Anda di halaman 1dari 3

[1]

)3x( َ‫أَ ْستَ ْغفِ ُر هللا‬

‫ت يَا َذا ْال َجالَ ِل َو ْا ِإل ْك َر ِام‬


َ ‫ تَبَا َر ْك‬،‫ك ال َّسالَ ُم‬ َ ‫اَللَّهُ َّم أَ ْن‬
َ ‫ َو ِم ْن‬،‫ت ال َّسالَ ُم‬

Astagh-firullah 3x

Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya:

“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).

“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai
Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai dari shalatnya beliau beristighfar
sebanyak tiga kali dan membaca dzikir di atas. Al Auza’i menyatakan bahwa bacaan istighfar
adalah astaghfirullah, astaghfirullah. [1]

[2]

َ‫ اَللَّهُ َّم ال‬،ُ‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْير‬ ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬
َ ‫الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
‫ك ْال َج ُّد‬ َ ‫ َوالَ يَ ْنفَ ُع َذا ْال َج ِّد ِم ْن‬،‫ْت‬
َ ‫ْط َي لِ َما َمنَع‬ ِ ‫ َوالَ ُمع‬،‫ْت‬ َ ‫َمانِ َع لِ َما أَ ْعطَي‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.

Allahumma laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal
jaddi minkal jaddu.

Artinya:

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada
yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah.
Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya
yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.”[2]

[3]

‫ الَ َح ْو َل‬.ُ‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْير‬ ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬
َ ‫الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
،‫ لَهُ النِّ ْع َمةُ َولَهُ ْالفَضْ ُل َولَهُ الثَّنَا ُء ْال َح َس ُن‬،ُ‫ َوالَ نَ ْعبُ ُد إِالَّ إِيَّاه‬،ُ‫ الَ إِلَـهَ إِالَّ هللا‬،ِ‫َوالَ قُ َّوةَ إِالَّ ِباهلل‬
‫صي َْن لَهُ ال ِّدي َْن َولَ ْو َك ِرهَ ْال َكافِر ُْو َن‬ ِ ِ‫الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاُ ُم ْخل‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.

Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun
ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.

Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Artinya:

“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan
kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak
menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb
(yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-
orang kafir sama benci.”

Faedah: Dikatakan oleh ‘Abdullah bin Zubair, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
membaca tahlil (laa ilaha illallah) di akhir shalat.[4]

[4]

َ ‫ُس ْب َح‬
)× 33( ِ‫ان هللا‬
)× 33( ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل‬
)× 33( ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬
‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ُر‬
ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬
َ ‫الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
Subhanallah (33x)

Al hamdulillah (33x)
Allahu akbar (33 x)

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.

Artinya:

“Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada
Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-
Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Faedah: Siapa yang membaca dzikir di atas, maka dosa-dosanya diampuni walau sebanyak buih
di lautan.[5] Kata Imam Nawawi rahimahullah, tekstual hadits menunjukkan bahwa bacaan
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar, masing-masing dibaca 33 kali secara terpisah.[6]

[5]

Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).

Faedah: Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk
surga selain kematian.[7]

[6]

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).

Faedah: Tiga surat ini disebut mu’awwidzot.[8]

[7]

ً‫ َو َع َمالً ُمتَقَبَّال‬،‫ َو ِر ْزقًا طَيِّبًا‬،‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا‬


َ ُ‫اَللَّهُ َّم إِنِّ ْي أَسْأَل‬
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang
lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang
baik).” (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh)[9]

Semoga bisa diamalkan.

Sumber https://rumaysho.com/1997-dzikir-setelah-shalat.html

Anda mungkin juga menyukai