Anda di halaman 1dari 6

TABEL PERBANDINGAN ALGA

Chlorophyceae, Charophyceae, dan Euglenophycae


Daffa’ Rizal Dzulfaqaar Alauddin
Offering I/ 190342621260

No. Kelas Habitat Susunan Tubuh Susunan Sel Reproduksi Daur Hidup
Habitat alga hijau sebagian Alga hijau 1. Perkembangbiakan secara
besar hidup di air tawar, dikelompokkan sebagai vegetatif dilakukan dengan cara
beberapa di antaranya di berikut: fragmentasi tubuhnya dan
air laut dan air payau. Alga 1. Sel tunggal pembelahan sel, serta
hijau yang hidup di laut (uniseluler) dan Tersusun atas: pembentukan sporik yaitu dengan
tumbuh di sepanjang motil 1. Dinding sel membentuk Aplanospora, yaitu
perairan yang dangkal. 2. Sel tunggal 2. Kloroplas spora yang tidak dapat bergerak Daur hidup yang umum dijumpai
Pada umumnya melekat uniseluler dan non 3. Inti 2. Perkembangbiakan secara atau adalah tipe haplontik, meskipun
1. Chlorophyceae pada batuan dan sering motil 4. Cadangan Makan sporik yaitu dengan pembentukan beberapa jenis termasuk tipe
kali muncul apabila air 3. Sel senobium 5. Fotoaksis dan bintik zoospora, aplanospora, diplohaplotik. Kebayakan chlorophyta
menjadi surut. Sebagian (koloni yanh mata hipnospora, autospora, dan memiliki siklus hidup yang kompleks,
hidup di air laut mempunyai jumlah 6. Flagella konjugasi. Konjugasi, yaitu sel dengan tahap-tahap reproduktif seksual
merupakan mikroalga. sel tertentu sehingga protoplas tumbuhan I ke maupun . Hampir semua spesies
Jenis yang hidup di tempat mempunyai bentuk tumbuhan II. dengan gamet-gamet biflagellata yang
yang cahayanya cukup yang relatif tetap 3. Perkembangbiakan secara memiliki kloroplas berbentuk
seperti kolam, danau, generative (Seksual) banyak mangkok. Pergiliran generasi telah
genangan air hujan, pada 4. Koloni tak dijumpai yaitu, isogami, dievolusikan pada sikus hidup
air mengalir (Air sungai baraturan anisogami, dan oogami. Meiosis chlorophyta, termasuk Ulva, yang
dan selokan). Alga hijau 5. Filamen (ada yang dapat terjadi pada zigot yag pergiliran generasinya bersifat
ditemukan pula pada bercabang dan tidak berkecambah atau pada waktu isomorfik.
lingkungan semi akuatik bercabang) pembentukan spora dan gamet.
yaitu pada batu-batuan, 6. Heterotrikus
tanah lembab, dan kulit 7. Foliaceus atau
batang pohon yang parenkimatis
lembab. 8. Tubular
1. Ada buku-bukunya 1. Perkembangbiakan secara
1. Selnya prokariotik,
tumbuh cabang- vegetatif dilakukan dengan cara
panjang, tidak berair,
Charophyceae tersebar cabang pendek yang fragmentasi tubuhnya.
mengandung
diseluruh dunia dan dapat beruas-ruas. 2. Tidak ditemukannya bentuk
kloroplas diskoid dan
tumbuh/hidup di dasar 2. Cabang-cabang spora sehingga tidak terdapat
dibatasi oleh dinding
danau yang berlumpur lebih pendek lagi perkembangbiakan sporik
selulosa.
2. Charophyceae atau berpasir atau di pada buku- 3. Perkembangbiakan secara Charophytes memiliki siklus hidup dua
2. Setiap sel memiliki
bebatuan sungai. Selain itu bukunya. generative (Seksual) banyak tahap yang melibatkan tahap haploid
satu nukleus.
ia dapat hidup di kolam- 3. Dari ketiak cabang- dijumpai yaituoogami. dominan, yang di atasnya berkembang
Sejumlah besar
kolam atau selokan cabang pendek itu Oogonium diselubungi benang- organ-organ seks; antheridia, yang
kristal kalsium
sebagai bentos. seringkali tumbuh benang yang melingkar-lingkar menghasilkan sel sperma; dan oogonia,
karbonat juga hadir
cabang-cabang seperti Anteridium yang menghasilkan sel telur. Biasanya,
spiral.
dalam selulosa. individu charophytes menghasilkan
yang panjang yang bergandeng-gandengan
susunannya sama 3. Protoplasma merupakan benang- benang dan antheridia dan oogonia, tetapi pada
dengan sumbu menunjukkan tersusun dalam sebuah badan beberapa spesies individu hanya akan
pokoknya. gerakan arus yang berbentuk peluru yang kosong menghasilkan satu atau yang lain.
4. Sumbu pada cepat sejajar dengan
pangkalnya melekat sumbu panjang sel. Fertilisasi — yang dalam satu
pada substrat seperti 4. Sebuah vakuola kelompok, Zygnematales, terjadi
lumpur atau pasir. sentral besar melalui konjugasi — menghasilkan
5. Beberapa jenis menonjol menempati zigot diploid, yang dengan cepat
Characeae pada pusat sel internodal mengalami meiosis . Jika lingkungan
bagian bawah sehingga sitoplasma tidak kondusif, zigot akan menjadi
sumbunya adalah perifer. tidak aktif dan tetap demikian untuk
membentuk 5. Dinding melintang jangka waktu yang lama . Dormansi
semacam umbi yang sel internodal berakhir ketika lingkungan membaik.
penuh mengandung
plasmodemata
kebanyakan memiliki
flagel.
6. Sel-selnya
mempunyai dinding
selulosa.
1. Susunan tubuhnya 1. Perkembangbiakan secara
Divisi Euglenophyta dibatasi oleh perikel vegetatif dilakukan yaitu dengan
terdiri hanya satu kelas yang merupakan pembelahan sel yang bergerak,
yaitu Euglenophyceae. membran plasma jika sel memiliki panser, maka
Sebagian besar kelompok yang menebal, ada selubung akan pecah. Dapat juga
ini hidup di air tawar, yang kaku dan ada dengan cara protoplas membelah
tetapi ada beberapa yang yang lentur membujur, lalu keluarlah dua sel
hidup di air laut, 2. Dinding sel tidak telanjang yang dapat
contohnya Eutreptia dan Pada umunya susunan dibungkus oleh mengembara yang kemudian
klepsiella. tubuh dari kelompok ini dinding selulosa, masing – masing membuat panser Sebagian besar Euglenophyceae

Euglenophyceae terutama adalah sel tunggal, melainkan oleh lagi. Setelah mengalami waktu memiliki siklus hidup yang terdiri dari
3. Euglenophycae
banyak hidup di tempat tetapi ada juga yang perikel berprotein, istirahat zigot yang mempunyai tahap berenang bebas dan tahap tidak
yang banyak mengandung hidup berkoloni yang berada didalam dinding mengadakan pembelahan bergerak. Dalam tahap berenang
bahan organik, hidup contohnya Colacium. plasmalema. reduksi, mengeluarkan sel bebas, Euglenophyceae mereproduksi
bebas senagai 3. Ujung anterior dari kembar yang telanjang dengan cepat dengan jenis metode

zooplankton. Beberpara sel berupa sitostoma, 2. Tidak ditemukannya bentuk spora reproduksi aseksual yang dikenal
ada yang bersifat sel terbentuk dari sehingga tidak terdapat sebagai fisi biner. Sel euglenoid
andozoik, contohnya ujung depan sel perkembangbiakan sporik mereproduksi organelnya dengan

Euglenomorpha (hidup euglenoid melekuk 3. Perkembangbiakan secara mitosis dan kemudian membelah
pada perut berudu Rana kedalam membentuk generative (Seksual) banyak secara longitudinal menjadi dua sel
sp). saluran yang ujung dijumpai yaitu, Adanya anak . Ketika kondisi lingkungan
dalamnya meluas konjugasi/penggabungan sel menjadi tidak menguntungkan dan
menjadi rongga vegetatif pernah dijumpai pada terlalu sulit bagi Euglenophyceae
membulat beberapa euglenoid, tetapi kasus untuk bertahan hidup, mereka dapat
membentuk ini masih sangat kabur. Autogami mengurung diri dalam kista pelindung
reservoar. Saluran (penggabungan dua inti anakan berdinding tebal. Pembentukan kista
dan reservoar itu dalam sel), Inti hasil fusi pelindung adalah karakteristik dari
walaupun dianggap kemudian membelah meiosis tahap non-motil.
sebagai terusan membentuk empat nukleus yang
Dalam kondisi yang tidak
tempat partikel masing-masing berkembang
menguntungkan, beberapa euglenid
makanan padat menjadi sel vegetatif. Hal ini
juga dapat membentuk kista
masuk kedalam sel. pernah dijumpai pada Phacus.
reproduksi dalam apa yang dikenal
4. Flagella dari
sebagai tahap palmelloid dari siklus
Euglenophyceae
hidup mereka. Pada tahap palmelloid,
pangkalnya tertanam
Euglenophyceae berkumpul bersama
pada dasar waduk
(membuang flagela mereka) dan
dan keluar sepanjang
menjadi diselimuti zat bergetah
sitofarinx dan
gelatin. Euglenid individu membentuk
sitostoma.
kista reproduksi tempat pembelahan
biner menghasilkan banyak (32 atau
lebih) sel anak. Ketika kondisi
lingkungan sekali lagi menjadi
menguntungkan, sel-sel anak baru ini
menjadi flagellated dan dilepaskan dari
massa agar-agar.

Anda mungkin juga menyukai