Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Trifosa. Pengaruh Pelatihan Kemandirian Kerja (Work) Terhadap Motivasi


Kerja Mahasiswa STT BMW Medan. Skripsi. Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda
Wirawan. Pembimbing Yulius Enisman Harefa M.Th.

Frasa kunci: Pelatihan Kerja terhadap Motivasi Kerja Mahasiswa

Zaman sekarang ini banyak orang yang bekerja dengan tujuan utama untuk
mencari uang sebanyak-banyaknya, mengaktualisasikan diri, meningkatkan harga
diri, dan banyak motivasi yang lain yang menyebabkan mereka ingin bekerja
namun belum mengetahui tujuan utama kerja yang sebenarnya. Mahasiswa
diharapkan untuk mampu menjadi pribadi yang mandiri agar dapat bekerja dan
mendapatkan kehidupan yang layak di masa yang akan datang yang dapat
diperoleh dengan bekerja.Namun, pada kenyataannya mahasiswa tidak memahami
tujuan utama bekerja, kurang memahami makna kerja yang sesungguhnya
menurut iman Kristen, kurang memahami pentingnya suatu pekerjaan dan tidak
tahu cara bekerja yang baik sesuai dengan yang idealnya dan kurangnya
pengetahuan akan tujuan Allah bagi manusia yang diciptakan-Nya. Hal-hal inilah
yang menyebabkan mahasiswa menjadi tidak mandiri dalam bekerja malas untuk
bekerja, tidak sungguh-sungguh, asal-asalan dalam bekerja, sungut-sungut dalam
bekerja, bekerja agar tidak mendapatkan konsekuensi berupa tambahan kerja dari
sekolah ataupun senat. Dalam hal inilah pengertian dan pengetahuan tentang kerja
yang benar dan Alkitabiah sangat diperlukan bagi setiap mahasiswa dalam
melaksanakan pelatihan kemandirian kerja sehingga mahasiswa dapat melakukan
pelatihan kemandirian kerja yang lebih efektif sesuai dengan harapan lembaga.
Pelatihan Kemandirian Kerja merupakan pelatihan kerja yang bertujuan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Oleh sebab itulah Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan (STT
BMW Medan), dan para staff diharapkan dapat membantu dan memberikan rasa
aman dan memberi dukungan bagi setiap mahasiswa yang tidak disiplin dan tidak
sungguh-sungguh dalam melaksanakan pelatihan kemandirian kerja agar
mahasiswa mengalami suatu perubahan dalam melaksanakan pelatihan
kemandirian kerja dan menolong mahasiswa agar mengerti dan memiliki
pengetahuan yang benar tentang tujuan Allah menciptakan manusia dan tujuan
kerja yang benar sesuai dengan kehendak Allah. Tujuan penulisan skripsi ini
antara lain: pertama, untuk mengetahui betapa pentingnya pelatihan kemandirian
kerja terhadap motivasi kerja mahasiswa, kedua untuk mengetahui apa yang
menyebabkan mahasiswa bermasalah dalam melaksanakan pelatihan kemandirian
kerja dan bagaimana menanganinya, ketiga untuk menjadikan pelatihan
kemandirian kerja sebagai dasar dalam menolong mahasiswa yang tidak sungguh-
sungguh atau tidak disiplin dalam pelatihan kemandirin kerja agar mahasiswa
dapat menjadi lebih baik lagi dalam melaksanakan pelatihan kemandirian kerja.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
menggunakan analisa (correlational research) sebab akibat. Penelitian korelasi
ialah suatu penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan (berkorelasi) dengan satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh penulis maka diperoleh hasil penelitian bahwa: pelatihan kemandirian kerja
di Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan Medan, yang sudah lama
melakukan pelatihan kemandirian Kerja kepada mahasiswa ternyata memiliki
pengaruh yang dapat mengubah tingkah laku, motivasi kerja dan menolong dalam
kehidupan mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang rajin, bersemangat,
bertanggung jawab, dan bersungguh-sungguh dalam melaksankan pelatihan
kemandirian kerja.
Berdasarkan penelitian skripsi ini, maka penulis memaparkan beberapa
saran-saran sebagai berikut: Pertama, kepada Sekolah: Sekolah hendaknya
meningkatkan pelatihan kemandirian kerja terhadap mahasiswa STT BMW
Medan, serta memperlengkapi para staff untuk melakukan pelatihan kemandirian
kerja ini. Kedua, Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan Medan harus
menerapkan teori-teori yang disediakan para ahli dalam hal kerja, motivasi kerja,
yang sudah dipaparkan oleh penulis dan juga menerapkannya bagi mahasiswa /i
di STT BMW Medan. Supaya ilmu yang mereka dapatkan dapat langsung
dipraktekkan dalam pelayanan mereka pada saat proses pelatihan kemandirian
kerja.

Anda mungkin juga menyukai