Area prioritas saat bencana di bagi menjadi 3 wilayah :
1. Kelangsungan dan rehabilitasi yang segera dari layanan kesehatan
lingkungan yang efektif merupakan prioritas utama dalam manajemen kesehatan darurat setelah serangan bencana alam.
2. Area prioritas kedua adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang
tinggi sementara tingkat kerusakannya menengah, atau wilayah dengan kepadatan menengah dan tingkat kerusakan parah.
3. Prioritas ketiga harus diberikan pada daerah yang kepadatan
penduduknya rendah dan tingkat kerusakan layanannya rendah.
Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi adalah wilayah kota dan
pinggiran kota, kamp untuk pengungsi dan penduduk yang pindah, dan penampungan sementara. Rumah sakit dan klinik kesehatan termasuk di antara fasilitas yang membutuhkan prioritas layanan kesehatan lingkungan.
B. Upaya kesehatan lingkungan pascabencana dapat dibagi dalam dua
prioritas, yaitu:
1. Memastikan bahwa terdapat kecukupan jumlah air minum yang aman,
kecukupan fasilitas sanitasi dasar, pembuangan ekskreta, limbah cair, dan limbah padat dan penampungan yang cukup.
2. Melaksanakan upaya perlindungan makanan, membentuk atau
melanjutkan upaya pengendalian vektor dan mempromosikan personal hygiene C. Tindakan yang direkomendasikan untuk mempercepat pembangunan kembali layanan dan kondisi kesehatan lingkungan :
1. Peroleh informasi tentang pergerakan penduduk di dalam atau di dekat
daerah serangan dan buat lokasi kamp untuk pengungsi dan orang berpindah, daerah yang sebagian dan/atau seluruhnya dievakuasi, penampungan tenaga bantuan, dan RS serta fasilitas medis lain. Informasi ini akan membantu penentuan lokasi yang membutuhkan perhatian utama.
2. Lakukan pengkajian cepat untuk menentukan tingkat kerusakan sistem
persediaan air masyarakat dan SPAL serta produksi, tempat penyimpanan, dan jaringan distribusi makanan
3. Tentukan kapasitas operasional yang tersisa untuk melaksanakan
layanan dasar kesehatan lingkungan ini
4. Lakukan inventarisasi sumber daya yang masih tersedia, termasuk
persediaan makanan yang tidak rusak, SDM, serta peralatan, materi, dan persediaan siap pakai
5. Tentukan kebutuhan penduduk akan air, sanitasi dasar, perumahan dan
makanan
6. Penuhi kebutuhan fasilitas esensial secepat mungkin setelah kebutuhan
konsumsi dasar manusia terpenuhi. RS dan fasilitas kesehatan lain mungkin membutuhkan peningkatan pasokan air jika jumlah korban bencana sangat banyak
7. Pastikan bahwa pengungsi dan orang berpindah telah mendapat
penampungan yang tepat dan bahwa penampungan sementara itu dan daerah berisiko tinggi lainnya memiliki layanan kesehatan lingkungan dasar. (SHB/Wilis Sukmaningtyas S.ST M.Kes) DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/penanganan- krisis/pedoman_pos_informasi.pdf. Diakses tanggal 20 Maret 2020. SOAL NO 19 MANAJEMEN LINGKUNGAN Wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi sementara tingkat kerusakannya menengah, atau wilayah dengan kepadatan menengah dan tingkat kerusakan parah merupakan area priorita pada area bencana (Wilis Sukmaningtyas S.ST M.Kes), yaitu.. a. Area pertama b. Area prioritas kedua c. Area prioritas pertama dan kedua d. Area prioritas ketiga e. Area prioritas keempat Jawaban : b. area prioritas kedua