Anda di halaman 1dari 2

PASIR CETAK

1. Pendahuluan
Pasir cetak
Jenis pasir yang digunakan untuk pembuatan cetakan diantaranya pasir Silica
(SiO2) pasir olivine, pasir Zircon, pasir Chromete dan pasir Chamotte.
Pemilihan jenis pasir tersebut didasarkan atas kemampuan pasir untuk dapat dibuat
cetakan sehingga menghasilkan barang cor yang baik. Pada pembuatan barang cor dari
logam perunggu, kuningan atau aluminium cukup digunakan pasir Silika, tetapi untuk
pembuatan barang cor dari logam baja paduan seperti Chrome atau baja nikel digunakan
pasir chromete atau pasir Zircone.
Pasir Silika (SiO2)
Pasir Silika banyak dialam dan cukup untuk digunakan cetakan logam cor paduan
tembaga, aluminium, besi dan baja cor biasa yang relative kecil. Karena pasir silica
banyak terdapat di alam maka diklasifikasikan dalam :
- Pasir pantai (beach sand)
- Pasir sungai (river sand)
- Pasir gunung
- Pasir hasil pengecilan (crushed sand)
Pasir Pantai
Pasir pantai umumnya terdapat disepanjang pantai laut. Karena adanya penyucian
secara alami oleh arus laut maka pasir pantai umumnya lebih bersih dan mengandung
tanah liat relativ kecil. Endapan pasir pantai banyak terdapat di Pulau Bangka dan
Belitung, Madura, dan sebagian daerah Sumatera.
Pasir Sungai
Pasir sungai berasal dari batuan silica yang terbawa oleh air dan terkumpul di sungai.
Pasir sungai selain silica terdapat pula material lain seperti feldspar, mika dan material
lainnya yang mempunyai daya tahan panas rendah. Kandungan tanah liat umumnya
antara 10 – 20 % sehingga banyak yang digunakan langsung untuk cetakan tetapi
kurang baik bila digunakan cetakan dengan proses Co2 atau bahan pengikat kimia.

Pasir Silika Hasil Gerusan


Pasir ini dihasilkan dari penggerusan batuan silica yang yang terdapat pada alam,
umumnya batuan silika terdapat sebagai bukit–bukit kecil. Pasir ini umumnya lebih

1
murni dan digunakan untuk dinding dapur listrik induksi atau untuk bahan campuran
bata tahan api.
2. Jenis cetakan
Pengecoran adalah suatu proses pembuatan/pembentukan logam, dimana logam
yang akan dibentuk, dicairkan sampai pada temperature tertentu kemudian dituang
dalam cetakan yang sudah disiapkan sebelumnya. Secara garis besar, proses pengecoran
ini dibagi dalam dua tahap pengerjaan yaitu tahap pembuatan cetakan dan tahap
peleburan.
Berdasarkan macam proses pembuatan cetakan, cetakan pasir dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Cetakan pasir yang meliputi :
a. Cetakan pasir basah (green sand molding)
b. Cetakan pasir yang dikeringkan (dry sand)
c. Cetakan kulit (shell molding)
d. Cetakan pasir dengan proses CO2
e. Cetakan pasir dengan bahan pengikat resin yang mengeras sendiri
f. Cetakan pasir dengan bahan pengikat semen
g. Proses – proses cetakan pasir yang baru seperti:
- Dical process (NVK proses)
- N proses
2. Cetakan dengan model dari lilin ( investment molding)
3. Cetakan keramik
4. Cetakan plaster
5. Cetakan. grafik
Proses pengecoran selain diklasifikasikan berdasarkan proses pembuatan cetakan, dapat
juga diklasifikasikan berdasarkan proses keseluruhannya yaitu :
1.Pengecoran cetakan pasir
2. Pengecoran dengan cetakan permanent (logam)
3. Pengecoran semprot (die casting)
4. Pengecoran putar (centrifugal casting)

Anda mungkin juga menyukai