Anda di halaman 1dari 2

Nama : Septian Yudhianto

NIM : 447424
Nama Dosen : Syaiful Ali, MIS., Ph.D., Ak., CA.
Mata Kuliah : Sistem Teknologi Informasi
Tanggal : 10 September 2019

Ringkasan Chapter 1
Doing Business in Digital Times

Every Business Is a Digital Business


Dewasa ini, perhatian utama dari perusahaan, lembaga keuangan global, retailer berbasis
web, dan lembaga pemerintah ialah bagaimana merancang model bisnis digital mereka dalam
rangka:
 memberikan pengalaman yang luar biasa kepada pelanggan;
 menghasilkan laba;
 meningkatkan pangsa pasar; dan
 mengikutsertakan karyawan
Model bisnis digital didefinisikan sebagai suatu bentuk bisnis yang menghasilkan uang (laba)
melalui cara-cara digital, seperti media sosial, web, dan aplikasi yang memungkinkan
pelanggan dapat berinteraksi secara langsung dengan bisnis kapan saja dan dimana saja.
Beberapa istilah terkait model bisnis digital:
 Cloud Computing
Teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana
pengguna komputer diberikan hak akses (login).
 Machine-to-Machine Technology
Istilah yang mengacu pada peranti keras (device/hardware) yang dapat terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain tanpa bantuan manusia.
 Big Data
Istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik data yang terstruktur maupun
data yang tidak terstruktur.

Business Process Management and Improvement


Proses bisinis adalah serangkaian tahap yang dikoordinasikan dan diarahkan oleh organisasi
agar pekerjaan terselesaikan.
Proses bisnis dapat terjadi secara formal maupun informal. Formal berarti terdokumentasi dan
memiliki tahap-tahap penyelesaian yang ditetapkan secara baik. Biasanya tahap-tahap
tersebut dituangkan dalam sebuah prosedur operasional standar (SOP). Informal berarti tidak
terdokumentasi atau tidak melibatkan pengetahuan secara intensif.

1
Perekayasaan proses bisnis atau businees process reengineering (BPR) merupakan usaha
dan metode untuk menghilangkan tahapan proses bisnis yang tidak diperlukan. Tujuan BPR
adalah menghilangkan proses yang tidak menambah nilai, selanjutnya menyederhanakan dan
mengautomatisasi proses sehingga dapat mengurangi waktu yang diperlukan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
BPR merupakan bagian dari businees process management (BPM) yang terdiri dari metode,
alat dan teknologi dalam rangka mendukung dan mengembangkan proses bisnis secara
berkelanjutan. Tujuan BPM ialah membantu perusahaan menjadi lebih tangkas dan efektif
melalui pemahaman, pengelolaan dan pengadaptasian proses bisnis yang lebih baik.

The Power of Competitive Advantage


Dalam bisnis setiap perusahaan pasti ingin memenangkan pelanggan, pangsa pasar dan lain
sebagainya. Agar dapat memenangkan persaingan, setiap perusahaan harus lebih unggul dari
perusahaan saingan. Daya saing perusahaan saat ini bergantung pada penguasaan teknologi
informasi (IT) dan seberapa cepat perusahaan dapat merespon kondisi pasar.
Dua komponen profitabilitas perusahaan:
 Struktur Industri
 Keunggulan kompetitif
Analisis SWOT adalah suatu pengevaluasian faktor-faktor eksternal dan internal dalam
kerangka strategis suatu bisnis.
 Faktor Internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
 Faktor Eksternal, yaitu kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat)
Five-forces model yang dikemukakan oleh Michael Porter untuk menganalisis industri dan
pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan:
1. Ancaman dari pesaing baru
2. Daya tawar pemasok
3. Daya tawar pembeli/pelanggan
4. Ancaman produk atau layanan pengganti
5. Persaingan kompetitif di antara perusahaan yang sudah ada

IT at Work
Teknologi digital menciptakan pasar, bisnis, produk, dan juga karir. Manajer IT memainkan
peran vital dalam mengimplementasikan dan mengadministrasikan teknologi digital. Tugas
mereka adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengarahkan aktivitas sehubungan
dengan penggunaan teknologi informasi di perusahaan. Beberapa posisi di bidang IT yang
biasa dijumpai di perusahaan:
 Chief Technology Officer (CTO)
 IT Project Manager
2

Anda mungkin juga menyukai