Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PAPER

MATA KULIAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

JUDUL PAPER :

MENGANALISIS TOKOH TERKENAL “ MEGAWATI” DENGAN


TEORI/PERSPEKTIF BEHAVIORISTIK

OLEH :

SILVIANINGSI (A501 19 034)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam permasalahan ini saya mengambil tokoh terkenal yaitu megawati


soekarno putri.motivasi yang dapat saya ambil adalah beliau sosok kartini saat ini
yang dimana Beliau berhasil membuktikan bahwa perempuan bukanlah kaum
lemah yang hanya bisa mengurus rumah tangga dan segala isinya. Perempuan
tidak berhenti pada upaya untuk melek huruf semata, tetapi lebih dari itu.
Perempuan ternyata bisa dan layak menjadi pemimpin besar.

Ya, sebagian perempuan sukses lainnya juga sudah menjawab dengan cara
berbeda. Bahkan tidak sedikit perempuan yang menyalip laki-laki di ragam
jabatan, profesi dan pengabdian. Perempuan sesungguhnya bisa seperkasa laki-
laki.

Apa yang membuat Megawati sedikit lebih unggul dibanding para


"perempuan perkasa" Indonesia yang lain? Puncak karir dan pengabdiannya!
Megawati adalah perempuan pertama di negeri ini yang berhasil menjadi wakil
presiden dan presiden!
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Biografi Megawati

Presiden RI ke-5 adalah puteri dari sang proklamator yang juga presiden
RI pertama, Soekarno. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau lebih
akrab disapa Megawati Soekarnoputri adalah presiden wanita Indonesia yang
pertama. Lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 Megawati adalah anak kedua dari
Soekarno dan Fatmawati.

Sebagai anak presiden pertama, tentunya masa kecil Megawati banyak


dihabiskan di lingkungan istana. Ia memulai pendidikan dasar hingga pendidikan
menengah atasnya di perguruan Cikini. Sedangkan pendidikan tingginya pernah
ditempuh di dua universitas berbeda namun tidak menyelesaikannya. Dari tahun
1965-1967, Megawati kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran dan
Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia pada tahun 1970 hingga 1972. Dia
meninggalkan kedua universitas tersebut karena keadaan negara yang kacau pada
saat itu.

Kisah Cinta dan Pernikahan

Pada 1 Juni 1968 Megawati menikah dengan Letnan Satu (Penerbang)


Surindro Supjarso, seorang pilot pesawat AURI dan perwira pertama di Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) Republik Indonesia. Surindo
adalah sahabat Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati . Pernikahan Megawati
dan Surindro dikaruniai dua orang putera Mohammad Rizki Pratama dan
Mohammad Prananda Prabowo.
Pada 22 Januari 1971, Megawati harus kehilangan suaminya. Pesawat
Skyvan T-701 yang diawakinya hilang di perairan Biak, Irian Jaya. Saat itu
Megawati sedang mengandung anak keduanya. Surindro Supjarso hilang bersama
dengan tujuh orang rekannya.

Pernikahan kedua Megawati tidak berjalan mulus. Rumah tangganya


dengan Hassan Gamal A.H, mantan diplomat Mesir, hanya bertahan tiga bulan.
Fatmawati, tidak menyetujui pernikahan tersebut, karena beranggapan Surindro
belum tentu meninggal. Akhirnya keluarga Soekarno menyewa pengacara,
Sumadji, untuk membatalkan pernikahan tersebut. Dan pernikahan tersebut
dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Agama Jakarta.

Megawati menemukan kembali tambatan hatinya. Ia bertemu dengan


teman lama sewaktu aktif di GMNI. Adalah Moh. Taufiq Kiemas yang menjadi
suami ketiganya. Mereka menikah pada akhir Maret 1973 dan dikaruniai satu
orang puteri, Puan Maharani.

Perjalanan Karir Politik

Walaupun Megawati keturunan dari politikus handal, tapi ia tidak mahir


dalam dunia politik. Ia dianggap anak bawang oleh kawan maupun lawan
politiknya. Awal Megawati terjun ke dunia politik adalah saat PDI ingin
menaikkan popularitasnya. PDI beranggapan dengan menempatkan Megawati
sebagai calon legislatif akan mendulang suara bagi PDI. Benar saja, pada tahun
1987 Megawati akhirnya menjadi anggota DPR/MPR, dari daerah pemilihan Jawa
Tengah. Di tahun yang sama, Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta
Pusat.

Kehadiran Megawati di gedung parlemen kurang mendapat respon yang


positif. Dan ia tahu bahwa ia berada di bawah tekanan. Megawati memilih untuk
tidak terlalu menonjol tetapi tetap melakukan lobi politik di luar gedung parlemen.
Bintangnya pun mulai bersinar dengan terpilih sebagai ketua umum PDI pada
tahun 1993. Hal ini membuat pemerintah berkuasa tercengang. Megawati terpilih
secara aklamasi dalam kongres luar biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya.
Pemerintah sendiri mendukung Budi Hardjono untuk menggantikan Soerjadi.

Posisi Megawati sebagai ketua umum mulai diusik oleh pemerintah.


Pemerintah menolak dan menganggapnya ilegal. Akhirnya, atas dukungan
pemerintah, Fatimah Ahmad cs, menyelenggarakan kongres PDI di Medan pada
tahun 1996. Pada kongres tersebut Soerjadi terpilih kembali menjadi ketua PDI.
Megawati tidak mengakui kongres Medan dan menyatakan dirinya sebagai ketua
umum yang sah dan markas markas DPP PDI di Jalan Diponegoro, berada
dibawah kendali Megawati.

Soerjadi pun tidak tinggal diam. Ia menebar ancaman akan merebut kantor
DPP. Soerjadi pun melancarkan aksinya dan berhasil menduduki markas PDI
pada tanggal 27 Juli 1996. Dan aksi ini sekarang lebih dikenal dengan peristiwa
27 Juli.

Megawati terus berjuang. Ia pun menempuh lewat jalur hukum. Tapi harus
terhenti di meja pengadilan. Walaupun pemerintah mendukung Soerjadi tapi
massa tetap berpihak kepada Megawati. Akhirnya terjadi dualisme
kepemimpinan. PDI di bawah Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. PDI pimpinan
Mega tidak bisa ikut pemilu 1997. Perolehan suara PDI pimpinan Soerjadi pun
merosot tajam.

Setelah rezim orde baru tumbang, akhirnya PDI dibawah pimpinan


Megawati berubah nama menjadi PDI-Perjuangan. Dan di pemilu 1999 PDI-
Perjuangan menjadi pemenang pemilu dengan perolehan suara 33,74 %. Peluang
untuk menjadi presiden menjadi terbuka. Tapi Amien Rais pun membentuk poros
tengah dengan mengusung Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden. Dan
Megawati harus menerima kenyataan pahit, pada Sidang MPR 1999,
Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden RI yang keempat. Megawati pun
harus legowo dan terpilih menjadi wakil presiden mengalahkan Hamzah Haz.
Megawati akhirnya tidak harus menunggu lima tahun untuk menduduki kursi
kepresidenan. Pada tanggal 23 Juli 2001 MPR mencabut mandat Presiden RI
Abdurrahman Wahid dan mengangkat wakilnya Megawati Soekarnoputri sebagai
presiden RI yang kelima. Megawati berkuasa hingga tahun 2004.

Pada tahun 2004, Megawati mencoba peruntungan kembali dengan


mencalonkan sebagai presiden. Tapi ia kalah dan Susilo Bambang Yudoyono
yang menjadi presiden RI yang keenam. Megawati sendiri kalah dalam pemilihan
langsung oleh rakyat, yang mana pemilihan langsung ini adalah adalah salah satu
keberhasilan pemerintahan Megawati. (dari berbagai sumber)

1.2 Analisis kepribadian Megawati

Dari sumber data yang didapatkan terlihat bahwa kepribadian Megawati


Soekarnoputri sesuai dengan teori kepribadian analitik Jung. Dimana kepribadian
individu sebagai produk dan wadah sejarah leluhur serta manusia dilahirkan
membawa banyak kecenderungan yang diwariskan oleh leluhur-leluhurnya. Hal
ini dibuktikan dengan Megawati yang termasuk anak keturunan 'pejuang" sebab
ayah dari Soekarno mengalir darah seorang panglima perang Diponegoro yang
tewas di medan juang melawan Belanda. 

Berdasarkan struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Jung terlihat


bahwa struktur kepribadian dalam diri Megawati adanya keterkaitan antara ego,
ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif. Hal ini dibuktikan dengan
ego yang ada dalam diri Megawati dimana ingatan-ingatan, persepsi-persepsi, dan
perasaan-perasaan dalam hidupnya yang menyadari bahwa dirinya lahir di tengah-
tengah masa revolusi Indonesia. Pada saat itu bangsa Indonesia sedang berjuang
dalam mempertahankan kemerdekaan dan upaya Indonesia dalam mencari
dukungan internasional. Ia juga sangat memperhatikan bagaimana intrik politik
terjadi. 

Dengan ego dan ketidaksadaran pribadi yang dimiliki Megawati tersebut


memberikan pengaruh kuat terhadap struktur kepribadiannya dari segi
ketidaksadaran kolektif. Dimana ingatan-ingatan atau representasi-representasi ras
tidak diwariskan begitu saja; tetapi kita mewarisi kemungkinan menghidupkan
kembali pengalaman-pengalaman generasi-generasi masa lampau. Hal ini
dibuktikan dengan pengaruh kuat Megawati yang menghidupkan kembali jiwa
dalam diri Soekarno meskipun terdapat kepribadian dan sifat yang tidak semuanya
sama. Salah satu, yang jelas Megawati menghidupkan kembali kharisma yang ada
dalam diri ayahnya.  
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Megawati adalah anak kedua dari presiden pertama Indonesia yaitu


Ir.soekarno. beliau merupakan presiden ke- 5 dan menjadikannya sebagai presiden
pertama wanita di Indonesia.

Pada tahun 2004, Megawati mencoba peruntungan kembali dengan


mencalonkan sebagai presiden. Tapi ia kalah dan Susilo Bambang Yudoyono
yang menjadi presiden RI yang keenam. Megawati sendiri kalah dalam pemilihan
langsung oleh rakyat, yang mana pemilihan langsung ini adalah adalah salah satu
keberhasilan pemerintahan Megawati.

Dengan personasifikasi ayahnya yang masih melekat dalam ingatan


masyarakat, kemudian menjadi energi tersendiri bagi Mega untuk tampil menjadi
pemimpin nasional.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://sosok-tokoh.blogspot.com/2016/06/putri-proklamator-
megawati.html.googlecendekia

Anda mungkin juga menyukai