Anda di halaman 1dari 18

SATUAN PELAJARAN

“KARIES GIGI”

I. Judul : Karies Gigi


II. Pokok bahasan : Karies gigi
III. Sub pokok bahasan :
A. Pengertian karies gigi
B. Faktor yang mempengaruhi karies
C. Proses terjadinya karies
D. Gejala karies
E. Akibat karies
F. Pencegahan dan perawatan karies
IV. Sasaran : Ny. Mukaromah
V. Tujuan
A. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran
mampu memahami tentang karies gigi.
B. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu
menyebutkan:
1. Pengertian karies gigi
2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies
3. Proses terjadinya karies
4. Gejala karies
5. Akibat karies
6. Pencegahan dan perawatan karies
VI. Materi :
A. Pengertian karies.
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dan ditandai dengan
kerusakan jaringan. Karies  gigi disebabkan karena sukanya memakan
makanan yang manis dan malas menggosok gigi  sehingga sisa makanan
akan bersarang di sela-sela gigi, lama kelamaan sisa makanan dan  bakteri
yang ada di gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki kemampuan
melarutkan jaringan otot yang paling keras yakni email gigi. Asam akan
mengikis email gigi yang bisa menyebabkan gigi berlubang yang sering
disebut dengan karies gigi. Lubang pada gigi merupakan tempat kuman-
kuman bersarang yang ada di mulut. (Tarigan, 1995)
Menurut Suwelo (1992) karies gigi adalah proses kerusakan gigi
yang di mulai dari enamel terus ke dentin. Sedangkan pendapat lain
menyatakan bahwa karies suatu proses pathologis yang datang dari luar.
1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies.
a. Diet
Perubahan diet yang merupakan faktor utama bagi terjadinya karies.
Komponen diet yang sangat kariogenik adalah gula terolah yaitu
sukrosa dan glukosa. Selain itu peningkatan terjadinya karies juga
ditunjang oleh frekuensi mengkonsumsi gula serta kecenderungan
gigi mudah terkena karies. Bentuk makanan yang banyak
mengandung serat membantu mengurangi terjadinya karies.
b. Hygiene oral
Kebersihan mulut juga mempengaruhi terjadinya karies. Setelah
makan banyak debris makanan, apabila tidak segera dibersihkan
nantinya akan menjadi plak sehingga menyebabkan terjadinya
karies.
c. Gigi
1) Komposisi : Gigi yang banyak mengandung fluor maka akan
tahan terhadap karies.
2) Posisi : Gigi yang berjejal mudah terselip makanan
sehingga akan mudah terjadinya karies.
3) Morfologi : Pit dan fissure yang dalam mudah terkena karies.
4) Keturunan : Orang tua dengan gigi yang banyak rusak,
cenderung mempunyai anak dengan gigi yang rusak pula.
2. Proses terjadinya karies

Gigi Plak Karies


Makanan
bakteri
B. Gejala karies
Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi,
dapat berwarna coklat atau hitam. Pada awalnya lubang gigi tidak terasa
sakit, sampai lubang tersebutterus bertambah besar dan dalam. Pada karies
yang lumayan dalam, pasien akan merasa linu pada saat minum minuman
yang dingin. Bila dibiarkan nantinya akan bertambah besar dan dapat
mencapai kamar pulpa. Bila sudah mencapaikamar pulpa akan terjadi proses
peradangan yang menyebabkan rasa sakit berdenyut. Lama kelamaan,
infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa
dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga
dapat menjadi abses.

C. Akibat karies
Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak.
Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika
disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa
nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dingin, dan
makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan napas
tak sedap dan pengecapan yang buruk.  Dalam kasus yang lebih lanjut,
infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi
berbahaya.

D. Pencegahan dan perawatan karies


1. Pencegahan Karies
Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.
Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada
hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi. Empat strategi umum yang
merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:
a. Menjaga kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang baik mencakup menyikat gigi
sebelum atau setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari
serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap
hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya
pembusukan permukaan yang licin. Menyikat gigi mencegah
terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di
sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi.
Menyikat gigi yang baik memerlukan wakyu selama ±2 menit.
Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat
gigi yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24
jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk
membersihkannya.

b. Makanan
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan
gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula. Semua gula
sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu
(levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu
(laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi. Jika gula
bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit,
bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan
menghasilkan asam. Jumlah gula yang dimakan tidak masalah,
yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di
dalam gigi. Orang yang cenderung mengalami karies harus
mengurangi makanan yang manis-manis. Berkumur-kumur
setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula,
tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menyikat gigi.
Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum
minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi
tanpa gula.

c. Flour
Flour menyebabkan gigi, terutama email, tahan
terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies. Sangat
efektif mengkonsumsi flour pada saat gigi sedang tumbuh dan
mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Panambahan flour pada
air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan
flour pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung
flour, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau
perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum
mengandung sedikit flour, bisa diberikan obat tetes atau tablet
natrium florida. Flour juga bisa dioleskan langsung oleh dokter
gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan
lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung
flour.

d. Terapi antibakteri
Beberapa orang memilki bakteri penyebab pembusukan
yang sangat aktif di dalam mulutnya. Orang tua bisa
menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman.
Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama
tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies.
Karena itu kecenderunag bahwa pembusukan gigi terjadi
dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan
mulut maupun kebiasaan makan yang jelek. Pada orang-orang
yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi
antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan
semua lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat
kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu
untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa.
Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan
bakteri penyebab karies. Untuk membantu mengendalikan
bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan
mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.

E. Pengobatan
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email
bisa membaik dengan sendirinya dan bintik putih pada gigi akan
menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi
yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi).
Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu
mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya
kerusakan pulpa. Ada berbagai pengobatan yaitu:
1. Penambalan
Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam
gigi atau di sekitarnya. Perak amalgam merupakan tambalan yang
paling banyak digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan
warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal
dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal, tetapi
lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar.
Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena
warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari
luar. Bahan ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan
lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.
Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan
gigi. Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi
keuntungan lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami
pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk
menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang
berlebihan.
2. Pengobatan saluran akar dan pencabutan
Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara
untuk menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran
akar (endodontik) atau mencabut gigi. Gigi belakang yang telah
menjalani pengobatan saluran akar sebaiknya dilindungi oleh sebuah
mahkota, yang akanmenggantikan keseluruhan permukaan untuk
mengunyah. Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani
pengobatan saluran akar tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa.
Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar
mulut atau tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan
saluran akar. Jika gigi dicabut, harus segera diganti. Jika tidak, gigi di
sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit.

VII. Metode : diskusi, dan tanya jawab


VIII. Pelaksanaan : Wenindah Erika. R
IX. Evaluasi :
A. Sebutkan pengertian karies gigi.
B. Sebutkan faktor yang mempengaruhi terjadinya karies.
C. Sebutkan proses terjadinya karies.
D. Sebutkan gejala karies.
E. Akibat karies
F. Pencegahan dan perawatan karies
X. Penutup
A. Kesimpulan
Karies gigi merrupan suatu penyakit keras gigi yang diakibatkan
oleh bakteri yang nantinya akan menyebabkan gigi menjadi berlubang.
Penyakit ini ditandai dengan kerusakan jaringan keras gigi. Agar terhindar
dari keries, kita dapat melkukan pencegahan dengan cara menggosok gigi
minimal 2 kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari
sebelum tidur.

B. Harapan
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat mengerti dan
memahami cara pencegahan karies, sehingga sasaran dapat terhindar dari
penyakit gigi dan mulut.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENYIKAT GIGI

I. Judul : Menyikat Gigi


II. Pokok Bahasan : Menyikat Gigi
III. Sub Pokok Bahasan :
A. Pengertian cara menyikat gigi
B. Tujuan menyikat gigi
C. Alat dan bahan menyikat gigi
D. Cara menyikat gigi
E. Akibat tidak menyikat gigi
IV. Sasaran : Ny. Mukaromah
V. Tujuan :
A. Tujuan Instruksional Umum
Sasaran dapat memahami tentang menyikat gigi
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Sasaran dapat menyebutkan pengertian menyikat gigi
2. Sasaran dapat menyebutkan tujuan menyikat gigi
3. Sasaran dapat menyebutkan alat dan vahan untuk menyikat
gigi
4. Sasaran dapat menyebutkan cara menyikat gigi
5. Sasaran dapat menyebutkan akibat tidak menyikat gigi
VI. Materi
A. Pengertian Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa
makanan yang melekat pada gigi maupun pada sela-sela gigi.
B. Tujuan menyikat gigi
Membersihkan gigi dari kotoran atau sisa-sisa makanan
yang melekat pada gigi atau pada sela-sela gigi dan mencegah
terjadinya karies (gigi berlubang).
C. Alat dan bahan menyikat gigi
1. Sikat gigi
Kepala sikat yang bisa membersihkan rongga mulut sampai
bagian dalam dan bisa menyikat hingga permukaan gigi
terakhir.Bentuknya ada yang bundar atau persegi panjang dan
semuanya tidak mempengaruhi daya membersihakn gigi.
Tips memilih sikat gigi:
a) Pilih sesuai dengan ukuran rongga mulut agar bisa
mencapai daerah tersulit dijanngkau.
b) Pilih yang berbulu sikat lembut agar tidak mudah melukai
gigi dan gusi.
c) Ganti tiap 3 bulan sekali atau jika sikat sudah mulai mekar.
2. Pasta gigi yang berfluoried
Banyak pasta gigi dengan tambahan bahan-bahan kimia
tertentu, seperti fluor, zinc, triklosan, vitamin E, dan
peroksida.Bahan-bahan ini memiliki fungsi masing-
masing.Fluor (mempertahankan rongga mulut agar tahan
terhadap serangan asam), zinc (untuk proses penyembuhan
jaringan dari proses peradangan jaringan penyangga), triklosin
(membersihkan dan mematikan bakteri tertentu seperti bakteri
yang menyebabkan karies).
3. Gelas kumur + air
4. Kaca
D. Cara Menyikat Gigi
Langkah – langkah menyikat gigi yang baik dan benar:
1. Berkumur dengan air bersih sekali
2. Membutuhkan pasa gigi pada sikat gigi secukupnya
3. Menyikat gigi dimulai dari bagian belakang yang berhadapan
dengan pipi, sikat dengan cara memutar pada bagian depan
lakukan hal yang sama
4. Melanjutkan dengan bagian dalam mulut yang berbatasan
dengan lidah, dengan cara mencongkel – congkel.
5. Lanjutkan pada permukaan gigi untuk makan ( pertemuan gigi
ats dan gigi bawah) dengan cara maju dan mundur.
6. Sikatlah seluruh permukaan dari gigi
7. Untuk menghilangkan bau mulut, menyikat lembut lidah
8. Berkumurlah dengan air bersih

E. Akibat Tidak Menyikat Gigi


1. Bau mulut
2. Adanya penyakit gusi
3. Adanya gigi berlubang
4. Dapat menimbulkan berbagai penyakit serius (jantung, gizi
buruk dll)
VII. Sumber
http://www.detikHealth.com
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Drg Audy, http://www.plusku.com
http://www.okezone.com
http//:www.menyikatgigiyangbenar/.com
http//:www.tehnik-sikatgigi-baik/.com
http//sikatgigiyang baik/.com
VIII. Metode
 Demonstrasi
IX. Evaluasi
Sasaran dapat menyebutkan kembali :
1. Pengertian cara menyikat gigi
2. Tujuan menyikat gigi
3. Alat dan bahan menyikat gigi
4. Cara menyikat gigi
5. Akibat tidak menyikat gigi
X. Pelaksana
Kelompok 16 semester VB
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang
XI. PENUTUP
Demikian satuan pelajaran mengenai menyikat gigi, semoga satuan
pelajaran ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

SATUAN PELAJARAN (SATPEL) PENYULUHAN


KARANG GIGI

I. Judul : Karang Gigi

II. Pokok Bahasan : Karang Gigi

III. Sub Pokok Bahasan :

A. Pengertian karang gigi


B. Penyebab terbentuknya karang gigi
C. Proses terbentuknya karang gigi
D. Macam-macam karang gigi
E. Cara pencegahan karang gigi
F. Akibat adanya karang gigi
G. Cara membersihkan karang gigi
IV. Sasaran : Ny. Mukaromah

V. Tujuan Instruksional Umum


Sasaran dapat mengerti dan memahami tentang karang gigi
VI. Tujuan Instruksional Khusus
Sasaran dapat menyebutkan:
A. Pengertian karang gigi
B. Penyebab terbentuknya karang gigi
C. Proses terbentuknya karang gigi
D. Macam-macam karang gigi
E. Cara pencegahan karang gigi
F. Akibat adanya karang gigi
G. Cara membersihkan karang gigi
VII. Materi
A. Pengertian karang gigi
Karang gigi atau “kalkulus” terbuat dari plak dan zat kapur
yang berada di air liur. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di
gigi ( perikel ) dan kuman. Di dalam mulut kita terdapat lebih dari
350 jenis kuman yang dapat menyebabkan karies. Jika di gigi atau
sela-sela gigi terdapat banyak makanan yang tidak di bersihkan
maka kuman akan mencerna makanan tersebut, lama-kelamaan
akan menyebabkan karang gigi. Karang gigi melekat erat dengan
gigi dan hanya bisa di bersihkan dengan scaller, atau alat ekstraktor
oleh dokter gigi.Warna karang gigi mula-mula kuning, lama-
kelamaan dapat berwarna coklat atau kehitaman sesuai dengan
kebiasaan seperti merokok atau minum kopi.
Karang Gigi yang nama lainnya adalah kalkulus
merupakan kotoran dalam mulut yang menempel di gigi dalam
jangka waktu lama sehingga lama kelamaan akan mengeras dan
membatu sehingga sulit untuk dibersihkan dengan gosok gigi. Dari
segi penampilan karang gigi memang kurang sedap dipandang
mata sehingga bagi yang memperhatikan penampilan sebaiknya
membersihkannya dengan cara yang baik dan benar. Setiap orang
beda-beda dalam menghasilkan karang gigi di dalam mulutnya.Ada
yang mudah terbentuk dan ada pula yang lama terbentuknya
tergantung kondisi lingkungan dalam mulut, kandungan dalam air
liur (ludah), makanan yang kita makan, kondisi gigi geligi, jenis
kuman yang ada di mulut kita, dan lain-lain.

B. Penyebab terbentuknya karang gigi


Karang gigi timbul akibat pembentukan ‘garam’ yang
disebabkan oleh bertemunya air liur yang bersifat basa dengan
sisa-sisa makanan yang bersifat asam.Menurut drg. Mira, karang
gigi biasanya diawali dengan proses penimbunan plak, yaitu sisa
makanan yang menempel di permukaan gigi, yang lama-kelamaan
mengeras menjadi karang.Plak alias karang gigi terjadi karena tak
rajin menggosok gigi.Kebiasaan buruk tak menyikat gigi hingga
bersih dapat meninggalkan plak atau karang gigi yang penuh
bakteri dan kuman.
Plak dapat menimbulkan bau mulut atau helitosis yang
sulit dihilangkan.Dalam kondisi lebih parah, gigi bisa goyang dan
tanggal begitu saja. Selain itu, kumpulan plak juga akan menjadi
sarang tempat melekatnya karang gigi baru. Sedangkan bakteri
yang menempel, lama-lama akan menyebabkan peradangan gusi.

C. Proses terbentuknya karang gigi


Plak yang menempel pada permukaan gigi kita terdiri atas,
air ludah, sisa makanan dan bakteri. Plak yang tak dibersihkan
akan menerima timbunan calsium yang berumber dari air ludah
dan cairan gusi, yang akhirnya membentuk karang. Daerah yang
merupakan muara kelenjar ludah mayor akan lebih mudah terjadi
karang gigi yaitu di permukaan gigi rahang bawah yang
menghadap lidah, dan permukaan gigi geraham atas yang
menghadap ke pipi. Sedangkan cairan ludah akan membentuk
karang gigi pada daerah di perbatasan gusi dengan gigi.

D. Macam-macam karang gigi


1. Supra Gingival Kalkulus
Supra gingival kalkulus adalah kalkulus yang melekat
pada permukaan mahkota gigi mulai dari puncak gingival
margin dan dapat dilihat.
Supra gingival kalkulus berwarna putih kekuningan,
konsistensinya keras seperti batu clay dan mudah dilepaskan
dari permukaan gigi dengan skaler.Warna kalkulus dapat
dipengaruhi oleh pigmen sisa makanan atau dari merokok.
Kalkulus supra gingiva dapat terjadi pada satu gigi,
sekelompok gigi atau pada seluruh gigi, lebih sering banyak
terdapat pada bagian bukal molar rahang atas yang berhadapan
dengan ductus Stensen`s pada bagian lingual gigi depan rahang
bawah yang berhadapan dengan ductus Wharton`s selain itu
pula kalkulus sering banyak terdapat pada gigi yang sering
digunakan.
2. Sub Gingival Kalkulus
Sub gingival kalkulus adalah yang berada dibawah
batas gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tak
dapat terlihat pada waktu pemeriksaan. Untuk menentukan
lokasi dan perluasannya harus dilakukan probing dengan
explorer.
Sub gingival kalkulus biasanya padat dan keras,
berwarna coklat tua atau hijau kehitam-hitaman, konsistensinya
seperti kepala korek api dan melekat erat kepermukaan gigi.

E. Cara pencegahan karang gigi


1. Rajin gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur dengan pasti
gigi / odol yang mencegah plak.
2. Rajin minum air putih yang bersih sambil kumur-kumur.
3. Rajin membersihkan bekas sisa makanan yang ada di pojok dan
sela-selagigi dengan benang gigi.
4. Rajin kumur-kumur dengan cairan pembersih mulut / dental
floss yang biasmencegah plak karang gigi.
5. Rajin makan buah dan atau sayur karena seratnya dapat
membantu menghilangkan sisa makanan di gigi dan gusi kita.
6. Jangan biasakan untuk mengunyah satu sisi

F. Akibat adanya karang gigi


Karang gigi mengandung banyak kuman-kuman yang dapat
menyebabkan penyakit lain di daerah sekitar gigi. Bila tidak
dibersihkan, maka kuman-kuman dapat memicu terjadinya infeksi
pada daerah penyangga gigi tersebut.
Bila sudah infeksi maka masalah lebih lanjut bisa timbul.Penderita
biasanya mengeluh gusinya terasa gatal, mulut berbau tak sedap,
sikat gigi sering berdarah, bahkan adakalanya gigi dapat lepas
sendiri dari jaringan penyangga gigi. Infeksi yang mencapai
lapisan dalam gigi (tulang alveolar) akan menyebabkan tulang
pernyangga gigi menipis sehingga pada perbandingan panjang gigi
yang tertanam pada tulang dan tidak tertanam gigi akan goyang
dan mudah tanggal.
Selain mengakibatkan gigi tanggal, kuman infeksi jaringan
penyangga gigi juga dapat menyebar ke seluruh tubuh. Melalui
aliran darah, kuman dapat menyebar ke organ lain seperti jantung.
Karena itu ada beberapa kasus penyakit yang sebenarnya dipicu
oleh infeksi dari gigi, ini disebut infeksi fokal.Penyakit infeksi otot
jantung (miokarditis) termasuk penyakit yang dapat disebabkan
oleh infeksi fokal.

G. Cara membersihkan karang gigi


Satu-satunya cara untuk mengatasi karang gigi adalah
dengan pergi ke dokter gigi untuk dibersihkan agar terhindar dari
penyakit yang lebih berat dan tentunya butuh biaya yang lebih
besar.
Karang gigi harus dibersihkan dengan alat yang disebut
scaler.Ada yang manual ataupun dengan ultrasonic scaler. Setelah
dibersihkan dengan scaler, karang gigi akan hilang dan gigi
menjadi bersih kembali. Namun, karang gigi dapat timbul kembali
apabila kebersihan gigi tidak dijaga dengan baik.
Dianjurkan melakukan tindakan pencegahan sebelum karang gigi
timbul yaitu dengan menyikat gigi secara teratur dan sempurna.
Dental floss juga perlu digunakan untuk membersihkan permukaan
antar dua gigi yang sering menjadi tempat terselipnya makanan dan
menjadi tempat penimbunan plak. Obat kumur yang mengandung
clorhexidine dapat digunakan untuk mencegah timbulnya plak,
obat ini dapat digunakan setelah penyikatan gigi.

XI. Sumber :
http://klinikgigisalsabila.blogspot.com/2013/01/proses-pembentukan-
kalkulus-karang-gigi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_gigi
http://dinkesriau.net/berita-130-karang-gigi-.html
XII. Metode : diskusi dan tanya jawab
XIII. Evaluasi :
A. Sebelum penyuluhan
Sebelum dilakukan penyuluhan sasaran di tanya terlebih dahulu
apakah pernah memperoleh penyuluhan mengenai karang gigi
sebelumnya.
B. Setelah penyuluhan
Sasaran dapat menyebutkan kembali :
1. Pengertian karang gigi
2. Penyebab terbentuknya karang gigi
3. Proses terbentuknya karang gigi
4. Macam-macam karang gigi
5. Cara pencegahankarang gigi
6. Akibat adanya karang gigi
7. Cara membersihkan karang gigi
XIV. PELAKSANA :Wenindah Erika. R
XV. PENUTUP :
Karang Gigi yang nama lainnya adalah kalkulus
merupakan kotoran dalam mulut yang menempel di gigi dalam
jangka waktu lama sehingga lama kelamaan akan mengeras dan
membatu sehingga sulit untuk dibersihkan dengan gosok gigi.Proses
terbentuknya karang gigi yaitu plak yang menempel pada permukaan
gigi kita terdiri atas, air ludah, sisa makanan dan bakteri. Plak yang
tak dibersihkan akan menerima timbunan calsium yang berumber
dari air ludah dan cairan gusi, yang akhirnya membentuk karang.
Salah satu cara mencegah adanya karang gigi yaitu rajin gosok gigi
setelah makan dan sebelum tidur dengan pasti gigi, rajin minum air
putih yang bersih sambil kumur-kumur, rajin membersihkan bekas
sisa makanan yang ada di pojok dan sela-selagigi dengan benang
gigi,dll. Akibat adanya karang gigi adalah bau mulut, gingivitis, gigi
goyah,dll. Cara membersihkannya dengan cara pergi ke dokter gigi
atau perawat gigi untuk melakukan pembersihan karang gigi/scaling.

XVI. HARAPAN DAN SARAN


A. Harapan
Semoga dengan pemaparan mengenai karang
gigi,sasaran dapat mengerti arti dari karang gigi itu sendiri.
Maka dari itu sasaran dapat mengurangi pertumbuhan plak yang
ada didalam rongga mulutnya agar tidak terjadi karang gigi
dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyikat gigi
baik dan benar sehingga plak yang ada didalam rongga mulut
dapat dihindari pertumbuhanya.

B. Saran
Penduduk di negara berkembang khususnya Indonesia
perlu memperhatikan kesehatan gigi mulutnya yang dimulai
dengan menyikat gigi secara baik dan benar.Hal tersebut sangat
penting karena bila kesehatan gigi dan mulut kita terjaga dengan
baik nantinya penyakit yang ada didalam rongga mulut kita
memiliki frekuensi sedikit lebih rendah dibandingakan dengan
orang yang tidak memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya.

Anda mungkin juga menyukai