DISUSUN OLEH :
ARUM FATMAWATI ( 211101120 )
MOCH. ACHSANUL AZHAR (211101125)
KELAS 4D
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Tugas Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas Etika Profesi ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 .
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................
3.2 SARAN....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pemikirannya adalah dengan mendapatkan pengakuan atau sertifikasi untuk bidang
spesialisasi Anda. Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah pendidikan formal yang sudah
Anda kantongi belum cukup untuk membuktikan kemampuan Anda?.Cepatnya perkembangan TI
serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk
mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen
terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan
tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman
terhadap penggunaan software tertentu yang di implementasikan dalam perusahaan tersebut. Hal
ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang
pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk
menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat
standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti
beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australian National
Training Authority. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari
pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga
disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industri
seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh
dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah.
Memang pada intinya industrilah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan
sehari-harinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
Sertifikasi Kompetensi adalah pemberian sertifikat yang ruang lingkupnya lebih umum,
dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi berdasarkan standar nasional,
Internasional atau standar khusus lainnya.
Sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan, yang membutuhkan keahlian tertentu dan diakui
oleh masyarakat.
Sertifikasi profesi adalah pemberian sertifikat kompetensi, atas bidang atau profesi tertentu
untuk menguji kemampuan seseorang. Dapat dikatakan bahwa sertifikat profesi cakupannya
lebih kecil dan spesifik, atas keahlian yang dibutuhkan pada profesi tertentu.
Dilakukan secara sistematis dan objektif, melalui uji kompetensi berdasarkan standar
kompetensi nasional, internasional atau standar khusus lainnya.
Sertifikasi TI adalah cara rofessi dan terukur yang digunakan untuk mengetahui dan
mengukur kemampuan teknis. Dengan mengikuti Sertifikasi TI, maka para professional yang
memiliki pengetahuan dan kompetensi di bidang Teknologi Informasi dapat membuktikan
keahliannya di bidang TI. Selain itu kita dapat menemukan wawasan-wawasan baru yang
mungkin tidak ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-
hari bagi yang sudah bekerja.
Sertifikasi di bidang TI bagi dunia pendidikan sangat berguna dalam memperlancar kegiatan
belajar mengajar, khususnya bagi Mahasiswa untuk mengetahui kemampuannya di bidang TI
serta sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja selepas menyelesaikan pendidikannya di
Perguruan Tinggi.
Profesionalitas seorang praktisi TI paling tidak harus memiliki 2 (dua) pengakuan, yakni :
1. Sertifikasi perusahaan, atau internal yang dirancang oleh perusahaan atau organisasi
untuk kebutuhan internal. Misalnya, perusahaan mungkin memerlukan kursus satu hari
pelatihan untuk semua personil penjualan, setelah itu mereka menerima sertifikat.
Sementara sertifikat ini memiliki portabilitas yang terbatas khusunya untuk perusahaan
lain
2. Sertifikasi produk spesifik sertifikasi yang lebih terlibat, dan dimaksudkan untuk dirujuk
ke produk di semua aplikasi. Pendekatan ini sangat umum di dunia teknologi infomasi
industri, di mana personil bersertifikat pada versi perangkat luank (software) atau
perangkat keras (hardware).
3. Sertifikasi profesi dilakukan untuk kompetensi atau keahlian khusus. Sertifikasi profesi
dilakukan dalam rangka menerapkan standar 25 profesional, meningkatkan tingkat
praktek, dan mungkin melindungi masyarakat (meskipun ini juga merupakan domain dari
lisensi),
Sertifikasi IT dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu Vendor Based dan Vendor Neutral.
1. Vendor Based
Sertifikasi Vendor Based adalah sertifikasi IT yg dikeluarkan oleh vendor tertentu dan
materi ujiannya jelas mengacu pada produk atau teknologi yang memang dirilis oleh
vendor tersebut. Contoh vendor yang merilis sertifikasi ini diantaranya Microsoft, Cisco,
Oracle, Symantec, HP, Huawei, dst. Contoh title sertifikasinya misalnya MCTS, MCITP,
OCP, CCNA, dst.
2. Vendor Neutral
Sesuai namanya, sertifikasi ini dirilis oleh suatu badan atau organisasi yang tidak terikat
ke vendor manapun, dengan kata lain cakupannya global. Materi ujian untuk sertifikasi
ini jelas sangat luas dan tentunya kita juga harus mengetahui produk dan teknologi dari
multiple vendor. Dan karena cakupannya global maka sertifikasi Vendor Neutral.
Umumnya memiliki rating yang lebih tinggi dibandingkan sertifikasi Vendor Based.
Contoh organisasi yg merilis sertifikasi ini misalnya CompTIA serta EC-Council, dan
contoh title sertifikasinya misalnya A+, Network+, CEP, CEH, dst.
Contoh Sertifikasi :
a. Sertifikasi Microsoft
1. MCDST(Microsoft Certified Desktop Support Technician)
Keahlian dasar untuk mendukung end-user dalam troubleshooting software dan
hardware. Sertifikasi ini cocok untuk Help Desk Technician, Customer Support
Representative, PC Support Specialist, atau Technical Support Representative.
Bidang : Technical Support Sistem Operasi
Dikeluarkan : Microsoft Inc
5. LSP Telematika
LSP Telematika telah menjadi salah satu rujukan profesionalisme bagi industri telematika
di dalam dan luar negeri,hal ini dikarenakan dalam proses sertifikasi LSP Telematika
merujuk kepada standarisasi yang berdasarkan kepada Standar Internasional Khusus dan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan dalam penyelenggaraan uji
kompetensi pada LSP Telematika di dukung oleh asesor yang memiliki
kompetensi/keahlian dibidang telematika dan tentunya telah berpengalaman.
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang ada, dapat di tarik kesimpulan bahwa setiap sertifikasi memiliki fungsi
penting bagi siapapun untuk keperluannya masing-masing. Dengan jenis sertifikasi nasional
maupun internasional memiliki kriteria dan persyaratan nya masing-masing.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://sertifikasiku.com/sertifikasi-profesi-atau-sertifikasi-kompetensi-apa-bedanya/