Disusun oleh :
Kelas C
Irsyad Musthofa Y. (175060407111035)
Richard Erdwyansa (175060400111031)
Muhammad Ilham (175060400111022)
Windy Ellprimus S. (175060401111031)
Paradita Hilyani T. (175060401111018)
4) Sumber air berada dipinggir jurang kecil dan dikelilingi dengan pohon bambu dan pohon
besar lainnya. Dipasang beton penghalang setebal 0,4 m dipinggir jurang untuk menampung
sumber air. Kedalaman kolam penampungan mencapai 1,8 m. Dipinggir kolam terdapat
karung berisi tanah padat yang ditumpuk-tumpuk membentuk sebuah tangga.
V
5) Debitnya adalah 6,78 ×10−4 m 3 / dt k dengan perhitungan menggunakan rumus Q= dan
t
dilakukan lima kali percobaan
Pada pergukuran volume,digunakan gelas air mineral berukuran 330ml lalu dikonversikan
dalam satuan m³
Volume t Debit
percobaan
m³ (detik) m³/dtk
0.00231 0.00067
1
3.4 9
0.00063
2
0.00264 4.15 6
0.00070
3
0.00231 3.27 6
0.00067
4
0.00231 3.4 9
0.00068
5
0.00248 3.59 9
Debit 0.00067
rata2 8
Tabel 1. Perhitungan Debit Sumber Air
1. Waktu
Survey dilaksanakan pada tanggal 7 September 2018 pada pagi hari.
2. Lokasi
Survey mengidentifikasi kebutuhan konsumtif air bersih dilakukan di Desa
Precet,Wagir,Jawa Timur,tepatnya di RT 26 .
3. Deskripsi Tempat
Desa Precet merupakan suatu desa yang berada dikaki gunung.Sebelum memasuki desa
ini,rute yang harus dilewati adalah kebun tebu,persawahan,dan hutan. Jalanan sepanjang
beberapa kilo menuju desa lumayan rusak dan berkelok-kelok.
Desa Precet dikelilingi sumber air yang sebagiannya belum disentuh oleh warga
sekitar.Salah satu faktor kurangnya pemanfaatan sumber air adalah jumlah penduduk di desa
itu yang sedikit.
Sebagian besar warga membutuhkan air untuk keperluan ternak mereka.Sedangkan untuk
kebun sayur-sayuran mereka mengambil air dari sumber didekat desa menggunakan jirigen
jika musim kemarau tiba.
5. Metode Identifikasi
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jumlah kebutuhan air warga adalah dengan
menggunakan metode penarikan sampel.Tim mengambil sampel secara acak berdasarkan
kondisi keluarga tersebut agar hasil pengolahan data kebutuhan air merata mewakili desa itu.
6. Pelaksanaan Survey
Tim memohon perizinan kepada ketua RT 26 lalu mulai memilih 5 rumah warga secara
acak.Perhitungan dimulai dengan jumlah orang dalam keluarga,jumlah ternak,disusul
dengan perhitungan tampungan jika keluarga tersebut tidak memiliki meteran air.
7. Pengolahan Data
Berdasarkan hasil survey diperoleh data bahwa sebagian besar KK memiliki ternak.Proses
mengolah data difokuskan pada pemanfaatan air per KK sudah termasuk dalam memelihara
ternak dan berkebun.
Volume Perkiraan
Jumlah Penampungan jenis keterangan penggunaan penggunaan
No Nama KK
KK (dm³) tampungan tambahan harian ltr/org/hari
p l t KK(ltr/hari)
memiliki
sapi 4
ekor,penggu
naan untuk
menyiram
Ibu sayur
1 4 6 11.8 10 bak mandi 848 212.00
Sudarsih dihalaman
rumah,air
langsung
dari sumber
yang terus
mengalir
memiliki
sapi 4
ekor,kambin
g6
ekor,ayam
Pak 12
2 6 7.4 10.8 8.2 bak mandi 809.54 134.76
Ramlan ekor,anjing 1
ekor,air
langsung
dari sumber
yang terus
mengalir
rumah sudah
memiliki
meteran air
3 Ibu Tini 5 - 1250.00 250.00
penggunaan
7-
8ribu/m³/bln
penggunaan 2
untuk mandi
4 Pak Jumain 5 7.3 10.5 6.5 bak mandi sekali 498.23 99.65
sehari,memas
ak
air,mencuci,
menyiram
sayur
dihalaman,ai
r langsung
dari sumber
yang terus
mengalir.
memiliki
sapi 15
ekor,memili
ki meteran
air dirumah
5 Pak RT 5 - 3000.00 600.00
penggunaan
17-
18rb/m³/bln
dengan
biaya 200/m³
Rata-rata 1281.2 259.28
Tabel 2.1 Pengolahan Sampel Data Kebutuhan Air Desa Precet
kebutuhan
jenis ternak
air
sapi 35
kambing 2
ayam 0.1
Debit Sumber Air Jumlah rata-rata jumlah jumlah rata-rata kebutuhan air
ltr/dtk ltr/hari KK orang/KK penduduk penduduk (ltr/orang/hari)
0.678 58579.2 29 5 145 259.28
Tabel 2.3 Data ketersediaan Sumber Air dan Kebutuhan Air Warga Desa
8.Kesimpulan
Head Loss adalah suatu nilai untuk mengetahui seberapa besarnya reduksi (pengurangan)
tekanan total (total head) yang diakibatkan oleh fluida saat melewati suatu sistem pengaliran.
Total head, seperti kita ketahui merupakan kombinasi dari elevation head (tekanan karena
ketinggian suatu fluida), Velocity head, (tekanan karena Kecepatan alir suatu fluida) dan
pressure head (tekanan normal dari fluida itu sendiri) .
Headloss tidak dapat dihindarkan pada penerapan sistem pengaliran fluida dilapangan. Head
loss dapat terjadi karena
1. Gesekan antara fluida dan dinding pipa
2. Friksi antara sesama partikel pembentuk fluida tersebut
3. dan turbulensi yang diakibatkan saat aliran di belokkan arahnya atau hal lain seperti
misalnya perubahan akibat komponen perpipaan (valve, flow reducer, atau kran)
Kehilangan karena friksi/gesekan adalah bagian dari total headloss yang terjadi saat aliran
fluida melewati suatu pipa lurus. Headloss pada suatu fluida pada umumnya berbanding lurus
dengan panjang pipa , nilai kuadrat dari kecepatan fluida dan nilai friksi fluida yang disebut
faktor friksi. dan juga nilai headloss berbandng terbalik dengan diameter pipa.
Kehilangan energi gesekan pipa umumnya dihitung dengan rumus dari Hazen-William:
h 1,54
f =¿
( 0,2785.QC .D )
2,63
.L¿
Tabel 3.1 Nilai koefisien C Hazen-Williams
1. Perhitungan Total Head Loss
3.Kesimpulan
Perancangan jaringan perpipaan air bersih di dusun Precet, desa Sumberseko, kecamatan
Wagir, Kabupaten Malang untuk 29 KK yang belum mendapat akses terhadap air bersih,
dapat mengalir hingga ke rumah yang terjauh. Kebutuhan warga dusun terhadap air bersih
dapat tercukupi sepenuhnya dari potensi sumber air yang ada.
LAMPIRAN