Ghulul Motif
Merusak calon pemimpin
(Penggelapan) Internal
di masa yang akan datang
Masyarakat
Adanya kesempatan & sistem yang rapuh
Mengacaukan Kehidupan
Risywah Faktor budaya
Masyarakat
Bentuk-Bentuk Korupsi (Suap)
Faktor kebiasaan & kebersamaan Politik
Merusak ketatanegaraan
Penegakan hukum yang lemah
Para pemimpin tidak akan
Hadiyyah dipercayai oleh rakyat
Motif
(Gratifikasi) Sistem
Eksternal
perekonomian
Khianah
(Khianat/curang) Akan terjadi krisis moneter
Sariqah
(Pencurian) Tidak efisien Administrasi
Pembengkakan biaya
Tugas Nomor 2 :
Jawab : Penegakan korupsi di Indonesia sangat lemah. Hal ini bisa di buktikan bahwa setiap tahun Indonesia tidak pernah lepas dari adanya korupsi dan kasus seperti ini selalu
meningkat. Sehingga, korupsi sering kali disebut salah satu budaya di Indonesia. Bahkan, mayoritas yang tersangka menjadi koruptor adalah para pejabatnya sendiri.
Jawab : Hukuman yang diberikan oleh koruptor saat ini yaitu dengan di penjarakan selama beberapa tahun sesuai keputusan hukum yang didasarkan dengan Undang-Undang.
Tetapi, hukuman seperti itu belum sesuai. Untuk memerangi kasus korupsi yang semakin merajarela ini, dapat dilakukan dengan adanya hukuman mati seperti yang
diterapkan di Negara Cina. Namun disisi lain, hukuman mati dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Lantas hukuman yang pantas bagi koruptor selain hukuman mati
adalah dengan di penjara seumur hidup.
Jawab : Menurut saya, korupsi masih merajarela di Indonesia karena penegakan korupsi di Indonesia masih begitu lemah, hukuman yang diberikan tidak terlalu mematikan
sehingga banyak orang yang menyepelekan, serta korupsi memang sudah menjadi salah satu budaya.