Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH EKOLOGI

“HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KEHIDUPAN“

DOSEN PEBIMBING:

DR. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

ANGGIE FEBRYANTI PERMANA (P21345119010)


AULIA OKTAVIANI (P21345119015)
DIFFANY SEKAR UMARI (P21345119019)
DANIA OCTAVIA HARISA (P21345119018)
GALANG PERMANA PUTRA WIJAYA (P21345119029)
HANI NURI SHABRINA (P21345119035)
M ARYA DWITAMA (P21345119046)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


PROGRAM STUDI D III KESEHATAN LINGKUNGAN

Jl. Hang Jebat III No. 4 No. 8 RT.4 RW.8, Gunung, Kec. Kebayoran baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120

1
2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan merupakan tempat berinteraksi antar makhluk hidup dengan tempat
tinggal baik berupa abiotik maupun biotik.Ilmu tentang hubungan timbal balik makhlukhidup
dengan lingkungan hidupnya disebut dengan Ekologi. Oleh karena itu Permasalahan
lingkungan merupakan permasalahan Ekologi. Komponen utama dalam ekologi adalah
ekosistem. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860
sehingga dia disebut sebagai bapak ekologi.
Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu spesies
pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta factor yang mempengaruhinya
dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme) dan lingkungannya (cambell, 2003:388).
Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan selalu muncul
karena perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan yang kurang
bijaksana.
Tentu saja kata-kata Ekosistem sudah tidak asing lagi ditelinga kita.  Apalagi bagi
mereka para pelajar tentu sudah sangat sering mendengar dan bahkan juga memahami apa
yang dimaksud dengan pengertian dari ekosistem. Hampir setiap lembaga pendidikan tentu
saja telah membahas arti dari ekosistem
Yang dimaksud dengan ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dengan
adanya hubungan timbal balik dan juga tidak terpisahkan dengan makhluk hidup dan
lingkungan. Suatu tatanan kesatuan antara unsur lingkungan hidup yang dapat saling
mempengaruhi.
Dan istilah lainnya dapat diartikan dengan gabungan dari beberapa unit biosistem
maupun sistem lingkungan yang melibatkan hubungan interaksi maupun timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Ekosistem?
2. Apa saja Kaidah-kaidah Ekosistem?
3. Apa saja Komponen Penyusun Ekosistem?
4. Apa itu Hostatis dan Kelentingan?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apa itu ekosistem.
2. Untuk mengetahui apa saja kaidah-kaidah ekosistem.
3. Untuk mengetahui apa saja komponen penyusun ekosistem.
4. Untuk mengetahui apa itu hostatis dan kelentingan.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Antar Organisme dan Lingkungannya


2.1.1 Hubungan Antar Organisme

Antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya saling ketergantungan.
Hubungan antara kedua jenis makhluk hidup yang hidup bersama disebut dengan simbiosis.

1. Simbiosis Mutualisme

Yakni hubungan makhluk hidup yang saling menguntungkan diantara keduanya. Seperti
hubungan antara kupu-kupu dengan tanaman yang berbunga, kerbau dan burung jalak dan
ikan ramora dengan ikan hiu. Kupu-kupu membutuhkan bunga dan bunga membutuhkan
kupu-kupu karena gerakan kupu-kupu dapat mengakibatkan jatuhnya serbuk sari di kepala
putih dan menyebabkan pertemuan serbuk sari dan kepala putik sehingga terjadi
penyerbukan. Hubungan antara kerbau dan burung jalak adalah kerbau beruntung karena
bebas dari kutu dan burung beruntung karena dapat memakan kutu. Sedangkan ikan hiu
beruntung karena tubuhnya bersih dari sisa makanan yang ada di sela-sela gigi dan ikan
ramora beruntung karena mendapat makanan.

2. Simbiosis Komensalisme

Yakni hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak dan pihak lain tidak merasa
dirugikan dan tidak menguntungkan. Contohnya tumbuhan  anggrek atau paku dan pohon
yang besar. Tumbuhan paku dan anggrek membutuhkan tempat yang tinggi supaya mudah
mendapat sinar matahari. sedangkan pohon yang ditempati tidak merasa dirugikan dan
diuntungkan.

3. Simbiosis Parasitisme

Merupakan hubungan yang menguntungkan satu pihak dan pihak lain dirugikan, seperti
pada kutu yang hidup di tubuh hewan & reflesia yang hidup di tubuh inangnya.  Kutu
beruntung hinggap di tubuh hewan karena dapat memperoleh makanan dengan menghisap
darah sedangkan hewan dirugikan karena merasa gatal pada kulitnya sehingga
pertumbuhannya jadi tidak sehat.

5
4. Simbiosis Oportunisme
Oportunisme dapat diartikan sebagai bentuk simbiosis komensalisme yang hanya
menguntungkan salah satunya yaitu mikroorganisme dengan inangnya yang tidak
diuntungkan lalu kemudian berubah menjadi bentuk simbiosis parasitisme yang
menyebabkan mikroorganisme merugikan inangnya. Mikroorganisme yang bersifat oportunis
disebut dengan Patogen Oportunis (patogen yang jarang menyebabkan penyakit pada orang-
orang yang memiliki imunokompetensi namun dapat menyebabkan penyakit/infeksi yang
serius pada orang yang tidak memiliki imunokompetensi). Patogen oportunis ini umumnya
adalah anggota dari flora normal pada tubuh. Istilah oportunis sendiri merujuk kepada
kemampuan dari suatu organisme untuk mengambil kesempatan yang diberikan oleh
penurunan sistem pertahanan inang untuk menimbulkan penyakit. Terbentuknya patogen
oportunis tersebut ditentukan oleh keseimbangan antara virulensi mikroorganisme dan daya
tahan hospes. Virulensi mikroorganisme adalah derajat patogenitas yairg dinyatakan dengan
jumlah mikroorganisme atau mikrogram toksin yang dibutuhkan untuk membunuh binatang
percobaan dengan syarat- syarat tertentu. Patogenitas adalah kemampuan suatu
mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit.

5. Netralisme
Netralisme adalah interaksi yang terjadi antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya,
dimana kedua makhluk hidup tersebut tidak dirugikan ataupun diuntungkan, mereka berada
dalam satu lingkup akan tetapi keduanya sangat netral.

Netralisme terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau
fase istirahat (spora, kista).

 interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan mikroba autocthonous


(indigenous).

 Gajah dengan Jerapah

Di sabana yang luas atau dalam ruang lingkup yang dilindungi, biasanya gajah akan
bersatu dengan hewan hewan lainnya, contohnya disini adalah jerapah. Interaksi yang terjadi

6
antar keduanya sangatlah netral, dalam artian tidak menguntungkan ataupun tidak merugikan.
Kambing dengan Ayam

Kambing yang merupakan hewan herbivora memiliki hubungan yang baik dengan ayam.
Hal ini ditunjukkan dengan keakraban mereka apabila disatukan dalam satu wilayah tertentu.
Keduanya tidak akan memperebutkan makanan ataupun wilayah mereka, mereka justru
berbaur satu sama lain. Selain itu, faktor perbedaan makanan antara keduanya inilah menjadi
faktor terpenting kedua makhluk hidup ini hidup damai dan tidak terdapat kompetisi ataupun
predasi. Sehingga hubungan keduanya ini dapat dikatakan sebagai salah satu contoh
simbiosis netralisme yang terjadi antara hewan satu dengan hewan yang lainnya.

6. Sinergisme

Sinergisme merupakan asosiasi (hubungan hidup) antara kedua spesies, bila mengadakan


kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru merupakan
urut-urutan yang saling menguntungkan. Sinergisme sendiri terbagi menjadi 2 yaitu
sinergisme populasi dan sinergisme spesies.

Suatu bentuk asosiasi yang menyebabkan terjadinya suatu kemampuan untuk dapat


melakukan perubahan kimia tertentu di dalam substrat. Apabila asosiasi melibatkan 2
populasi atau lebih dalam keperluan nutrisi bersama, maka disebut sintropisme. Sintropisme
sangat penting dalam peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air secara
alami.

Contoh dari sinergisme antara lain:

a. Lumbricus rubellus atau cacing tanah merupakan suatu makhluk hidup yang habitat
aslinya berada pada daerah atau wilayah yang kaya akan bahan organik. Selain itu
Lumbricus rubellus mampu menyebarkan dan meningkatkan jumlah bakteri dan mikroba di
dalam tanah.

b. Ragi merupakan jenis jamur yang biasa digunakan untuk proses pembuatan tape. untuk
membuat tape terdiri atas kumpulan spesies Aspergillus, Saccharomyces, Candida,
Hansenula, dan Acetobacter. Masing-masing spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri,
sehingga amilum berubah dapat menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam
organik, alkohol, dan Iain-lain.

7
c. Sebagai konservasi tanah

Fungi mikoriza yang berasosiasi dengan akar berperan dalam konservasi tanah, hifa tersebut
sebagai kontributor untuk menstabilkan pembentukan struktur agregat tanah dengan cara
mengikat agregat-agregat tanah dan bahan organic tanah. Mikoriza dapat memproduksi
hormon dan zat pengatur tumbuh. Fungi mikoriza dapat memberikan hormon seperti auxin,
sitokinin, giberellin, juga zat pengatur tumbuh seperti vitamin kepada inangnya.

d. Sebagai sumber pembuatan pupuk biologis.

Fungi ini dapat diisolasi, dimurnikan dan diperbanyak dalam biakan monnesenil.
Isolat-isolat tersebut dapat dikemas dalam bentuk inokulum dan sebagai sumber
material pembuat pupuk biologis yang dapat beradaptasi pada kondisi daerah
setempat (Setiadi, 1994).

Sinergis dengan mikroorganisme lain: Keberadaan mikoriza juga bersifat sinergis denagn
mikroba potensial lainnya seperti bakteri penambat N dan bakteri pelarut fosfat.

Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan : Fungi mikoriza berperan dalam


mempertahankan stabilitas keanekaragaman tumbuhan dengan cara transfer nutrisi dari satu
akar tumbuhan ke akar tumbuhan lainnya yang berdekatan melalui struktur yang disebut
Bridge Hypae.

7. Amensalisme (Antagonisme)

         Asosiasi antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan, pihak lain
diuntungkan atau tidak terpengaruh apapun. Umumnya merupakan cara untuk melindungi
diri terhadap populasi mikroba lain, misalnya dengan menghasilkan senyawa asam, toksin,
atau antibiotika. Contoh: bakteri Acetobacter yang mengubah etanol menjadi asam asetat.
Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.

2.1.2 Hubungan Organisme Dalam Ekosistem

Ekosistem ada dua macam yakni ekosistem buatan dan ekosistem alam. Pengertian
ekosistem ialah tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Ada beberapa macam ekosistem antara lain:

1. Ekosistem Hutan

8
Yang merupakan ekosistem terbesar di darat. Di hutan banyak tumbuh-tumbuhan yang
hidup diantaranya, pohoin jati, buah-buahan, rumput dls. Begitu banyak hewan yang tinggal
di hutan, sepeerti kera, orang utan, burung, macan dls. Jadi yang masuk dalam ekosistem
hutan antara lain, pohon jati, rumput, ular, kera, macan, harimau, burung dan tumbuhan serta
hewan lainnya.

2. Ekosistem Sawah

Merupakan ekosistem buatan tangan manusia. Dimana anggota ekosistem ini tidak terlalu
banyak. Anggota utamanya adalah padi. Adapun benda yang ada dalam eksistem ini adalah
air dan tanah.

3. Ekosistem Kolam Hias

Anggota ekosistem kolam hias diantaranya ikan hias seperti ikan koi, ikan lohan dan
beragam ikan hias lainnya serta tumbuhan teratai, eceng gondok, air, batu dll.

4. Ekosistem Kebun

Termasuk ekosistem buatan, dimana anggotanya lebih banyak daripada ekosistem sawah.
Seperti pohon jeruk, apel, nangka, kelapa, cabe, kol, singkong, ulat bulu, semut, jangkrik,
kadal dll.

2.1.3 Rantai Makanan

Perjalanan makan memakan seperti membentuk suatu rantai disebut dengan rantai


makanan. Rantai makanan tersusun dari produsen (penghasil), konsumen (pemakai), dan
pengurai.

Contoh : Tikus makan biji padi, oleh karenanya tikus bergantung pada padi. Ular sawah
makan tikus, oleh karenanya ular sawah bergantung pada tikus. Padi dan semua tumbuhan
hijau dikatakan sebagai produsen, sedangkan hewan dikatakan sebagai konsumen.

9
Padi dimakan tikus, tikus dimakan ular dan suatu saat ular akan mati, sehingga bangkai
ular tersebut diuraikan oleh bakteri. Bakteri disini berperan sebagai pengurai.

2.1.4 Pengaruh Perubahan Lingkungan

Setiap perubahan lingkungan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan. Banyak


hal yang menyebabkan lingkungan berubah diantaranya:

1. Pencemaran
Polusi atau pencemaran bisa merusak air, tanah, dan juga udara.
2. Penebangan dan Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat merusak keseimbangan lingkungan. Berbagai tumbuhan dan
hewan akan punah dan mati terbakar.Asap yang disebabkan akan akan mengepul dan
mengakibatkan pencemaran udara. Dengan adanya kebakaran, hutan menjadi gundul dan
mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

2.2 Pengaruh Timbal Balik antara Kehidupan dengan Lingkungan Hidupnya


2.2.1 LINGKUNGAN
Semua yang mempengaruhi sebuah organisme selama hidupnya diketahui sebagai
lingkungannya. Lingkungan merupakan konsep yang sangat luas. Contohnya, selama
hidupnya, seekor bonatang seperti rakun cenderung berinteraksi dengan jutaan organisme
lain (bakteri, organisme makanan, parasit, pasangan, predator), minum air berlebihan,
menghirup banyak udara, dan bereaksi pada perubahan temperature dan kelembapan setiap
harinya. Daftar berikut ini hanya dibuat untuk mendeskripsikan bermacam-macam
komponen yang membentuk lingkungan rakun. Karena ke rumitannya, ada baiknya
membagi kembali konsep lingkungan menjadi faktor abiotik (tidak hidup) dan biotik
(hidup).

1) Faktor Abiotik

`Faktor abiotik merupakan benda mati yang mempengaruhi sebuah organisme. Mereka
dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori yang luas: energy, benda mati, ruang hidup,

10
dan proses yang melibatkan interaksi dari benda mati dan energy. Energi dibutuhkan oleh
semua organisme untuk mempertahankan hidup mereka. Sumber energy yang paling hebat
untuk hampir semua organisme adalah matahari; dalam kasus tumbuh-tumbuhan, matahari
secara langsung menyediakan energy yang dibutuhkan tumbuhan untuk mempertahankan
hidup mereka. Hewan mempertahankan hidupnya dengan memakan tumbuh-tumbuhan atau
hewan lain yang memakan tumbuhan. Akhirnya, jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan
hidup di suatu area ditentukan oleh jumlah energy tumbuh-tumbuhan, alga, dan bakteri yang
bisa ditangkap.

Zat dalam bentuk atom seperti karbon, nitrogen, dan fosfor, dan molekul seperti air
menyediakan krangka structural organisme. Organisme secara konstan mendapatkan
material tersebut dari lingkungan sekitar. Atom tersebut menjadi bagian dari struktur tubuh
organisme dalam jangka pendek, dan secepatnya semua atom tersebut kembali ke
lingkungannya melalui respirasi, ekskresi, atau kematian dan pembusukan.

Tempat tinggal organisme memiliki struktur yang tidak biasa dan lokasi yang juga
merupakan aspek abiotik yang penting di lingkungannya. Beberapa organisme hidup di
samudra; beberapa hidup darat diatas permukaan laut; sebagian lainnya hidup di puncak
gunung atau terbangg di udara. Beberapa tempat tinggal homogen dan rata; yang lainnya
tersusun atas batuan dengan ukuran yang berbeda. Beberapa area dekat dengan garis
ekuator: yang lainnya dekat dengan kutub.

Proses ekologi melibatkan interaksi antara zat dan energy. Iklim (cuaca rata-rata pertahun)
di suatu area melibatkan energI dalam bentuk radiasi sinar matahari yang berinteraksi
dengan zat yang membentuk bumi. Macam macam iklim yang ada ditentukan oleh beberapa
faktor yang berbeda, termasuk jumlah radiasi sinar matahari, jaraknya dengan ekuator, arah
angin, dan dekatnya air. Intensitas dan durasi sinar matahari di suatu area menyebabkan
perubahan temperature setiap hari dan musim. Perbedaan temperature mengatur udara.
Radiasi sinar matahari juga berpengaruh terhadap tingginya air di lautan dan evaporasi air
yang ke atmosfir yang setelahnya jatuh sebagai hujan. Tergantung pada iklim, hujan bisa
berupa beberapa jenis: hujan air, salju, es, ataupun kabut. Selanjutnya, ada kemungkinan
pola hujan musiman. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh pola cuaca daerah
11
tersebut, topografi lokal, dan sejarah geologi dari area itu. Faktor-faktor tersebut berinteraksi
untuk menghasilkan tanah yang berpasir, kering, dan tidak subur sampai subur dan basah
dengan partikel yang baik.

2) Faktor Biotik 
Faktor biotik dari sebuah lingkungan organisme mencakup semua bentuk kehidupan yang
berinteraksi dengan lingkungan tersebut. beberapa kategori seperti: tumbuhan yang
berfotosintesis; binatang yang memakan organisme lain; bakteri dan jamur yang
menguraikan; bakteri, virus, dan organisme parasit lainnya yang menyebabkan sakit;dan
individu lain dari spesies yang sama.

2.2.2 FAKTOR PEMBATAS


Meskipun organisme berinteraksi dengan lingkungannya dengan berbagai cara, faktor
tertentu bisa sangat penting pada kesuksesan suatu spesies. Kekurangan atau ketidak adaan
dari suatu faktor dapat membatasi keberhasilan suatu spesies; oleh sebab itu, hal tersebut
dinamakan faktor pembatas. Faktor pembatas dapat berupa abiotik ataupun biotic dan dapat
sangat berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Beberapa tumbuhan dibatasi oleh
kelangkaan air, cahaya, atau nutrisi khusus dari tanah. Hewan bisa dibatasi iklim atau
keberadaan makanan tertentu. Contohnya, beberapa ular dan kadal terbatas pada bagian
dunia yang lebih panas karena mereka memiliki kesulitan dalam mengatur suhu tubuh
mereka pada iklim dingin dan tidak dapat bertahan lama di cuaca dingin. Kupu-kupu
Monarch terbatas pada jumlah tumbuhan milkweed yang tersedia karena ulat mereka hanya
memakan tumbuhan ini.

12
Faktor pembatas untuk beberapa jenis ikan adalah jumlah oksigen yang tersedia di dalam
air. Dengan aliran yang cepat, sungai di pegunungan, kadar oksigen di dalamnya sangat
tinggi dan oleh karenanya menyediakan lingkungan yang baik untuk ikan trout. Ketika
aliran sungai menuruni gunung, kecuraman lereng gunung pun berkurang, yang berakibat
pada berkurangnya aliran yang deras dimana air menabrak batu dan beroksigenisasi.
Selanjutnya, ketika sungai menjadi lebih lebar, langit langit pohon sepanjang sungai
menjadi lebih tipis, dan barakibat pada masuknya sinar matahari yang menghangatkan air.
Air yang lebih hangat tidak mengandung oksigen sebanyak air dingin. Oleh karena itu,
aliran sungai yang lebih lambat, dan air yang lebih hangat mengandung oksigen yang lebih
sedikit daripada aliran yang cepat, dan dingin. Ikan seperti Black Bass dan Walleye
beradaptasi pada area seperti itu, karena mereka mampu mentolerir konsentrasi oksigen
yang lebih sedikit dan temperatur air yang lebih tinggi. Ikan trout tidak mampu bertahan
pada kondisi tersebut tidak dapat ditemukan di air yang hangat dan kurang oksigen. Setiap
spesies ini memiliki tingkatan toleransi terhadap konsentrasi oksigen dan temperatur air.
Oleh karena itu, kurangnya oksigen dan temperature air yang tinggi adalah faktor pembatas
bagi penyebaran ikan trout.

13
Faktor lainnya, seperti adanya lumpur, dapat menjadi faktor pembatas bagi beberapa
spesies ikan. Lumpur mengurangi penglihatan, membuat ikan kesulitan mencari makan, dan
menyelimuti batu kerikil yang digunakan untuk bertelur. Mengurangi cahaya juga
mengurangi proses potosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan air dan alga, yang memiliki
pengaruh pada jumlah oksigen di dalam air. Karena lumpur menyebabkan air menjadi lebih
gelap, partikel di dalam air menyerap sinar matahari dan menyebabkan air menjadi lebih
hangat. Dengan kondisi seperti ini, ikan Bass dan Waleyye dapat diganti dengan ikan carp
dan lele, yang memiliki kemampuan untuk bertahan pada suhu yang tinggi dan oksigen yang
lebih sedikit dan oleh karenanya dapat bertahan lebih baik di dalam air yang mengandung
lumpur yang sangat banyak.

2.2.3 HABITAT DAN POSISI


Seperti yang sudah kita lihat sebelumnya, tidak mungkin mengerti suatu organisme
tanpa melihat lingkungannya. Suatu lingkungan mempengaruhi organisme, dan organisme
mempengaruhi lingkungan. Untuk lebih memperhatikan elemen spesifik dari interaksi
tersebut, ahli ekologi telah mengembangkan dua konsep yang harus dimengerti lebih jelas
lagi: habitat dan manfaat.

14
1) Habitat
Habitat suatu organisme adalah tempat dimmana organisme itu tinggal, tempat tinggal
organisme. Kita cenderung mengkarakterisasikan habitat suatu organisme dengan
menekankan pada ciri fisik yang menonjol atau ciri-ciri biologis dari lingkungannya seperti
tipe tanah, keberadaan air, kondisi iklim, atau spesies utama tumbuhan yang hidup di area
tersebut. contohnya, lumut adalah tumbuhan kecil yang harus dilapisi oleh selaput air yang
tipis agar bisa bereproduksi. Selanjutnya, banyak jenisnya yang kering dan mati jika terlalu
banyak terkena sinar matahari, angin, dan kemarau. Oleh karena itu, tipe habitat lumut
cenderung dingin, basah, dan teduh. (lihat gambar 5.4.) demikian juga, sungai dengan aliran
yang kencang, dingin dan beroksigenisasi dengan baik dengan jumlah serangga yang banyak
merupakan habitat yang baik bagi ikan trout, sementara padang rumput yang terbuka dengan
banyak rumput baik untuk bison, anjing liar, dan beberapa jenis burung elang. Tongeret
hanya akan bertempat tinggal di area dimana pohon elm hidup. Persyaratan biologis tertentu
suatu organisme menentukan jenis habitat dimana kita bisa menemukannya.

2) Posisi—Peran
Posisi suatu organisme merupakan fungsi yang dimiliki dilingkungannya (profesi).
Deskripsi dari posisi organisme melibatkan semua hal yang mempengaruhi organisme
dengan apaorganisme itu berinteraksi seperti bagaimana organisme itu memodifikasi
lingkungan fisiknya. Selanjutnya, deskripsi posisi melibatkan semua hal yang terjadi pada
organisme tersebut. contohnya, berang-berang sering membanjiri suatu area dengan
membangun bendungan yang terdiri dari lumpur dan batang kayu. (lihat gambar 5.5.) Banjir
tersebut memiliki beberapa efek. Banjir itu menyediakan berang-berang dengan area yang
memiliki air yang lebih dalam, yang dibutuhkannya untuk berlindung; itu juga menyediakan
sebuah habitat kolam untuk banyak binatang seperti bebek dan ikan;dan itu membunuh
pohon yang tidak dapat hidup di tanah yang dipenuhi air. Binatang yang tertarik ke dalam
kolam dan berang-berang seringkali dimangsa predator. Setelah berang-berang memakan
makannan yang sesuai, sperti aspen, mereka meninggalkan kolam, bermigrasi ke area lain
sepanjang sungai dan memulai kembali semua proses.

15
Dengan penjelasan karakteristik berang-berang tersebut, kita dapat melihat beberapa
pengaruh yang dimilikinya terhadap lingkungannya. Berang berang merubah lingkungan
dengan membanjirinya, membunuh pohon-pohon, meningkatkan lingkungan untuk binatang
lainnya, dan menyediakan bahan makanan bagi predator. Ini hanyalah kilasan dari berbagai
aspek interaksi berang-berang dengan lingkungannya. katalog komplit dari semua aspek
posisinya dapat dibuat di buku yang berbeda.

Organisme familiar lainnya dalah bunga dandelion, posisinya melibatkan fakta bahwa
dandelion adalah tumbuhan yang oportunis yang dapat tumbuh dengan cepat di tempat yang
terganggu dan terkena sinar matahari. Dandelion dapat menghasilkan ribuan benih yang
mirip parasut yang dengan mudahnya terbawa angin sampai ke tempat yang jauh. (kamu
mungkin telah membantu proses ini dengan meniup koleksi benih yang putih dan lembut
dari buah dandelion yang tua.) selanjutnya, dandelion sering memproduksi beberapa
kumpulan bunga per tahunnya. Karena terdapat banyak benih dan benih-benih tersebut
mudah sekali disebarkan, pohonnya sangat mudah tumbuh di temapat yang terkena sinar
matahari bahkan di tempat yang terganggu, termasuk diatas rumput. Karena dandelion
adalah tumbuhan, aspek utaman posisinya adalah kemampuan untuk melakukan potosintesis
dan tumbuh. Dandelion menggunakan air dan nutrisi dari tanah untuk memproduksi bagian
tumbuhan yang baru. Karena dandelion membutuhkan cahaya matahari langsung untuk
dapat tumbuh dengan baik, pemotongan rumput menyediakn kondisi yang tepat untuk
dandelion karena vagetasinya tidak pernah mengizinkannya untuk tumbuh sangat tinggi

16
karena dandelion tertutup rumput. Banyak binatang, termasuk manusia menggunakan
tumbuhan sebagai makanan. Daun muda bisa dimakan sebagai salad, dan bunganya dapat
digunakan untuk membuat anggur dandelion. Lebah mengunjungi bunganya sesekali untuk
mendapatkan nectar dan madu.

2.2.4 PERAN SELEKSI ALAM DAN EVOLUSI


Karena organisme pada umumnya mudah beradaptasi pada lingkungannya dan
mengisi peran tertentu, sangat penting bagi kita untuk mengembangkan pengertian tentang
proses yang mendorong pada adaptasi tingkat tinggi ini. Selanjutnya, karena mekanisme
yang menghasilkan adaptasi muncul diantara suatu spesies, kita harus mengerti sifat dari
suatu spesies.

1) GEN, POPULASI, DAN SPESIES


Kita dapat melihat organisme dari beberpa sudut pandang. Kita dapat
mempertimbangkan suatu individu, kelompok individu dari jenis yang sama, atau kelompok
yang berbeda dari kelompok lainnya. Hal ini mendorong kita untuk membicarakan tiga
konsep yang saling berhubungan.

Gen adalah bagian yang jelas dari DNA yang menentukan karakteristik suatu individu.
Ada gen untuk struktur seperti bentuk daun atau warna bulu. Sifat seperti jangkrik yang
mengerik atau aktivitas bermigrasi, dan proses fisiologi seperti potosintesis atau kontraksi
otot.l setiap individu memiliki memiliki seperangkat gen tertentu.

Suatu populasi dianggap sebagai semua organisme sejenis yang ditemukan di suatu area
tertentu. Setiap individu dari suatu populasi memiliki seperangkat gen yang mirip, walaupun
aka nada variasinya di setiap individu. Karena terdapat suatu perbedaaan genetik di antara
individu di dalam suatu populasi, suatu populasi memiliki lebih banyak jenis gen daripada
satu individu di dalam populasi tersebut. Reproduksi juga ikut ambil bagian di antara
individu dalam suatu populasi sehingga gen diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Konsep spesies merupakan sebuah kelanjutan dari konsep konsep gen,
kelompok, dan reproduksi.

17
Suatu spesies adalah suatu populasi dari semua organisme yang mampu bereproduksi
secara alami antar sesamanya dan memiliki keturunan yang bereproduksi juga. Oleh
karenanya, konsep suatu spesies merupakan konsep populasi. Organisme individu bukanlah
suatu spesies tetapi merupakan anggota dari suatu spesies. Hal tersebut juga merupakan
konsep genetic, karena individu dari spesies yang berbeda tidak dapat bertukar gen melalui
reproduksi.

Dasar definisi spesies ini mengandung tiga poin yang harus didiskusikan lebih lanjut lagi.
Pertama, terlihat jelas bahwa terdapat individu di dalam populasi yang tidak pernah
bereproduksi dan banyak pasangan individu yang tidak pernah bertemu satu sama lain.
Bagaimanapun, mereka masih memiliki kemampuan untuk berkembang biak dan dianggap
sebagai anggota dari suatu spesies. Poin kedua meliputi kemampuan untuk menghasilkan
keturunan yang subur. Sebagai contoh, dua jenis organisme dapat kawin dan menghasilkan
keturunan, tetapi keturunannya steril dan tidak pernah bereproduksi. Contoh, kuda dan
keledai dapat kawin dan menghasilkan keturunan yang disebut mules, tetapi karena mules
steril, kuda dan keledai dianggap sebagai spesies yang terpisah.

Terdapat isu ketiga yang lebih sulit diakomodasikan di antara definisi spesies. Bebeapa
organisme bereproduksi secara aseksual; yaitu, mereka tidak berpasangan tetapi
memproduksi tiruan dari dirinya. Mereka yang bereproduksi secara aseksual tidak cocok
dengan definisi ini. Bagaimanapun, kebanyakn organisme yang bereproduksi secara
aseksual juga bereproduksi secara sexual pada waktu tertentu dan dapat didefinisikan
sebagai suatu spesies pada saat mereka berhubungan.

Beberapa spesies sangat mudah dikenal. Kita dengan mudah mengenali manusia sebagai
suatu spesies yang nyata. Kebanyakan orang mengenali dandelion ketika melihatnya dan
tidak tertukar dengan jenis tumkbuhan yang memiliki bunga berwarna kuning. Spesies
lainnya tidak mudah dikenali.kebanyakan dari kita tidak dapat membedakan satu spesies
nyamuk dengan nyamuk lainnya atau mengidentifikasi spesies rumput. Karena hal ini, kita
cenderung membagi organisme kedalam kategori yang besar dan tidak mengenali banyak
peran yang berbeda yang muncul diantara spesies yang mirip. Bagaimanapun, spesies
nyamuk yang berbeda cukup berbeda secara genetik antara satu dan lainnya dan memiliki
18
peran yang berbeda. Hanya spesies nyamuk tertentu yang membawa dan menyebarkan
penyakit malaria pada manusia. Spesies lain menyebarkan parasit cacing hati. Setiap spesies
nyamuk aktif di waktu tertentu di siang dan malam hari. Dan setiap spesies membutuhkan
kondisi tertentu untuk bereproduksi.

2) SELEKSI ALAM
Seperti yang sudah kita lihat, setiap spesies organisme secara spesifik beradaptasi pada
habitat tertentu dimana spesies tersebut memiliki peran yang spesifik. Tetapi bagaimana
setiap spesies tumbuhan, binatang, jamur, atau bakteri beradaptasi ke dalam lingkungannya
dengan cara yang tepat? Karena kebanyakan karakteristik structural, fisiologikal, dan sifat
yang ditunjukan suatu organisme ditentukan oleh gen yang mereka miliki, karakteristik ini
diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya pada saat bereproduksi. Proses yang
mendorong sampai sedekat ini antara karakteristik organisme yang ditunjukan dan diminta
lingkungannya disebut sebagai seleksi alam.

Charles Darwin diberi penghargaan dengan mengembangkan konsep seleksi alam mini.
Meskipun tidak mengerti konsep gen, dia mengerti bahwa karakteristik diturunkan dari
orang tua kepada anaknya. Dia juga mengobservasi adaptasi alam yang tinggi dari hubungan
antara organisme dan lingkungannya dan mengembangkan konsep seleksi alam untuk
menjelaskan bagaimana adaptasi ini bisa terjadi.

Seleksi alam merupakan proses yang menentukan individu mana yang bisa bereproduksi
dan menurunkan gennya pada generaasi selanjutnya. Perubahan yang kita lihat di dalam gen
dan karakteristik yang ditunjukan dari generasi suatu organisme dari waktu ke waktu
dikenal sebagai evolusi. Oleh karena itu, seleksi alam merupakan suatu mekanisme yang
menyebabkan terjadinya evolusi. Beberapa kondisi dan langkah terlibat di dalam proses
seleksi alam.

Individu dalam satu spesies menunjukan variasi genetic; beberapa variasi berguna dan
beberapa lainnya tidak berguna.

19
Organisme dalam satu spesies secara khusus menghasilkan lebih banyak keturunan
daripada yang dibutuhkan untuk menggantikan orang tuanya ketika mereka mati.
Kebanyakan dari anak-anaknya mati. Satu semak blue berry dapat menghasilkan ratusan
buah berry dengan beberapa bibit di dalamnya, atau sepasang kelinci dapat menghasilkan
tiga sampai empat indukan keturunan setiap musim panas, dengan beberapa anak di setiap
indukannya. Beberapa bibit atau bayi kelinci menjadi dewasa yang mampu bereproduksi.

Kelebihan jumlah individu berakibat pada berkurangnya bahan tertentu. Individu dalam
satu spesies harus berkompetisi dengan yang lain agar mendapatkan makanan, tempat,
pasangan, atau kebutuhan lainnya yang jumlahnya terbatas. Jika kamu menanam 100 bibit
kacang di dalam sebuah pot, banyak dari kacang tersebut akan tumbuh, tetapi pada akhirnya,
beberapa akan tumbuh lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak cahay matahari ketika
tumbuhan lainnya tidak. Burung hantu Great Horned biasanya menghasilkan dua anak
dalam satu waktu, tetapi jumlah makanannya sedikit, burung hantu yang lebih besar akan
mendapatkan makanan yang lebih banyak. Karena variasi diantara individu, beberapa
memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan makanan, oleh karenanya,
memiliki kecenderungan bertahan hidup dan reproduksi yang lebih baik dari yang lainnya.
Individu yang memiliki gen yang mengizinkan mereka untuk mendapatkan kebutuhan
mereka dan menghindari ancaman cenderung dapat bertahan hidup dan bereproduksi.
Apabila indivudi yang kurang mampu beradaptasi dapat bertahan hidup, mereka akan
tumbuh dewasa lebih lambat dan tidak dapat bereproduksi sebanyak individu yang mampu
beradaptasi dengan baik.

Tingkat adaptasi organisme terhadap lingkungannya mempengaruhi keberhasilan


reproduksinya dan disebut juga sebagai sehat. Sangat penting untuk mengetahui bahwa
sehat tidak selalu berarti kondisi yang kuat dan bertenaga. Dalam konteks ini, sehat berarti
seberapa baik organisme beradaptasi dengan segala aspek di dalam lingkungannya sehingga
dia berhasil menurunkan gennya pada generasi berikutnya. Contohnya, di dalam hutan
cemara, banyak bibit pohon cemara tumbuh mengikuti api. Beberapa tumbuh dengan cepat
dan mendapatkan lebih banyak cahaya matahari dan nutrisi. Pohon yang tumbuh lebih cepat
cenderung mampu bertahan hidup. Pohon tersebut juga cenderung bereproduksi lebih lama

20
dan menurunkan lebih banyak gennya untuk generasi mendatang daripada mereka yang mati
dan tumbuh lebih lambat.

Ketika waktu berlalu dan setiap generasi dihadapkan pada proses seleksi alam yang sama,
persentase individu yang menunjukan variasi yang baik akan bertambah dan yang memiliki
variasi yang tidak baik akan berkurang. Mereka yang bereproduksi lebih baik menurunkan
gen pada generasi berikutnya untuk suatu karakteristik yang membantu mereka beradaptasi
dengan lingkungannya, dan gen yang membuat mereka lebih dikenal di generasi mendatang.
Oleh karena itu, spesies organisme secara berkesinambungan diperhalus untuk beradaptasi
dengan lingkungan tempat tinggalnya.

21
BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

1) Hubungan Antar Organisme dan Lingkungannya

a. Hubungan Antar Organisme


Hubungan antara kedua jenis makhluk hidup yang hidup bersama disebut
dengan simbiosis.
1. Simbiosis Mutualisme
Yakni hubungan makhluk hidup yang saling menguntungkan diantara keduanya.
2. Simbiosis Komensalisme
Yakni hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak dan pihak lain tidak merasa
dirugikan dan tidak menguntungkan.
3. Simbiosis Parasitisme
Merupakan hubungan yang menguntungkan satu pihak dan pihak lain dirugikan.
4. Simbiosis Oportunisme
Oportunisme dapat diartikan sebagai bentuk simbiosis komensalisme yang hanya
menguntungkan salah satunya yaitu mikroorganisme dengan inangnya yang tidak
diuntungkan lalu kemudian berubah menjadi bentuk simbiosis parasitisme yang
menyebabkan mikroorganisme merugikan inangnya.

2)Hubungan Organisme Dalam Ekosistem


Ekosistem ada dua macam yakni ekosistem buatan dan ekosistem alam. 

a. Ekosistem Hutan
Yang merupakan ekosistem terbesar di darat.
b. Ekosistem Sawah
Merupakan ekosistem buatan tangan manusia.
c. Ekosistem Kolam Hias.
Anggota ekosistem kolam hias diantaranya ikan hias seperti ikan koi, ikan lohan dan
d. Ekosistem Kebun
Termasuk ekosistem buatan, dimana anggotanya lebih banyak daripada ekosistem sawah.

22
3) Pengaruh Timbal Balik antara Kehidupan dengan Lingkungan Hidupnya
a. Lingkungan
1. faktor biotik
2. faktor abiotik
4) Faktor Pembatas
5) Habitat dan Posisi
6) Peran Seleksi Alam dan Evolusi

23
DAFTAR PUSTAKA

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/08/hubungan-antar-makhluk-hidup-dan-
lingkungannya.html

https://kacamatajingga.wordpress.com/2014/11/08/pengaruh-timbal-balik-lingkungan-dan-organisme-
environmental-science-a-study-of-interrelationships-by-enger-smith/

http://miklinguinsgd03.blogspot.com/2018/03/interaksi-mikroba.html

24

Anda mungkin juga menyukai