Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENGEMBANGAN MATERI IPS

KONSEP DASAR SEJARAH

Dosen Pengampu : Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si.

Oleh :

Cahaya Purnama Sari (3193321007)

Lulu Luciana Sinurat (3192421024)

Sri Anugrah Lestari (3193121011)

Yona Febyola Siagian (3192421003)

Nurhaliza (3192421013)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Proposal mata kuliah Pengembangan Materi IPS. Dalam
penyusunan Laporan Proposal ini, penulis juga tidak terlepas dari bantuan serta
dorongan dari beberapa pihak yang memotivasi dalam pembuatan makalah ini
supaya lebih baik dan efisien.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si. sebagai dosen mata kuliah Pengembangan Materi
IPS yang telah memberikan tugas dan membimbing penulis dalam pembuatan
Laporan Proposal ini.

Apabila dalam terdapat kesalahan dalam Laporan Proposal ini,baik dalam


isi maupun sistematika penulisan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran untuk mengembangkan dan menyempurnakan Laporan Proposal ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 26 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1


1.2 RUMUSAN MASALAH 1
1.3 TUJUAN PENULISAN 1
1.4 MANFAAT 2

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR SEJARAH 3


2.1.1 DEFINISI SEJARAH ETIMPOLOGI 3
2.1.2 DEFINISI SEJARAH PARA AHLI 3

BAB III : METODOLOGI

3.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA 5


BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 MATERI PEMBAHASAN PENGEMBANGAN 6
BAB V : PENUTUP
5.1 KESIMPULAN 11
5.2 SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejarah merupakan peristiwa atau kejadian pada masa lampau, yang dapat
dibuktikan kebenaran melalui bukti-bukti sejarah. Dalam konsep dasar sejarah,
terdapat pembahasan, mulai dari masa praaksara sampai kepada masa reformasi.
Adapun dari rentang masa praaksara hingga masa reformasi, terdapat banyak sub-
sub pembahasan yang dikaji dalam konsep sejarah tersebut, diantaranya,
kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia, kebudayaan masyarakat praaksara,
perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan Hindu-Buddha dan
peninggalannya di Indonesia, akulturasi, perkembangan Islam di Indonesia,
kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia, peninggalan-peninggalan sejarah
bercorak, Islam, perkembangan kolonialisme/imperialisme, terhadap kehidupan
sosial-ekonomi masyarakat Indonesia di berbagai daerah Indonesia, pendudukan
Jepang di Indonesia, terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
pengakuan kedaulatan, kehidupan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan,
perjuangan dengan konfrontasi bersenjata, dan masa orde baru dan reformasi.
Dalam proposal ini, tentu akan terdapat perincian terhadap materi-materi di atas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa saja materi pembahasan dalam pengembangan materi IPS?
2. Adakah terdapat pembahasan dalam buku pengembangan IPS tersebut
yang tidak terdapat dalam buku pengembangan IPS lainnya?
3. Bagaimana penjelasan dari setiap materi pengembangan materi IPS
tersebut?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan proposal ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui materi pembahasan dalam pengembangan materi IPS.
2. Untuk mengetahui pembahasan dalam buku pengembangan IPS tersebut
yang tidak terdapat dalam buku pengembangan IPS lainnya.

1
3. Untuk mengetahui penjelasan dari setiap materi pengembangan materi IPS
tersebut.
1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan proposal ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Bagi Penulis


Untuk pengembangan keilmuan tentang pengembangan materi IPS.

2. Manfaat Bagi Lembaga pendidikan.


Sebagai masukan untuk mensosialisasikan pengembangan materi IPS..

3. Manfaat Bagi Masyarakat.


Masyarakat mampu memahami dan mengerti pengembangan materi IPS.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR SEJARAH

2.1.1 DEFINISI SEJARAH BERDASARKAN ETIMOLOGI

Berdasarkan etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu


“Syajaratun” yang berarti pohon. Dalam pengertian “pohon” ini yaitu berarti
pohon kehidupan, yang bermakna kejadian, dan pertumbuhan sesuatu hal atau
peristiwa dalam suatu hubungan yang berkesinambungan. Kata “Syajaratun”
bersinonim dengan istilah babad yang berasal dari masyarakat Jawa yang
memiliki pengertian riwayat kerajaan, riwayat bangsa, buku tahunan, dan juga
kronik.

Sedangkan dalam terjemahan bahasa Inggris, sejarah disebut “ History” ,


yang memiliki 4 (empat) pengertian, yakni yang pertama, mengarah pada sesuatu
kejadian yang telah berlalu. Kedua, kata ini bermakna riwayat dari pengertian
pertama di atas. Ketiga, segala pengetahuan tentang masa lalu, dalam hal ini
berkaitan penuh terhadap persoalan tertentu, secara khusus mengenai masyarakat
tertentu. Sedangkan, keempat, kata “history”ini bermakna suatu ilmu yang
berusaha menentukan serta mewariskan pengetahuan.Dalam bahasa yunani
sendiri, kata sejarah disebut pula “istoria”, yang bermakna belajar. Jadi, sejarah
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mepelajari segala kejadian dan peristiwa
mengenai kehidupan manusia pada masa lampau

2.1.2 DEFINISI SEJARAH MENURUT PARA AHLI

Beberapa definisi sejarah menurut beberapa ahli :

1. Aristoteles

Definisi sejarah menurut Aristoteles yang mengemukakan bahwa sejarah adalah


suatu system yang mengelola ke dalam penelitian suatu yang pernah terjadi, yang
disusun dengan secara teratur, tersusun serta berbentuk kronologi.

3
2. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin mendefinisikan sejarah sebagai ilmu pengetahuan


yang disusun atas dasar penyelidikan dari beberapa peristiwa, yangdapat diteliti
kebenarannya serta dapat dibuktikan sebagai bahan kenyataan yang benar-benar
terjadi.

3. Moh. Hatta

Moh. Hatta mengemukakan bahwa sejarah dengan artian suatu perwujudan


tentang masa lampau. Yang dimaksudkan bahwa sejarah bukan hanya sekedar
melahirkan asal mula dari berbagi peristiwa, akan tetapi sebagai bentuk nyata dari
suatu kejadian.

Dalam berbagai 2 (dua) acuan di atas, yaitu berdasarkan etimologi kata


dan dasar pemikiran para ahli tersebut, maka dapat dirangkum kesimpulan bahwa
sejarah adalah suatu bidang kajian yang memahami manusia dan tindakannya
yang selalu berubah dalam ruang dan waktu sejarahnya, oleh karena tafsiran
mengenai sejarah tidak akan pernah menghasilkan kata akhir, selama masih
terdapat ruang dialog serta berbagai sumber sejarah, maka sejarah tersebut akan
terus didengungkan dan diperbincangkan di masyarakat umum.

4
BAB III

METODOLOGI

3.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data disini ialah dengan studi kepustakaan yaitu
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari pengamatan tersebut dan
mengumpulkan sumber-sumber bacaan yang berkaitan dengan permasalahan
tersebut.

Studi pustaka merupakan suatu tindakan penelusuran terhadap suatu karya


manusia yang telah dibukukan. Penulis menggunakan metode ini untuk
mendukung metode primer, yaitu angket/kuesioner. Dalam metode ini, Penulis
menelusuri dan menelaah refrensi-refrensi yang ada kaitannya dengan berbagi
pangan dari data metode primer. Disamping itu Penulis juga menggunakan
literatur elektronik. Gabungan ini akan diekspresikan menjadi sebuah proposal.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 MATERI PEMBAHASAN PENGEMBANGAN MATERI IPS


A. KEHIDUPAN PADA MASA PRAAKSARA DI INDONESIA
Masyarakat pra aksara adalah gambaran umum tentang kehidupan manusia-
manusia pada masa lampau, di mana mereka belum mengenal tulisan sebagai
cirinya kehidupan masyarakat pra aksara dapat dibagi dalam beberapa tahap,
yaitu:
1. Kehidupan nomaden
2. Kehidupan semi nomaden
3. Kehidupan menetap.
B. KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRAAKSARA
Zaman pra aksara terbagi atas zaman batu dan zaman logam. Pembagian itu
didasarkan pada alat-alat atau hasil kebudayaan yang mereka ciptakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhannnya. Secara skematis, pembagian
zaman pra aksara dapat digambarkan sebagai berikut: Disebut zaman batu keran
hasil-hasil kebudayaan pada masa itu sebagian besar terbuat dari batu, mulai dari
yang sederhana dan kasar sampai pada yang baik dan halus. Semakin sederhana
dan kasar, maka peralatan itu dikatakan berasal dari zaman yang lebih tua, dan
sebaliknya.
C. PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN
PEMERINTAHAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
Hindu-Buddha merupakan dua agama yang berasal dari satu negara berpenduduk
pada di dunia, India. Dari India, agama ini kemudian menyebar keberbagai
penjuru dunia. Di Indonesia, kedua agama ini masih hidup dan berkembang
sampai saat ini.
D. KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DAN
PENINGGALANNYA
Terdapat kerajaa-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang pernah berdiri di
Indonesia, diantaranya:
1. Kerajaan Kutai

6
2. Kerajaan Tarumanegara
3. Kerajaan Ho-ling
4. Kerajaan Sriwijaya
5. Kerajaan Mataram Kuno
6. Kerajaan Kediri dan Singosari
7. Kerajaaan Majapahit
8. Kerajaan Pajajaran
E. AKULTURASI
Masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia menyebabkan munculnya
akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsure
budaya bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak
menghilangkan unsure-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
F. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Indonesia bahkan menjadinegara


berpenduduk dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia.

G. . KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI INDONESIA

1. Kerajaan Perlak

2. Kerajaan Samudera Pasai

3. Kerajaan Aceh

4. Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang

5. Kerajann Mataram

6. Kerajaan Banten

7. Kerajaan Cirebon

8. Kerajaan Gowa-Tallo

9. Kerajaan Ternate dan Tidore

7
H. PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM

Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bukti keberadaan Islam itu dapat
dilihat bukan saja dari para pemeluknya yang memiliki pengikut paling besar di
Indonesia. Bukti historis dan arkeologis juga mendukung keberadaan Islam di
Indonesia. Bukti historis dan arkeologis dapat dilihat pada budaya dan tradisi yang
telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat. Peninggalan Islam yang dapat
kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan
kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam dapat kita
temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni.

I. PERKEMBANGANKOLONIALISME/LMPERIALISME
TERHADAP KEHIDUPAN SOSLAL- EKONOMI

Terdiri atas:

1) Pelaksanaan Politik koloniaisme dan Imperialisme di Indonesia

2) Dampak pelaksanaan kolonialisme dan Imperialisme terhadap kehidupan Sosial


dan ekonomi masyarakat Indonesia.

3) Proses terbentuknya kesadaran nasional, identtas Indonesia dan perkermbangan


pergerakan kebangsaan Indonesia

J. PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman
Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor
untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang
bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni
1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun
itu, Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk
mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang
terakhir dikalahkan Jepangpada Maret 1942.

8
4.1.1 TERBENTUKNYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

Terdapat dua fase dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia,


yaitu diantaranya:

1) Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan

2) Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

4.1.2 PENGAKUAN KEDAULATAN

Akhimya Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember


1949 selang empat tahun setelah proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17
Agusutus 1945. Pengakuan ini ketika scevereiniteit soverdracnt (penyerahan
kedaulatan) ditandatangani di lstana Dam Amsterdam. Di Belanda selama ini juga
ada kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja
mengakui tindakan politionele acties (aksi polisionil) pada 1945 1949 adalah
ilegal. Sebagai tindak lanjut dari Konferensi Meja Bundar maka dilaksanakan
penandatangan pengakuan kedaulatan RIS. Penandatangan pengakuan kedaulatan
dilakukan di dua tempat pada waklu yang bersamaan

1) Upacara pengakuan kedaulatan berlangsung di Den Haag (Belanda) pada


tanggal 27 Desember 1949, Upacara dilakukan di Istana Kerajaan Belanda. Pihak
Belanda yang menandatangani pengakuan kedaulatan adalah Ratu Juliana,
Perdana Menteri Dr Willem Drees dan Menteri Seberang Lautan Mr A MJA
Sassen. Pihak indonesia dipimpin oleh Muhammad Hatta.

2) Upacara pengakuan kedaulatan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 27


Desember 1949.. Pihak Belanda diwakli oleh VWakil Tinggi Mahkola Belanja A
HJ Lovink dan pihak Indonesia ciwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono.

Dengan berakhirnya KMB, maka Indonesia berhak mendapat pengakuandari


negara-negara luar, antara lain : Mesir, Sunah, India, Afganistan dl. Uniuk
perkataan "Penyerahan Kedaulatan itu oleh pihak Indonesia di artikan sebagal
"Pengakuan Kedaulatan walaupun belanda tidak setuju.

9
4.1.3 KEHIDUPAN EKONOMI PASCA PENGAKUAN
KEDAULATAN

1) Masalah Kemiskinan

2) Nasionalisasi perusahaan swasta Belanda ke perusahaan pribumi dan


mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional

3) Terjadi Inflasi dan sinering

4.1.4 PERJUANGAN DENGAN KONFRONTASI BERSENJATA

1) Perjuangan Melalui Trikora

2) Gerakann 30 September

3) Penumpasan G 30 S/PKI

4.1.5 MASA ORDE BARU DAN REFORMASI

Keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan ekoncmi,


harus diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia. Indikasi
keberhasilan itu antara lain tingkat GNP (Gross National Prcduct) pada tahun
1997 mencapai US$ 1200 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% dan inflasi di
bawah 3% Ditambah lahgi dengan meningkatnya sarana dan prasarana fisik
infrastruktur yang dapat dinikmati oleh sebahagian besar masyarakat Indonesia.
Namun keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur Orde Baru termyata kurang
dimbangi dengan pembangunan mental (Character Building) para pelaksana
pemerintahan ( birokrat ), aparat keamanan maupun pelaku ekonomi ( pengusaha/
konglormerat ). Klmaksnya, pada pertengahan tahun 1997, Korupsi, Kolusi,
Nepotisme (KAN) yang sudah menjadi budaya (bagi penguasa, aparat, dan
pengusaha). Pada tahun 1986 terjadi penurunan harga minyak dunia yang
mengakibatkan devisa ekspor minyak Indonesia menurun.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan proposal yang kami jabarkan diatas, bahwasanya dalam buku
pengembangan materi IPS tesebut, mencakup tentang beberapa sub pembahasan,
yaitu diantaranya adalah kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia,
kebudayaan masyarakat praaksara, perkembangan masyarakat, kebudayaan dan
pemerintahan Hindu-Buddha dan peninggalannya di Indonesia, akulturasi,
perkembangan Islam di Indonesia, kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia,
peninggalan-peninggalan sejarah bercorak, Islam, perkembangan
kolonialisme/imperialisme, terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat
Indonesia di berbagai daerah Indonesia, pendudukan Jepang di Indonesia,
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pengakuan
kedaulatan, kehidupan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan, perjuangan dengan
konfrontasi bersenjata, dan masa orde baru dan reformasi.
5.2 SARAN
Dalam pembuatan proposal ini, kami selaku penulis tentu memiliki kekurangan
dan kelemahan, maka dari itu kami menerima saran serta kritik yang membangun
terhadap isi maupun sistematika dalam proposal ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Pengampu Matakuliah Jati Diri FIS UNIMED. 2019. Buku Ajar
Pengembangan Materi IPS. Medan: Akhasa Sakti

http://wwwilmuduniaku.blogspot.com/2016/11/makalah-pengertian-sejarah.html?
m=1

12

Anda mungkin juga menyukai