Anda di halaman 1dari 5

Becton Dickinson and Needle Sticks

Tahun Kronologi
1980an Dengan marketshare untuk jarum suntik sebesar 70%, Becton Dickinson tidak merubah
desain jarum suntik karena membutuhkan investasi engineering, retooling, dan
marketing yang mahal (minimize the capital outlay untuk produk baru) dan ditambah
produk tersebut harus bersaing dengan produk Becton Dickinson yang sudah ada di
pasar. Becton Dickinson hanya memberikan peringatan keamanan berupa kertas di
setiap kotak jarum suntiknya.
1986 Norma Sampson dan Charles Mitchell diberi hak paten terkait dengan jarum suntik
yang paling efektif dan aman untuk digunakan.
1987 Becton Dickinson membeli hak paten secara eksklusif untuk memproduksi massal. Dari
hasil uji coba jarum suntik kapasitas 3-cc, tenaga kesehatan antusias namun juga
memberi masukan agar harga tidak terlalu tinggi karena akan mempengaruhi keuangan
rumah sakit.
1988 Becton Dickinson memutuskan untuk menggunakan protective sleeve di jarum suntik
kapasitas 3-cc karena 50% penjualan jarum suntik berasal dari jarum suntik kapasitas 3-
cc walaupun tenaga kesehatan di rumah sakit dan klinik di Amerika lebih memilih jarum
suntik berkapasitas 5-cc dan 10-cc untuk mengambil darah.
1988 Jarum suntik 3-cc dipasarkan menggunakan nama Safety-lok. Safety-lok dijual dengan
harga 50 dan 75 sen (harga premium untuk jarum suntik).
1990an Rumah sakit dan klinik mendirikan organisasi untuk memangkas biaya pengadaan
dengan bentuk GPO. GPO merupakan perwakilan dari rumah sakit dan klinik untuk
bernegosiasi dengan produsen untuk pengadaan alat kesehatan yang aman dengan
harga yang lebih murah. Syarat rumah sakit dan klinik untuk bergabung dengan GPO
adalah menyetujui 85%-95% alat kesehatan harus disuplai dari GPO. GPO Premier
beranggotakan 1700 sedang GPO Novation 650 anggota.
GPO dituduh terlibat dalam conflict of interest karena dibayar oleh produsen alat
kesehatan sehingga tidak lagi mencari alat kesehatan terbaik dengan harga yang murah
namun mencari produsen yang mampu membayar GPO lebih banyak.
1990 12.000 tenaga kesehatan terpapar dengan darah penderita hepatitis B yang 250 di
antaranya meninggal. Selain AIDS dan hepatitis, insiden jarum suntik menularkan
berbagai virus, bakteri, jamur, dan parasit infeksi. Total biaya yang diakibatkan oleh
kecelakaan tersebut berkisar antara 400 juta dolar sampai dengan 1 milyar dolar per
tahun.
1991 OSHA (Occupational Safety and Health Administration) membuat aturan terkait
prosedur keselamatan penggunaan jarum suntik (infrastruktur, teknis pemakaian,
pelatihan) namun hal itu masih diperdebatkan. Perawat dengan tekanan pekerjaan
yang tinggi/darurat akan kesulitan untuk memenuhi semua prosedur tersebut.
FDA berencana untuk mewajibkan rumah sakit dan klinik untuk menggunakan jarum
suntik yang aman, namun Becton Dickinson mengirim perwakilan untuk bernegosiasi
dengan FDA agar urusan penjualan jarum suntik diserahkan kepada pasar.
1991 Harga Safety-lok turun menjadi 26 sen dengan biaya produksi di rentang 13-20 sen.
Harga jarum suntik biasa dijual 8 sen dengan biaya produksi 4 sen.
1992 Maryann Rockwood terpapar AIDS karena menggunakan jarum suntik 5-cc dari BD.
Maryann Rockwood menuntut Becton Dickinson karena memiliki paten Sampson dan
Mitchell sehingga berkewajiban untuk menyediakan jarum suntik yang aman di
berbagai ukuran.
Becton Dickinson secara diam-diam menyelesaikan beberapa masalah serupa dengan
memberikan kompensasi yang dirahasiakan jumlahnya
Tahun Kronologi
1992 Osha dan FDA menetapkan regulasi terkait prosedur keamanan namun tidak
mewajibkan rumah sakit dan klinik untuk menggunakan jarum suntik yang aman.
1993 Menanggapi pesaing di industri jarum suntik yang akan menyediakan jarum suntik yang
aman di semua ukuran. Becton Dickinson membuat pernyataan akan memproduksi
jarum suntik yang aman untuk semua ukuran dan mendeklarasikan diri sebagai
"market leader” jarum suntik yang aman.
1996 Becton Dickinson membuat kontrak dengan GPO Premier untuk 7,5 tahun dengan nilai
1,8 milyar dolar yang mengharuskan rumah sakit dan klinik anggota GPO Premier
membeli minimal 90% jarum suntik dari Becton Dickinson. Becton Dickinson juga
membuat kontrak dengan GPO Novation yang mengharuskan rumah sakit membeli
minimal 95% jarum suntik dari Becton Dickinson.
The Center for Disease Control (CDC) mengestimasi biaya tes kesehatan bagi tenaga
kesehatan yang tidak terinfeksi sekitar 2.000 dolar, sedangkan untuk tenaga kesehatan
yang terinfeksi diperkirakan mulai dari 500.000 dolar sampai dengan 1 juta dolar.
1998 Retractable memperkenalkan jarum suntik baru yang lebih aman dan lebih murah
namun tidak dapat ikut berkompetisi di pasar karena terhalang aturan dari GPO yang
akan mengenakan denda ke rumah sakit dan klinik yang melanggar aturan tersebut.
Jika rumah sakit dan klinik menggunakan jarum suntik dari Retractable, biaya tes
kesehatan bagi tenaga kesehatan yang terkena insiden akan berkurang secara
signifikan atau bahkan tidak ada lagi.
1999 Safety-lok diberi rating "unacceptable" oleh ECRI.
2000 Disahkan peraturan untuk menggunakan jarum suntik yang aman tanpa melihat merk.
2001 Safety-lok diberi rating "not recommended" oleh ECRI, sedangkan produk dari
Retractable diberi rating keamanan tertinggi . Retractable tetap kesulitan untuk masuk
ke pasaran karena masih terhalang dengan aturan dari GPO.
Retractable memutuskan untuk menuntut Becton Dickinson, GPO Premier, dan GPO
Novation yang telah melanggar anti-trust law dengan memonopoli pasar.
2003 GPO Premier dan GPO Novation membayar Retractable sejumlah uang karena bekerja
sama dengan Becton Dickinson dan membebaskan rumah sakit untuk membeli produk
Retractable.
2004 Becton Dickinson bersedia membayar 100 juta dolar untuk kerugian yang ditimbulkan
kepada Retractable .
2009 Becton Dickinson terbukti bersalah karena meniru paten jarum suntik Retractable.
Question 1
In your judgment, did Becton Dickinson have an obligation to provide the safety syringe in all its sizes
in 1991? Explain your position, using the materials from this chapter and the principles of
utilitarianism, rights, justice, and caring.
Solution 1
Becton Dickinson mempunyai tanggung jawab penuh atas produksi jarum suntik berbagai kapasitas
yang aman digunakan tapi tidak dilakukan.
1. Moral Duties to Consumers Under Contractual Theory
a. Duty to comply with express and implied claims of reliability, service life, maintainability,
and safety
Becton Dickinson berkewajiban untuk menjual jarum suntik seluruh ukuran yang aman dan
berfungsi dengan baik kepada seluruh konsumennya. Walaupun Becton Dickinson
menyertakan kertas berisikan peringatan bahaya jarum suntik dan bahaya two-handed
recapping di setiap produknya, Becton Dickinson tidak mengungkapkan risiko keamanan
atas produk tersebut.
b. Duty of disclosure
Becton Dickinson menyertakan kertas berisikan peringatan bahaya jarum suntik dan
bahaya two-handed recapping di setiap produknya.
c. Duty not to misrepresent
Pada tahun 1993, Becton Dickinson mengumumkan akan menjual safety-lok untuk seluruh
ukuran dan mendeklarasikan diri sebagai market leader jarum suntik yang aman. Pada
kenyataannya, Becton Dickinson hanya memproduksi safety-lok dengan kapasitas 3-cc dan
terbukti bersalah karena meniru paten Retractable.
d. Duty not to coerce
Becton Dickinson secara tidak langsung memaksa rumah sakit dan klinik untuk membeli
produk jarum suntiknya melalui kontrak eksklusif dengan GPO Premier dan Novation.
Tindakan ini mengakibatkan produk jarum suntik Retractable tidak dapat bersaing dalam
pasar jarum suntik.
2. Due Care Theory
a. Walaupun marketshare Becton Dickinson cukup signifikan sebesar 70%, Becton Dickinson
bersikeras untuk tidak merubah desain jarum suntik karena membutuhkan investasi untuk
engineering, retooling, dan marketing yang tidak sedikit ditambah produk baru tersebut
harus bersaing dengan produk Becton Dickinson lain yang sudah terlebih dulu ada di pasar.
b. Becton Dickinson juga memutuskan untuk tidak memproduksi jarum suntik dengan
teknologi safety lok di berbagai ukuran walaupun sudah mendapatkan paten Norma
Sampson dan Charles Mitchell.
c. Kertas peringatan keamanan tidak membantu apabila tenaga kesehatan menggunakan
jarum suntik dalam keadaan darurat sehingga produsen harus benar-benar menyediakan
produk yang aman bagi para konsumen.
d. Becton Dickinson mengumumkan untuk memproduksi berbagai ukuran dan
mendeklarasikan sebagai market leader jarum suntik yang aman.
3. Social cost
Seharusnya Becton Dickinson memberikan kompensasi untuk seluruh insiden yang melibatkan
jarum suntiknya. Dalam contoh kasus tahun 1990, terdapat insiden terpaparnya 12.000 tenaga
kesehatan dengan darah penderita hepatitis B yang 250 diantaranya meninggal dunia. Selain
AIDS dan hepatitis, insiden jarum suntik juga menularkan berbagai virus, bakteri, jamur, dan
parasit yang menginfeksi korban.
Total biaya untuk menangani insiden-insiden tersebut berkisar antara 400 juta dollar sampai
dengan 1 milyar dollar per tahun. Becton Dickinson seharusnya mengeluarkan dana minimal
70% atas insiden-insiden tersebut karena produknya menguasai 70% marketshare jarum suntik
di Amerika
4. Advertisement
Becton Dickinson membuat kontrak dengan GPO premier untuk 7,5 tahun ke depan dengan
nilai 1,8 milyar dolar yang mengharuskan anggota premier membeli minimal 90% jarum suntik
dari Becton Dickinson. Becton Dickinson juga membuat kontrak dengan GPO Novation yang
mengharuskan rumah sakit membeli minimal 95% jarum suntik dari BD. Kedua kontrak tersebut
mengandung konsekuensi denda yang signifikan kepada rumah sakit dan klinik apabila tidak
memenuhi kuota pembelian alat kesehatan dari Becton Dickinson. Becton Dickinson
memproklamirkan diri sebagai market-leader jarum suntik yang aman di Amerika, walaupun
pada kenyataannya masih sangat banyak insiden yang merugikan tenaga kesehatan akibat
terpapar penyakit dari pasien.

Utilitarianisme
Becton Dickinson memiliki kewajiban untuk memproduksi jarum suntik yang aman dalam berbagai
macam ukuran. Rumah sakit pada umumnya lebih banyak menggunakan jarum dengan ukuran 5-cc
dan 10-cc untuk mengambil darah dibandingkan dengan ukuran 3-cc. Dengan memproduksi seluruh
ukuran jarum suntik, risiko petugas kesehatan tertular penyakit akan menjadi lebih rendah sehingga
utilitas Becton Dickinson dengan memproduksi jarum dengan ukuran 5-cc dan 10-cc akan lebih
besar. Pihak rumah sakit juga dapat meningkatkan utilitasnya, karena dengan menggunakan jarum
ukuran 5-cc dan 10-cc dengan protective sleeve untuk mengambil darah, risiko para tenaga
kesehatan tertular penyakit akibat tertusuk jarum menjadi lebih rendah, kegiatan operasional rumah
sakit menjadi lebih efektif. Biaya sebesar 400 juta dollar sampai dengan 1 miliar dollar per tahun
untuk menangani insiden jarum suntik merupakan bukti bahwa konsumen jarum suntik yang paling
dirugikan walaupun harga yang ditawarkan Becton Dickinson lebih murah.

Justice
Becton Dickinson berkewajiban untuk memproduksi jarum berbagai macam ukuran, sesuai dengan
teori keadilan sosial yang menyatakan bahwa keuntungan/beban harus didistibusikan sesuai
kebutuhan seseorang. Tepat jika BD memproduksi jarum suntik berbagai macam ukuran dengan
pengaman bagi para pegawai rumah sakit, karena meskipun telah terdapat prosedur keamanan
penggunaan jarum suntik, risiko tertusuk jarum suntuk tetaplah tinggi. Hal ini karena lingkungan dan
tekanan kerja yang dihadapi oleh tenaga kesehatan yang menuntut mereka untuk dapat bekerja
dengan cepat. Sudah selayaknya tenaga kesehatan membutuhkan jarum suntik dengan protective
sleeve berbagai ukuran yang dapat diandalkan untuk memberikan perlindungan dibandingkan
sekadar prosedur.

Right
Walaupun secara hukum Becton Dickinson Secara hukum tidak berkewajiban untuk menyediakan
jarum suntik yang aman, tapi secara moral tetap harus menyediakan jarum suntik yang aman karena
para tenaga kesehatan memiliki hak positif. Mereka memiliki hak untuk memakai peralatan bekerja
yang aman untuk keselamatan mereka.
Question 2
Should manufacturers be held liable for failing to market all the products for which they hold
exclusive patents when someone’s injury would have been avoided if they had marketed those
products? Explain your answer.
Solution 2
Sudah seharusnya produsen bertanggungjawab kepada konsumen atas terjadinya insiden-insiden
yang terjadi akibat tidak memproduksi dengan paten yang telah didapat sebelumnya. Dalam kasus
ini Becton Dickinson harus bertanggungjawab karena tidak memproduksi dan memasarkan jarum
suntik dengan paten protective sleeve yang didapatkan dari Norma Sampson dan Charles Mitchell.
Becton Dickinson memproduksi jarum suntik dengan paten hanya pada kapasitas 3-cc karena
merupakan jarum suntik yang terbanyak digunakan. Becton Dickinson tidak memperhatikan
saran/masukan dari konsumen/tenaga kesehatan yang lebih banyak menggunakan jarum suntik
dengan kapasitas 5-cc dan 10-cc untuk mengambil darah. Internal Becton Dickinson sendiri
menginstruksikan agar meminimalisir capital outlay untuk pengembangan produk baru. Dalam kasus
Maryann Rockwood, Becton Dickinson sudah bertanggungjawab dengan memberikan kompensasi
karena terpapar AIDS walaupun secara diam-diam dengan jumlah yang tidak diungkapkan.
ECRI dan U.S. Veteran’s Administration menyatakan jarum suntik safety-lok Becton Dickinson di
bawah standar batas standar keamanan jika dibandingkan dengan produsen jarum suntik yang lain.
Becton Dickinson hanya menyertakan kertas berisikan peringatan bahaya jarum suntik dan bahaya
two-handed recapping di setiap produknya. Dari sudut pandang social cost, Becton Dickinson yang
menguasai 70% pasar jarum suntik di Amerika harus menanggung biaya 70% dari 400 juta dollar
sampai dengan 1 miliar dollar per tahun untuk biaya akibat penggunaan jarum suntik.

Question 3
Evaluate the ethics of Becton Dickinson’s use of the GPO system in the late 1990s. Are the GPOs
monopolies? Are they ethical? Explain.
Solution 3
Group Purchasing Organization (GPO) awalnya bertujuan untuk memangkas biaya dalam pengadaan
alat kesehatan, dalam hal ini jarum suntik dengan syarat rumah sakit dan klinik diwajibakan untuk
membeli 85%-90% dari produsen alat kesehatan yang sudah ditentukan oleh GPO sebelumnya.
Operasional GPO dibiayai bukan dari iuran rumah sakit dan klinik namun dari komisi penjualan yang
diberikan oleh produsen alat kesehatan. Pada pelaksanaannya, GPO tidak lagi membantu rumah
sakit dan klinik dalam memilih alat kesehatan dengan harga paling ekonomis dan paling aman untuk
digunakan, namun alat kesehatan dipilih berdasarkan komisi terbesar yang akan diberikan produsen
kepada GPO. Kesempatan inilah yang diambil oleh Becton Dickinson untuk mengamankan penjualan
jarum suntiknya dengan kontrak ekslusif kepada GPO Premier dan GPO Novation.
Syarat awal untuk bergabung dengan GPO yang mewajibkan rumah sakit dan klinik untuk membeli
85%-90% alat kesehatan dari satu produsen tertentu sudah bersifat monopoli, sehingga dari awal
pembentukan GPO sudah berperilaku tidak etis. Alasan lain GPO berperilaku tidak etis:
a. Kerjasama dengan produsen (Becton Dickinson) hanya berdasarkan komisi yang besar tanpa
memperhatikan standar kualitas dan keamanan alat kesehatan yang dibeli.
b. Tidak mewakili aspirasi dan kebutuhan rumah sakit dan klinik berupa alat kesehatan yang
murah dan aman.
c. Mengenakan denda yang signifikan kepada rumah sakit dan klinik apabila membeli alat
kesehatan dari produsen selain yang telah ditentukan oleh GPO.
d. Mencegah produsen jarum suntik yang lebih aman dan cost-effective (Retractable) untuk ikut
berkompetisi dalam pasar alat kesehatan di Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai