Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Ilmu statistik memegang peranan penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan
model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data,
penyusunan design penelitian, serta penentuan sampel dan dalam analisis data. Dalam
banyak hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode
statistik tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam
menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui apakah hubungan kausal antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait
secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat
random atau kebetulan saja.
Ilmu statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data
serta dalam menyajikan data secara lebih mudah. Statistik telah menyajikan suatu ukuran
yang dapat dimengerti secara lebih mudah. Statistik dapat menyajikan suatu ukuran yang
dapat mensifatkan populasi ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran
yang lebih baik tentang kecenderungan tengah-tengah dari variabel.
Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang
diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil cukup
refresentatif untuk memberikan infensi terhadap populasi tertentu.
Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah
secara lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi harus disadari bahwa statistik
hanya merupakan alat bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik
sebagai tujuan yang menentukan komponen-koponen peneliti yang lain.
Ketika seorang pemimpin, baik itu pemimpin dalam sebuah perusahaan ataupun sebuah
negara, ingin menjalankan tugasnya dengan baik maka hal pertama yang meski dimiliki
adalah kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah sehingga pemimpin tersebut
bisa merencanakan dan merumuskan solusi terbaik untuk memecahkan suatu masalah.
Albert Einstein mengatakan memahami masalah sudah 50% solusi dari masalah itu sendiri
maka memahami masalah sangatlah penting dan mutlak diperlukan agar mampu membuat
solusi yang terbaik.
Agar bisa memahami permasalahan maka perlu memiliki informasi yang baik, memadai,
valid/bisa diandalkan, dan selalu update. Disini ilmu statistik sangat diperlukan karena untuk
mendapatkan informasi otomatis diperlukan kaidah-kaidah ilmu statistik sehingga informasi
yang diperoleh bisa diandalkan dan terukur kualitasnya.
Berdasarkan latar belakang diatas penyusun ingin mengetahui lebih jauh tentang ilmu
statistik termaksud juga tentang hubungan ilmu statistik dengan ilmu yang lainnya serta
aplikasi/penerapan ilmu statistik dalam berbagai bidang.

1.2       Rumusan Permasalahan
Dengan memperhatikan latar belakang, agar dalam penulisan ini memperoleh hasil yang
diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah, rumusan masalah
tersebut mengenai :
1.      Apa latar belakang ilmu statistik?
2.      Apa perbedaan ilmu statistik dengan ilmu lainya?
3.      Bagaimana aplikasi ilmu statistik dalam bidang Informasi?
4.      Bagaiman aplikasi ilmu statistik dalam bidang Teknik?
5.      Bagaimana aplikasi ilmu statistik dalam bidang Ekonomi?
6.      Bagaimana aplikasi ilmu statistik dalam bidang Kesehatan?

1.3       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Latar Belakang adanya ilmu statistik.
2.      Untuk mengetahui Perbedaan ilmu statistik dengan ilmu lainya.
3.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Informasi.
4.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Teknik.
5.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Ekonomi.
6.      Untuk mengetahui Aplikasi ilmu statistik dalam bidang Kesehatan.

1.4       Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun juga pembaca untuk
menambah wawasan tentang ilmu statistik dalam kehidupan sehari-hari serta mengetahui
bagaimana penerapan ilmu statistika dalam berbagai bidang lainnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Statistik
Istilah Statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya satu negara. Suatu kegiatan
pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraannya, misalnya data mengenai
penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani
keperluan administrasi.
Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang
berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi
informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa (Depdikbud,1994).
Menurut Sutrisno Hadi (1955) statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan
angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan
oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun
dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan.
Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics” (ilmu
statistik), ilmu tentang cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis
dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka, sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Selain itu statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang  terdiri dari teori
dan metode mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi,
menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, menafsirkan data yang diperoleh
secara sistematis. Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai
bagaimana cara :
Mengumpulkan data, meringkas data, mengolah data, menyajikan data, menarik
kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya.
Ilmu statistik berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, karena statistik sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu : 
1)      Selalu bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya ilmu
statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. 
2)      Bersifat objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut
apa adanya. 
3)      Bersifat universal, yang dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang
garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan
yang dilakukan manusia. Dalam mempelajari perbedaan antara ilmu statistik dengan ilmu
yang lainnya pembaca diharapkan dapat membedakannya.

2.2           Fungsi dan peranan statistik

Statistik digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang


cara-cara pegumpulan data, analisis dan penafsiran data.
1)      Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu.
2)      Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah
dimengerti.
3)      Statistik merupakan teknik untuk membuat pertandingan.
4)      Statistik dapat memperluas pengalaman individu.
5)      Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala.
6)      Statistik dapat menentukan sebab akibat.
Sedangkan peranan statistik yakni untuk :
-          Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja
efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yang ingin diteliti.
-          Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
-          Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan datang.
-          Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas dasar yang terkumpul
(M.Subana dkk, 2000;14).
-          Pemerintah menggunakan statistik untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan
merencanakan masa mendatang.
-          Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian perangkat
baru, perubahan sistem pegawaian, dsb.
-          Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi
belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.

2.3           Ilmu Statistik Dalam Berbagai Bidang


2.3.1      Informasi
Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan sebagai
tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data. Dengan
demikian, ia merupakan himpunan kaidah bagi pembelajaran diselia (supervised learning).
Salah satu aplikasinya adalah pengenalan suara, klasifikasi teks dokumen dalam kategori
(contoh. Surat-E spam/bukan-spam), pengenalan tulisan tangan, pengenalan kode pos
secara otomatis pada sampul surat, atau sistem pengenalan wajah manusia. Aplikasi ini
kebanyakan menggunakan analisis citra bagi pengenalan pola yang berkenaan dengan citra
input ke dalam sistem pengenalan pola jaringan saraf.
Saat ini bidang kecerdasan buatan dalam usahanya menirukan intelegensi manusia, belum
mengadakan pendekatan dalam bentuk fisik yang melainkan dari sisi yang lain. Pertama-
tama diadakan studi mengenai teori dasar mekanisme proses terjadinya intelegensi. Bidang
ini disebut ‘Cognitive Science’. Dari teori dasar ini dibuatlah suatu model untuk
disimulasikan pada komputer, dan dalam perkembangannya yang lebih lanjut dikenal
sebagai sistem kecerdasan buatan yang salah satunya adalah jaringan saraf tiruan.
Dibandingkan dengan bidang ilmu yang lain, jaringan sarah tiruan relatif masih baru.
Sejumlah literatur menganggap bahwa konsep jaringan saraf tiruan bermula pada makalah
Waffen McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 1943. Dalam makalah tersebut mereka
mencoba untuk memformulasikan model matematis sel-sel otak. Metode yang
dikembangkan berdasarkan sistem saraf biologi ini, merupakan suatu langkah maju dalam
industri komputer.
Piranti lunak
Perhitungan statistika modern banyak dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa
perhitungan hanya dapat dilakukan oleh komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan
saraf tiruan. Revolusi komputer telah membawa implikasi perkembangan statistika
eksperimental dan empirik. Beberapa piranti lunak statistika yang banyak digunakan adalah:
1.      Piranti lunak berlisensi
a.       Mathematica
b.      MATLAB
c.       Minitab
d.      MS Excel, dan berbagai add-ins
e.       MODDE Umetrics
f.       Statgraphics Centurion XV
g.      S programming language
h.      SAS programming language
i.        SIMCA-P Umetrics
j.        SPSS
k.      Stata
l.        StatSoft STATISTICA
2.      Piranti Lunak Open Source
a.       Bahasa pemrograman
b.      Sumber daya Komputasi StatistikaOnline
c.       Mondrian
d.      GNU Octave
e.       GNU PSPP
f.       Open Office. Org
g.      Gnumeric
h.      ROOT
3.      Piranti Lunak Bebas
a.       Winpepi
b.      BV 4.1 Piranti lunak untuk analisis dekomposisi dan pengaturan musiman data runtun
waktu
c.       Zaitu timeseries piranti lunak untuk analisis data runtun waktu
Statistika memberikan alat analisis data bagi ilmu . Kegunaanya bermacam-macam:
mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi
dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Karena sifatnya yang
objektif, seringkali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-
keperluan di atas.
2.3.2      Teknik
Statistika diperlukan di bidang teknik sipil untuk bisa mengidentifikasi dan menggambarkan
hubungan-hubungan yang terdapat pada data yang dikumpulkan, diproses dan disajikan
kepada yang membutuhkan atau juga sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Untuk
penerapan statistika di teknik sipil sebagai pencegahan kegagalan dalam suatu mutu
bangunan.
Peran statistika dalam penelitian teknik sipil :
1)      Peranan statistika dalam penyusunan model teoritis
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai
gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Berdasarkan penelaahan
keputusan, apa yang dimilikinya adalah gambaran mengenai pokok-pokok masalah dan jalan
pemecahan. Gambaran hasil imajinasi inilah yang bisa disebutkan model teoritis penelitian
itu. dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah matematis, yaitu model yang
menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu model sebagai dasarnya. Model matematis
ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis.
2)      Peran statistik dalam perumusan
Peranan statistik sebagai pernyataan yang menunjukkan pertautan antara dua variabel atau
lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya perumusan-
perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatif dan alternatif nol adalah konsep dalam
statistika. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman
terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu seseorang untuk
merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
3)      Peranan statistik dalam pengembangan alat pengambilan data
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambilan data, dia harus mempunyai
kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reabilitas dan taraf validalitas
yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambilan data itu cara yang terbaik ialah
dengan menerapkan metode-metode statistik tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang
statistik telah dikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut biasa
disajikan di bawah judul reliabilitas dan validitas.
4)      Perumusan statistik dalam rancangan penelitian
Keunggulan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu keunggulan
dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistika. Hal demikian dengan cara itulah
peneliti dapat mengetahui dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang ditelitinya.
5)      Peranan statistik dalam penentuan sampel penelitian
Tujuan teknik penentuan sampel yang representatif bagi populasinya. Penggunaan teknik-
teknik tersebut hanya sah kalau asumsi-asumsi yang mendasarinya terpenuhi, namun tidak
dapat diingkari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para peneliti dalam
melakukan kegiatannya.
6)      Peran statistik dalam pengolahan dana analisis data
Statistik telah membantu mengembangkan teknik-teknik untuk mengklasifikasi data dan
menyajikan data yang sangat membantu para peneliti, juga telah mengembangkan teknik-
teknik perhitungan harga-harga tertentu, statistika telah dikembangkan berbagai metode
untuk menguji hipotesis.
2.3.3      Ekonomi
Ilmu statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterprestasi, dan mempersentasikan data.
Dalam kehidupan modern sekarang ini, ilmu statistik tidak diragukan lagi peranannya
terutama bagi lembaga bisnis seperti perusahaan. Statistik yang dulu hanya dikenal
masyarakat sebagai sensus penduduk tapi kini sudah banyak manfaat dalam berbagai
bidang guna pengambilan keputusan. Dengan demikian data dapat memberikan gambaran
tentang sesuatu keadaan atau persoalan, misalnya untuk memperoleh gambaran tentang
produksi barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan data tersebut maka kemampuan
perusahaan bisa diketahui.
Menurut teori manajemen, setiap usaha yang dilakukan oleh lembaga bisnis untuk
mencapai suatu tujuan harus melalui tahap perencanaan. Karena perencanaan berkaitan
dengan masa yang akan datang, maka kemungkinan hal-hal yang sudah ditentukan dalam
perencanaan itu pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal ini
disebabkkan karena adanya unsur ketidakpastian. Oleh karena itu, perlu dilakukan kontrol
(pengawasan) dalam pelaksanaan suatu perencanaan. Mengontrol pada dasarnya adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesalahan pelaksanaan suatu
perencanaan. Jika diketahui terdapat kesalahan maka akan dilakukan tindakan pengoreksian
serta pengevaluasian sehingga output yang dihasilkan akan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Di sinilah letak peranan statistik untuk keperluan menajemen yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga bisnis, yaitu sebagai perumusan perencanaan, alat kontrol, dan dasar
evaluasi hasil kerja.
Data diperlukan dalam proses perencanan agar apa yang direncanakan sesuai dengan
kemampuan yang ada. Suatu perencanaan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang ada
merupakan perencanaan yang sukar dilaksanakan. Data hasil ramalan akan memberikan
gambaran mengenai sesuatu di masa yang akan datang termasuk gambaran tentang
kemampuan. Misalnya, perencanaan produksi harus selalu disesuaikan dengan kemampuan
menjual yang dicerminkan dengan ramalan penjualan, perencanaan daerah pemasaran
harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat yang tercermin dalam ramalan
daya beli. Dengan statistik, rencana dan ramalan dapat dibuat sebaik mungkin. Hal ini
disebabkan karena statistik dengan analisis korelasinya akan mempertimbangkan seberapa
besar hubungan antara masing-masing variabel yang akan diramalkan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Disamping itu, dengan statistik perubahan yang akan terjadi dapat
diatasi sedini mungkin. Para manajer juga dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dengan data statistik karena gambaran tentang kemampuan perusahaan bisa diketahui
trennya. Data statistik dapat digunakan untuk mengetahui besarnya produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan, jumlah penjualan, persentase barang yang laku dan barang
yang tidak laku, lama waktu yang diperlukan untuk mengerahkan produk, frekuensi pembeli
membeli produk, serta tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan. Data statistik tersebut sangat diperlukan oleh pimpinan perusahaan atau
para manajer dalam membuat suatu keputusan. Tidak semua data bisa dipakai sebagai
dasar pengambilan keputusan oleh manajer perusahaan karena data itu sendiri memiliki
syarat-syarat tertentu untuk dapat dikatakan sebagai data yang baik dan layak untuk
dijadikan dasar dalam analisis statistik nantinya. Data yang salah apabila digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan maka keputusan yang diambil juga akan salah.
Segala kegiatan perusahaan tidak lepas dari peranan ilmu statistik. Ada dua kegunaan data
bagi lembaga bisnis (perusahaan) yaitu untuk mengetahui (memperoleh gambaran) tentang
suatu keadaan atau permasalahan yang dihadapi perusahaan dan untuk memecahkan
masalah atau membuat keputusan. Statistik digunakan oleh perusahaan untuk
mendapatkan data yang benar-benar berkualitas sehingga output yang dihasilkan dari
pengolahan data tersebut juga merupakan output yang berkualitas. Dengan statistik
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perencanaan bisa diminimalisir karena dalam
analisisnya faktor-faktor yang mempengaruhinya telah dipertimbangkan. Untuk
mendapatkan perencanaan dengan tingkat kesalahan (standar error) yang kecil maka data
yang dikumpulkan harus memenuhi 5 syarat yakni obyektif, representative (mewakili),
kesalahan baku (standar baku) kecil, tepat waktu (up to date), dan relevan.
Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun
kecerdasan buatan.  Ada tiga hal yang sangat penting dari statistika yaitu:
1.      Data yang tersedia / data historis
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa lampau. Diolah
menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan
2.      Kriteria Keputusan
Dalam Statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan. Masing-masing pilihan
memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang harus diambil atau dengan kata lain kita harus
menentukan keputusan.
2.3.4      Kesehatan
Di Inggris penggunaan ilmu statistika dalam bidang  kesehatan diawali oleh raja Henry VII
yang memerintahkan untuk melakukan pencatatan kematian pada tahun 1532. Hal ini
dilanjutkan hingga tahun 1632 dan pada tahun tersebut secara resmi Inggris membuat
undang-undang kematian menurut jenis kelamin. Pada tahun 1662, John Graunt
menggunakan catatan undang-undang kematian selama 30 tahun untuk memperkirakan
jumlah orang yang akan meninggal karena berbagai macam penyakit, proporsi kelahiran
laki-laki dan wanita, serta membuat tabel perjalanan hidup. Dari hasil kegiatan ini, John
Graunt dinyatakan sebagai orang pertama yang mengadakan analisis statistik dari data yang
telah ada untuk memperkirakan keadaan dimasa yang akan datang.
Sejak beberapa dekade terakhir ini, kemajuan bidang kesehatan didukung oleh pemakaian
metode statistik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang prinsip dasar metode statistik serta
aplikasinya dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan. Statistik dapat dikatakan sebagai suatu
metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan,
mengadakan analisis data hasil penelitian, dan lain-lain. Metode statistik sebagai alat bantu
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan diterapkan pada berbagai disiplin ilmu, termasuk
bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Penilaian atau assessment terhadap kesehatan individu didasarkan pada pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan-pemeriksaan lain terhadap kesehatan
masyarakat didasarkan pada kejadian-kejadian penting yang menimpa penduduk dan
masyarakat, yang kemudian dijadikan sebagai indikator kesehatan masyarakat, seperti
angka kesakitan, angka kematian, angka kelahiran dan sebagainya. Semua kegiatan yang
berkaitan dengan pencatatan dalam penilaian kesehatan, baik individu maupun masyarakat
ini disebut statistik kesehatan.
Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan
dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interprestasi fakta-fakta
numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan itu pada populasi manusia.
Statistika kesehatan ialah data atau informasi untuk yang berkaitan dengan masalah
kesehatan. Statistika kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administrative,
seperti merencanakan program pelayanan kesehatan dan melakukan analisis tentang
berbagai penyakit selama periode waktu tertentu. Selain itu, statistika kesehatan juga
berguna untuk menentukan penyebab timbulnya penyakit baru yang belum diketahui atau
untuk menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit tertentu setelah hasil uji klinik
dinyatakan berhasil.
Statistika kesehatan secara administratif dapat digunakan untuk memberikan penerangan
tentang kesehatan kepada masyarakat, misalnya informasi tentang pentingnya imunisasi
pada bayi dan anak, informasi tentang penularan penyakit AIDS, dan lain-lain.
Manfaat dan peranan statistik adalah membantu para pengelola dan pelaksana program
kesehatan dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai dasar perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.
Secara khusus, penggunaan ilmu statistik dalam bidang kesehatan antara lain diuraikan
sebagai berikut :
1.      Mengukur status kesehatan dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yang
terdapat didalam kelompok masyarakat.
2.      Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi dimasyarakat.
3.      Membandingkan status kesehatan masyarakat disatu tempat dengan tempat lain atau
status kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
4.      Keperluan penelitian pada masalah-masalah kesehatan, keluarga berencana,
lingkungan hidup dan lain-lain.
2.4           Klasifikasi statistik
Statistika dapat diklasifikasikan dari beberapa klasifikasi, diantaranya :
1)      Berdasarkan isi yang dipelajari
Dilihat dari isi yang dipelajari terbagi menjadi dua, yakni statistika teoritis dan statistika
terapan.
a.       Statistika teoritis membahas secara mendalam, yang dipelajari adalah statistika teoritis
atau sistematis disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Materi yang
dibahas antara lain ; perumusan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, dan menciptakan
model-model serta segi-segi lainnya yang teoritis dan matematis.
b.      Statistika terapan yang dikenal dengan metode statistika. Aturan-aturan, rumus-rumus
dan sifat-sifat yang telah diciptakan oleh statistika teoritis, diambil dan digunakan mana
yang diperlukan dalam bidang pengetahuan yang sedang diminati.
2)      Berdasarkan aktivitas yang dilakukannya
Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika Deskriptif dan
Statistika Inferensial.
Statistika deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data
yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi
yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar populasi. Statistik deskriptif “hanya”
dipergunakan untuk menyajikan dan meganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif
dan disertai perhitungan-perhitungan “sederhana” yang bersifat lebih memperjelas keadaan
dan atau karakteristik data yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;8).
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan
data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram, agar memberikan
gambaran yang teratur ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. ( M.
Subana dkk, 2000;12).
Statistika deskriptif bermaksud menyajikan, mengolah dan menganalisa data dari kelompok
tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud menarik kesimpulan-kesimpulan yang
berlaku bagi kelompok yang lebih besar. Artinya kesimpulan yang ditarik melalui deskriptif
hanya berlaku bagi kelompok sampel yang bersangkutan tanpa dimaksudkan menarik
kesimpulan yang berlaku bagi populasi.
Ukuran statistik yang lazim digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sampel ialah
ukuran kecenderungan sentral; ukuran variasi; ukuran letak; koefisien korelasi. Sekalipun
statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, namun statistika deskriptif
merupakan dasar untuk mengkaji dan melakukan inferensi karakteristik populasi.
Statistika inferensial adalah statistika yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk
kemudian dilakukan penyimpulan-penyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada
seluruh subjek tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiantoro dkk, 2000;12). Statistika
inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat
umum dari data yang telah disusun dan diolah (M. Subana dkk,2000;12). Statistika
inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan, menganalisa, data dari suatu
kelompok untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi
kelompok yang lebih besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan
(sampel).
Statistika inferensial merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap
penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan. Statistika inferensial harus berdasar pada
statistika deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh secara benar agar
mendapatkan maksimal dari statistik ini.
Yang masih tercakup dalam statistika inferensial adalah statistika parametrik dan non-
parametrik. Statistik parametrik merupakan statistika inferensial yang mempertimbangkan
nilai dari satu parameter populasi atau lebih dan umumnya membutuhkan data yang skala
pengukuran minimalnya adalah interval dan rasio.
Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruh
populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat didalam sampel
(karakteristtik populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti
akan menggunakan statistika parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus 
terpenuhi, karena: 1) secara teoritik karakteristik populasi mengikuti model distribusi
normal; 2) nilai-nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan kepada
model distribusi normal. Asumsi-asumsi lain seperti homogenitas, linieritas harus dipenuhi
sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.
Statistika non parametrik yaitu statistik yang tidak memperhatikan nilai dari satu parameter
populasi atau lebih. Statistik non parametrik digunakan karena analisis parametrik tidak
konsisten lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya
relatif kecil. Pada umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada
model peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan  lebih banyak berskala
ukuran nominal atau ordinal.
2.5           Jenis-jenis  Statistik
Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan
berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka
disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari
hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang
bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu
data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data
tersebut dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan dengan data tersebut.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian. Populasi dan sampel masing-
masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau dihitung. Karakteristik untuk
populasi disebut parameter dan untuk sampel disebut statistik.
Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.      Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula
berupa benda-benda) yang menjadi obyek perhatian.
2.      Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi
obyek perhatian.
Sampel juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.      Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula
berupa benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek
perhatian.
2.      Sampel data adalah sebagian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek
perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian
dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sampel. Ada beberapa
alasan mengapa penelitian dilakukan menggunakan sampel :
Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
Biaya lebih murah.
Data yang diperoleh justru lebih akurat.
Dengan statistika inferensial dapat dilakukan generalisasi.

2.6           CARA MENGUMPULKAN DATA


Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya,
data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau
teknik untuk mengumpulkan data yaitu :
1)      Wawancara (interview)
Yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung.
Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar
pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan
wawancara takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah
wawancara yang jenis dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya,
sedangkan wawancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan
sebelumnya. Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat
dikembangkan meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :
a.       Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
b.      Jelas dan tidak meragukan.
c.       Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
d.      Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e.       Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh
keterangan yang sifatnya pribadi.
2)      Kuesioner (angket)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang
berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat
memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab
bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.
3)      Observasi (pengamatan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik
berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk
mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang diperoleh lebih dapat dipercaya. Kelemahannya
adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.
4)      Tes dan Skala Obyektif
adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Cara
ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik kepribadian
seseorang. Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu :
a.       Tes kecerdasan dan bakat.
b.      Tes kepribadian.
c.       Tes sikap.
d.      Tes tentang nilai.
e.       Tes prestasi belajar, dsb.

5)      Metode proyektif
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui
ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode ini
dipakai dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang.
Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh
pengamat yang berbeda.
2.7           Skala Pengukuran
Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama
statistika inferensial adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala
pengukuran yaitu :
1.    Skala nominal
Adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan
yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini :
Jenis dan jumlah buah-buahan yang diproduksi suatu daerah pada tahun 1998

Jenis Buah-buahan Jumlah


Pepaya 2 ton
Mangga 1,5 ton
Apel 1 ton
Dukuh 1,4 ton
Manggis 1,3 ton
Sumber : Data Buatan

2.    Skala Ordinal
Adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk
mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah  ini :

Penilaian Anggota Kelompok Belajar


“ BINA PINTAR “
Kategori Nilai Banyaknya
Istimewa 6 orang
Baik 18 orang
Rata-rata 15 orang
Kurang 7 orang
Kurang Sekali 0 orang
Sumber : Data Buatan
3.    Skala Interval
Adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri
jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C berturut-
turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan dan mengurutkan
besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit merupakan suatu besaran yang tetap, namun
pada saat suhu menunjukkan nol derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada
kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit
dan kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua
kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol murni
(tulen).
4.    Skala Ratio
Adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama dan
mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah,
artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1           Kesimpulan
Pada penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1)      Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu
kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh sudjana (1995:2)
bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau
tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
2)      Ilmu statistik berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, karena statistika sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu : 
a.       Selalu bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya
memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif. 
b.      Bersifat objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut
apa adanya. 
c.       Statistika bersifat universal, yang dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan
bidang garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua cabang
kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam mempelajari perbedaan antara ilmu statistik
dengan ilmu yang lainnya pembaca diharapkan dapat membedakannya.
3)      Peranan ilmu statistika dalam bidang Informasi, perhitungan statistika modern banyak
dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan oleh
komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan saraf tiruan. Revolusi komputer telah
membawa implikasi perkembangan statistika eksperimental dan empirik.
Statistika memberikan alat analisis data bagi ilmu . Kegunaanya bermacam-macam:
mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi
dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Karena sifatnya yang
objektif, seringkali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk keperluan-
keperluan di atas.
4)        Peran ilmu statistik dalam penelitian teknik sipil :
a.       Peranan ilmu statistik dalam penyusunan model teoritis
b.      Peran ilmu statistik dalam perumusan
c.       Peranan ilmu statistik dalam pengembangan alat pengambilan data
d.      Perumusan ilmu statistik dalam rancangan penelitian
e.       Peranan ilmu statistik dalam penentuan sampel penelitian
f.       Peran ilmu statistik dalam pengolahan dana analisis data
5)    Peranan ilmu statistik dalam bidang ekonomi salah satu contohnya ialah  untuk
keperluan menajemen yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis, yaitu sebagai
perumusan perencanaan, alat kontrol, dan dasar evaluasi hasil kerja.
6)      Manfaat dan peranan statistik dalam bidang kesehatan adalah membantu para
pengelola dan pelaksana program kesehatan dalam mengambil keputusan yang selanjutnya
yang dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang
dilakukan.
Secara khusus, penggunaan ilmu statistik dalam bidang kesehatan antara lain diuraikan
sebagai berikut :
1.      Mengukur status kesehatan dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yang
terdapat didalam kelompok masyarakat.
2.      Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi dimasyarakat.
3.      Membandingkan status kesehatan masyarakat disatu tempat dengan tempat lain atau
status kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
4.      Keperluan penelitian pada masalah-masalah kesehatan, keluarga berencana,
lingkungan hidup dan lain-lain.

3.2           SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi ilmu statistik yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan. Karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atas referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya di fakultas Ilmu
Komputer dan TI.

Anda mungkin juga menyukai