KOTA SURAKARTA
Desi Fitriana
K7520018
Puji syukur Penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berkah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Akhir Magang Analisis Sistem Informasi Perkantoran di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Surakarta dengan
baik dan tepat waktu. Pelaksanaan kegiatan magang sampai dengan penyusunan
laporan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari
berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materiil. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini
di masa yang akan datang. Demikian penyusunan laporan Magang Analisis Sistem
Informasi Perkantoran ini, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................7
A. Latar Belakang.............................................................................................................7
A. Konsep Dasar.............................................................................................................10
iii
B. Uraian Permasalahan Terkait Penggunaan System Informasi Perkantoran Di Tempat
Magang..............................................................................................................................28
C. Pembahasan................................................................................................................28
BAB IV..................................................................................................................................29
IMPLEMENTASI SIKAP......................................................................................................29
BAB V...................................................................................................................................30
A. Simpulan....................................................................................................................30
B. Saran..........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................31
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Makna Penting Sistem Informasi Perkantoran
Informasi di masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Informasi merupakan obyek atau data apapun
yng bisa digunakan oleh pengguna informasi untuk mencapai tujuan tertentu
sesuai dengan yang diinginkan.Informasi diperoleh dari sumber-sumber
informasi yang terdapat dimana saja kita jumpai. Dalam segala aspek
kehidupan manusia selalu tidak bisa terpisah dari informasi, baik informasi
yang sifatnya individual maupun informasi yang berisifat umum atau
general. Dalam kenyataannya manusia selalu membutuhkan informasi untuk
melakukan aktifitas apapun dan dimanapun, informasi yang dibutuhkan bisa
berupa lisan maupun tulisan bahkan Visual dan audio visual. Dari waktu ke
waktu informasi mengalami perkembanagan yang sangat cepat seiring
dengan perkembangan ilmu teknologi informasi, dengan berkembangnya
teknologi informasi maka para pennguna informasi semakin mudah
memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan, namun perkembangan
terbebut harus di imbangi dengan perkembangan sumber daya manusia dan
didukung dengan media atau sarana informasi yang memadai.
7
perkantoran membuka era otomatisasi perkantoran (Office Automation /
OA).
8
yang diselesaikan dengan lebih efisien dan efektif membutuhkan penggunaan
sistem salah satunya adalah sistem informasi perkantoran. Sistem informasi
perkantoran sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana suatu informasi di
bidang perkantoran agar terkelola dengan baik dapat menjadi solusi dari
upaya mewujudkan pekerjaan di bidang perkantoran menjadi lebih efisien dan
efektif. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
ilmu terkait sistem informasi perkantoran dapat mendukung kinerja dari upaya
administrasi perkantoran dalam mewujudkan tujuan – tujuan administrasi.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
10
dalam (Utami, 2020) office systems merupakan seluruh rangkaian prosedur
yang sudah menjadi pola kebulatan, tata kerja dan tata tertib dalam
penyelesaian sesuatu bidang kerja atau fungsi pokok dalam organisasi.
Sedangkan menurut J. C. Denyer system perkantoran merupakan ururtan
baku operasi – operasi dalam suatu kegiatan perusahaan khusus (pembagian
upah, pembuatan faktur penjualan, dsb) yang berkenaan dengan bagaimana
operasi – operasi itu dilaksanakan maupun dengan dimana dan kapan
dilaksanakan. Setiap sistem perkantoran mencakup sejumlah metode. Sistem
perkantoran dilakukan dengan Langkah dan cara tertentu yang berbeda –
beda pada setiap kantor. Langkah tersebut disebut prosedur. Analisis sistem
adalah penelaahan sistem dengan cara memisahkan sesuatu hal ke dalam
bagian – bagian tertentu, bagian – bagian mana kemudian dipelajari,
dievaluasi untuk mengetahui apakah terdapat adanya cara – cara yang lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan administrasi dan manajemen agar efektif
dan efisien.
11
tujuan. Elemen tersebut terdiri dari elemen konvensional (data, manusia,
prosedur) dan elemen modern (data, manusia, prosedur, hardware, software).
Adapun menurut para ahli, pengertian dari sistem informasi adalah sebagai
berikut:
a. Menurut J.L. Whitten sistem informasi adalah pengaturan orang, data,
proses, dan informasi teknologi/teknologi informasi yang berinteraksi
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan
sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung organisasi
(Whitten, dkk (2004)).
b. O’Brien mengatakan bahwa sistem informasi merupakan suatu
kombinasi dari setiap unit yang dikelola oleh user atau manusia,
hardware (perangkat keras komputer), software (perangkat lunak),
jaringan komputer dan jaringan komunikasi data (komunikasi), dan juga
database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi tentang suatu organisasi. Jadi, pada dasarnya,
sistem informasi memang harus memiliki elemen – elemen tersebut agar
dapat berguna dan juga bekerja dengan optimal (O’Brien, dkk (2011)).
c. Leitch & Davis juga mengemukakan pendapat mereka mengenai sistem
informasi. Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdapat di
dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, kegiatan
manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan memberikan hasilnya
dalam bentuk laporan bagi pihak – pihak luar (Leitch, Robert (1983)).
d. Davis (1991) mengatakan bahwa suatu sistem informasi adalah sebuah
sistem yang menerima input data dan instruksi, mengolah data sesuai
dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Dengan begitu, mka abisa
disimplkan bahwa suatu sistem informasi memilki alur tertentu, mulai
dari input hingga menjadi output yang bermanfaat (Davis and Olson
(2012)).
12
e. Stair & Reynolds (2010) mengatakan bahwa sistem informasi
merupakan suatu perangkat elemen atau komponen yang saling terkait
satu sama lain, yang dapat mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan
juga menyebarkan data dan juga informasi, serta mampu untuk
memberikan feedback untuk memenuhi tujuan suatu organisasi (Stair
dan Reynolds (2017)).
f. Kenneth dan Laudon (2010) Laudon mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan sistem informasi adalah suatu komponen yang saling bekerja
satu sama lain untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan juga
menyebarkan informasi untuk mendukung kegiatan suatu organisasi,
seperti pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis
masalah, dan juga visualisasi dari organisasi (Laudon dan Laudon
(2015)).
13
3. Manfaat Sistem Informasi Perkantoran
Manfaat sistem informasi perkantoran berdasarkan manfaat sistem
informasi manajemen dalam (Entrepreneur, 2022) adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan Akurasi Data
Data merupakan sumber daya yang penting sebagai pendukung
kebijakan yang akan Anda ambil. Data yang akurat sangat dibutuhkan
dalam sebuah bisnis karena akan berhubungan dengan keputusan
strategis. Sistem informasi manajemen adalah alat yang akan
memberikan data akurat yang dibutuhkan perusahaan. Melalui sistem,
data yang masuk akan diolah secara otomatis sehingga membantu
tugas manajemen agar lebih efektif dan efisien. Dan dengan dukungan
teknologi internet, Anda juga bisa mengambil data yang dibutuhkan
pada sistem secara realtime.
b. Mempermudah Koordinasi
Sistem ini juga menyediakan layanan informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar perencanaan, pengawasan dan pengarahan pihak
manajemen. Dari data informasi yang dihasilkan, selanjutnya dapat
digunakan oleh departemen atau divisi lain yang membutuhkan.
Pertukaran informasi yang tepat antar departemen mampu membentuk
hubungan yang sehat dalam sebuah organisasi. Tidak hanya itu, sistem
informasi juga membantu pihak manajemen dalam pendelegasian
tugas kepada pihak lain secara mudah. Koordinasi antar departemen
juga dapat dilakukan secara cepat tanpa harus bertatap muka.
c. Meningkatkan Kualitas SDM
Ketika data informasi telah tersedia secara akurat dan cepat, tentu hal
ini berpengaruh pada kinerja sumber daya manusia perusahaan. Mau
tidak mau sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini harus
menyesuaikan sistem kerjanya mengikuti perkembangan teknologi.
14
Dengan sumber daya yang berkualitas, tentu saja akan berpengaruh
pada progres perkembangan bisnis Anda di masa mendatang.
d. Menekan Biaya Operasional
Ketika sistem informasi manajemen telah bekerja bagi bisnis Anda,
kesalahan yang terjadi akibat human error dapat diminimalisir. Dengan
minimnya kesalahan yang terjadi, membuat produktivitas kerja SDM
yang ada menjadi meningkat. Secara bersamaan, kondisi ini membuat
biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan menjadi berkurang.
Singkatnya, manfaat Sistem Informasi Manajemen seperti berikut:
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.
b. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja
yang terkoordinasi dan sistematis.
d. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi.
Menurut (Alda, 2020) sistem informasi memiliki komponen atau blok, antara
lain:
15
c. Komponen output, hasil dari keluaran dari sistem informasi berupa informasi
yang berkualitas
d. Komponen teknologi, merupakan tool box dalam sistem informasi yang
berfungsi untuk menerima input, menjalankan proses, menyimpan data,
menghasilkan informasi dan melakukan distribusi dari informasi yang
dihasilkan.
e. Komponen hardware, berfungsi sebagai media penyimpanan bagi sistem
informasi untuk menampung data yang akan diolah dan informasi yang
dihasilkan.
f. Komponen software, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung
dan memanipulasi data yang telah tersimpan di basis data.
g. Komponen basis data, merupakan tempat kumpulan data yang saling
terintegrasi anatar satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras
komputer dan memerlukan perangkat lunak untuk memprosesnya.
h. Komponen control, proses yang perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa suatu hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan
apabila terjadi kesalahan dapat segera diatasi.
16
Saat perusahaan menerapkan sistem manajemen supply chain, seluruh catatan
detail yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan dapat ditemukan. Dengan begitu, manajemen perusahaan akan
lebih mudah dikontrol.
Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media sosial
lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra perusahaan
menjadi lebih eksklusif dan terjaga rahasianya.
17
di lingkup perusahaan. Dengan begitu, pengawasan yang dilakukan
perusahaan menjadi lebih maksimal dan dalam segi waktu lebih efisien.
Selain ketiga jenis di atas, ada pula sistem informasi manajemen dengan
istilah Knowledge Work System atau KWS. Dengan menggunakan sistem ini,
perusahaan dapat membagikan informasi atau pengetahuan baru dan akan
langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam perusahaan.
18
Sistem informasi manajemen ini dianggap yang paling modern dan memiliki
potensi yang cukup tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan
adanya Expert System dan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan,
perusahaan mampu menjalankan aktivitas yang dulunya hanya bisa dilakukan
sumber daya manusia profesional.
Tak hanya itu, dalam suatu kondisi tertentu, sistem informatics management
mampu menganalisa keputusan yang perlu diambil perusahaan. Cara
pengambilan keputusan tersebut dengan cara menggabungkan program
komputer dari sistem informasi manajemen dengan sekumpulan informasi dan
data yang dimiliki oleh perusahaan.
19
informasi manajemen DSS, program tersebut akan membantu manajer dalam
kegiatan pengambilan keputusan.
20
Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen ini mirip dengan DSS.
Yang berbeda adalah sistem ini lebih menjurus pada solusi untuk kegiatan
yang berbasis berkelompok. Jadi, skala analisa yang dilakukan oleh Group
Decision Support System atau GDSS dan Computer-Support Collaborative
Work System atau CSCWS lebih besar dibanding DSS yang melakukannya per
individu.
Cara kerja dari GDSS ini adalah mengumpulkan terlebih dahulu informasi
yang dibutuhkan perihal suatu group atau kelompok dalam sebuah
perusahaan. Proses pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan
menyebar kuesioner, skenario, ataupun layanan konsultasi. Dengan begitu,
perusahaan dapat mengambil keputusan dalam skala besar dengan lebih cepat
dan akurat.
Evaluasi sistem informasi yaitu suatu proses untuk menggali dan mencari tahu,
tentang sejauh mana suatu kegiatan implementasi sistem informasi, baik dari
sudut pandang persepsi pengguna, organisasi, maupun dari segi teknologi sistem
informasinya (Hakam, 2016). Evaluasi sistem informasi berdasarkan Jurnal
Teknologi Informasi (Jananto & Supriyanto, 2006) pengukuran kinerja sistem
dibutuhkan untuk beberapa evaluasi yaitu:
1. Comparative Evaluation
Kinerja suatu sistem dievaluasi relative kepada sistem lainnya. Kegunaan dari
evaluasi ini misalnya untuk proses pembelian perangkat lunak baru, atau
perangkat keras baru, memilih service komputasi, dan juga mengevaluasi
perubahan sistem untuk dimodifikasi.
2. Analytic Evaluation
21
Kinerja dari sistem komputer dievaluasi berdasarkan beberapa parameter
sistem. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja sistem
(performance tuning), melakukan perawatan sistem (performance control),
dan mendisain serta mengimplementasi sistem baru. Kinerja suatu sistem
sendiri dapat mengalami beberapa penurunan/penuaan/degradasi karena
beberapa hal, yaitu:
a. Kecepatan atau kapasitas dari beberapa komponen sistem menyebabkan
komponen sistem lainnya tidak dapat bekerja dengan kecepatan
maksimum
b. Interferensi yang disebabkan oleh permintaan secara simultan dari dua
atau lebih komponen tertentu untuk saling berkomunikasi ketika
permintaan tersebut dapat diproses secara sekuensial
c. Karakteristik dari beban kerja (workload) sistem.
Pengukuran kinerja hanya dapat dispesifikasikan kepada jenis dan tujuan dari
sistem yang dievaluasi, workload dan fungsi dari evaluasi itu. Pengakuan
kinerja ini harus terdefinisi dengan baik dan jelas, karena merupakan
“framework” bagi seluruh proses evaluasi. Kinerja yang baik juga dapat
melakukan reproduksi hasil atau perulangan pengukuran dengan tepat.
Kinerja dari suatu sistem komputer adalah fungsi dari:
1. Konfigurasi sistem
2. Kebijakan pengelolaan sumber daya (resource management policy)
3. Effisiensi program dari sistem yang digunakan
4. Efektifitias instruction set dari processor yang digunakan
5. Kecepatan perangkat keras.
Tentunya, pengertian ini juga berlaku untuk sistem yang terhubung dengan
jaringan, sehingga kinerja subsistem jaringan juga termasuk dalam
pembahasan ini. Komponen suatu sistem akan mempengaruhi kinerja sistem
secara keseluruhan melalui interaksi yang mutual antar masing-masing
komponen. Sehingga kinerja bisa didiskusikan dalam posisi yang berbeda.
22
Effectiveness dari sistem ketika menangani aplikasi tertentu. Hal inilah yang
terlihat oleh pengguna sistem. Untuk tujuan ini digunakan pengukuran
dengan pendekatan simulus (stimulus approach). Pada pendekatan ini, sistem
dianggap suatu kotak hitam (blackbox) yang memiliki fungsi tertentu dan
yang telah diketahui. Pengukuran dilakukan dengan mengobservasi sistem
berdasarkan suatu benchmark atau suatu simultan. Metoda ini memang cepat
tetapi kurang detail memberi gambaran akan kinerja sistem. Internal
efficiency Yaitu melakukan pengamatan terhadap mekanisme sistem
mengatur sumber daya yang dimilikinya untuk menangani beban kerja.
Untuk tujuan ini, dilakukan pengukuran dengan pendekatan analitis (analytic
approach). Pengukuran ini berusaha mengukur perilaku internal dari sistem.
Dengan tujuan untuk menguji apakah sistem bekerja dengan benar,
mengisolasi kemungkinan kesalahan, serta memahami sistem dan lingkungan
kerjanya.
Adapun menurut Delone dan Mclean, evaluasi sistem diukur dengan enam
kesuksesan sistem informasi, antara lain:
1. Kualitas Sistem (System Quality)
Kualitas sistem ditinjau dari kualitas dari kombinasi hardware dan
software dari sistem informasi. Sehubungan dengan itu, kualitas sistem
berfokus pada performa dari sistem yang merujuk pada seberapa baik
kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan prosedur dari
sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna
(Dody dan Zulaika, 2007). Indikator pengukuran kualitas sistem dari
Delone and Mclean (Jogiyanto, 2007) sebagai berikut.
a. Kenyamanan Akses
Tingkat kesuksesan sistem informasi dapat dilihat dari tingkat
kenyamanan pengguna sistem informasi. Dengan kata lain, kenyaman
suatu sistem informasi berpengaruh bagi pengguna dalam
mengoprasionalkansistem informasi.
23
b. Keluwesan Sistem (Flexibility)
Keluwesan sistem informasi sangat memengaruhi tingkat kesuksesan
sistem. Dalam hubungan ini, pengguna akan lebih memilih sistem
yang lebih fleksibel dibandingkan dengan sistem yang kaku. Dengan
tingkat fleksibilitas yang tinggi maka pengguna sistem dapat dengan
lebih mudah mengoprasionalkan.
c. Keterandalan Sistem (Reliability)
Sistem informasi yang berkualitas merupakan sistem informasi yang
handal. Disamping itu, keandalan sistem informasi berdasarkan
ketahanan sistem terhadap kerusakan dan kesalahan. Dengan
demikian, sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan dari pemakai.
d. Kemudahan dalam Penggunaan (Ease Of Use)
Setiap sistem informasi dapat dibedakan fungsi-fungsi yang
dimilikinya. Pada dasarnya, sistem informasi lebih diminati karena
mudah dipelajari dan memiliki fungsi-fungsi yang lebih sepesifik dari
sistem informasi lain. akurat, penyajian informasi dan relevan.
Indikator pengukuran kualitas sistem dari DeLone and McLean
(Jogiyanto, 2007) sebagai berikut.
24
Indikator pengukuran kualitas sistem dari DeLone and McLean
(Jogiyanto, 2007) sebagai berikut.
a. Kelengkapan (Completeness)
Informasi berkualitas ialah informasi yang lengkap. Dengan kata
lain, sistem informasi yang berkualitas harus menghasilkan
informasi yang lengkap. pengguna akan merasa puas ketika
informasi yang tersedia dalam sistem informasi lengkap.
b. Relevan (Relevance)
Kualitas informasi suatu sistem informasi dikatakan baik ketika
informasi yang tersedia relevan sesuai kebutuhan pengguna.
Dengan kata lain, informasi yang diberikan mempunyai manfaat
bagi penggunanya. Di pihak lain, relevansi informasi untuk setiap
pengguna satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan
kebutuhan.
c. Akurat (Accurate)
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat
karena sangat berperan bagi pengambilan keputusan
penggunanya. Pada dasarnya, informasi yang akurat berarti harus
bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Informasi yang akurat berarti harus jelas mencerminkan tujuan
informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
d. Ketepatan waktu (Timeliness)
Informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal
untuk organisasi sebagai pengguna suatu sistem informasi
tersebut. Pada hakikatnya, informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat, sedangkan informasi yang sudah usang
tidak akan mempunyai nilai lagi. Oleh karena itu, dapat dikatakan
25
bahwa kualitas informasi yang dihasilkan sistem informasi baik
jika informasi yang dihasilkan tepat waktu.
e. Penyajian Informasi (Format)
Penyajian informasi disajikan dalam bentuk yang tepat akan
berdampak pada informasi yang dihasilkan. Dalam konteks ini,
format yang berkualitas akan memudahkan pengguna untuk
memahami informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi.
26
b. Durasi merupakan lama waktu penggunaan dalam menggunakan
suatu sistem informasi.
5. Kepusasan Pengguna (User Satisfaction)
Kepuasan pengguna merupakan respon dan umpan balik yang
dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Pada dasarnya,
tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi yang digunakan.
Kepuasan pengguna terdiri dari:
a. Efesiensi (Efficiency)
Kepuasan pengguna dapat tercapai ketika sistem informasi membantu
pekerjaan pengguna secara efisien. Dengan kata lain, efisien ini dapat
dilihat dari sistem informasi yang dapat memberikan solusi terhadap
pekerjaan pengguna kaitannya dengan aktivitas pelaporan data secara
efisien. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efisien jika suatu
tujuan yang dimiliki pengguna dapat tercapai dengan melakukan hal
yang tepat.
b. Keefektivan (Effectiveness)
Keefektivan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna
dapat meningkatkan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi
tersebut. Dengan demikian, keefektivan sistem informasi ini dapat
dilihat dari kebutuhan atau tujuan yang dimiliki pengguna dapat
tercapai sesuai harapan atau target yang diinginkan.
6. Kepuasan (Satisfaction)
Kepuasan pengguna dapat diukur melalui rasa puas yang dirasakan
pengguna dalam menggunakan sistem informasi manajemen. Berkaitan
dengan itu, rasa puas pengguna dapat ditimbulkan dari fitur-fitur yang
disediakan sistem informasi manajemen seperti kualitas sistem dari
sistem informasi perpustakaan dan kualitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi perpustakaan. Dengan kata lain, rasa puas yang
27
dirasakan pengguna mengindikasikan bahwa sistem informasi berhasil
memenuhi aspirasi atau kebutuhan pengguna.
7. Manfaaat bersih (net benefit)
Manfaat bersih merupakan dampak (impact) keberadaan dan pemakaian
sistem informasi terhadap kualitas kinerja pengguna baik secara
individual maupun organisasi. Manfaat bersih termasuk di dalamnya
produktivitas, meningkatkan pengetahuan dan mengurangi lama waktu
pencarian informasi. (Jogiyanto, 2005)
28
BAB III
KAJIAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERKANTORAN
DI TEMPAT MAGANG
29
d. Server untuk menyimpan data dan aplikasi yang diperlukan dalam
pelayanan publik.
e. Jaringan internet untuk memudahkan akses informasi dan
komunikasi dengan masyarakat dan instansi terkait.
f. Sistem informasi manajemen untuk mengelola proses pelayanan
publik secara efektif dan efisien.
g. Aplikasi pendukung seperti sistem informasi perizinan online untuk
mempermudah pengajuan izin usaha secara online.
h. Sistem informasi monitoring dan evaluasi untuk memantau kinerja
pelayanan publik dan memperbaiki kekurangan yang ada.
30
f. SIPPINTER
https://perizinan.surakarta.go.id/site/landing
g. SIMBG
https://simbg.pu.go.id/
h. SIMPEDAL
https://investasi.surakarta.go.id/
i. E-Dokumen Perizinan
https://dpmptsp.surakarta.go.id/e-dokumen
a. Kemudahan pemakaian
Kemudahan pemakaian sistem informasi yang ada di instansi ini
berdasarkan pengalaman karyawan – karyawan dalam
menggunakannya adalah bahwa sistem informasi SIPOLAR,
SIPPINTER, dan E-Dokumen Perizinan mudah digunakan untuk
mereka yang sudah mengetahui cara menggunakannya.
b. Kelengkapan fitur
Kelengkapan fitur sistem informasi yang ada di instansi ini
berdasarkan pengalaman karyawan dan pelanggan dalam
menggunakannya juga sudah cukup lengkap untuk memenuhi
31
kebutuhan karyawan dan pelanggan dalam menggunakan sistem
informasi tersebut.
c. Kecepatan pemrosesan
Kecepatan pemrosesan dalam sistem informasi tergantung pada
kecepatan internet karena semua sistem informasi disini
mmebutuhkan internet aktif, jaringan internet disini cepat dan stabil
sehingga kecepatan pemrosesan sistem informasi yang digunakan di
instansi ini optimal.
e. Kepuasan pengguna
Kepuasan pengguna adalah berdasarkan bagaimana pengguna sistem
informasi menggunakan sistem informasi. Berdasarkan wawancara
penulis dengan karyawan yang menggunakan, mereka puas atas
sistem informasi – sistem informasi yang digunakan di instansi ini.
32
2. Kurangnya inovasi dan pengembangan teknologi dalam sistem informasi
perkantoran yang digunakan.
C. Pembahasan
Berdasarkan kajian teori terkait analisis sistem informasi perkantoran, sistem
informasi perkantoran adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola
informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem ini terdiri dari
beberapa komponen seperti, hardware, software, database, dan prosedur.
Tujuan dari sistem informasi perkantoran adalah untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam melakukan tugas – tugas perkantoran. Sistem informasi
perkantoran yang digunakan di tempat magang terbukti dapat memberikan
informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam melakukan pekerjaan – pekerjaan di instansi ini.
33
BAB IV
IMPLEMENTASI SIKAP
Sikap - sikap penulis yang menunjukkan bahwa penulis memiliki nasionalisme dan
berkontribusi terhadap mutu pendidikan yang dilakukan dalam kurun waktu magang
adalah sebagai berikut:
34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan kajian teori terkait analisis sistem informasi perkantoran, sistem
informasi perkantoran adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola
informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem ini terdiri dari beberapa
komponen seperti, hardware, software, database, dan prosedur. Tujuan dari sistem
informasi perkantoran adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
melakukan tugas – tugas perkantoran. Di lapangan, yaitu DPMPTSP Kota
Surakarta, penggunaan komputer, perlengkapan dan peralatan teknologi informasi,
aplikasi sistem informasi, dan evaluasi sistem informasi yang berlangsung di
DPMPTSP Kota Surakarta sudah mendukung tujuan adanya sistem informasi
perkantoray yaitu adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
melakukan tugas – perkantoran di DPMPTSP Kota Surakarta.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk instansi ini adalah agar DPMPTSP Kota
Surakarta dapat terus melakukan perbaikan pada sistem informasi perkantoran
yang digunakan dengan mengembangkan fitur – fitur yang dibutuhkan oleh
pengguna seperti meningkatkan kecepatan pemrosesan data, serta memperbaiki
tampilan antarmuka agar lebih user-friendly. Selain itu, penulis juga menyarankan
agar instansi ini terus melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh
mana sistem informasi perkantoran yang digunakan apakah telah memenuhi
kebutuhan pengguna dan terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
melakukan tugas – tugas perkantoran.
35
DAFTAR PUSTAKA
Alda, M. (2020). Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan Pada Kantor Desa
Sampean Berbasis Android. Jurnal Media Informatika Budidarma, 1-8.
Delone, W. H., & Mclean, E. R. (2003). The Delone and Mclean Model of Information Systems
Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems, 9-30.
Entrepreneur, J. (2022, Desember 1). Sistem Informasi Manajemen dan Manfaatnya bagi
Perusahaan. Retrieved from Jurnal Entrepreneur:
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-sistem-informasi-manajemen-dan-
manfaatnya-bagi-perusahaan/
Jananto, A., & Supriyanto, E. (2006). Evaluasi Kinerja Sistem Informasi. Jurnal Teknologi
Informasi, 84-92.
Siretta, I. R. (2022, Desember 4). Mengenal 10 Jenis Sistem Informasi Manajemen yang
Sering Diterapkan di Lingkup Perusahaan. Retrieved from cermati.com:
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-10-jenis-sistem-informasi-manajemen-
yang-sering-diterapkan-di-lingkup-perusahaan
SURAKARTA, D. (2023). Rekapitulasi Kartu Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin. In
P. K. Surakarta, Rekapitulasi Kartu Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin (pp.
37-49). Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta.
Utami, T. (2020). Essay Manajemen Administratif Pentingnya Sistem dan Prosedur dalam
Perkantoran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
36