Proposal Skripsi
Diajukan guna memenuhi persyaratan
Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep)
Disusun oleh:
UNIVERSITAS KLABAT
FAKULTAS KEPERAWATAN
JANUARI, 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
Penggunaan Sepatu High Heels Terhadap Kejadian Low Back Pain pada Sales Promotion
Peneliti juga ingin menyapaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah
memberikan bantuan baik dalam bentuk saran, motivasi, semangat, dan doa, dan bantuan
finansial, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal tepat pada waktunya. Melalui
kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti ingin
2. Ailine Yoan Sanger, BSN., MSN, sebagai ketua program studi Fakultas
i
ii
6. Kepada orang tua Bapak Alfred Edison Boling, Ibu Rismiati Muloke dan
kakak Arline Sheryl Boling serta adik Ariel Kenneth Dale Boling dan
yang perlu diperbaiki, oleh kare itu apabila terdapat kesalahan dalam
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
Latar Belakang.......................................................................................................................1
Pernyataan Masalah Penelitian...............................................................................................4
Tujuan Penelitian...................................................................................................................4
Kegunaan Penelitian...............................................................................................................4
Cakupan dan Batasan dalam Penelitian..................................................................................6
Hipotesis..............................................................................................................................17
iii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................23
Daftar Gambar
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah,
diantara sudut iga paling bawah sampai sacrum dan merupakan jenis nyeri yang
paling sering dijumpai pada pekerja [ CITATION Pan \l 1033 ]. Menurut Hoy, et al.,
(2014) dari 291 penyakit yang diteliti, low back pain merupakan salah satu
melalui years lived with disability (YLD). Berdasarkan informasi dari Institute for
Health Metrics and Evaluation pada tahun 2010, low back pain menduduki
mengalami peningkatan pada tahun 2017 menjadi peringkat kedua [CITATION Ins17
\l 1057 ]. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2019) 26%
Di Amerika Serikat, pada tahun 2012, 25,5 juta orang kehilangan rata-rata
11,4 hari kerja karena low back pain [ CITATION Cen12 \l 1057 ]. Pada tahun 2016,
hampir 18 juta orang dewasa (6% dari populasi) dilaporkan tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berdiri dari tempat duduk, dan
pergi ke kamar mandi akibat masalah muskuloskeletal salah satunya low back
1
2
kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7%. Khusus
untuk low back pain, prevalensi pada tahun 2018 sebesar 18% [ CITATION Kem \l
Saraf RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado didapati dari 1 Januari 2014 hingga
nyeri nosiseptif sebanyak 41.9%, dan sebagian besar dari keluhan nyeri nosiseotif
tersebut adalah low back pain [ CITATION Tan16 \l 1033 ]. Berdasarkan hasil studi
Manado tepatnya di Manado Town Square Mall pada Kamis 6 Februari 2020,
back pain.
Beberapa penyebab low back pain antara lain sikap duduk saat kerja yang
kurang baik seperti duduk tidak tegap saat menggunakan komputer, posisi tangan
yang kurang baik saat mengetik, duduk tanpa sandaran, posisi kaki menekuk,
leher dan punggung terlalu condong kedepan, menggunakan tas punggung dengan
berat melebihi 15%-20% dari total berat badan, posisi kerja yang statis dalam
jangka waktu yang panjang sehingga kurang gerak seperti lama duduk, beban
kerja fisik seperti mengangkat benda-benda yang berat dan sebagainya serta
Sepatu high heels adalah sepatu yang biasanya digunakan oleh wanita
dimana bagian tumit lebih tinggi dari kaki bagian depan [ CITATION Cam20 \l 1033 ].
3
membuat gaya berjalan pengguna terlihat lebih menarik [ CITATION Wul16 \l 1033 ].
heels [ CITATION Pan \l 1033 ]. Penggunaan sepatu high heels pada zaman sekarang
ini berkaitan erat dengan pekerjaan, seperti pada sales promotion girl (SPG) yang
Store. SPG dituntut harus berpenampilan menarik agar dapat menarik perhatian
belakang karena meningkatkan reaksi pijakan kaki serta aktivitas kelistrikan otot
efisiensi otot dalam berjalan, sehingga terjadi perubahan postur yaitu tubuh
menemukan kejadian low back pain dan ketidakmampuan untuk bekerja lebih
banyak terjadi pada wanita yang menggunakan sepatu high heels dibandingkan
dengan wanita yang menggunakan sepatu flat. Lebih jelas lagi penelitian dari
ALSerhany & ALAnazi ini menyatakan ada hubungan yang positif antara
penggunaan sepatu high heels dalam jangka waktu yang lama dengan keparahan
lain yang dilakukan oleh Kumar, Prasanna, Sundar, & Venkatesan (2015)
mendapati dari 100 sukarelawan wanita, yang menggunakan sepatu high heels, 56
menderita sakit punggung, dan banyak yang mengalami keluhan nyeri tumit dan
nyeri punggung. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahrizal &
mayoritas (68%) pramuniaga berusia antara 20-25 tahun dengan status gizi normal
dan menggunakan sepatu high heels dengan tinggi lima sampai tujuh sentimeter
serta penggunaan lebih dari satu tahun mengeluhkan low back pain.
manusia menyatakan salah satu diantaranya ialah kebutuhan bergerak dan dapat
menjadi fokus penilaian pada penelitian ini adalah bagaimana peran perawat
dasar manusia.
Dari latar belakang masalah yang didapat, maka peneliti tertarik untuk
Back Pain pada Sales Promotion Girl di Matahari Departemen Store Manado”.
1. Bagaimana gambaran kejadian low back pain pada sales promotion girls
kejadian low back pain pada sales promotion girls di Matahari Department
Store di Manado?
Tujuan Penelitian
sepatu high heels terhadap kejadian low back pain pada sales promotion girl di
Kegunaan Penelitian
Teori
Praktek Keperawatan
para pengguna sepatu high heels lewat pemahaman akibat buruk yang dapat
Universitas Klabat dalam pemahaman tentang penggunaan sepatu high heels dan
low back pain juga dapat dipertimbangkan untuk menjadi materi pelajaran dalam
Praktikal
Masyarakat
sebagai sales promotion girl untuk dapat mengerti bagaimana penggunaan sepatu
high heels dapat berdampak buruk bagi kesehatan tulang belakang agar dapat
Peneliti
mengenai akibat penggunaan sepatu high heels dengan kejadian low back pain
Departement Store yang bersedia ikut serta dalam penelitian yang dilakukan oleh
high heels dengan tinggi lima sentimeter keatas dan penggunaan selama lebih dari
satu tahun. Yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah sales promotion girl
di Matahari Departement Store yang tidak hadir atau cuti pada saat penelitian
dilakukan dan yang tidak menggunakan sepatu high heels serta yang tidak
Sepatu high heels dalam penelitian ini merupakan sepatu yang bagian
tumitnya lebih tinggi dari bagian telapak kaki dan jari-jari kaki lebih khusus lagi,
Low back pain dalam penelitian ini merupakan nyeri yang terasa diantara
sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal dengan
tanda-tanda nyeri seperti sensasi terbakar, tertusuk atau nyeri tumpul serta kaki
pekerja yang bekerja sebagai promoter suatu produk yang menggunakan sepatu
TINJAUAN PUSTAKA
independent dan variable dependen. Low back pain, sepatu high heels akan
Anatomi Vertebra
Kolumna vertebralis yang disebut juga tulang belakang terdiri dari urutan
fleksibel. Kolom fleksibel inilah yang menopang kepala, leher, dan tubuh dan
belakang, ada saluran tulang kecil yang disebut neural foramen dimana saraf
tulang belakang keluar melalui saluran tulang kecil tersebut [ CITATION Bet17 \l
1033 ].
9
10
yaitu servikal, toraks, lumbal, sacrum dan coccyx. Tujuh tulang pertama adalah
Definisi
Low back pain adalah nyeri yang dirasakan didaerah punggung bawah,
dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya [ CITATION
sebagai nyeri dan ketidaknyamanan di bawah batas kosta dan di atas lipatan
glutealis inferior, dengan atau tanpa nyeri yang mengarah ke kaki. Sedangkan
menurut Chou (2011) nyeri punggung bawah adalah rasa nyeri, ketegangan otot,
atau kekakuan yang terlokalisasi di bawah batas kosta dan di atas lipatan glutealis
inferior, dengan atau tanpa linu panggul. Nyeri punggung bawah yang tidak
spesifik adalah nyeri yang tidak dikaitkan dengan patologi yang dapat dikenali
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari low back pain adalah terasa diantara sudut iga
terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal [ CITATION Del12 \l
1033 ] Lebih khusus untuk karakteristik nyeri yang dirasakan yaitu nyeri dengan
sensasi terbakar, tertusuk-tusuk, nyeri tumpul, serta kaki dan otot terasa tegang,
nyeri bisa saja muncul tiba-tiba bisa juga muncul secara bertahap [ CITATION Béa13
\l 1033 ]. Lebih lanjut lagi jika nyeri tidak diidentifikasi dengan cepat untuk
dan sciatica yang merupakan tanda apabila gangguan yang terjadi sudah
kerusakan pada akar saraf di sekitar area tulang bagian cervical [ CITATION Kem \l
1033 ]. Sciatica adalah nyeri yang timbul akibat adanya tekanan pada saraf sciatica
dan nyeri menjalar sampai ke pantat, dibagian belakang paha, ke betis dan kaki
[ CITATION Min19 \l 1033 ] Gejala lainnya juga adalah kejang otot paravertebral
berdiri tegak serta hilangnya lekukan normal lumbar dan kemungkinan terjadi
Penyebab
Nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh salah satu dari banyak
yang tidak stabil dan kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang
penyebab low back pain antara lain sikap duduk saat kerja yang kurang baik
seperti duduk tidak tegap saat menggunakan komputer, posisi tangan yang kurang
baik saat mengetik, duduk tanpa sandaran, posisi kaki menekuk, leher dan
melebihi 15%-20% dari total berat badan, posisi kerja yang statis dalam jangka
waktu yang panjang sehingga kurang gerak seperti lama duduk, beban kerja fisik
sepatu high heels. ([ CITATION Zam14 \l 1033 ], [ CITATION Afz17 \l 1033 ], [ CITATION
Kar19 \l 1033 ]). Sehubungan dengan masalah postural, menurut Afzal & Manzoor
Pathofisiologi
punggung bagian bawah menjadi lebih berlekuk, kaki terlihat lebih panjang, paha
dan lutut terdorong kedepan. Sepatu high heels membuat tubuh lebih condong
yang lama dari sepatu ini mengakibatkan beban tekanan yang berlebihan pada
tulang punggung khususnya lumbal serta spasme otot-otot punggung dan betis.
Low back pain akut. Low back pain akut adalah nyeri yang dirasakan hingga
enam minggu [ CITATION Wau14 \l 1057 ]. Fase akut awal yaitu nyeri yang muncul
kurang dari dua minggu dan fase akut akhir yaitu nyeri yang muncul dua hingga
enam minggu. Low back pain dapat terjadi secara berulang. Jika terjadi kembali
setelah pemulihan total, ini dianggap akut berulang [ CITATION Bet17 \l 1057 ].
14
Low back pain subakut. Low back pain subakut merupakan nyeri dengan
durasi lebih dari enam minggu tetapi tidak lebih dari 12 minggu [ CITATION
Béa13 \l 1033 ].
Low back pain kronis. Low back pain kronis adalah nyeri yang dirasakan lebih
dari 12 minggu. Low back pain kronis memberi pengaruh yang cukup signifikan
Adapun faktor risiko terjadinya low back pain dapat dibedakan menjadi
osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, dan pada saat yang sama elastisitas
otot dan tonus berkurang. Cakram intervertebralis mulai kehilangan cairan dan
b). Indeks Massa Tubuh (IMT). Kelebihan berat badan, obesitas, atau
bertambahnya berat badan dengan cepat dapat membuat stres pada punggung dan
c). Jenis kelamin. Prevalensi low back pain yang lebih tinggi pada anak
perempuan usia sekolah daripada anak laki-laki usia sekolah kemungkinan karena
subyek muda dan paruh baya, prevalensi low back pain lebih lanjut pada
YìX16 \l 1033 ].
ambang rasa sakit serta meningkatkan pelaporan nyeri. Dengan demikian, paparan
nikotin yang lebih besar dapat meningkatkan persepsi nyeri. Merokok juga
sistem saraf pusat sehingga menyebabkan perluasan rasa nyeri. Merokok juga
yang merupakan hasil dari perubahan panggul dan perubahan beban berat. Gejala
f). Genetik Faktor-faktor risiko utama yang dilaporkan dari kejadian low back
pain parah yang menyebabkan kelumpuhan pada wanita Inggris antara lain tingkat
lumbal disc degeneration (LDD) yang ditaksir melalui MRI, juga kelebihan berat
ketakutan terbukti memiliki hubungan dengan kejadian low back pain [ CITATION
Ram10 \l 1033 ].
16
h). Sepatu high heels. Penggunaan sepatu ini mengubah keselarasan tulang
punggung. Pekerjaan yang tidak aktif atau pekerjaan di atas meja juga dapat
menyebabkan rasa sakit terutama jika anda duduk dengan postur yang buruk atau
lingkungan kerja yang tidak bersahabat, ketidakamanan kerja, jam kerja yang
Karena penyebab low back pain dapat diidentifikasi dari penyebaran nyeri,
scan atau radiografi untuk mengetahui apakah penyebab low back pain merupakan
penyebab yang serius seperti infeksi, tumor atau fraktur [ CITATION Béa13 \l 1033 ].
Pada penelitian ini analisis keluhan low back pain akan diukur menggunakan
instrument Visual Analogue Scale (VAS) yang merupakan alat ukur sederhana
VAS memiliki skala nyeri yang terdiri dari garis horizontal dengan
yang dirasakan oleh pasien. Skala VAS dimulai dari skala 0 dengan tanda ”tidak
ada rasa nyeri” hingga skor 10 dengan tanda “rasa nyeri yang sangat parah”. VAS
ditandai sendiri oleh penderita dengan menempatkan garis tegak lurus pada garis
VAS tepat di titik yang mewakili intensitas nyeri yang dirasakan. Interpretasi
skoring VAS adalah: tidak ada nyeri (0-4 milimeter), nyeri ringan (5-44
milimeter), nyeri sedang (45-74 milimeter) dan nyeri parah (75-100 milimeter)
Definisi
Sepatu high heels adalah sepatu yang biasanya digunakan oleh wanita
dimana bagian tumit lebih tinggi dari kaki bagian depan [ CITATION Cam20 \l 1033 ].
Menurut Barnish, Morgan, & Barnish, (2018) sepatu hak tinggi (high heels)
adalah bentuk alas kaki yang menaikkan tumit kaki pemakainya secara substansial
yaitu:
nyeri pada kaki [ CITATION Bar16 \l 1033 ], tekanan berlebih pada kaki [ CITATION
osteoartritis [ CITATION Tit15 \l 1057 ], meningkatnya kerja otot-otot betis, sendi dan
tulang belakang khususnya lumbal menyebabkan low back pain [ CITATION Afz17 \l
1057 ].
Stiletto. Sepatu high heels stiletto adalah sepatu yang tipis, dengan tumit yang
tinggi dan cenderung runcing, bagian depannya lebih sempit dari pada bagian
tumit [ CITATION Mer20 \l 1057 ]. Sepatu ini merupakan salah satu gaya high heels
19
paling klasik dan populer, dengan nama awal yaitu belati stiletto, dan model
Pump. Sepatu high heels pump biasanya memiliki hak yang lebih rendah
dibandingkan dengan stiletto dengan tipe hak yang tidak tajam. Umumnya bagian
ujung hak sepatu jenis ini lebih lebar. Biasanya sepatu ini dipakai dalam suasana
Platform. Platform adalah sepatu dengan sol yang sangat tebal yang
mengangkat kaki dari tanah lebih tinggi dari biasanya [CITATION Cam \l 1057 ].
Wedge. Wedge adalah sepatu high heels dengan sol tebal pada bagian tumit,
bentuknya seperti irisan biasanya berbahan karet. Desain ini populer di zaman
Kitten Heel. Kitten heel merupakan sepatu high heels semacam stiletto namun
Peep Toe. Sepatu peep toe merupakan sepatu high heels dengan ciri khas
dimana jari-jari kaki pemakai dapat terlihat. Desain ini biasanya digabungkan
dengan desain lain seperti stiletto, wedge, atau platform [ CITATION Bes19 \l
1057 ].
Mules. Mules adalah jenis sepatu high heels yang desainnya terbuka dibagian
tumit seperti bedroom slipper dan hanya menutupi bagian jari-jari kaki hingga
punggung kaki. Desain sepatu mules dengan ditambahkan hak baru muncul tahun
22
1970-an meskipun model mules ini sudah ada sejak lama [ CITATION Kum19 \l
1057 ].
untuk menggunakan sepatu high heels dan sepatu yang pada umumnya digunakan
oleh mereka adalah sepatu high heels model pump [ CITATION Age16 \l 1057 ].
Kerangka Konseptual
Penggunaan sepatu high heels saat bekerja merupakan salah satu cara bagi
sales promotion girl untuk membuat diri terlihat lebih menarik bagi konsumen.
Namun penggunaan sepatu ini dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
back pain mengakibatkan sulit mempertahankan postur tubuh yang baik dan
sepatu high heels dan variabel dependen yaitu low back pain. Berdasarkan
tinjauan dan landasan teori yang diuraikan, kerangka konseptual yang dapat
Hipotesis
H0: Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sepatu high heels dengan
kejadian low back pain pada sales promotion girl (SPG) di Matahari
METODE PENELITIAN
penggunaan statistik dalam proses analisa data, populasi dan sampel, instrumen
Desain Penelitian
penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek
dan tempat tertentu. Cara pengambil data variabel independen dan dependen
Analisa Data
24
25
gambaran penggunaan sepatu high heels dan kejadian low back pain pada sales
hubungan antara penggunaan sepatu high heels dengan kejadian low back pain
pada sales promotion girl, jika distribusi data normal digunakan rumus Pearson
Correlation dan jika distribusi data tidak normal, digunakan rumus Spearman
Correlation.
kekuatan hubungan antara dua variabel yang diberikan, dilihat pada tabel 1
Tabel 1.
Tabel Korelasi
Nilai Hubungan Korelasi
0,00 – 0,199 Hubungan sangat rendah
0,20 – 0,399 Hubungan rendah
0,40 – 0,599 Hubungan sedang
0,60 – 0,799 Hubungan kuat
26
penelitian ini adalah sales promotion girl di Matahari Department Store Manado
Sampel adalah sebagian dari total atau sebagian dari populasi atau bagian
Populasi pada penelitian ini adalah semua sales promotion girl (SPG) yang
memakai sepatu hak tinggi. Metode sampling yang digunakan adalah metode
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat ukur yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi penggunaan sepatu
high heels dan lama keluhan low back pain serta skala nyeri VAS.
27
surat izin penelitian. Surat izin tersebut diperoleh dari dekan fakultas keperawatan
dengan situasi.
Informed Consent
penelitian secara jelas. Jika responden setuju maka diminta untuk mengisi
Privacy
Identitas responden tidak akan diketahui oleh orang lain dan mungkin
oleh peneliti sendiri sehingga responden dapat secara bebas untuk menentukan
pilihan jawaban dari kuesioner tanpa takut diintimidasi oleh pihak lain.
Confidentiality
yang diberikan tidak akan berdampak terhadap kondite dan pekerjaan. Data
yang sudah diperoleh oleh peneliti disimpan dan dipergunkan hanya untuk
Afzal, F., & Manzoor, S. (2017). Prolong Wearing of High Heeled Shoes Can
Cause Low Back Pain. Journal of Novel Physiotherapies.
Alhalabi, M. S., Alhaleeb, H., & Madani, S. (2015). Risk factors associated with
chronic low back pain in Syria. Avicenna Journal of Medicine.
Allegri, M., Montella, S., Salici, F., Valente, A., Marchesini, M., Compagnone,
C., . . . Fanelli, G. (2016). Mechanisms of Low Back Pain: A Guide for
Diagnosis and Therapy. F1000 Reserch.
Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorist and Their Work 8th Edition. Elsevier.
ALSerhany, H., & ALAnazi, F. (2015). Effect of Prolonged Wearing High Heeled
Shoes on Occurrence of Low Back Pain (LBP) and Disability Among
Females in ALJouf City. International Journal of Advanced Research,
1715-1722.
Aristianti, S. (2016, Oktober 10). Jenis-Jenis High Heels Dari Dulu Hingga
Sekarang. Dipetik Mei 3, 2019, dari Gadis: www.gadis.co.id
Asfihan, A. (2020, Januari 6). SPG Adalah. Diambil kembali dari Adalah.Co.Id:
https://adalah.co.id/spg/
Astuti, I., Septriana, D., Romadhona, N., Achmad, S., & Kusmiati, M. (2019).
Nyeri Punggung Bawah serta Kebiasaan Merokok, Indeks Massa Tubuh,
Masa Kerja, dan Beban Kerja pada Pengumpul Sampah . Jurnal Integrasi
Kesehatan & Sains , 74-78.
30
31
AZ, R., Dayani , H., & Maulani . (2019). Masa Kerja, Sikap Kerja Dan Jenis
Kelamin Dengan Keluhan Nyeri Low Back Pain . REAL in Nursing
Journal , 66-71.
Bahrizal, A. R., & Meiyanti. (2017). Association Between Heel-Height and Low
Back Pain in Sales Promotion. Indonesian Journal of Medicine and
Health, 198-204.
Barnish, M., Morgan, H. M., & Barnish, J. (2018). The 2016 High Heels: Health
Effects and Psychosexual Benefits (HIGH HABITS) Study: Systematic
Review of Reviews and Additional Primary Studies. BMC Public Health.
Bestari, A. (2019, April 25). Jenis-Jenis Sepatu Hak Tinggi yang Harus Anda
Ketahui. Diambil kembali dari Bazaar:
https://www.harpersbazaar.co.id/articles/read/4/2019/6776/Jenis-Jenis-
Sepatu-Hak-Tinggi-yang-Harus-Anda-Ketahui
Betts, J. G., Desaix, P., Johnson, E., Johnson, J. E., Korol, O., Kruse, D., . . .
Young, K. A. (2017). Anatomy and Physiology by OpenStax. Texas:
Openstax.
Bilondatu, F. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Low Back Pain
pada Operator PT. Terminal Petikemas Makassar .
Bone and Joint Initiative USA. (2016). The Impact of Musculoskeletal Disorders
on Americans - Opportunities for Action. United States of America:
United States Bone and Joint Initiative.
Bonilla, C. (2019, Agustus 1). 8 Types of High Heels Everyone Should Know.
Diambil kembali dari Bazaar:
https://www.harpersbazaar.com/fashion/trends/g28557780/types-of-high-
heels/
Center for Disease Control and Prevention. (2012). National Health Interview
Survey - 2012 Data Release. Diambil kembali dari Center for Disease
Control and Prevention Saving Lives, Protecting People:
https://www.cdc.gov/nchs/nhis/nhis_2012_data_release.htm
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2019, Juli 8). Low Back Pain
among Workers: The Problem and What to Do About It. Diambil kembali
dari Centers for Disease Control and Prevention. CDC twenty four seven.
Saving Lives, Protecting People: https://blogs.cdc.gov/niosh-science-
blog/2019/07/08/lbp/
Charles & Keith. (2020). Block Heel Platform Shoes. Diambil kembali dari
Charles & Keith.
Charles & Keith. (2020). Classic Kitten Heel Pumps. Diambil kembali dari
Charles & Keith.
Chou, R. (2011, Agustus 15). Clinical Evidence Handbook Low Back Pain
(Chronic). Diambil kembali dari American Family Physician:
https://www.aafp.org/afp/2011/0815/p437.html
Cronin, N. J., Barrett, R. S., & Carty, C. P. (2020). Long-term Use of High-heeled
Shoes Alters the Neuromechanics of Human. American Physiological
Society, 1054-1058.
Delitto, A., George, S. Z., Dillen, L. V., Whitman, J. M., Sowa, G. A., Shekelle,
P., . . . Godges, J. J. (2012). Clinical Practice Guidelines Linked to the
International Classification of Functioning, Disability, and Health from the
Orthopaedic Section of the American Physical Therapy Association. US
National Library of Medicine National Institute of Health.
Dewi, N., & Duana, I. (2013). Keluhan Muskuloskeletal Pada Sales Promotion
Girl (SPG) Mall Pemakai Sepatu Tumit Tinggi di Kota Denpasar.
Community Health.
Deyo, R. A., & Mirza, S. K. (2016). Herniated Lumbar Intervertebral Disk. The
New England Journal of Medicine, 1763-1772.
33
Duthey, B. (2013). Low back pain. Priority Medicines for Europe and the World
"A Public Health Approach to Innovation", 1-29.
Fatoye, F., Gebrye, T., & Odeyemi, I. (2019). Real-World Incidence and
Prevalence of Low Back Pain Using Routinely. Rheumatology
International , 619–626.
Green, B. N., Johnson, C. D., Snodgrass, J., Smith, M., & Dunn, A. S. (2016).
Association Between Smoking and Back Pain in a Cross-Section of Adult
Americans. Cureus.
Hapsari, V. D., Xiong, S., & Yang, S. (2014). High heels on human stability and
plantar pressure distribution: Effects of heel height and shoe wearing
experience. Proceedings of the Human Factors and Ergonomics Society.
Hawker, G. A., Mian, S., Kendzerska, T., & French, M. (2011). Measures of
Adult PainVisual Analog Scale for Pain (VAS Pain), Numeric Rating
Scale for Pain (NRS Pain),McGill Pain Questionnaire (MPQ), Short-Form
McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ),Chronic Pain Grade Scale (CPGS),
Short Form-36 Bodily Pain Scale. Arthritis Care & Research, 240-252.
Hoy, D., March, L., Brooks, P., Blyth, F., Woolfs, A., Bain, C., . . . Buchbinder,
R. (2014). The Global Burden of Low Back Pain: Estimates from the
Global Burden of Disease 2010 Study. Annals of Rheumatic Diseases,
949-950.
Institute for Health Metrics and Evaluation. (2010). The Global Burden of
Disease: Generating Evidence, Guiding Policy. Seattle: IHME.
Institute for Health Metrics and Evaluation. (2017). Findings from the Global
Burden of Disease Study 2017. Seattle: IHME.
34
Jessica Buurman. (2019). Singh Basic Stiletto Heel Pumps. Diambil kembali dari
Shop Jessica Buurman.
Jo Mercer. (2020). Portia High Heel Mules Black Leather. Diambil kembali dari
Jo Mercer.
Jong , H. W., & Hyun , G. C. (2018). The Influence of High Heeled Shoes On
Balance Ability and Walking in Healthy Women. The Journal of Physical
Therapy Science.
Karyati, S., Indanah, & Maryani, W. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan
Keluhan LBP pada Perawat di Ruang Rawat Dalam dan bedah Rumah
Sakit Umum Daerah RAA Soewondo Pati. University Research Colloqiu,
869-877.
Kumar, N. V., Prasanna, C., Sundar, V. S., & Venkatesan, A. (2015). High Heels
Footwear Causes Heel Pain and Back Pain: Myth or Reality? International
Journal of Scientific Study.
Kumparan Style. (2019, April 6). Mengenal 9 Jenis Heels yang Jadi Favorit
Perempuan. Diambil kembali dari Kumparan:
https://kumparan.com/kumparanstyle/mengenal-9-jenis-heels-yang-jadi-
favorit-perempuan-1qpiclYKUh1
Lestari, R. (2015, Oktober 5). Perbedaan High Heels, Stiletto, dan Pump Shoes.
Dipetik Mei 3, 2019, dari MedCom: www.medcom.id
Lestari, R. (2017, Oktober 5). Berikut Ini Perbedaan High Heels, Stiletto, dan
Pump Shoes. Diambil kembali dari Medcom.id:
https://www.medcom.id/rona/keluarga/Dkq3nPQN-berikut-ini-perbedaan-
high-heels-stiletto-dan-pump-shoes
35
Lewis, D. M., Russell, E. M., Al-Shawaf, L., Ta, V., Senveli, Z., Ickes, W., &
Buss, D. M. (2017). Why Women Wear High Heels: Evolution, Lumbar
Curvature, and Attractiveness. Frontiers in Psychology.
Livshits, G., Popham, M., Malkin, I., Sambrook, P. N., MacGregor, A. J., Spector,
T., & Williams, F. M. (2011). Lumbar disc degeneration and genetic
factors are the main risk factors for low back pain in women: the UK Twin
Spine Study. US National Library of Medicine National Institutes of
Health.
Manyozo, S. D., Nesto, T., Bonongwe, P., & Muula, A. S. (2019). Low back pain
during pregnancy: Prevalence, risk factors and association with daily
activities among pregnant women in urban Blantyre, Malawi. Malawi
Medical Journal, 71-76.
Merriam Webster Dictionary. (2020, Februari 3). Stiletto Heel. Diambil kembali
dari Merriam Webster Dictionary: https://www.merriam-
webster.com/dictionary/stiletto%20heel
Miniato, M. A., & Varacallo, M. (2019, Maret 9). Anatomy, Back, Lumbosacral
Trunk. Dipetik Februari 19, 2020, dari National Center for Biotechnology
Information: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539878/
Nadeem, I., Kashif, M., Mushtaq, S., Hussain, R., Naseem, N., Darain, H., &
Khan, D. (2018). High Heels and Low Back Pain in Young Female
Students. 87-91.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (2019, 8 13). Low Back
Pain Fact Sheet. Diambil kembali dari National Institute of Neurological
Disorders and Stroke: www.ninds.nih.gov
Ni Kadek Novita Dewi, & I Made Kerta Duana. (2012). Keluhan Muskuloskeletal
Pada Sales Promotion Girls (SPG) Mall Pemakai Sepatu Tumit Tinggi di
Denpasar. Community Health, 143-150.
Notoatmodjo. (2011). Perilaku Kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Pannel, S. (2012). The postural and biomechanical effects of high heel shoes: A
literature review. A senior Research Project Submitted in Partial
Requirement for the Degree of Doctor of Chiropractic.
Par, K., Kim, Y., Chung, Y., & Hwang, S. (2016). Effects of the height of shoe
heels on muscle activation of cervical and lumbar spine in healthy women.
The Journal of Physical Therapy Science.
Pratiwi, M. H., Setyaningsih, Y., Kurniawan, B., & Martini. (2009). Beberapa
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.
Purnamasari, H., Gunarso, U., & Rujito, L. (2010). Overweight Sebagai Faktor
Resiko Low Back Pain padaPasien Poli Saraf RSUD Prof. DR. Margono
Soekarjo Purwokerto. Mandala of Health.
Ramond, A., Bouton, C., Richard, I., Roquelaure, Y., Baufreton, C., Legrand, E.,
& Huez, J.-F. (2010). Psychosocial risk factors for chronic low back pain
in primary care—a systematic review. Oxford University Press, 2-20.
Risdianti, D. (2018). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Keluhan Low Back
Pain (LBP) pada Kuli Panggul Perempuan di Pasar Legi Surakarta.
Simonsen, E., Stevendsen, M., Noreslet, A., Baldvinssen, H., Heilskov, H. T.,
Larsen, P. K., . . . Henriksen, M. (2012). Walking on high heels changes
muscle activity and the dynamics of human walking significantly. US
National Library of Medicine National Institute of Health, 8-20.
37
Sora. (2015, Maret 16). Populasi dan teknik sampling. Diambil kembali dari
Pengertianku: http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-populasi-
dan-sampel-serta-teknik-sampling.html
Titchenal, M. R., Asay, J. L., Favre, J., Andriacchi, T. P., & Chu, C. R. (2015).
Effects of High Heel Wear and Increased Weight on the Knee During
Walking. Journal of Orthopaedic Research, 405-411.
Waugh, A., & Grant, A. (2014). Protection and Survival. Dalam R. &. Wilson,
Anatomy & physiology in Health and Illness 12th Edition (hal. 401).
Philadelpia: Elsevier.
Widjasena, B., Destianti, I., & Jayanti, S. (2015). Hubungan Antara Tinggi dan
Tipe Hak Sepatu dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada
Pramuniaga di Department Store X di Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat e-Journal.
William, L., & Wilkins. (2010). Low Back Pain. Dalam W. Kluwer, Handbook
for Brunner & Suddarth's Text Book of Medical-Surgical Nursing (hal.
85). Ney York: Philadelphia.
Wulan, A. J., & Rahayu, A. (2016). Risiko Pemakaian Sepatu Hak Tinggi bagi
Kesehatan Tungkai Bawah. Majority, 22-27.
Yang, H., Haldeman , S., Lu, M.-L., & Baker, D. (2016). Low Back Pain
Prevalence and Related Workplace Psychosocial Risk Factors: A Study
Using Data From the 2010 National Health Interview Survey. J
Manipulative Physiol Ther, 459-472.
Yì , X. J., Wáng, Jùn, Q. W., & Káplár, Z. (2016). Increased Low Back Pain
Prevalence in Females than in Males After Menopause Age: Evidences
Based on Synthetic Literature Review. Quantitative Imaging in Medicine
and Surgery, 199-206.
38
Yohana, V. F., & Winata, H. (2016). Pengaruh Penggunaan Hak Tinggi Terhadap
Low Back Pain Pada Sales Promotion Girls di Pekanraya Jakarta. Artikel
Penelitian, 3-5.
Yusepi, T. T. (2016, Desember 19). Bahaya dan Efek Samping dari Penggunaan
Sepatu Hak Secara Rutin. Dipetik Mei 3, 2019, dari Liputan 6:
www.liputan6.com
BURAM
Teori lama penggunaan HH sehingga muncul keluhan LBP:
Studi ini juga mengungkapkan bahwa siswa yang memakai sepatu hak
tinggi selama 2 tahun atau lebih menderita sedikit sakit punggung bagian bawah
dan bahwa tinggi tumit meningkatkan insiden dan intensitas nyeri juga meningkat
[ CITATION Nad18 \l 1033 ].
begitu banyak lapangan kerja terbuka dan tentu saja akan membutuhkan tenaga
kerja. Wanita pun turut berperan serta dalam hal ini. Salah satu pekerjaan yang
banyak diminati oleh wanita sekarang ini adalah sales promotion girl (SPG) yang
PTM18 \l 1033 ].
menarik. Untuk membuat penampilan mereka lebih menarik, salah satunya adalah
Sepatu hak tinggi didefinisikan sebagai sepatu yang memiliki tumit yang lebih
tinggi dari jari kaki. Sepatu high heels ini membuat penggunanya terlihat lebih
menarik karna menonjolkan betis dan merubah postur sehingga gaya berjalan
lebih feminine. Namun penggunaan yang berkepanjangan dari sepatu ini dapat
menyebabkan banyak sekali efek negatif bagi kesehatan seperti nyeri kaki sebagai
akibat dari kelebihan berat badan pada jari kaki, pergelangan kaki terkilir, tendon
Achilles memendek dan hiper pronasi sendi pergelangan kaki, perubahan lain
dalam pola gaya berjalan seperti perubahan kecepatan berjalan dan osteoarthritis.
sementara nyeri punggung bawah adalah keluhan yang paling umum. [ CITATION
Rus12 \l 1033 ].
dalam tubuh manusia adalah sangat penting untuk fungsi muskuloskeletal yang
sistem neuromusculoskeletal.
diagnostik dalam bentuk apa pun. Istilah ini mengacu pada rasa sakit dari durasi
variabel di area anatomi yang begitu sering diderita sehingga telah menjadi
ketujuh dan keenam adalah yang paling sering terpengaruh dan mengalami rasa
sakit
When a disk herniates, it might put pressure on the nerves around it. This can
cause a lot of pain when that happens to be the sciatic nerve.
The sciatic nerve is the longest nerve in your body. It starts in your lower
back and splits to run through your hips, buttocks, legs, and feet on both sides.
1. Apakah ada tanda dan gejala yang spesifik yang menandakan ini benar
benar low back pain akibat penggunaan high heels, bukan karna ada
penyakit lain?
responden menderita low back pain memang dari penggunaan high heels