“KARIES GIGI”
C. Akibat karies
Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak.
Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika
disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa
nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dingin, dan
makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan napas
tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut,
infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi
berbahaya.
b. Makanan
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan
gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula. Semua gula
sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu
(levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu
(laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi. Jika gula
bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit,
bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan
menghasilkan asam. Jumlah gula yang dimakan tidak masalah,
yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di
dalam gigi. Orang yang cenderung mengalami karies harus
mengurangi makanan yang manis-manis. Berkumur-kumur
setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula,
tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menyikat gigi.
Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum
minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi
tanpa gula.
c. Flour
Flour menyebabkan gigi, terutama email, tahan
terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies. Sangat
efektif mengkonsumsi flour pada saat gigi sedang tumbuh dan
mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Panambahan flour pada
air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan
flour pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung
flour, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau
perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum
mengandung sedikit flour, bisa diberikan obat tetes atau tablet
natrium florida. Flour juga bisa dioleskan langsung oleh dokter
gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan
lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung
flour.
d. Terapi antibakteri
Beberapa orang memilki bakteri penyebab pembusukan
yang sangat aktif di dalam mulutnya. Orang tua bisa
menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman.
Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama
tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies.
Karena itu kecenderunag bahwa pembusukan gigi terjadi
dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan
mulut maupun kebiasaan makan yang jelek. Pada orang-orang
yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi
antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan
semua lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat
kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu
untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa.
Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan
bakteri penyebab karies. Untuk membantu mengendalikan
bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan
mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.
E. Pengobatan
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email
bisa membaik dengan sendirinya dan bintik putih pada gigi akan
menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi
yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi).
Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu
mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya
kerusakan pulpa. Ada berbagai pengobatan yaitu:
1. Penambalan
Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam
gigi atau di sekitarnya. Perak amalgam merupakan tambalan yang
paling banyak digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan
warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal
dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal, tetapi
lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar.
Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena
warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari
luar. Bahan ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan
lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.
Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan
gigi. Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi
keuntungan lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami
pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk
menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang
berlebihan.
2. Pengobatan saluran akar dan pencabutan
Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara
untuk menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran
akar (endodontik) atau mencabut gigi. Gigi belakang yang telah
menjalani pengobatan saluran akar sebaiknya dilindungi oleh sebuah
mahkota, yang akanmenggantikan keseluruhan permukaan untuk
mengunyah. Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani
pengobatan saluran akar tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa.
Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar
mulut atau tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan
saluran akar. Jika gigi dicabut, harus segera diganti. Jika tidak, gigi di
sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit.
B. Harapan
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat mengerti dan
memahami cara pencegahan karies, sehingga sasaran dapat terhindar dari
penyakit gigi dan mulut.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENYIKAT GIGI
XI. Sumber :
http://klinikgigisalsabila.blogspot.com/2013/01/proses-pembentukan-
kalkulus-karang-gigi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_gigi
http://dinkesriau.net/berita-130-karang-gigi-.html
XII. Metode : diskusi dan tanya jawab
XIII. Evaluasi :
A. Sebelum penyuluhan
Sebelum dilakukan penyuluhan sasaran di tanya terlebih dahulu
apakah pernah memperoleh penyuluhan mengenai karang gigi
sebelumnya.
B. Setelah penyuluhan
Sasaran dapat menyebutkan kembali :
1. Pengertian karang gigi
2. Penyebab terbentuknya karang gigi
3. Proses terbentuknya karang gigi
4. Macam-macam karang gigi
5. Cara pencegahankarang gigi
6. Akibat adanya karang gigi
7. Cara membersihkan karang gigi
XIV. PELAKSANA :Wenindah Erika. R
XV. PENUTUP :
Karang Gigi yang nama lainnya adalah kalkulus
merupakan kotoran dalam mulut yang menempel di gigi dalam
jangka waktu lama sehingga lama kelamaan akan mengeras dan
membatu sehingga sulit untuk dibersihkan dengan gosok gigi.Proses
terbentuknya karang gigi yaitu plak yang menempel pada permukaan
gigi kita terdiri atas, air ludah, sisa makanan dan bakteri. Plak yang
tak dibersihkan akan menerima timbunan calsium yang berumber
dari air ludah dan cairan gusi, yang akhirnya membentuk karang.
Salah satu cara mencegah adanya karang gigi yaitu rajin gosok gigi
setelah makan dan sebelum tidur dengan pasti gigi, rajin minum air
putih yang bersih sambil kumur-kumur, rajin membersihkan bekas
sisa makanan yang ada di pojok dan sela-selagigi dengan benang
gigi,dll. Akibat adanya karang gigi adalah bau mulut, gingivitis, gigi
goyah,dll. Cara membersihkannya dengan cara pergi ke dokter gigi
atau perawat gigi untuk melakukan pembersihan karang gigi/scaling.
B. Saran
Penduduk di negara berkembang khususnya Indonesia
perlu memperhatikan kesehatan gigi mulutnya yang dimulai
dengan menyikat gigi secara baik dan benar.Hal tersebut sangat
penting karena bila kesehatan gigi dan mulut kita terjaga dengan
baik nantinya penyakit yang ada didalam rongga mulut kita
memiliki frekuensi sedikit lebih rendah dibandingakan dengan
orang yang tidak memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya.