Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL BOOK REPORT

“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

Dosen Pengampu : Wira Fimansyah, S.Pd., M.Pd.

Matematika Dik F’2018

Disusun Oleh ( Kelompok 1 ) :

NAMA NIM
Chomaidi Hambali Elfikri 4181111005
Cronika Desranti Panjaitan 4183111083
Hamimah 4181111048
Ike Ria Samosir 4181111037
Naili Ridhotillah 4181111050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA S-1


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan tepat waktu. Kami juga
berterima kasih kepada Ibu Wira Fimansyah selaku Dosen pengampu mata kuliah
Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan kepada kami sehingga kami
dapat mengerjakan Critical Book Report ini.

Kami sangat menyadari dalam penulisan makalah Critical Book Report


Kewarganegaraan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau penggunaan kata. Kami
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
Makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Semoga Makalah
Critical Book Report Kewarganegaraan ini dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi kita, khususnya bagi pembaca.

Medan, 10 September 2019

Penulis
( Kelompok 1 )

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

A. Latar Belakang CBR............................................................... 1


B. Tujuan..................................................................................... 1
C. Manfaat................................................................................... 1
D. Identitas Buku......................................................................... 2

BAB II RINGKASAN BUKU......................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN................................................................ 10

A. Pembahasan Isi Buku.............................................................. 10


B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku...................................... 24

BAB IV PENUTUP.......................................................................... 25

A. Kesimpulan............................................................................ 25
B. Saran...................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang CBR


Buku merupakan sumber bacaan, yang dapat memnambah wawasan
ilmu pengetahuan, menjadi hiburan, dan juga buku mampu
mempengaruhi pikiranseseorang. Buku-buku yang berisi ilmu
pengetahuan (Science) banyak digunakan oleh orang-orang dari segala
jenis usia. Pada umumnya, buku tersebut digunakan sebagai media
pembelajaran. Maka buku yang dijadikan sebagai media pembelajaran
harus memiliki isi yang sesuai dan isinya harus bersumber dari sumber-
sumber yang jelas dan dapat dipercaya. Namun, pada kenyataannya ada
beberapa buku yang isinya tidak sesuai. Oleh karena itu disinilah peran
penting pembaca untuk mampu mengkritisi buku tersebut.
Mengkritisi sebuah buku artinya mencari dan menemukan apakah
didalam buku tersebut terdapat kesalahan atau tidak. Fungsi dari sebuah
pengkritikan buku adalah agar apa yang di tuliskan di dalam buku
tersebut sesuai dengan kebenaran yang ada dan dapat menjadi sumber
pembelajaran yang baik. Di dalam Critical Book Report ini buku yang
akan dikritik adalah buku Pendidikan Kewarganegaraan yang di susun
oleh Drs.S.Sumarsono.
B. Tujuan
1. Mampu mengkritisi sebuah buku.
2. Mampu menemukan keunggulan dan kekurangan yang ada di
dalam buku.
C. Manfaat
1. Mengasah kemampuan berpikir kritis.
2. Dapat menemukan keunggulan dan kelemahan buku yang di kritik.

1
D. Identitas Buku
1.      Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan
2.      Edisi/Cetakan : Ke-8
3.      Penyusun : Drs.S.Sumarsono,MBA
4.      Kota terbit : Jakarta
5.      Tahun terbit : 2008
6.      Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
7.      Tebal buku : 196 halaman
8.      ISBN : 979-686-166-6

2
BAB II
RINGKASAN BUKU

Bab I (Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan)


A. Latar belakang pendidikan kewarganegaraan dan kompetensi yang diharapkan
1. Latar belakang pendidikan kewarganegaraan
Latar belakang lahirnya pendidikan kewarganegaraan berawal dari
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era
sebelum dan selama penjajahan, hingga era pengisian kemerdekaan dan
terus berlangsung hingga zaman reformasi. Kondisi dan tuntutan yang
berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan
nilai–nilai perjuangan bangsa. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh
jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi
kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.
Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang
informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia
menjadi transparan seolah–olah tanpa mengenal batas negara. 
Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental
spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa
perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan
datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi
masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan
pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan
mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui
Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
a. Hakikat pendidikan
b. Kemampuan warga Negara
c. Menumbuhkan wawasan warga Negara

3
d. Dasar pemikiran pendidikan kewarganegaraan
e. Kompetensi yang diharapkan adalah seperangkat tindakan
cerdas,penuh rasa tanggung jawab dari seorang warga warga Negara
dalam berhubungan dengan Negara dan memecahkan berbagai
masalah hidup bermasyarakat,berbangsa dan bernegara dengan
menerapkan konsepsi falsafah bangsa, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional.
B. Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara,
Serta Pemahaman Tentang Demokrasi.
1. Pengertian dan pemahaman tentang bangsa dan Negara
a. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena
kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi.
b. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengakui adanya satu pemerintah yang mengurus tata
tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia
tersebut.
2. Negara dan Warga Negara dalam system kenegaraan di Indonesia.
Kewajiban Negara terhadap warga Negara pada dasarnya adalah
memberikan kesejahteraan hidup dan keamanan lahir batin sesuai dengan
system demokrasi yang dianut. Negara juga wajib melindungi hak asasi
warga sebagai manusia secara individual berdasarkan ketentuan
internasional, yang dibatasi oleh ketentuan agama, eika moral dan budaya
yang berlaku di Negara Indonesia.
3. Proses bangsa yang menegara
Proses bangsa yang menegara di Indonesia diawali dengan adanya
pengakuan yang sama atas kebenaran hakiki dan kesejarahan yang
merupakan gambaran kebenaran secara factual dan otentik.
4. Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara
Dalam UUD 1945 Bab X, pasal tentang warga Negara telah
diamanatkan pada pasal 26,27,28, dan 30.

4
5. Pemahaman tentang Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan dari atau oleh atau untuk
rakyat. Demokrasi Indonesia adalah satu system pemerintah berdasarkan
kedaulata rakyat dalam bentuk musyawarah mufakat untuk memecahkan
masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya
kehidupan masyarakt yang adil dan makmur. Mekanisme demokrasi
Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah pelaksanaan
kekuasaan pemerintah rakyat yang dijiwai oleh nilai-nilai falsafah
Pancasila.
6. Pemahaman tentang Hak Asasi Manusia
Majelis Umum PBB menyatakan : Deklarasi Universal tentang Hak-
Hak Asasi Manusia merupakan suatu pelaksanaan umum yang baku bagi
semua bangsa dan Negara. Manakala manusia telah memproklamasikan
diri menjadi suatu kaum atau bangsa dalam suatu Negara, status manusia
individual akan menjadi status warga Negara. Pemberian hak sebagai
warga Negara ini diatur dalam mekanisme kenegaraan. Sebagai warga
Negara, masing-masing individu tidak hanya memperoleh hak tetapi juga
kewajiban.
7. Kerangka dasar kehidupan nasional meliputi Keterkaitan antara Falsafah
Pancasila,UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
a. Konsepsi Hubungan antara Pancasila dan Bangsa
Penduduk yang ada diNusantara menyatakan dirinya sebagai satu
bangsa, yaitu Indonesia sejak tanggal 28 Oktober yang dikenal sebagai
Hari Sumpah Pemuda. Rakyat Indonesia yang menjadi bangsa
Indonesia dengan berbagai paham keagamaan, semuanya mengakui
ada penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya
keyakinan ini, tumbuh rasa kemanusiaan didalam bangsa Indonesia.
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab menumbuhkan rasa senasib
dan sepenanggungan. Ini berarti bahwa dalam jiwa manusia Indonesia
tertanam cita-cita yang sama yang akhirnya mempererat hubungan
manusia-manusia tersebut dalam membentuk persatuan yang kokoh.

5
Uraian diatas menunjukkan secara jelas bahwa sila-sila dalam
pancasila menjadi falsafah bagi bangsa Indonesia. Ini artinya adalah
bahwa yang menjadi cita-cita dalam melakukan pekerjaan dan
kebenaran yang dituju oleh bangsa Indonesia adalah yang tertuang
dalam Pancasila.
b. Pancasila sebagai Landasan Idiil Negara
Berdasarkan sikap idealisme pancasila, Negara Kesatuan Indonesia
menggunakan pola bersahabat,damai, dan politik bebas aktif dalam
hubungan dan pergaulannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Ia
bebas aktif dari paham-paham ideologis bangsa lain. Paham-paham
tersebut adalah (1) Paham Komunisme (2) Paham Liberalisme (3)
Paham Islam Fundamentalis.
8. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
a. Pancasila sebagai ideologi Negara
Ketika bangsa Indonesia menjadi Negara, falsafah Pancasila pun
ikut masuk dalam Negara. Karena itu, Negara mempunyai cita-cita
yaitu kebenaran hakiki yang terdapat dalam sila-sila pancasila.
Pancasila sebagai kebenaran yang hakiki dan harus diperjuangkan oleh
Negara harus menjadi muatan dalam UUD berdirinya sebuah Negara.
Cita-cita tersebut tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan
demikian, pancasila merupakan ideologi Negara.
b. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi
c. Implementasi Konsepsi UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi
1. Pancasila : cita-cita dan ideologi Negara
2. Penataan : supra dan infrastruktur politik Negara
3. Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan
air oleh Negara untuk kemakmuran bangsa.
4. Kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan bangsa
lain

6
5. Pertahanan dan keamanan agar bangsa dan Negara tetap berdiri
dengan kokoh
9. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
Situasi NKRI terbagi dalam periode-periode
Periode-periode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Periode lama (1945-1965) yang dihadapi adalah ancaman fisik
2. Periode baru(1965-1998) yang dihadapi adalah tantangan non fisik
dan gejolak sosial
3. Reformasi (1998- Sekarang) yang dihadapi adalah tantangan non
fisik dan gejolak social

Bab II ( Wawasan Nusantara )


A. Wawasan Nasional Suatu Bangsa
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam eksetensinya yang serba terhubung dan
dalam pembangunanya dilingkungan nasional, regional, serta global.
B. Teori-teori Kekuasaan
1. Paham-paham Kekuasaan
- Paham Machiavelli (abad XVII)
- Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (XVIII)
- Paham Jendral Clausewitz (XVIII)
- Paham Feuerbach dan Hegel
- Paham Lenin (XIX)
- Paham Lucian W.Pye dan Sidney
2. Teori- teori Geopolitik
- Pandangan ajaran Frederich Ratzel
- Pandangan ajaran Rudolf Kjellen
- Pandangan ajaran Karl Haushofer
- Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder
- Pandangan ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan

7
- Pandangan ajaran W.Michael, A Savery, Giulio Douhet, dan Jhon
Fredrick Charles Fuller
- Pandangan Nicholas J. Spyleman
C. Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut
paham tentang peran dan damai :”Bangsa Indonesia cinta damai, akan
tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak
mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal
itu mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.
2. Geopolitik Indonesia
Pemahama tentang Negara Indonesia menganut paham Negara
kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari atas archipelago yang
memang berbeda dengan archipelago negara-negara barat pada umumnya.
3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Wawasannasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman
kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan falsafah pancasila dan
oleh pandangan geopolitik Indonesia yang berdasarkan pemikiran
kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.
D. Latar Belakang Filosofi Wawasan Nusantara
1. Pemikiran Berdasarkan falsafah Pancasila
2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan Nusantara
3. Pemikiran berdasarkan aspek Sosial Budaya
4. Pemikiran berdasarkan aspek Kesejarahan
E. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
Wawasan nasional menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata diseluruh wilayah
Negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati
diri bangsa Indonesia.

8
F. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
Pokok ajaran dasar wawasan nusantara ialah wawasan nusantara sebagai
geopolitk Indonesia, yaitu cara pandang sdan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang seberagam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai
serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.
G. Unsur dasar konsepsi wawsan nusantara
1. Wadah, yaitu meliputi seluruh wilayah Indonesia.
2. Isi, yaitu aspirasi bangsa dan cita-cita serta tujuan yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945
3. Tata laku
H. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian :
cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional.
I. Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara terdiri dari: kepentingan yang sama, tujuan yang
sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama, dan kesetiaan ikrar atau
kesepakatan bersama demi tepeliharanya persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan.
J. Arah pandang
1. Arah pandang ke Dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan
mengatasi sedini mungkin factor-faktor penyabab timbulnya disintegrasi
bangasa da nharus menguayakan terpeliharanya satuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan
2. Arah pandang ke Luar
Dalam kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha
mengamankan kepentingan nasional dalam segal aspek sesuai dengan
yang tertera pada Pembukaan UUD 1945.

9
K. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
1. Kedudukan, wawasan Indonesia menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakn kehidupan nasional
2. Fungsi, sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan dan perbuatan bagi penyelenggara
Negara.
3. Tujuan, mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segal aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.
L. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga Negara Indonesia agar sadar
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan pendekatan dengan
program yang teratur, terjadwal dan terarah. Hal ini akan mewujudkan
keberhasilan dari implementasi wawasan nusantara. Dengan demikian
Wawasan Nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna
mewujudkan Ketahanan Nasional.

Bab III (Ketahanan Nasional)

A. Latar Belakang
Republik Indonesia adalah negara yang memiliki UUD 1945 sebagai
konstitusinya, sehingga kekuasaan tidak bersifat absolute atau tidak terbatas.
Kedaulatan ada ditangan rakyat yang sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, sedangkan penyelenggaraan pemerintah dituangkan
lebih lanjut kedalam kelembagaan tinggi negara dan tata kelembagaan negara.
Sistem negara bersifat demokratis , sifat ini tercermin dalam proses
pengambilan keputusan yang bersumber dan mengacu pada kepentingan serta
aspirasi rakyat

Dengan demikian kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan


ketahanan nasional yang didasari oleh landasan idiil pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam dua aspek

10
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

B. Pokok- Pokok Pikiran


1. Manusia Berbudaya
Manusia yang berbudaya akan selalu mengadakan hubungan:
 Dengan tuhan, disebut agama,
 Dengan cita – cita disebut ideologi,
 Dengan kekuatan/ kekuasaan disebut politik,
 Dengan pemenuhan kebutuhan disebut Ekonomi,
 Dengan manusia disebut sosial,
 Dengan rasa keindahan disebut Seni /Budaya,
 Dengan pemanfaatan alam, disebut ilmu pengetahuan dan teknologi,
 Dengan rasa aman, disebut keamanan dan ketahanan.
2. Tujuan Nasional, Falsafah bangsa, dan Ideologi negara
Tujuan nasional menjadi pokokn pikiran dalam ketahanan nasional
karena suatu organisasi apapun bentuknya , akan selalu berhadapan
dengan masalah masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai
tujuan yang telah ditetapkannya.
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran dalam ketahanan
nasional, hal ini tampak dalam makna falsafah dalam pembentukan UUD
1945.
C. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional adalah Kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan. Kondisi kehidupan tersebut sejak dini dibina secara terus
menerus dan sinergis mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan
nasional.
D. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatannasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan

11
secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan pancasila, UUD 1945 ,
dan wawasan nusantara.
E. Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas Indonesia
1. hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam
mencapai tujuan nasional.
2. hakikat konsepsi ketahanan nasiona lindonesia adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
F. Asas-Asas Tannas Indonesia
Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai nilai
pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari:
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
3. Asas Mawas ke Dalam Mawas ke Luar
4. Asas Kekeluargaan
G. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Wibawa
4. Konsultasi dan Kerjasama
H. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi .ideologi juga mengandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita citaka suatu negara.
a. Ideologi Dunia
- Liberalisme
- Komunisme

12
- Paham agama
b. Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai nilai dasar
budaya bangsa Indonesia yang sejak ratusan tahun lalu tumbuh
berkembang di Indonesia. Kelima sila pancasila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengalamannya harus
mencakup kesemua nilai yang terkandung dalam pancasila.
c. Ketahanan pada Aspek Ideologi
Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita
citakan suatu bangsa. Ketahanan ideology diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan ideology bangsa Indonesia. Ketahanan ini
mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala macam tantangan dan ancaman
demi menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan negara
republic Indonesia.
Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah
langkah pembinaan berikut:
 Pengamalan pancasila secara objektif dan subjektif terus
dikembangkan serta ditingkatkan.
 Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan
diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu
membimbing dan mengarahkan dalam masyarakat, berbangsa bdan
bernegara
 Sesanti bhineka tunggal ika dan konsep wawasan nusantara yang
bersumber dari pancasila harus terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
selalu menjaga persatuan.
 Pendidikan pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran.

13
2. Pengaruh Aspek Politik
a. Politik secara Umum
Hubungan ini tercermin pada pemerintah negara yang berfungsi
sebagai penentu kebijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi serta
tuntutan masyarakat. Karena itu kebijakan pemerintah negara tersebut
harus serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi rakyat.
b. Politik di Indonesia
- Politik dalam negeri
- Politik Luar Negeri
c. Ketahanan pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan , ketangguhan , dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan , ancaman, hambatan, serta
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara republic Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD
1945.
3. Pengaruh aspek ekonomi
a. Perekonomian secara umum
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang menjadi
produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa dan dengan usaha-
usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
b. Perekonomian indonesia
Sistem perekonomian bangsa indonesia mengacu pada pasal 33
UUD 1945, yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian indonesia
di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan kekayan
alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara di
pergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

14
c. Ketahanan pada aspek ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan dan ganguan yang akan datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik
indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
4. Pengaruh Aspek Soial Budaya
Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama
manusia, yaitu segi sosial dimana manusia harus mengadakan kerjasama
demi kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan
keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manisfestasinya tampak dalam
tingkah laku dan hasil tingkah laku yang terlembagakan.
5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan
- Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya bela negara, yang berisi ketanguhan.
- Bangsa indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan kedaulatan.
- Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
Keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan
stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan nasional
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
- Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai
harus di lindungi dari segala ancaman dan gangguan agar dapat di
manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin
segenap lapisan masyarakat indonesia.
- Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan
kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat
mungkin dihasilkan oleh industri dalam negri.

15
b. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap
warganegara Indonesia perlu:
1. memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan
non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa mengenal
menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh pengaruh yang timbul pada aspek
ideology, politik, ekonomi, sosial dan budaya,dan pertahanan
keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia dapat
mengeliminir pengaruh tersebut.

Bab 4 (Politik Dan Strategi Nasional)

A. Pengertian Politik Strategi Dan Polstranas


1. Pengertian politik
Politik merupakan suatu rangkaian asas atau prinsip keadaan jalan cara
dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki. Politik dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal
balik. politik memberikan asas jalan arah dan medannya sedangkan policy
memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas jalan dan arah tersebut
sebaik-baiknya.
2. Pengertian Strategi
Dalam pengertian umum strategi adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan
seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi,
politik, economy, sosial budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3. Politik Dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. definisi
politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara
tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan

16
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.
B. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan
ideologi Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
C. Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Mekanisme penyusunan
politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur oleh
presiden/ mandataris MPR. proses penyusunan politik dan strategi nasional di
tingkat suprastruktur politik dilakukan setelah presiden menerima GBHN.
strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga
pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden.
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan
sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. dalam era reformasi saat ini
masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam mengontrol jalannya
politik dan strategi nasional yang telah ditetapkan oleh MPR maupun yang
dilaksanakan oleh presiden.
D. Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi politik nasional dalam Negara Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Tingkat Penentu Kebijakan Pusat
2. Tingkat Kebijakan Umum
3. Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus
4. Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis
E. Politik Pengembangan Nasional dan Manajemen Nasional
Politik merupakan cara untuk mencapai tujuaan yang telah ditetapkan
sebelumnya, tujuan politik bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 (aline ke-empat).

17
Politik dan strategi nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini
dituangkan dalam bentuk GBHN yang ditetapkan oleh MPR, yang selanjutnya
dilaksanakan oleh Presiden/Madataris MPR. GBHN, haluan negara tentang
pembangunan Nasional yang ditetapkan setiap lima tahun dengan
mempertimbangkan perkembangan dan tingkat kemajuan kehidupan rakyat
dan bangsa Indonesia. Pelaksanaannya dituangkan dalam pokok-pokok
kebijaksanaan pelaksanaan pengembangan nasional yang ditentukan oleh
presiden sebagai mandataris MPR dengan mendengarkan dan memperhatikan
sungguh-sungguh pendapat dari lembaga tinggi negara lainnya, terutama DPR.
Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional
memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut
merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi daya guna
sebesarmungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna
mewujudkan tujuan nasional. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh
upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan
dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
mewujudkan ketertiban sosia, politik, dan administrasi.
a. Unsur, Struktur, dan Proses
Secara sederhana unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam
bidang ketatanegaraan meliputi:
1.) Negara sebagai”organisasi kekuasaan” mempunyai hak dan peranan
atas pemilikan, pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa.
2.) Bangsa Indonesia sebagai unsur “pemilik negara” berperan dalam
menentukan sistem nilai dan arah/haluan/kebijaksanaannegara yang
digunakan sebagai landasan dan pedoman.
3.) Pemerintah sebagai unsur “manajer atau penguasa” berperan dalam
penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan pembangunan
ke arah cita-cita bangsa.

18
4.) Masyarakat adalah unsur “penunjang dan pemakai” yang berperan
sebagai kontributor, penerima, dan konsumen bagi berbagai hasil
kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan.
b. Fungsi Sistem Manajemen Nasional

Fungsi di sini di kaitkan dengan pengaruh, efek, atau akibat dari


terselenggaranya kegiatan terpadu sebuah organisasi atau system dalam
rangka pembenahan (adaptasi) dan penyesuaian (adjustment) dengan tata
lingkunganya untuk memelihara kelangsungan hidup dan mencapai tujuan
tujuan nya. SISMENNAS memiliki fungsi pokok “pemasyarakatan
politik” yang berarti seluruh usaha dan kegiatan SISMENNAS diarahkan
pada penjaminan dan penertiban hak rakyat.
Pada Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB) yang
merupakan inti SISMENNAS, terdapat fungsi yang mentransformasikan
kepentingan masyarakat dalam bentuk administrative untuk dapat
dilaksanakan. Fungsi-fungsi tersebut adalah
1. Perencanaan sebagai rintisan dan persiapan sebelum
pelaksanaan,sesuai kebijakan yang dirumuskan
2. Pengendalian sebagai pengarahan, bimbingan, dan kordinasi selama
pelaksanaan
3. Penilaian untuk membandingkan hasil pelaksanaan dengan keinginan
setelah pelaksanaan selesai
F. Otonomi Daerah
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah
memberikan 2 bentuk otonomi kepada 2 daerah, yaitu otonomi terbatas bagi
provinsi dan otonomi luas bagi kabupaten/kota. Konsekuensinya kewenangan
pusat menjadi dibatasi. Dengan ditetapkannya UU No. 22 tahun 1999, secara
legal formal UU itu menggantikan UU No. 5 tahun 1974 tentang pokok pokok
pemerintahan daerah dan UU No.5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa.
Perbedaan antara Undang Undang yang lama dan yang baru ialah :
1. Undang-undang yang lama titik pandang kewenangan nya dimulai dari
pusat (central government looking)

19
2. Undang undang yang baru titik pandang kewenangan nya dimulai dari
daerah (local government looking)
G. Kewenangan Daerah
1. Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,
daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dibandingkan ketika UU
No.5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pcecrintahan di Daerah dan UU
No.5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa masih berlaku. Berdasarkan
UU No.22 tahun 1999 kewenangan daerah mencakup seluruh kewenangan
bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar
negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta
kewenangan bidang lain. 
2. Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada poin (1), meliputi
kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan
nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi
negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan
sumber daya manusia, pendayagunaan sumber daya alam, teknologi tinggi
yang strategis. konservasi, dan standarisasi nasional. 

20
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


 Bab 1 ( Cronika Desranti Panjaitan)
Pada buku yang direview, bab ini menjelaskan tentang Pengantar
pendidikan kewarganegaraan. Didalam bab ini terdapat 2 Subbab besar
yaitu (1) Latar belakang pendidikan kewarganegaraan dan kompetensi
yang diharapkan, (2) Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak dan
Kewajiban Warga Negara, Serta Pemahaman Tentang Demokrasi.
Adapun Latar belakang terjadinya Pendidikan Kewarganegaraan
karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diera
globalisasi. Hal ini lah yang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan
perilaku masyarakat. Untuk itu diperlukan Pendidikan Kewarganegraan
sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan semangat kebangsaan,
khususnya bagi generasi muda dalam menghadapi pengaruh globalisasi
dan mengukuhkan kesadaran bela Negara. Untuk pemahaman tentang
bangsa dan Negara dapat kita pahami melalui pengertian dari bangsa dan
Negara itu sendiri. Mengenai hak dan kewajiban Warga Negara dapat kita
lihat dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945 yaitu pada pasal
26,27,28 dan 30 UUD 1945. Pada pemahaman demokrasi, demokrasi di
Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah pelaksanaan
kekuasaan pemerintah rakyat yang dijiwai oleh nilai-nilai falsafah
Pancasila
 Bab 2 ( Cronika Desranti Panjaitan)
Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam
pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.Bangsa Indonesia
memiliki berbagai budaya yang tersebar diseluruh wilayah.Berbagai
perbedaan kebudayaan adalah keanekaragaman budaya yang menjadi
identitas dari bangsa Indonesia.Namun tidak dipungkiri bahwa

21
keaneragaman budaya bisa saja menimbulkan berbagai konflik yang
terjadi dalam masyarakat .Karena itu diperlukan Wawasan Nusantara
sebagai nilai dasar Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu
keragaman budaya bangsa. Persatuan/kesatuan mengandung arti
bersatunya macam-macam corak yang beranekaragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.
Persatuan dan kesatuan harus dijaga sebagai upaya bela negara
sebagai bentuk implementasi wawasan Nusantara. Sebaliknya, wawasan
Nusantara juga perlu dihayatidan diterapkan sehingga tercapai tujuan
nasional, serta pemahaman nilai Pancasilayang salah-satunya adalah
persatuan dan kesatuan dapat terwujud.Pada praktiknya di Indonesia,
penerapan wanus sebagai upaya untuk mewujudkantujuan nasional yang
dibarengi dengan ketahanan nasional masih belum sepenuhnya berhasil.
Terdapat beberapa kesalahan dari segi undang-undangnya,
pemerintahannya,maupun kesadaran masing-masing individu. Solusi yang
baik mulai dari membenahi kesadaran akan hukum di Indonesia, kemudian
membenahi pemerintahan dan undang-undang yang berlaku dengan terus
mengadakan pengawasan, evaluasi dan revisisecara berkala

 Bab 3 ( Hamimah)
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai
suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas.
Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari
ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan
nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena
mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal,
UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita
sangat solid, Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki
setiap bangsa.

22
Jika bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan
bangsa/negara lain, maka harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya.
Dengan memperkuat Ketahanan Nasional merupakan cara paling ampuh,
karena telah mencakup banyak landasan seperti; Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan wawasan
nusantara sebagai landasan visional.
 Bab 4 ( Ike Ria Samosir)
Pada bab ini membahas tentang Politik dan Strategi Nasional
Dalam bab ini dikatakan bahwa Politik merupakan suatu rangkaian
asas atau prinsip keadaan jalan cara dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politik membicarakan hal-
hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijakan atau policy dan distribusi atau alokasi sumber daya. Politik
merupakan cara untuk mencapai tujuaan yang telah ditetapkan
sebelumnya, tujuan politik bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 (aline ke-empat).
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-
pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional. Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung
selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan
nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses.
Keikutsertaan warga negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar
pajak, melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

23
Implementasi politik dan strategi nasional yang mencakup bidang-
bidang pembangunan nasional.
1. Visi dan Misi GBHN 1999-2004
2. Implementasi Polstranas di Bidang Hukum  
3. Implementasi Polstranas di bidang ekonomi
4. Implementasi polstranas di bidang politik
Impelementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku
 Kelemahan:
1. Materi nya di perpadat pada satu bab, dimana seharusnya materi itu di
bagi menjadi 2 bab, di dalam buku ini langsung di satukan
2. Materi dalam buku tidak terlalu lengkap sebagaimana mestinya materi
yang ada pada perkuliahan.
3. Materi yang seharusnya di beri contoh gambar, tidak ditemukan pada
buku ini.
4. Catatan kaki pada buku tidak dilampirkan.
 Kelebihan
1. Bahasa dalam buku mudah dipahami
2. Materi nya terurut secara sistematis.
3. Cover buku menarik krna di beri gambar dan warna yang sesuai.

24
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang
diwajibkan mulai dari tingkat sd sampai perguruan tinggi. Pendidikan
kewarganegaraan ini dipelajari untuk membangkitkan rasa Nasionalisme
sebagai bangsa Indonesia. Buku yang di review ini sudah mencakup materi
materi yang perlu di ketahui dan di pelajari sebagai warga negara yang
berlandaskan Pancasila.
Buku ini memiliki kelebihan dan juga kelemahan, namun meskipun
demikian buku dapat juga digunakan sebagai sumber ilmu untuk menambah
wawasan kita. Buku yang direview ini sudah bagus dijadikan sebagai buku
tambahan referensi untuk melengkapi materi yang sudah ada pada buku
lainnya..
B. Saran
Penting untuk pembaca mengetahui bahwa semua buku merupakan
sumber ilmu. Meskipun pembaca tau kelemahan dari suatu buku sebaiknya
tetaplah membaca buku tersebut sebagai referensi untuk menambah wawasan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono,S. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama

26

Anda mungkin juga menyukai