Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Bahasa
Indonesia
RAGAM BAHASA
INDONESIA BAKU

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
[Fakultas] [Program [Kode MK] Kusuma Prasetyo Putro, S.Pd.,M.Hum.
Studi]
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN...........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................5
1. Pengertian Bahasa Indonesia Baku

a. Menurut KBBI baku adalah pokok, utama, tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas
atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan, standar.

b. Bahasa baku ialah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau
yang menjadi standar.

c. Bahasa baku atau bahasa standar itu harus diterima atau berterima bagi
masyarakat bahasa.

d. Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk


bahasanya telah diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakat Indonesia secara luas.

e. Bahasa Indonesia baku adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku. Pedoman yang digunakan adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Pedoman Umum ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), Pedoman
Pembentukan Istilah,dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

2. Pengertian Bahasa Indonesia Nonbaku

a. Istilah bahasa nonbaku ini terjemahan dari “nonstandard language”. Istilah bahasa


nonstandar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa
nonstandar”, “ragam takbaku”, bahasa tidak baku”, “ragam nonstandar”.

b. Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang


biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan
yang tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan (1985: 116).

c. Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku


adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan
fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi (1981: 23).

d. Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak


diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas,
tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

e. Bahasa Indonesia nonbaku adalah bahasa Indonesia yang tidak mengikuti kaidah-
kaidah bahasa Indonesia.

3. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku


a. Pelafalan tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah/dialek. Contoh: keterampilan
bukan ketrampilan
b. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain ditulis dengan jelas.
Contoh: Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.

Kuliah sudah berjalan dengan baik.

c. Konjungsi sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan
tetap di dalam kalimat.
Contoh: Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun karena semua
diangapnya penipu.
d. Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Contoh:

Bacalah buku itu sampai selesai!

Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri?

Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada.

e. Preposisi ditulis dengan jelas.


Contoh:

Saya bertemu dengan adiknya kemarin.

Ia benci sekali kepada orang itu.

f. Bentuk kata ulang atau reduplikasi ditulis dengan jelas.


Contoh:

Negera-negera maju telah melakukan penelitian ini.

g. Kata ganti ditulis dengan jelas.


Contoh:

Saudara memang harus bisa berpengertian yang sama

h. Fungsi gramatikal (subyek, predikat, obyek sebagai bahagian kalimat bahasa


Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Contoh:

Mereka mendapat hadiah.

i. Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis atau diucapkan secara


jelas.
Contoh:

Mereka sedang mengikuti perkuliahan dasar-dasar Akuntansi I. 

Sebelum analisis data dilakukannya, dia mengumpulkan data secara


sungguh-sungguh.
j. Kosakata bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap
dalam kalimat.
Contoh:

Mengapa, tetapi, bagaimana, memberitahukan, hari ini, bertemu, tertawa,


mengatakan, pergi, tidak begini, begitu, silakan.

k. Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
baik kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia.

l. Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan


Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Nonbaku


a. terpengaruh bahasa daerah;

b. dipengaruhi bahasa asing;

c. merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;

d. pemakaian imbuhannya secara implisit;

e. pemakaian tidak sesuai dengan konteks kalimat;

f. terkontaminasi dan rancu/ambigu.

5. Fungsi Bahasa Indonesia Baku


a. Fungsi Pemersatu

Bahasa Indonesia baku berfungsi pemersatu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan


atau memperhubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku
mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa
Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan
mangatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana ataualat
dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama. Fungsi pemersatu ini ditingkatkan
melalui usaha memberlakukannya sebagai salah satu syarat atau ciri manusia Indonesia
modern.

b. Fungsi Penanda Kepribadian/Kekhasan

Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku


merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 5 Universitas Mercu Buana
Yogyakarta
Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia
baku. Dengan bahasa Indonesia baku kita menyatakan identitas kita. BahasaIndonesia
baku berbeda dengan bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di Singapura dan Brunai
Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengan bahasa Melayu Riau
yang menjadi induknya.

c. Fungsi Pembawa Kewibawaan

Bahasa Indonesia baku berfungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa Indonesia


baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan
dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui
pemerolehan bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa
Indonesia baku “dengan baik dan benar” memperoleh wibawa di mata orang lain.
Fungsi yang meyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika bahasa Indonesia baku dapat
dipautkan dengan hasil teknologi baru dan unsur kebudayaan baru. Warga masyarakat
secara psikologis akan mengidentifikasikan bahasa Indonesia baku dengan masyarakat
dan kebudayaan modern dan maju sebagai pengganti pranata, lembaga, bangunan indah,
jalan raya yang besar.

d. Fungsi Kerangka Acuan

Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku


berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah
yang dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaidah bahasa Indonesia baku itu menjadi tolok
ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu, penilaian
pemakaian bahasa Indonesia baku dapat dilakukan. Norma atau kaidah bahasa Indonesia
baku juga menjadi acuan umum bagi segala jenis pemakaian bahasa yang menarik
perhatian karena bentuknya yang khas, seperti bahasa ekonomi, bahasa hukum, bahasa
sastra, bahasa iklan, bahasa media massa, surat-menyurat resmi, bentuk surat
keputusan, undangan, pengumuman, kata-kata sambutan, ceramah, dan pidato.

6. Fungsi Bahasa Indonesia Nonbaku

Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak
resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar.
LATIHAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai