Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UTS ETIKA PROFESI

(Kelas A)
Tugas ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Teknik Sungai yang diampu oleh dosen
Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS

SEMESTER V (GANJIL)

Disusun Oleh :
RICHARD ERDWYANSA
175060400111031

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
MALANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
SOAL UTS

1. Apakah yang dimaksud dengan profesi, professional dan kompetensi ? Masing-masing


berikan 1 contoh!
2. Untuk merubah seseorang menjadi professional, maka harus melalui uji kompetensi.
Bagaimana proses mengubah seorang sarjana akademik menjadi profess? Berikan
contohnya!
3. Salah satu kompetensi Jurusan Teknik Pengairan adalah ahli irigasi, hidorlika atau
bendungan. Sebaiknya uji kompetensi dilakukan oleh siapa ? Seseorang disebut seorang
ahli jika …
4. Siapakah lembaga yang berhak memberikan sertifikasi profesi dan kompetensi ? (Karena
adanya berbagai lembaga yang melakukan sertifikasi)

JAWABAN
1.
 Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap pengetahuan tertentu, biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi
membutuhkan persyaratan tertentu untuk menjalankannya, supaya dalam
melakukan pekerjaannya dapat meyakinkan atau dapat kepercayaan dari pihak
yang membutuhkannya. Suatu profesi dapat dikatakan sebagai pekerjaan, tapi
setiap pekerjaan belum tentu bias disebut sebagai profesi, karena profesi memiliki
karakteristik, ciri dan syarat khusus.
Contoh : Profesi akuntan, dapat diartikan sebagai ahli dalam akuntansi,
pengukuranm pengungkapan, pemberi kepastian mengenai informasi keuangan
yang dimana informasi tersebut dapat membantu manajer, investor dan pihak
lainnya.
 Profesional merupakan istilah untuk seseorang yang memiliki pekerjaan atau
profesi, kemudian ia hidup mengandalkan keahlian yang dimilikinya pada bidang
profesi tersebut. Profesional juga bias diartikan dengan seseorang yang dalam
kehidupannya mempraktikkan keahlian khusus dan menjalankannya tidak untuk
sekedar hobi atau bersenang-senang semata. Terdapat tiga hal pokok yang dimiliki
oleh sorang professional yaitu skill, pengetahuan dan attitude.
Contoh : Seorang petinju profesional yang menerima bayaran untuk pertandingan
tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap
sebagai suatu profesi.
 Kompetensi adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menunjukan
dan mengaplikasikan ketrampilannya tersebut di dalam kehidupan nyata.
Kompetensi juga bias diartikan sebagai seperangkat perilaku kinerja individu yang
dapat diamati, terukur dan sangat penting untuk keberhasilan kinerja pada individu
itu sendiri maupun pada perusahaannya. Perilaku kinerja individu tersebut meliputi
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik yang terkait dengan
aspek kinerja praktik profesi.
Contoh : Seorang yang berprofesi sebagai kontraktor memiliki kompetensi dalam
bidang yang lebih spesifik yaitu ahli pondasi.
2. Untuk mendapatkan bukti bagi seorang sarjana mempunyai kompetensi dalam bidang
yang digeluti perlu melakuka uji kompetensi. Uji kompetensi ini bertujuan untuk menilai
apakah memang berkompeten sebagai professional atau tidak. Kompetensi dibuktikan
dengan terbitnya sertifikasi dari lembaga pemerintah yang sah. Untuk mendapatkan
setifikasi tersebut, seorang sarjana akademik bias mengikuti uji kompetensi di lembaga
sertifikasi profesi yang sudah disagkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Contoh : lembaga sertifikasi profesi yaitu LSP-PERHAPI (Perhimpunan Ahli
Pertambangan Indonesia). LSP-PERHAPI disahkan melalui Kepmen ESDM no.006/16
Juli 2007. LSP-PERHAPI telah resmi mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP) pada tanggal 18 Februari 2008 dengan Nomor Lisensi : BNSP-LSP-025-
ID dengan Nomor SK : Kep-06/BNSP/II/2008.
3. Sertifikasi dilaksanakan oleh LSP yang telah dilisensi oleh BNSP. Pelaksanaan
sertifikasi pada bidang pekerjaan atau profesi yang belum terbentuk LSP-nya dilaksanakan
oleh BNSP. Dalam hal ini penguji adalah ahli dalam bidang Teknik Sipil atau Sumber Daya
Air yang sudah berlisensi dan bersertifikat. Seperti contohnya pada kompetensi ahli
bendungan, sertifikasi dilakukan oleh organisasi yang berkaitan secara langsung pada
bendungan di Indonesia yaitu KNI-BB (Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan
Besar).
Seseorang bisa disebut sebagai ahli jika memiliki kemampuan dan pengetahuan serta
berpegang pada moral yang mendasari bidang yang digelutinya. Tentunya juga disertai
dengan bukti sertifikasi dari lembaga yang sah untuk menjadi landasan yang resmi sebagai
ahli dalam bidang yang digeluti.
4. Menurut saya, lembaga yang berhak memberikan sertifikasi profesi dan kompetensi
adalah lembaga yang telah terdaftar secara resmi pada BNSP. Karena BNSP merupakan
lembaga independen bentukan pemerintah yang bertujuan untuk menjamin mutu
kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sector bidang profesi di Indonesia
melalui proses sertifikasi kompetensi kerja. Jadi, sebaiknya semua lembaga atau organisasi
profesi yang akan mengeluarkan sertifikasi sebaiknya mendaftarkan diri pada BNSP,
sehingga proses dan legalisasi daripada sertifikasi tersebut menjadi jelas.

Anda mungkin juga menyukai