Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK

TERHADAP DEPRESI PASIEN HEMODIALISA


DI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO

Skripsi

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih


Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Disusun Oleh :

NICOLETTA ANASTASIA S. YOGIANTO


NIM : 106011510077

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT


AIRMADIDI - MINAHASA UTARA
OKTOBER 2019
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK
TERHADAP DEPRESI PASIEN HEMODIALISA
DI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO

Skripsi

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih


Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Disusun Oleh :

NICOLETTA ANASTASIA S. YOGIANTO


NIM : 106011510077

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT


AIRMADIDI - MINAHASA UTARA
OKTOBER 2019
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

”He has made everything beautiful


in its time”
- ecclesiastes 3 : 11 -

DEDICATION

I dedicate this baby thesis to My beloved Dad


HUISHAN CHANDRA YOGIANTO, and My lil
bro PATRICK MARCELLINO C. YOGIANTO.
Especially for My beloved Mom ANGELICA
LINTJEWAS.
Thanks for your love, support, motivation,
and pray during this time.
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Depresi Pasien Hemodialisa Di

Rumah Sakit Advent Manado”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat tuntutan gelar sarjana

keperawatan Universitas Klabat (S.Kep). Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada

kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis

hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati :

1. Lovely. Sepang, BSN., M.K.M selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Klabat.

2. Ailine Sanger, BSN., MSN selaku Kaprodi Fakultas Keperawatan Universitas

Klabat.

3. Ns. Elisa Anderson, M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan kritik dan saran maupun arahan yang sangat berguna bagi penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ns. I Gede Purnawinadi, S.Kep., M.Kes selaku dosen konsultan statistician yang

telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

5. Ns. Reagen Mandias, S.Kep., MM., MSN selaku ketua penguji dalam penelitian ini

yang telah memberikan kontribusi yang berarti dan masukkan yang berguna dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Ns. Ellen Padaunan, S.Kep., M.Kep selaku dosen dan juga sebagai penguji dalam

penelitian ini yang telah memberikan koreksi dalam perbaikan penulisan skripsi ini.

7. Ns. Royce Mononutu, S.Kep sebagai dosen yang telah memberikan motivasi, dan

membantu dalam penulisan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada orang tua penulis Angelica Lintjewas dan Huishan Chandra

Yogianto serta adik Patrick Marcellino Chandranovich Yogianto yang selalu

mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbanan baik dari segi moril dan

materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih kepada Enru Presky, Yanri Lomo dan Firza Pina Miranti yang telah

membantu menjalankan kuesioner penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

10. Terima kasih kepada Chiara, Ica, dan Intan yang sudah membantu dalam

menginput data penelitian.

11. Terima kasih kepada TMS Kahty Mangare, Ariel Ben Gerry, Gerry Keni, Kevvin

Tambuwun, Meiva Lumintang, Carly Potabuga, Srikanti Pangajouw, Christy

Pinatik, dan Ivon Gerungan yang selalu mendoakan, mendukung dan memotivasi

dalam penyusunan skripsi.

12. Terima kasih kepada sahabat alumni Ganesha Operation kelas 3ipa61 Anissa Amir,

Dwi Alwiah, Faisal Baba, Zulfiqar Hamid, Nonie Olivia, Gea, dan Celine Walelang

untuk kebersamaan setiap tahunnya dalam mendukung, memotivasi dan mendoakan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

13. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima sehingga dapat

bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan

keperawatan.

Manado, 29 May 2019


Penulis,

Nicoletta Anastasia S. Yogianto


NIM: 106011510077
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

ABSTRAK

Terapi musik klasik adalah intervensi yang membuat seseorang menjadi rileks,
tenang, dan menurunkan depresi. Pasien hemodialisa mengalami ketergantungan terhadap
hemodialisis seumur hidupnya, yang menimbulkan masalah secara fisik, sosial, ekonomi
bahkan psikologis. Depresi kondisi emosional yang berkepanjangan mengganggu seluruh
proses berpikir, berperasaan, dan berperilaku seseorang, karena perasaan tidak berdaya dan
kehilangan harapan. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian terapi musik
klasik terhadap depresi pasien hemodialisa di Rumah Sakit Advent Manado. Metode yang
digunakan, quasi experimental, dengan pendekatan pre dan post-test design with control
group design, memberikan suatu perlakuan kepada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol tidak diberikan intervensi. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling.
Menggunakan rule of thumb n = 59 yang dibagi menjadi 44 responden kelompok intervensi
dan 15 responden kelompok kontrol. Hasil uji mean didapati sebelum perlakuan kelompok
intervensi berada pada tingkat depresi sedang mean = 12,30 dan kelompok kontrol berada
pada tingkat depresi sedang mean = 12,93. Setelah diberi perlakuan kelompok intervensi
berada pada tingkat depresi ringan mean = 10,73, kelompok kontrol berada pada tingkat
depresi berat mean = 14,00. Hasil uji independent t-test didapati p-value = 0,000 < 0,005
adanya pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap depresi pasien hemodialisa di
Rumah Sakit Advent Manado. Rekomendasi terapi musik klasik bermanfaat untuk
dijadikan sebagai tindakan mandiri perawat dalam upaya menurunkan depresi pasien
hemodialisa dengan mendengarkan musik klasik selama 15 menit di handphone
menggunakan headshet.

Kata Kunci: Terapi musik klasik, Depresi pasien hemodialisa.


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DAFTAR ISI

DEDICATION.......................................................................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................................vi

ABSTRAK............................................................................................................................ix

DAFTAR ISI..........................................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL...............................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
Pernyataan Masalah Penelitian.....................................................................................4
Tujuan Penelitian..........................................................................................................4
Kegunaan Penelitian.....................................................................................................4
Cakupan dan Batasan...................................................................................................5
Definisi Istilah Yang Digunakan Dalam Penelitian.....................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................8


Hemodialisa..................................................................................................................8
Depresi.........................................................................................................................9
Musik Klasik..............................................................................................................11
Sintesis.......................................................................................................................13
Kerangka Konseptual.................................................................................................15
Pernyataan Hipotesis..................................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................17


Desain Penelitian........................................................................................................17
Analisis Data..............................................................................................................18
Populasi dan Sampel..................................................................................................20
Instrumen....................................................................................................................22
Proses Pengumpulan Data..........................................................................................22
Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................................24
Pertimbangan Etika dalam Penelitian........................................................................24
Alur Pengumpulan Data.............................................................................................26

BAB IV HASIL DAN ANALISIS.......................................................................................27

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...............................................................31

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................33
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

LAMPIRAN A.....................................................................................................................37

LAMPIRAN B.....................................................................................................................40

LAMPIRAN C.....................................................................................................................45

LAMPIRAN D.....................................................................................................................48

LAMPIRAN E.....................................................................................................................58

LAMPIRAN F......................................................................................................................63

LAMPIRAN G.....................................................................................................................66

LAMPIRAN H.....................................................................................................................70

LAMPIRAN I.......................................................................................................................72

LAMPIRAN J......................................................................................................................75
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.……………………………….…………………..15

YGambar 3.1 pre post test with control group………………..………………………..18

YYGambar 3.2 Alur Pengumpulan Data………………………………..………………..26


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Interpretasi depresi………………………………………………….………..26

Tabel 4.1 depresi pasien hemodialisa pre-post intervensi dan kontrol….……………..27

Tabel 4.2 pengaruh pemberian terapi musik klasik kelompok intervensi-kontrol…..….28


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

DAFTAR LAMPIRAN

YLAMPIRAN A (Korespondesi)…..…………………………………………………..15

YLAMPIRAN B (Instrumen Penelitian)…………………..…………………………...41

YYLAMPIRAN C (Prosedur Pengumpulan Data)……………………………………....46

YLAMPIRAN D (Langkah-Langkah Uji Statistik)………………………………..…..49

YLAMPIRAN E (Master Tabel)……………...………………………………………..59

YLAMPIRAN F (Hasil Uji Statistik)………………..……………..…………………..64

YLAMPIRAN G (Lembar Konsultasi)………………..………………………………..67

YLAMPIRAN H (Biaya Penelitian)………………..…………………………………..71

YLAMPIRAN I (Curriculum Vitae)………………..…………………………………..73

YLAMPIRAN J (Dokumentasi)………………..…………………………………..…..76
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan estimasi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), secara

global ada lebih dari 500 juta jiwa yang mengalami cronic kidneys disease (CKD).

Sekitar 1,5 juta jiwa bergantung pada hemodialisis. Data Indonesian Renal Registry

(IRR) tahun 2016, di Indonesia sebanyak 78,281 jiwa yang menjalani terapi hemodialisa

(HD), dan di Sulawesi Utara sekitar 0,4%. Terapi hemodialisa di Indonesia semakin

ditingkatkan, dikarenakan populasi penderita gagal ginjal kronik yang cukup besar.

[CITATION WHO12 \l 1033 ].

Namun hemodialisis tidak dapat menyembuhkan penyakit gagal ginjal. Oleh sebab

itu, pasien yang menderita penyakit gagal ginjal harus menjalani perawatan hemodialisis

sepanjang hidupnya [ CITATION Sme09 \l 1033 ]. Keluhan yang sering dikatakan oleh pasien

yang menjalani hemodialisis terutama pada masalah psikologis yang banyak terjadi pada

pasien End Stage Renal Disease (ESRD) yang menjalani hemodialisis adalah depresi

(Frederic & Susan, 2010).

Hasil penelitian dari Amalia, dkk (2015) menyebutkan bahwa penyakit gagal ginjal

memiliki dampak yang signifikan bagi psikologis kehidupan pasien. Salah satu efek

samping dari pengobatan, yaitu ketidakmampuan untuk bekerja, disfungsi seksual, takut

mati dan ketergantungan pada mesin hemodialisa yang menyebabkan terjadinya depresi.

Depresi adalah gangguan mental yang serius yang ditandai dengan perasaan sedih dan
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 2

cemas, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri rendah, susah

tidur atau nafsu makan berkurang, kelelahan dan kurang konsentrasi[CITATION WHO12 \l

1033 ].

Menurut data terbaru dari WHO, lebih dari 300 juta orang kini hidup dengan

depresi, meningkat sekitar 18% antara tahun 2005 dan 2015 [CITATION WHO17 \l 1033 ].

Rustina (2012), dalam penelitiannya mendapatkan 35.8% klien GGK yang menjalani

hemodialisa mengalami depresi. Andrade dan Sesso (2012) mengatakan 41.6% klien

GGK yang menjalani hemodialisa mengalami depresi. Penelitian lain menyatakan rata-

rata prevalensi depresi 5%-58% [CITATION Vas12 \l 1033 ], klien GGK Stage V mengalami

Depresi 39.3% dan Klien Stage I-V mengalami depresi 26.5%[ CITATION Pal13 \l 1033 ].

Masalah depresi muncul akibat penderita merasa bersalah pada keluarga karena

menyebabkan masalah finansial, selain itu takut akan masa depan, merasa tidak berguna,

dan terjebak dalam rutinitas terapi membuat penderita merasa frustasi dan depresi.

Depresi dapat mempengaruhi fungsi imonologi, nutrisi, dan faktor - faktor yang

mempengaruhi terapi dan kepatuhan dialisis, seperti selalu khawatir dengan kondisinya,

tidak mau bercerita dengan orang lain dan sering putus asa untuk melakukan pengobatan [

CITATION Arm14 \l 1033 ]. Efek dari depresi pada pasien dialisis dapat memperkuat dampak

dari penyakit kronik, dan meningkatkan penggunaan pelayanan kesehatan dan kecacatan

fungsional. Selain itu keadaan depresi dapat mengurangi kualitas hidup dan memiliki

dampak klinis negatif terhadap para penderita penyakit kronis, termasuk End Stage Renal

Disease (ESRD) (AG Karger, 2008).

Sehingga tindakan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk menangani

masalah depresi pada pasien adalah teknik relaksasi dan distraksi [ CITATION Per102 \l

1033 ]. Jenis teknik distraksi yang bisa digunakan untuk mengurangi depresi adalah
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 3

dengan pemberian terapi musik, karena teknik distraksi adalah tindakan pengalihan

perhatian, dan terapi musik merupakan terapi kesehatan yang bertujuan mengalihkan

perhatian dengan meningkatkan kondisi fisik, emosi dan kognitif dari semua kalangan

usia. Jenis musik yang didengarkan adalah musik yang memiliki tempo yang lambat

yaitu, musik klasik. Musik klasik memiliki nada–nada bervariasi terkadang lambat ke

cepat dan kadang sebaliknya, sehingga baik menjadi anjuran dalam tindakan atau

intervensi mandiri perawat [ CITATION Ira12 \l 1033 ].

Penelitian yang dilakukan oleh Dong Soo Kim, (2011), selama 2x seminggu dalam

sebulan di Rumah Sakit Gangnam kepada 18 responden post stroke yang mengalami

depresi dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol, setelah dilakukan

intervensi didapati p = 0,048 terapi musik klasik efektif diberikan pada pasien yang

mengalami depresi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Murtisari, Ismonah, dan

Supriyadi, (2014), kepada 33 responden stroke non hemoragik di RSUD Salatiga diawali

dengan pengamatan sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi terapi

musik klasik, ada pengaruh penggunaan terapi musik klasik bagi pasien yang mengalami

depresi dengan nilai p = 0,000. Penelitian yang dilakukan oleh Nova dan Edwyn (2008),

selama 1x seminggu dalam dua bulan kepada 100 pasien yang berkunjung untuk

perawatan gigi di Balai Pengobatan BKM Pondok Pesantren Krapyak setelah dilakukan

intervensi musik klasik hasilnya nilai p = 0,000 ada pengaruh pemberian terapi musik

klasik Mozart instrument sonata in d Major for two pianos (K. 448) terhadap kecemasan

pasien.

Selanjutnya penelitian oleh Ratih (2014), kepada 40 responden selama 1x

seminggu di ruang Mawar RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri terapi musik

klasik Mozart instrument Canon in d Major Pachelbe memberikan pengaruh bagi pasien
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 4

yang mengalami nyeri saat wound care post op dengan nilai p = 0,017. Penelitian yang

lain juga menjelaskan ada pengaruh dalam pemberian terapi musik klasik terhadap

penurunan depresi pada lansia di Panti Werdha Dharma Bhakti kepada 10 responden

yang mengalami depresi yang dilakukan selama 2x seminggu dalam sebulan dengan

durasi terapi musik klasik 30 menit dengan nilai p = 0,042 [CITATION PEN15 \l 1033 ].

Karena sifat musik klasik yang menenangkan, membuat rileks, membuat nyaman dan

mengalihkan perhatian, sehingga bermanfaat untuk kesehatan mental seseorang. Maka

terapi musik klasik merupakan intervensi terapi alami yang dapat diterapkan secara

sederhana tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi dan juga terapi musik klasik

sangat mudah diterima oleh organ pendengaran kita [CITATION Pra14 \l 1033 ].

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, peneliti tertarik untuk

membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap

Depresi Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Advent Manado”.

Pernyataan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka perumusan masalah yang dapat

diambil sebagai berikut :

1. Sejauh mana depresi pasien hemodialisa di Rumah Sakit Advent Manado?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi musik klasik terhadap

depresi pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Advent Manado?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian terapi musik klasik

terhadap depresi pasien hemodialisis di Rumah Sakit Advent Manado.


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 5

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dibagi empat bagian, yaitu :

Bagi Pasien

Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi pasien hemodialisa mengenai cara

mengatasi depresi menggunakan musik klasik. Sehingga pasien dapat melakukan upaya

mengurangi depresi dengan mendengarkan musik klasik di CD/DVD, dan di HP.

Bagi Praktek Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan bagi

perkembangan ilmu kesehatan, serta dapat memberikan penjelasan kepada pasien yang

belum mengetahui manfaat pemberian terapi musik klasik terhadap depresi pasien

hemodialisa.

Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dalam informasi kesehatan,

pengetahuan dan bahan masukan dalam kegiatan pembelajaran mahasiswa serta pembaca

di perpustakaan Universitas Klabat khususnya Fakultas Keperawatan, mengenai pengaruh

pemberian terapi musik klasik terhadap depresi pasien hemodialisis di Rumah Sakit

Advent Manado.

Bagi Peneliti

Penelitian ini dilakukan dengan maksud agar dapat menambah pengalaman belajar

dan ilmu untuk diterapkan dalam kehidupan peneliti sendiri, menambah wawasan peneliti

dan memahami dengan jelas agar lebih luas lagi dalam pekerjaan dan tugasnya dibidang

kesehatan dalam melayani masyarakat di masa mendatang.


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 6

Cakupan dan Batasan

Cakupan pada penelitian ini adalah semua pasien laki-laki dan perempuan yang

datang melakukan hemodialisa di Rumah Sakit Advent Manado, pasien yang melakukan

HD selama 4 jam dan pasien yang depresi ringan, sedang dan berat.

Batasan dalam penelitian ini adalah pasien gangguan pendengaran (tuli, tinnitus dan

penyakit indra pendengaran lainnya), dan yang tidak bersedia untuk ikut dalam penelitian

ini serta tidak mau menandatangani surat persetujuan (informed consent).

Definisi Istilah Yang Digunakan Dalam Penelitian

Terapi Musik

Terapi musik dalam penelitian ini merupakan terapi musik klasik instrument

dengan menggunakan headshet yang digunakan peneliti untuk didengarkan kepada

responden dan volume suaranya akan disesuaikan dengan kenyamanan dari responden.

Judul lagu yang digunakan adalah musik klasik “Mozart Instument Canon in D Major

Pachelbe & Sonata in D Major for two pianos (K. 448). Durasi pemberian terapi musik

klasik 15 menit selama 2x seminggu.

Depresi

Depresi adalah keadaan atau kondisi dimana seseorang mengalami gangguan

emosional berkepanjangan yang mengganggu seluruh proses mental atau alam perasaan.

Erat kaitannya dengan gangguan mood, dan suasana hati, perasaan sedih dan cemas

ditandai dengan perubahan nafsu makan dan perubahan pola tidur, konsetrasi berkurang,

kelelahan, rasa putus asa, kehilangan, dan tidak berdaya serta bunuh diri.

Pasien Hemodialisa
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 7

Pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Advent Manado dengan

kondisi sakit akut ataupun kronik yang menjalani terapi yang biasa kita sebut dengan cuci

darah menggunakan mesin atau ginjal buatan sebagai proses pembuangan zat–zat sisa

metabolisme atau zat racun lainnya melalui membran semipermiabel yang memisah antara

darah dan cairan dialistat yang dibuat di dalam dialiser.

Ruang Hemodialisa

Merupakan ruang perawatan yang mayoritas ruangan untuk pasien yang menjalani

hemodialisis jangka pendek ataupun jangka panjang.

Rumah Sakit Advent Manado

Merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta di Sulawesi Utara khususnya di Kota

Manado yang bergerak dalam instutisi Gereja Advent Masehi Hari Ketujuh.
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini peneliti membahas teori-teori dan konsep-konsep yang berhubungan

dengan judul penelitian pengaruh pemberian terapi musik klasik dengan depresi pasien

hemodialisis baik dari berbagai buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal, baik media cetak

maupun media eletronik yang berhubungan dengan variabel independen, variabel

dependen, sintesis penelitian, kerangka konseptual dan hipotesis.

Hemodialisa

Hemodialisa adalah penatalaksanaan pada penyakit gagal ginjal dengan

menggunakan alat yang dinamakan dializer yang memiliki fungsi sebagai penyaring sisa

metabolisme seperti kreatinin dan ureum yang tidak dapat dikeluarkan dengan urin

dikarenakan ketidakefektifan fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal. Hemodialisa salah satu

terapi utama selain transplantasi ginjal pada penderita penyakit gagal ginjal kronik, dalam

pelaksanaannya akan terjadi penurunan fungsi ginjal dalam proses eritropoisis yang dapat

menyebabkan terjadinya hipertensi, edema, anemia dan gangguan psikologis [CITATION

Rah13 \l 1033 ]. Tujuan dari pengobatan hemodialisa antara lain untuk memulihkan

lingkungan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang merupakan karakteristik fungsi ginjal,

menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa metabolisme

dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain dan menggantikan
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 9

fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin

saat ginjal sehat [CITATION Him10 \l 1033 ].

Hemodialisa yang dijalani oleh pasien dapat mempertahankan kelangsungan hidup

sekaligus merubah pola hidup pasien. Perubahan yang akan terjadi mencakup diet pasien,

tidur dan istirahat, penggunaan obat-obatan, dan aktivitas sehari-hari. Pasien yang

menjalani hemodialisa juga rentan terhadap masalah emosional seperti stress berkaitan

dengan pembatasan diet dan cairan, keterbatasan fisik, penyakit, efek samping obat, serta

ketergantungan terhadap dialisis yang akan berdampak terhadap menurunnya kualitas

hidup pasien [ CITATION Mai15 \l 1033 ].

Pasien yang menjalani hemodialisa mengalami ketergantungan seumur hidupnya.

Ketergantungan tersebut akan berdampak luas dan menimbulkan masalah baik secara fisik,

psikologis, sosial, maupun secara ekonomi, kecuali pasien yang manjalani transplantasi

ginjal [ CITATION Mar14 \l 1033 ]. Hemodialisa menyebabkan beberapa komplikasi dan efek

samping antara lain hipotensi, hipertensi, emboli udara, pruritus, gangguan keseimbangan

cairan, kram otot, nyeri dada, aritmia, hipoksemia dan hipokalmia, nyeri kepala, mual dan

muntah, kelainan fungsi seksual, kelainan neurologis, anemia dan pada laki-laki dapat

mengakibatkan impotensi [CITATION Man14 \l 1033 ].

Depresi

Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang

mengganggu seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang.

Mood yang secara dominan muncul karena perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan.

Ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, serta berkurangnya

energi yang menuju pada keadaan mudah lelah sesudah bekerja atau melakukan aktivitas

sedikit [CITATION Kap103 \l 1033 ]


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 10

Berdasarkan penelitian Natsir dan Muhith (2011) depresi suatu keadaan emosional

yang ditandai dengan kesedihan, perasaan bersalah dan tidak berharga, menarik diri dari

orang lain, kehilangan minat untuk tidur, juga hal-hal yang menyenangkan lainnya. Depresi

salah satu gangguan mood yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman

subjektif adanya penderitaan berat. Mood adalah keadaan emosional internal yang meresap

dari seseorang, dan bukan afek, yaitu ekspresi dari isi emosional saat itu [ CITATION

Kap10 \l 1033 ].

Sedangkan menurut Maurer, (2012) pasien dengan depresi hadir dengan gejala

psikologis seperti mood tertekan, kehilangan minat dalam aktivitas dan tidur, gangguan

konsentrasi, perasaan tidak berharga atau bersalah, dan adanya keinginan untuk bunuh diri,

Depresi diakibatkan karena terjadinya gangguan keseimbangan antara neurotransmiter di otak,

karena berkurangnya serotonin (5-HT) atau adrenalin di saraf-saraf otak . Menurut Santoso,

dkk (2009), menyebutkan depresi terkait dengan penyakit yang berkepanjangan. Depresi

tidak memiliki penyebab tunggal. Sebaliknya, disebabkan oleh faktor genetik, biologi,

lingkungan dan psikologis.

Gejala-gejala dari gangguan depresi sangat bervariasi seperti merasa sedih dan

bersalah, merasa cemas dan kosong, merasa tidak ada harapan, merasa tidak berguna dan

gelisah, merasa mudah tersinggung, merasa tidak ada yang perduli. Selain gejala-gejala

diatas, gejala-gejala lain yang dikeluhkan adalah hilangnya ketertarikan terhadap sesuatu

atau aktivitas yang dijalani, kekurangan energi dan adanya pikiran untuk bunuh diri,

gangguan berkonsentrasi, mengingat informasi,dan membuat keputusan, gangguan tidur,

tidak dapat tidur atau tidur terlalu sering, kehilangan nafsu makan atau makan terlalu

banyak, nyeri kepala, sakit kepala, keram perut, dan gangguan pencernaan [CITATION

Nat10 \l 1033 ].
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 11

Depresi terbagi dari beberapa tingkatan, pertama depresi ringan yang bersifat

sementara, alamiah, ada rasa pedih, terjadi perubahan cara pikir, dan muncul rasa tidak

nyaman. Kedua depresi sedang ditandai dengan keadaan murung, cemas, kesal, marah dan

menangis. Cara pikir dan pola komunikasi berubah menjadi sempit, lambat, kurangnya

komunikasi verbal. Partisipasi sosial berubah, lebih menarik diri, tidak mau melakukan

kegiatan, dan mudah terganggu. Kemudian terakhir depresi berat ditandai dengan

pandangan kosong, perasaan hampa, murung inisiatif berkurang, gangguan cara berpikir,

sensasi somatik dan aktivitas motorik seperti, diam dalam waktu lama, tiba-tiba jadi

hiperaktif, kurang merawat diri, tidak mau makan ataupun minum, menarik diri, dan tidak

peduli dengan lingkungan sekitar [CITATION Kus10 \l 1033 ].

Terdapat beberapa alat ukur yang digunakan untuk menilai tingkat depresi pada

pasien hemodialisa. Namun dalam penelitian ini alat ukur yang peneliti gunakan untuk

mengukur depresi adalah The Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), kuesioner

HADS digunakan untuk mengukur tingkat depresi yang dihubungkan dengan penyakit

kronik. Pertama kali dikembangkan oleh Zigmond & Snaith pada 1983 yang terdiri dari 14

item pernyataan terbagi menjadi dua, 7 item pernyataan untuk kecemasan (1,3,5,7,9,11,13)

dan 7 item selanjutnya untuk depresi (2,4,6,8,10,12,14). Zigmond & Snaith menciptakan

ukuran hasil khusus untuk menghindari ketergantungan pada aspek gejala somatic maupun

gejala penyakit seperti kelelahan, dan insomnia atau hypersomnia. Masing-masing item

pernyataan dinilai menggunakan skala Likert 0-3 (0 = tidak depresi, 1 = depresi ringan, 2 =

depresi sedang, dan 3 = depresi berat), nilai yang lebih tinggi mengindikasikan adanya

masalah. Jawaban dari responden dijumlahkan secara terpisah, yaitu untuk penilaian

kecemasan dan depresi, dengan jumlah minimum dan maksimum adalah 0 dan 21 untuk

masing-masing skala. Titik potong yang direkomendasikan adalah >16 yang menyatakan
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 12

kasus berat, titik potong 11-15 merupakan kasus sedang, titik potong 8-10 merupakan

kasus ringan, dan <7 bukan merupakan kasus status kecemasan atau depresi.

Musik Klasik

Musik klasik adalah musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825,

dibuat dan ditampilkan oleh orang yang terlatih secara professional melalui pendidikan.

Ditulis dalam bentuk notasi musik, kemudian ditampilkan dengan notasi yang ditulis.

Musik klasik manfaatnya untuk membuat seseorang menjadi rileks, rasa aman dan

sejahtera, rasa gembira dan sedih, menurunkan tingkat kecemasan, rasa sakit, stress dan

depresi [ CITATION Mus09 \l 1033 ].

Terapi musik klasik merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental

dengan rangsangan nada atau suara yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang

merupakan suatu karya sastra zaman kuno yang bernilai tinggi yang terdiri dari melodi,

ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik

yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Irama pada musik klasik memiliki

nada-nada yang bervariasi, terkadang dari lambat ke cepat dan kadang sebaliknya. Musik

klasik juga mempunyai kategori frekuensi alfa dan theta 5000-8000 Hz. Frekuensi tersebut

dapat merangsang tubuh dan pikiran menjadi rileks sehingga merangsang otak

menghasilkan hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan tubuh menjadi rileks dan

membuat detak jantung menjadi stabil. Hal inilah yang mendukung otak dapat

berkonsentrasi dengan optimal dalam membangun jaringan-jaringan sipnasis dengan lebih

baik [ CITATION Ira12 \l 1033 ].

Terapi musik terbagi musik instrumental dan musik klasik. Musik instrumental

adalah musik tanpa vokal dan hanya instrument atau alat musik yang melantun.

Bermanfaat untuk menjadikan badan, pikiran, dan mental menjadi sehat. Musik klasik
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 13

bermanfaat untuk membuat seseorang menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan

sejahtera, rasa gembira dan sedih, menurunkan tingkat kecemasan dan rasa sakit dan

menurunkan depresi [CITATION Dew09 \l 1033 ] dan [CITATION Rah12 \l 1033 ]. Manfaat terapi

musik klasik juga dapat meningkatkan intelegensia, refreshing, menenangkan,

menyegarkan, motivasi, sebagai terapi kanker, stroke, dimensia, penyakit jantung, nyeri,

gangguan belajar, dan sebagai alat komunikasi [CITATION Day12 \l 1033 ].

Terapi musik klasik sangat efektif dalam membantu banyak orang yang memiliki

masalah emosional seperti gelisah, stress dan depresi, membuat perubahan positif,

menciptakan suasana hati yang damai, membantu memecahkan masalah dan memperbaiki

konflik internal, serta mengatasi insomnia [CITATION Aiz111 \l 1033 ]. Mekanisme kerja

musik klasik untuk rileksasi rangsangan atau unsur irama dan nada masuk ke canalis

auditorius di hantar sampai ke thalamus sehingga memori di sistem limbic aktif secara

otomatis mempengaruhi saraf otonom yang disampaikan ke thalamus dan kelenjar

hipofisis dan muncul respon terhadap emosional melalui feedback ke kelenjar adrenal

untuk menekan pengeluaran hormon stress, depresi sehingga seseorang dapat menjadi

rileks [CITATION Mir14 \l 1033 ].

Musik didengarkan melalui handphone dengan menggunakan headshet 15 menit

untuk menghilangkan keadaan stress dan depresi, serta membuat seseorang menjadi lebih

tenang [CITATION FFa12 \l 1033 ]. Musik yang didengarkan adalah karya dari Mozart,

“Sonata in D Major for two pianos (K. 448)” [ CITATION Nov08 \l 1033 ], dan “Canon

in D Major Pachelbe” [ CITATION Rat14 \l 1033 ]. Musik klasik Mozart instrument

diberikan pada pasien disaat menjalani hemodialisa dengan durasi 15 menit, selama 2x

seminggu dengan intensitas volume yang digunakan 50% dari handphone dan disesuaikan

juga dengan kenyamanan dari pasien sendiri. Manfaat yang didapatkan membuat suasana
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 14

hati lebih tenang dan senang, menjadi rileks, serta dapat mengurangi depresi [CITATION

Din17 \l 1033 ].

Sintesis

Sintesa dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman teori yang membahas

mengenai pengaruh terapi musik klasik dengan dpresi pasien hemodialisa di Rumah Sakit

Advent Manado.

Teori Roy dalam Phibie (2010) menjelaskan tentang peran perawat dalam

mengidentifikasi kebutuhan klien, mengkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan

klien beradaptas. Didasari oleh adaptasi fisiologis, psikologis/mental, dan sosiologis serta

ketergantungan dan kemandirian agar merasakan keamanan dan keselamatan. Teori ini

dihubungkan dengan tingkat depresi yang dipenuhi oleh kebutuhan akan kesejahteraan

hidup. Depresi suatu kondisi, keadaan dari gangguan mood atau emosional seseorang yang

dalam waktu cukup lama, membuat seseorang kehilangan minat atau gairah dalam

hidupnya. Merasa tidak berharga, rendah diri bahkan dapat membuat seseorang untuk

bunuh diri.

Teori dari Peplau dalam Poter dan Perry (2010) mengatakan bahwa praktek

keperawatan adalah suatu hal yang berhubungan dengan individu berfoukus pada proses

interaktif dan perawat, yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien.

Berdasarkan teori ini pasien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan

adalah proses interpersonal dimana perawat memiliki peran yang cukup penting dalam

mempengaruhi, menurunkan depresi dan meningkatkan kesehatan melalui pemberian

terapi musik klasik. Terapi musik klasik adalah sebuah terapi kesehatan untuk
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT 15

memperbaiki kondisi fisik, emosi, kognitif, dan sosial bagi individu dari berbagai kalangan

usia [ CITATION Per102 \l 1033 ].

Dengan begitu segala pikiran yang mengganggu entah itu rasa sedih, bersalah,

marah, gelisah, benci, stress bahkan depresi sekalipun yang berkepanjangan dapat

berangsur-angsur berkurang. Terapi musik klasik dapat menjadi salah satu terapi yang

dianjurkan dalam mengatasi depresi seseorang karena alunan lembut musiknya yang

dihasilkan dari musik klasik dapat memberikan perasaan tenang dan merilekskan pikiran

orang yang mendengarnya. Penelitian dimulai saat peneliti memberikan intervensi kepada

kelompok perlakuan berupa terapi musik klasik instrument “Mozart instrument Canon in

D Major Pachelbe & Sonata in D Major for two pianos (K. 448)” dengan durasi 15 menit

selama 2x seminggu dengan volume suara yang disesuaikan dengan kenyamanan dari

pasien hemodialisa atau responden penelitian.

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan cara bagaimana seseorang peneliti menyusun teori

atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah.

Penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel dependent ialah variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini, yaitu

depresi [ CITATION Set13 \l 1033 ].

2. Variabel independent ialah variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini, yaitu

terapi musik klasik [ CITATION Set13 \l 1033 ]. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

gambar 2.1:

Anda mungkin juga menyukai