Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Lansia berisiko mengalami penyakit kronis dikarenakan penurunan fungsi tubuh dapat
menurunkan kualitas hidup. Lansia berisiko mengalami penyakit kronis dikarenakan penurunan
fungsi tubuh. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko, yaitu: perilaku keseharian yang kurang
baik, stres, seperti merokok, meminum alkohol, asupan nutrisi tidak baik.
Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia, yaitu : kontrol , kesempatan yang potensial,
keterampilan, sistem dukungan, kejadian dalam hidup, sumber daya, perubahan lingkungan,
perubahan politik. Selain itu, kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya, mengenali diri sendiri, adaptasi, merasakan pasienan orang lain, perasaan kasih dan
sayang, bersikap optimis, mengembangkan sikap empati. Penelitian ini di lakukan untuk
mengetahui gambaran kualitas hidup lansia di wilayah kerja puskesmas Siliwangi.
Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Siliwangi. Teknik sampling
yang digunakan pada penelitian ini adalah random sampling, didapatkan sampel 98 orang
Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas hidup lansia, instrumen dalam penelitian ini
menggunakan instrumen WHO-QOL.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengahnya responden (41%) berada pada
kualitas hidup sangat baik, serta sebagian kecil memiliki kualitas hidup yang sangat buruk yaitu
(2%). Sehingga dapat disimpulkan kualitas hidup lansia di wilayah puskesmas Siliwangi hampir
setengahnya sangat baik. Sehingga perlu program pelayanan kesehatan lansia dapat
dipertahankan atau lebih ditingkatkan. Disarankan untuk petugas kesehatan melakukan promosi
kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia.

Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup


Kepustakaan : 80, 1998-2018

Anda mungkin juga menyukai