila terjadi kekurangan
SDM, maka yang harus dilakukan adalah melakukan pengrekrutan karyawan baru atau
melakukan peningkatan produktivitas dan kinerja dengan menggunakan karyawan yang
tersedia pada saat ini. Namun apabila terjadi kelebihan SDM, maka organisasi atau
perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya.

5. Merumuskan Rencana Tindakan Sumber Daya Manusia


Rencana tindakan SDM ini tergantung pada hasil perkiraan kesenjangan SDM yaitu
kelebihan ataupun kekurangan dalam organisasi. Apakah diperlukan perekrutan baru,
pelatihan, mutasi atau transfer antar departemen atau bahkan pemutusan hubungan kerja
(PHK).

6. Pemantauan, Pengendalian dan Umpan Balik


Setelah menerapkan rencana tindakan SDM, inventaris atau persediaan SDM harus
diperbaharui selama periode tertentu. Rencana aksi ini harus dipantau dan
mengidentifikasikan kelemahan-kelemahannya untuk diambil tindakan selanjutnya.
Perbandingan antara Rencana SDM dengan penerapan aktual harus dilakukan untuk
memastikan tindakannya sesuai dengan ketersediaan jumlah karyawan yang diperlukan untuk
berbagai pekerjaan pada organisasi yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai