A. Latar Belakang
Dalam era persaingan bisnis semakin ketat, setiap perusahaan perlu mengevaluasi
kinerjanya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat
bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja
perusahaan semakin meningkat dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal
tetap dapat bertahan. Sebuah strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja
perusahaan salah satunya adalah dengan cara perbaikan manajerial perusahaan.
Perbaikan manajerial perusahaan merupakan tindakan atau kegiatan untuk
merubah struktur perusahaan dengan tujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi
kinerja perusahaan. Perbaikan tersebut menyangkut berbagai aspek perusahaan, mulai
dari perbaikan portofolio perusahaan, perbaikan permodalan, perampingan manajemen,
perbaikan sistem pengelolaan perusahaan, sampai perbaikan sumber daya manusia.
Perbaikan manajerial perusahaan dilakukan setiap kali, agar perusahaan dapat
bersaing dan tumbuh berkembang. Dalam keadaan normal, perusahaan perlu melakukan
pembenahan dan perbaikan supaya dapat terus unggul dalam persaingan, atau paling
tidak dapat bertahan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbaikan Manajerial
1
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti.. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP ANP YKPN 1994. hal
89
hubungan induk-anak perusahaan supaya anak perusahaan di manca
negera dapat bekerja baik.
2
Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2004. Hal 201.
b) Consolidation
Consolidation merupakan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan
nama perusahaan tersebut hilang kemudian muncul nama baru dari perusahaan
gabungan. Pada prinsipnya consolidation sama dengan merger, tetapi pada
konsolidasi, sebuah perusahaan baru tercipta. Dalam hal ini baik nama
perusahaan dibeli, maupun nama perusahaan pembeli, akan hilang dan
digantikan oleh sebuah perusahaan baru.
c) Akuisisi
Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli
saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. Akuisisi
bisa juga pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok
investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan
baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar.
d) Reorganisasi
Reorganisasi adalah suatu upaya untuk menjaga perusahaan tetap hidup dengan
mengubah struktur modalnya (pemodelan ulang struktur modal). Dalam situasi
ekonomi dan bisnis yang tidak “menggembirakan”, perusahaan sering terpaksa
harus bertahan dengan apa yang telah ada. Reorganisasi dalam aspek financial
dilakukan untuk memperkecil beban finansial yang tetap sifatnya.
e) Likuidasi
Likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena
perusahaan persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga
sudah tidak menguntungkan. Likuidasi ditempuh apabila kreditur berpendapat
bahwa prospek perusahaan tidak lagi menguntungkan. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan dalam likuidasi adalah likuidas mungkin akan memakan waktu
yang lama dan aktva mungkin aka terpaksi dijual dengan harga murah (
distress price). Disamping itu, perusahaan harus melunasi kewajiban tertentu
lebih dahulu, yaitu kewajiban terhadap para karyawan (gaji yang belum dibayar)
dan pemerintah (pajak yang belum dibayar). Dengan demikian dapat terjadi
bahwa akhirnya kreditur aka menerima jumlah yang relatif sangat kecil dari hasil
penjualan aktiva perusahaan.
f) Divestasi
Divestasi yaitu proses pelepasan suatu unit usaha atau asset perusahaan.
g) Swastanisasi
Swastanisasi yaitu mengubah perusahaan public, menjadi milik pribadi.
h) Laverage Buyout
Leverage Buyout adalah transaksi going private yang dibiayai dengan hutang
atau yang dilakukan dengan kas bukan dengan saham.3
B. Studi Kasus
3
Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid Satu, edisi ketiga, penerbit Bayu Media, Jakarta. , 2003.hal 33.
Perubahan Kepemilikan dan Manajemen PT Holyland Abadi
PT Holyland Abadi adalah entitas bisnis yang memiliki komitmen untuk menjadi
mitra sekaligus berusaha melayani sepenuh hati, bagi anda yang ingin ke tanah suci. PT
Holyland Abadi selaku pemegang izin resmi dari Kementerian Agama untuk
penyelenggaraan Umroh memilki merk dagang Dakwah Wisata.
Brand Dakwah Wisata merupakan momen perubahan dari PT Holyland Abadi
yang ditandai dengan perubahan kepemilikan dan manajemen/pengelola. Hal ini
dilakukan PT Holyland Abadi untuk meningkatkan kinerja travel serta kualitas pelayanan
kepada calon jamaah umroh. Hal ini kemudian diwujudkan PT Holyland Abadi dengan
visi “Melayani Sepenuh Hati, Bersama Meraih Ridho Illahi”
Visi yang melatar belakangi Dakwah Wisata adalah visi melayani umat Islam
untuh beribadah sembari menegakkan syiar agama. Di saat yang sama keluarga muslim
bisa melakukan wisata syar’i atau wisata halal.
Melalui merk dagang Dakwah Wisata ini, PT Holyland Abadi berharap bisa
membangun komunikasi yang intens dan berkelanjutan dengan publik. Dakwah wisata
diharapkan bisa lekat di hati umat nusantara. Karena kami ingin ibadah di tanah suci tak
sekedar ritual individual semata, melainkan sebuah upaya dakwah islamiyah untuk
memperkuat semangat berjamaah.
PT Holyland Abadi memiliki komitmen untuk menjadi mitra sekaligus berusaha
melayani sepenuh hati, bagi anda yang ingin ke tanah suci. PT Holyland Abadi selaku
pemegang izin resmi dari Kementerian Agama untuk penyelenggaraan Haji Plus dan
Umroh memilki merk dagang Dakwah Wisata.
PT Holyland Abadi resmi melakukan perubahan kepemilikan secara keseluruhan
dan manajemen pada tanggal 7 Juli Netty Maria Machdar, SH, MKn. Sehingga dengan
perombakan total dari sisi kepemilikan dan manajemen PT Holyland Abadi ini dibawah
kepemilikan Hj. Arifia Wulandari dan Manajemen di bawah kepemimpinan Hj. Sakinah
Baharun yang telah memiliki pengalaman di bidang travel umroh lebih dari 10 tahun dari
Hj. Arifia Wulandari dan lebih dari 7 tahun dari Hj. Sakinah Baharun.
Fakta perubahan kepemilikan dan manajemen PT Holyland menjadi dasar
keyakinan akan peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan PT Holyland Abadi.
Ditambah dengan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain maskapai Saudi
Airline, Oman Air dan Qatar Airways.
Jaringan kerjasama PT Holyland Abadi di bawah manajemen baru, juga terjalin
baik dengan beberapa hotel terkemuka di Mekah dan Madinah. Sebut saja Retaj Zamzam,
Grand Riyadhah, dan Afwaj Tawba, lalu di Madinah kerjasama yang apik juga dibangun
dengan Hotel Mubarok Silver dan juga Al Haram.
Disamping menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang diyakini bisa
meningkatkan layanan yang akan diberikan PT Holyland Abadi kepada calon jamaah
umroh, PT Holyland Abadi juga melakukan terobosan dengan membuka paket umroh
plus. Umroh plus ini adalah layanan yang diberikan kepada jamaah untuk melaksanakan
umroh kemudian diikuti dengan kesempatan menambah wawasan sejarah islam dengan
mengunjungi kota-kota penting bagi peradaban Islam. Seperti Istanbul, Turki dan Al
Aqsa di Palestina.
Untuk memperkuat pelajayanan terhadap jamaah, pemilik baru PT Holyland
Abadi dan manajemen membeli sebuah gedung di Jalan Raya Condet No 10, Batu
Ampar, Jakarta Timur. Gedung dua lantai tersebut diberi nama Griya Dakwah Wisata
yang kemudian menjadi kantor pusat Dakwah Wisata dalam menerima calon jamaah
umroh.
Berbagai perubahan mendasar dalam tubuh PT Holyland Abadi ini diyakini
sebagai momentum perubahan dan transformasi PT Holyland Abadi menjadi salah satu
travel umroh yang diperhitungkan dalam jajaran elit biro penyelenggara umroh di tanah
air.
PT Holyland Abadi juga menerapkan prinsip keterbukaan atau transparansi
kepada para jamaah, sehingga jamaah bukan sekedar klien tapi keluarga besar dari PT
Holyland Abadi. Konsep pelayanan yang sepenuhnya diharapkan bisa memudahkan
calon jamaah umroh menunaikan ibadah secara khusuk dan nyaman di tanah suci adalah
pondasi pelayanan PT Holyland Abadi.
Di luar hal-hal di atas manajemen baru PT Holyland Abadi membuka kesempatan
bagi masyarakat luas untuk menyampaikan saran dan kritik kepada PT Holyland Abadi
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan umroh di Dakwah Wisata dan secara umum
pelayanan umroh di tanah air.
Akhirnya, semoga keberkahan dan ridho Allah mebyertai niat baik dari PT
Holyland Abadi dalam usaha memberikan pelayanan terbaik pada tamu-tamu Allah.
Aamiin Ya Robbal Alamin.4
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1994. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta : UPP ANP YKPN
Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid Satu, edisi ketiga, penerbit Bayu
Media, Jakarta.
http://www.biayahajiumroh.com/2016/09/pt-holyland-abadi-perubahan-
kepemilikan.html
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
“Perbaikan Manajerial “.
Di dalam pembuatan makalah ini, kami berusaha menguraikan dan menjelaskan tentang
Perbaikan Manajerial Terhadap Perusahaan. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati kami menyampaikan terima kasih kepada Bpk Muksal selaku dosen Keuangan Publik Islam.
Yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan petunjuk dari
berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan
informasi pada masa yang akan datang, khususnya bagi Mahasiswa/I. Terima kasih
Dosen Pembimbing:
Muksal M.E.I.
Oleh:
Kelompok 6
Hafid Anggara (150602207)
Rouziati (150602196)
EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
TAHUN AJARAN 2016