Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga
kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). GERMAS
merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-
sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Gerakan ini merupakan gerakan
nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan
preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan
seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.Seluruh
komponen bangsa antara lain dimulai dari individu, keluarga, masyarakat, akademisi,
dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi. Para pemangku pihak
ini bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk berperilaku sehat.
mas pada tahun 2016, maka dapat diperoleh pandangan yang relevan dengan upaya
promotif dan preventif kesehatan gigi, dimana terdapat upayaupaya Germas seperti :
konsumsi buah dan sayur, rutin memeriksakan kesehatan, tidak merokok, dan tidak
mengkonsumsi alkohol tersebut akan mampu menekan terjadinya penyakit gigi dan
mulut. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam
tentang manfaat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam mencegah terjadinya
penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.?”.
Pembahasan Salah satu dari empat tujuan utama Germas adalah menurunkan beban
penyakit, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit gigi dan
mulut merupakan salah satu jenis penyakit yang sering diderita masyarakat Indonesia,
terutama karies gigi dan penyakit periodontal. Walaupun tidak secara langsung tidak
dapat menyebabkan kematian, namun dengan sendirinya memungkinkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk. Dari tujuh pola kegiatan Germas, ada empat pola
yang bersentuhan langsung dengan tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut,
yaitu : konsumsi buah dan sayur, memeriksakan kesehatan secara rutin, tidak
merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut
ini disajikan kerangka pikir manfaat Germas dalam mencegah terjadinya penyakit gigi
dan mulut.
1
Berdasarkan data Riskesdas 2007 & Riskesdas 2013, ada sejumlah faktor resiko
prilaku kesehatan yang terjadi, yakni, kurangnya aktivitas fisik (26,1%), prilaku
merokok sejak usia dini (36,3%), penduduk diatas 10 tahun kurang menkonsumsi
buah dan sayur (93,5%), penduduk diatas 10 tahun minum minuman berakohol
(4,6%). Karena hal tersebut, munculah suatu gerakan yang bernama Gerakan
Masyarakat hidup sehat atau biasa disebut GERMAS. Kesadaran, kemauan, dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan melakukan
tindakan sistematis dan terencana oleh seluruh komponen bangsa. Bertujuan untuk
mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk berprilaku sehat yang nantinya
berdampak pada kesehatan yang terjaga, lingkungan yang besih, produktifitas dan
biaya berobat berkurang. Pada tahun 2016 dan 2017 Kementrian Kesehatan secara
nasional akan memulai dengan kampanye melaksanakan kegiatan aktivitas fisik,
konsumsi buah dan sayur serta cek kesehatan rutin. Tiga faktor ini yang menjadi
fokus Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sejak 2017.
GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah
kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan
produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan (KeMenKes, 2016).
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian
terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai dari proses pembelajaran
hingga menuju kemandirian.Germas meliputi kegiatan: melakukan aktifitas fisik,
mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa
kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Pada
tahap awal, GERMAS secara nasional di mulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu:
melakukan aktivitas fisik 30 minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini
juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar (KeMenKes, 2016).
1.2 Tujuan pembelajaran
1.2.1 Agar mahasiswa mampu mengerti konsep memandikan bayi yang benar serta dapat
memberikan pembelajaran kepada ibu-ibu terutama yang baru pertama kali
mempunyai seorang bayi.
1.2.2 Mahasiswa mampu mendemonstrasikan penyuluhan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Germas Wujudkan Indonesia Sehat,
Artikel, Jakarta,

2
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data.
Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007.
Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI,
2007

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Bayi
Bayi adalah seorang anak yang berumur dibawah 1 tahun dan masih sangat
tergantung pada orang lain terutama ibunya.
2.2 Defenisi Memandikan bayi
Memandikan bayi merupakan saat yang menyenangkan untuk membangun hubungan
yang sangat erat antara ibu dan anak. Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan
tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-
urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009).
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi
bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi (Aziz, 2008). Memandikan
bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-
hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun juga
menyenangkan bagi mereka (Naureh, 2009). Ajari ibu jika ibu masih ragu untuk
memandikan bayi di bak mandi karena tali pusatnya belum puput, maka bisa memandikan
bayi dengan melap seluruh badan dengan menggunakan waslap (Marmi, 2012).
2.3 Manfaat memandikan bayi
Manfaat memandikan bayi diantaranya, yaitu :
1. Tubuh bayi menjadi bersih
2. Bayi menjadi nyaman setelah dimandikan
3. Bayi menjadi lebih segar setelah dimandikan
4. Bayi terhindar dari alergi akibat keringat
5. Agar kulit bayi tetap lembap
6. Bayi dan ibunya semakin lebih dekat
2.4 Kontra indikasi memandikan bayi

3
2.4.1 Indikasi
1. Mandikan bayi sehari 2 kali
2. Mandikan bayi jika keringat berlebih
3. Mandikan bayi jika BAK atau BAB mengenai tubuh bayi
2.4.2 Kontra indikasi
1. Jangan memandikan bayi jika sedang lapar
2. Jangan mandikan bayi jika bayi sudah menyusui
3. Jangan mandikan bayi jika jika bayi sedang mengantuk
4. Jangan mandikan bayi jika bayi sedang demam / sakit
2.5 Ruangan memandikan bayi
Sebelum memandikan bayi, terlebih dahulu tentukan di mana si kecil akan Anda
mandikan. Sebaiknya, pilihlah tempat yang tertutup atau ruang yang cukup hangat.
Seringkali kamar tidur menjadi pilihan yang cukup baik sebab merupakan sebuah ruangan
yang tertutup, tidak ada hembusan angin, dan juga hanya sedikit debu yang berterbangan.
2.6 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah pengetahuan,
pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan penolong persalinan yang lalu
(Notoatmodjo, 2010).
1) Pengetahuan
Pengetahuan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan yang dapat merubah
ke perilaku yang positif. Tidak semua orang tua berani melakukan sendiri memandikan
bayinya, alasan mereka adalah tidak mengerti cara memandikan bayinya dengan baik
dan benar. Ketidaktahuan orang tua ini khususnya timbul dari orang tua yang tidak mau
tahu bagaimana cara memandikan bayinya malah menyerahkan bayinya kepada
pengasuh bayi atau kepada orang tua mereka, kurangnya pengetahuan ini karena latar
belakang rendahnya pendidikan. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih
untuk dapat memahami informasi dan pengetahuan tentang kesehatan. Notoatmodjo
(2005) menyatakan bahwa domain tingkat pengetahuan (kognitif) mempunyai enam
tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan,
menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan
tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi
yang diterima dari orang lain.
2) Pendidikan

4
Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, tingkat pendidikan
dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan,
demikian juga orang tua atau ibu. Semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya
mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah
menerima informasi kesehatan. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak begitu
sulit untuk memandikan bayinya sendiri. Sebaliknya orang tua yang berpendidikan
rendah akan lebih sulit untuk menerima informasi dan pengetahuan kesehatan,oleh
karena itu diperlukan pemahaman yang lebih untuk dapat memahami informasi dan
pengetahun tentang kesehatan.
BAB 3
PEMBAHASAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Materi : Perawatan bayi

Pokok bahasan : Cara Memandikan Bayi yang benar

Hari/tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019

Waktu pertemuan : Pukul 14.00-selesai / 30 menit

Tempat :Di Balai Desa Danau Pulai Indah

Sasaran : Ibu Nifas

A. Latar Belakang
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan
cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai.
Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi ibu baru.
Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya
berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka (Naureh,2009).
Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka
baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu
bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada
pengasuh atau neneknya(Choirunisa, 2009).
Penyuluhan merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari
bimbingan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang
individu, dimana yang seorang ( yaitu penyuluh ) berusaha membantu yang lain ( yaitu
klien ) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
5
masalah-masalah yang dihadapinya pada waktuyang akan datang (Sukardi, 1995, dikutip
Machfoedz, 2008).
Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi,
mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi. Memandikan bayi adalah cara
yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka sendiri.
Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk
seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat
mengalami hipotermi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengerti tentang


pentingnya kebersihan pada bayi baru lahir dan Ibu-ibu dapat memahami dan
mengaplikasikan memandikan bayi yang benar di kehidupannya
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu menerapkan kebersihan pada
bayi mereka
b. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu menjaga kebersihan pada
bayi mereka
c. Memahami pengertian memandikan bayi
d. Memahami manfaat memandikan bayi dengan benar
e. Memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan bayi
f. Memahami cara memandikan bayi yang benar
g. Memahami waktu dan ruangan yang baik untuk memandikan bayi
C. Metode : Ceramah umum,demonstrasi, Tanya jawab
D. Media : Power point, Pantom bayi
E. Waktu dan tempat : Pukul 14.00-14.30 / balai desa danau pulai indah
F. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Eka Wisanti,Ns., M.Kep., Sp.Kom
1. Leader : Alfiatun Wahidah
2. Co. leader : Aisyah fitriani
3. Fasilitator 1 : Armelia meri
4. Fasilitator 2 : Anisa shopia latifa
5. Observer : Ayu lestari

6
G. Uraian tugas
1. Leader :
a. Mengatur jalannya selama acara berlangsung
b. Membuka acara
c. Memperkenalkan mahasiswa
d. Menjelaskan tujuan dan topik yang disampaikan
e. Mengatur jalannya diskusi
f. Menyajikan isi materi yang sudah disiapkan
g. Menjawab pertanyaan audience
2. Co. leader :
a. Mengatur jalannya selama acara berlangsung
b. Membuka acara
c. Memperkenalkan mahasiswa
d. Menjelaskan tujuan dan topik yang disampaikan
e. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
f. Mengatur jalannya diskusi
g. Menggantikan tugas leader jika tidak ditempat
3. Fasilitator :
a. Memberikan motivasi kepada audience untuk aktif
b. Memfasilitasi audience untuk berinteraksi/bertanya
c. Memfasilitasi selama kegiatan berlangsung
4. Observer :
a. Mencatat jalannya acara dan hasil acara dan pertahanan audience
b. Mengobservasi jalannya penyuluhan
c. Mengamati penyuluhan kesehatan
d. Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan
e. Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan

H. Setting tempat

7
: Leader

: Co. leader

: Fasilitator

: Observer

: In focus

: Masyarakat

I. Kegiatan penyuluhan

No W Kegiatan penyuluhan Kegiatatan


aktu peserta
Persiapan Ruangan, alat-alat, dan audience
1 2
: sudah siap.
menit
a.Menyiapkan ruangan
b.menyiapkan alat
c.menyiapkan Audience
1 Pembuka a.Audience menjawab salam
2 5 menit an: b.Audience mendengarkan dan
8
a.Leader memberikan salam memperhatikan
b.Leader/Coleader c.Audience mendengarkan dan
memperkenalkan anggota memperhatikan
penyuluh d.Audience mendengarkan dan
c.Leader menjelaskan topik memperhatikan
penyuluhan e.Audience mendengarkan dan
d.Leader menjelaskan tujuan memperhatikan.
penyuluhan
e.Leader membuat kontrak
waktu
3 1 Kegiatan: a.Audience mengemukakan
0 menit a.Leader menggali pengetahuan pendapat
audience tentang defenisi, waktu b. audience terlihat bersemangat
yang tepat memandikan bayi,
hal-hal yang harus c.Audience mendengarkan dan
diperhatikan memperhatikan
dalam memandikan bayi, d.Audience mengajukan
perlengkapan memandikan bayi, pertanyaan
cara memandikan bayi yang
benar. e.Audience mendengarkan dan
b.Leader memberi reinforcement memperhatikan
positif f.Audience mengemukakan
c.Leader menjelaskan materi pendapat
antara lain defenisi, waktu yang g.Audience terlihat bersemangat.
tepat memandikan bayi,
perlengkapan memandikan bayi,
cara memandikan bayi yang
benar dan mendemonstrasikan.
d.Leader mempersilahkan
audience untuk bertanya
e.Leader menjawab pertanyaan
audience
f.Leader mengevaluasi
pengetahuan peserta mengenai
materi yang telah disampaikan
g.Leader memberikan
reinforcement positif.
4 3 Penutup: a.Audience
menit a.Leader menyimpulkan hasil mendengarkan dan
diskusi memperhatikan
b.Leader mengucapkan salam b.Audience menjawab salam
c. Merapikan alat dan tempat c.Alat dan tempat penyuluhan
sudah rapi.

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

9
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat didepan kantor desa danau pulai indah
c. Peserta sepakat mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co. Leader , Fasilitator, Observer berperan sebagaimana mestinya
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinir seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
b. Leader mampu memimpin acara
c. Co. leader membantu mengkoordinir seluruh kegiatan
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat dapat mengetahui defenisi Memandikan bayi
b. Masyarakat dapat mengetahui waktu yang tepat memandikan bayi
c. Masyarakat dapat mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan
bayi
d. Masyarakat dapat mengetahui perlengkapan memandikan bayi
e. Masyarakat dapat mendemonstrasikan cara memandikan bayi
K. Materi Penyuluhan
1. Definisi Memandikan Bayi
Memandikan bayi merupakan alat komunikasi antara orang tua dengan bayi,
karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan, usapan dan bicara
langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan tersebut.
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air
dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai
(Choirunisa,2009). Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari
dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat.
Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu, sedang lapar atau

10
mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget. Tujuan dari
memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi.
2. Manfaat Memandikan Bayi
Memberi rasa nyaman pada bayi, Membuat bayi tetap wangi dan bersih,
Mengurangi resiko terjadinya infeksi, Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi,
Merupakan bentuk perhatian ibu untuk menunjukan rasa sayangnya.
3. Waktu yang tepat untuk memandikan bayi
Bayi dapat dimandikan kapan pun sesuai dengan rutinitas ibu, tetapi lebih baik
diwaktu yang sama pada setiap harinya :
1) Saat memandikan bayi sebaiknya tidak terganggu dan menyenangkan, anda harus
tenang dan percaya diri, jadi jika anda sibuk dan hari terasa tidak tenang, duduklah
sejenak dan santai.
2) Mandikan bayi sebelum memberi makan, selama ia tidak begitu lapar. Terlalu
cepat memandikan setelah memberi makan mungkin membuatnya tidak nyaman
dan ia bisa muntah.
3) Bayi sangat cepat kehilangan kehangatan tubuhnya, jadi jaga ruangan agar tetap
hangat dan bebas hembusan angin.
4. Perlengkapan memandikan bayi
1) Bak mandi bayi
2) Baskom kecil untuk mencuci rambut
3) Air panas
4) Air dingin
5) Sampo Bayi
6) Thermometer
7) Handuk bayi
8) Washlap
9) Kain untuk dasar bak mandi
10) Air matang untuk membasahi kapas bulat dan bertangkai
11) Tempat bertangkai kotor
12) Kapas bertangkai untuk membersihkan hidung
13) Kapas bulat, untuk membersihkan sudut mata dan organ kelamin
14) Kom atau mangkuk kecil
15) Kosmetik bayi
a. Minyak telon atau minyak kayu putih
11
b. Bedak bayi\
c. Krim bayi untuk menghindari terjadinya ruam kulit
d. Minyak wangi untuk menyegarkan dan mengharumkan tubuh bayi
e. Minyak rambut untuk menyehatkan rambut dan kulit kepala
f. Sisir rambut
16) Pakaian bayi
a. Baju bayi
b. Celana bayi
c. Popok bayi
d. Kaos kaki
17) Lain-lain
Alat pelindung diri (sarung tangan, clemek)
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi
1. Pastikan bahwa suhu ruangan tempat Anda akan memandikan bayi cukup hangat.
Jangan memandikan bayi di dalam ruangan yang bersuhu kurang dari 25°C
2. Hindari memandikan bayi setelah makan, karena bisa membuat bayi muntah
3. Suhu air idealnya 37°C
4. Isi air di bak mandi 5-8 cm, jangan lebih dari itu
5. Letakkan alas anti slip di dasar bak mandi agar bayi tidak tergelincir
6. Mandikan bayi 2 kali sehari pada jam 10.00 WIB dan jam 17.00 WIB.
7. Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi berendam,mandikan
bayi dengan menggunakan waslap.
8. Jangan memandikan bayi terlalu lama, karena bisa membuat bayi kedinginan.
6. Cara memandikan bayi
1. Teknik memandikan bayi:
a. Tuang air dingin ke dalam bak mandi, baru kemudian air panas. Dengan begitu,
dasar bak mandi tidak panas. Idealnya, suhu air mandi bayi sampai usia 2 bulan
adalah 37°C. Setelah usia itu, boleh kok diturunkan sampai 27°C. Ukur suhu
air dengan termometer khusus atau punggung tangan. Setelah itu, barulah acara
mandi bisa dimulai.
b. Berbicara pada bayi
Pertama bicaralah pada bayi anda sejenak, untuk memberi
ketenangan.Kemudian tanggalkan pakaian dan bungkuslah secara rapat
kedalam handuk. Anda dapat membiarkan popoknya terpasang pada tahap ini.
12
c. Membersihkan mata, hidung dan telinga
Pada intinya, acara bersih-bersih ini perlu dilakukan 2 kali sehari. Dan,
Anda perlu mencuci bersih tangan lebih dulu agar kuman-kuman tidak masuk
ke organ-organ tersebut. Berikut cara membersihkannya:
1) Mata
a) Bersihkan mata dari arah dalam ke luar dengan bola kapas yang sudah
dicelup dalam air hangat. 
b) Ganti kapas setiap kali membersihkan mata, agar tidak terjadi
perpindahan kuman.
c) Gunakan tisu untuk mengeringkan mata.
2) Hidung
a) Untuk membersihkan cuping hidung, gunakan kapas bertangkai yang
juga sudah dicelup dalam air hangat. Jangan dalam-dalam dan terlalu
hot ya. Cuping hidung si kecil bisa terluka nantinya.
b) Ganti kapas bertangkai untuk cuping hidung lainnya.
3) Telinga
a) Bersihkan daun telinga saja. Lubang telinga sebaiknya tidak diutak-
atik, karena takut Anda malah melukainya.
b) Daun telinga (bagian depan dan belakangnya) dibersihkan dengan
kapas bertangkai yang diolesi baby oil.
c) Ganti kapas bertangkai baru untuk daun telinga lainnya.
d) Keringkan telinga bayi Anda dengan handuk lembut

d. Mencuci rambut
Mencuci rambut bayi yang masih kecil sebenarnya lebih gampang.
Selain belum banyak bergerak-gerak, rambutnya juga sedikit. Jangan panik
melihat ubun-ubun si kecil yang belum rapat ya. Kulit yang melindungi ubun-
ubun cukup kokoh. 
Cuci rambut bayi Anda dengan sampo bayi. Pegang kepalanya erat-
erat dan jaga jangan sampai sampo masuk ke dalam matanya. Meski sampo
bayi terbuat dari ramuan khusus sehingga lembut dan tidak membuat mata
pedih, bisa jadi ia kaget begitu kemasukan sampo.
e. Membersihkan badan bayi
13
Buka pakaiannya,tapi biarkan kepalanya tertutup oleh ujung handuk
jika kedinginan . Dengan kain penyeka bersihkan bayi anda berikan perhatian
khusus ketika membersihkan daerah diantara lipatan-lipatan kulit,terahir
bersihkan daerah popok.
f. Memandikan Bayi
1) Siram tubuh si kecil dengan air, lalu cucilah rambutnya (lihat “Mencuci
rambut”). Sabuni seluruh tubuh si kecil dengan sabun bayi, termasuk
lipatan-lipatan di kaki, tangan, paha, dan leher. Seluruh kegiatan ini
dilakukan di atas baby tafel. 
2) Angkat si kecil dengan cara selipkan tangan kiri Anda di bawah
tengkuknya, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Nah, tangan kanan Anda bisa
memegang tubuhnya. 
3) Masukkan bayi ke bak mandinya. Sangga kepala dan ketiaknya dengan
tangan kiri Anda, sementara tangan kanan membersihkan sabun di seluruh
tubuh.
4) Untuk membersihkan punggungnya, balikkan tubuh bayi dengan cara
sangga tubuhnya dan pegang erat ketiaknya dengan tangan kiri Anda. Nah,
tangan kanan Anda bisa mulai bersih-bersih.
5) Angkat si kecil dari air, lalu bungkus dengan handuk. 
6) Keringkan tubuhnya dengan cara menekan-nekan handuk.
g. Merawat kulit bayi
Sebelum mengenakan pakaian gunakan produk pewangi kulit
bayi,untuk melembabkan kulit dan menjaga bayi agar tetap
nyaman.Ketika mengunakan bedak ratakan bedak dalam tangan anda
dengan lembut jauh dari bayi.Dan kemudian usapkan dengan lembut
kekulitnya.Ini mencegah kepulan debu dari badan yang dapat terhirup
oleh bayi.
h. Merawat tali pusat
Bersihkan sekeliling dan bagian dasar tali pusat dengan kapas
pembersih dan juga basahi dengan air hangat.Jangan takut membersihkan
tali pusat  lebih cepat dasarnya mengering lebih lebih cepat pula tali pusat
akan lepas.
i. Memakai popok bayi

14
Usapkan tipis-tipis lotion,krim iritasi popok pada pantat bayi
untuk melindungi kulit dari kelembapan dan iritasi popok.
j. Menyisir rambut bayi
Kemudian balut bayi anda dalam selimut yang menyerap untuk
menjaga agar ia tetap hangat dan nyaman.Kini anda dapat menyisir
rambutnya dengan sikat lembut.
k. Tips tambahan saat mandi
Untuk bayi perempuan bersihkan daerah kemaluan basuh dari arah
depan ke belakang.Jika bayi laki-laki anda disunat cucilah dengan lembut
penis dan daerah kemaluan dan keringkan secara seksama.

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan
cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai
(Choirunisa,2009). Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari
dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat.
Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu, sedang lapar atau
mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget. Tujuan dari
memandikan bayi untuk membersihkan tubuh bayi. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta

15
persiapan yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun juga
menyenangkan bagi mereka (Naureh, 2009).

4.2 Saran
Penulis menyadari, dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna.
Untuk itu dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini. Walaupun
demikian penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa Mahasiswa dapat melakukan praktik
memandikan bayi dengan baik dan benar, dan dapat memberikan pembelajaran kepada
ibu-ibu terutama yang baru pertama kali mempunyai seorang bayi

DAFTAR PUSTAKA

Alimul,A,H. 2007. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC


Choirunnisa, A.M. Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Moncer
Publisher; 2009.
Hidayat, A.Aziz Alimul. (2008). Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta: EGC
Parker catharinr. 2008. Konsultasi kebidanan. Jakarta: Erlangga
Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: buku kita
Lee, Naureh. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan Panduan Bagi Ibu Cerdas. Yogya:
9months Publishing; 2009.

16
Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

17

Anda mungkin juga menyukai