Anda di halaman 1dari 9

AKAR

Laporan

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan 1

Yang dibina oleh Andik Wijayanto, S.Si, M.Si. dan Rahmi Masita, S.Si, M.Sc.

Disusun oleh:

Kelompok 1 Offering I Tahun 2020

Dipta Septiya Rena N. 190342621306


Nurrasilfa 190342621248
Yossyana Dian Ningroom 190342621239
Yudha Dwi Kartika 190342621297
Yusniar Zurroh Asfiniya 190342621266

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

Februari 2020
1. Anatomi dan Morfologi Akar “Rhizoid” Lumut Hati
Semua lumut hati, kerabat terdekat yang masih hidup, tanaman darat pertama,
menghasilkan rizoid uniseluler, kecuali Haplomitrium. Rizoid adalah uniseluler, tidak
bercabang dan berkembang sebagai perpanjangan sel epidermis bawah. Ada dua jenis:
(i) Rizoid berdinding halus,
(ii) Tuberkulosis rizoid (rizoid bersekat tidak sempurna).
Dalam rizoid berdinding halus baik lapisan dinding dalam dan luar sepenuhnya
terentang sedangkan pada rizoid TB muncul seperti titik-titik melingkar dalam tampilan
permukaan (Gbr. 1 F). Lapisan dinding bagian dalam berubah menjadi pasak seperti
dalam pertumbuhan yang memproyeksikan ke dalam lumen sel (Gbr. 1 H)[1].

Gambar 1 Struktur Morfologi Lumut Hati

http://www.biologydiscussion.com/botany/bryophytes/life-cycle-of-marchantia-with-diagram-
hepaticopsida/54044
Gambar 2 Struktur Morfologi Lumut Hati

http://www.biologydiscussion.com/bryophyta/quick-notes-on-riccia-with-diagrams-
biology/21387

Rizoid berdinding halus selnya lebih lebar dan dindingnya tipis, sedangkan pada
rizoid TB selnya sempit dan berdinding tebal. Rhizoid tidak berwarna atau terlihat
bening[2]. Fungsi utama rhizoid adalah untuk melabuhkan talus pada substratum dan
untuk menyerap air dan nutrisi mineral dari tanah. Ditambahkan pada tuberkulosis rizoid,
ia memanjang berjalan di sepanjang permukaan ventral untuk membentuk talus yang
sangat efisien sistem konduksi eksternal serta juga memberi kekuatan pada talus[3].

Gambar 3

http://www.buildingthepride.com/faculty/pgdavison/bryophytes.html
2. Anatomi dan Morfologi Akar “Rhizoid” Lumut Tanduk

 Secara Morfologi

Struktur Lumut memiliki 2 bagian yang bentuknya berbeda satu sama lain. Bagian
pertama memilikik struktur seperti daun, yang melebar dan tipis. Setelah dilakukan irisan
melintang, nampak bentuk selnya seragam dengan ukuran berbeda, ada yang lebih kecil
dan ada yang besar, artinya kumpulan dari sel ini belum berdiferensiasi dengan jelas. Sel-
selnya memiliki kloroplas yang berada di tengah sel menyebabkan sel berwarna
kehijauan, sel-sel ini diduga kuat berfungsi sebagai sel fotosintetik. Sehingga
disimpulkan bahwa organ ini menyerupai daun (Filoid) karena sama-sama berperan
dalam proses fotosintesis. Bagian Kedua adalah serabut kecil di bagian ventral talus yang
sulit diamati di bawah mikroskop, namun, karena berperan dalam melekatkan diri ke
substrat, disimpulkan bahwa organ tersebut menyerupai akar (rhizoid).

Gambar 1. Preparat lumut tanduk 10×10

Sumber : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya. 2016 Dec 20;3(1):46-51.

Pada bagian ventral lembaran dorsiventral terdapat serabur rhizoid tipis


memanjang. Pada bagian ventral lembaran dorsoventral ditemukan bentukan menyerupai
tanduk yang tumbuh memanjang dan ujungnya terbelah menjadi dua. Habitat Lumut ini
melekat pada tanah yang lembab. Sedangkan untuk rhizoidnya berwarna coklat. Adanya
hamparan lumut pada permukaan tanah dapat mencegah erosi. Selain itu, rizoid lumut
dapat menembus permukaan batuan. Proses ini secara bertahap membentuk tanah baru.
Oleh karena itu, tumbuhan lumut disebut sebagai tumbuhan pionir.

 Secara anatomis

Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul
memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas[4]. Pada permukaan
ventral talus terdapat rizhoid dan sisik. Rizhoid tersebut berupa sel tunggal mirip benang,
terutama muncul dari daerah tulang tengah dan dapat menembus tanah sedalam 2 cm atau
lebih. Terdapat dua macam rizhoid yaitu rizhoid yang licin dengan dinding sama tebal
dan rhizoid yang berongga dengan dinding beberapa penelabalan mirip pasak yang
mencuat ke rongga dalam sel. Selain rhizoid terlihat juga sisik dibagian ventral talus.
Menurut Loveless (1989:61) sisik berupa lempengan-lempengan yang tumpang tindih
dari jaringan halus setebal satu sel. Sisik-sisik ini tersusun berbaris hampir di ujung
cabang, dan mungkin bertindak sebagi pelindung sel ujung yang rapuh terhadap
kekeringan dan luka. Sedangkan menurut Prasetyo dan Fatchur Rohman (1992:23) fungsi
sisik untuk menjaga kelembapan lingkungan di sekitar talus dengan cara menyerap air.

Gambar 2. Struktur morfologi lumut tanduk

Sumber :  Biologi dan Pembelajarannya. 2016 Dec 20;3(1):46-51.


3. Anatomi dan Morfologi Akar “Rhizoid” Lumut Daun
Pada semua jeni lumut, akarnya berupa rhizoid atau akar semu. Rizhoid lumut
daun merupakan struktur multiseluler, bercabang; ber-hyaline atau berpigmen; halus atau
papillose. Sistem rhizoid pada lumut daun dapat meluas [5]. Pada umumnya akar pada
lumut ini tersusun atas deretan sel yang cukup panjang, dimana beberapa diantaranya
memiliki sekat akan tetapi tidak sempurna. Perlu diketahui bahwa akar yang terdapat
pada tanaman lumut ini jenisnya adalah akar serabut sehingga sangat mudah untuk
dihilangkan [6].
Kecuali Takakia dan Sphagnum, lumut berlabuh ke substrat mereka dengan
filamen, sering bercabang, kemerahan rimpang coklat. Seperti pada caulonemata,
rizoidnya adalah multiseluler dengan dinding silang miring; dinding rhzoid pada lumut
daun halus atau kasar dengan papila. Rizoid bisa terbatas pada pangkal batang, terutama
di akrokarpa, atau timbul di sepanjang batang di mana ia bersentuhan dengan substrat.
Dalam beberapa taksa, misalnya, Tomentypnum. Rizoid yang dikemas membentuk
tomentum yang terasa seperti pada batang. Sebagian besar rizoid ramping dan hanya
bercabang kecil atau tipis (tipe mikronematal) tetapi yang lain lebih besar dengan
diameter dan bercabang luas (tipe makronematal) [7]. Rimpang bukan situs air utama dan
serapan hara, tetapi dapat meningkatkan gerakan kapiler air di sepanjang permukaan luar
batang. Mereka berfungsi terutama sebagai penahan struktur dan membantu proses
absorbs air dan garam-garam mineral dari tempat hidupnya.
Gambar 1. Morfologi Lumut Daun

Barbara, J & Sharon, E. 2007. Morphology of Mosses (Phylum Bryophyta). Journal of the
Linnean Society.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Astitva, G. Life Cycle of Marchantia (With Diagram). Diakses pada 18 Maret 2020 dari
http://www.biologydiscussion.com/botany/bryophytes/life-cycle-of-marchantia-with-
diagram-hepaticopsida/54044

[2] Sulistjono. 2012. Botani Tumbuhan Lumut. Malang : UIN

[3] Leitgeb G. 1881. Die Marchantiaceen Heft vi.16–20. Graz

[4] Ibid., Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer (Untuk Pelajar dan Umum)

[5] Barbara, J & Sharon, E. 2007. Morphology of Mosses (Phylum Bryophyta). Journal of the
Linnean Society.

[6] Aulia. 2017. Bagian-Bagian Tumbuhan Lumut Daun dan Fungsinya.


https://dosenbiologi.com/tumbuhan/bagian-bagian-tumbuhan-lumut. (Diakses pada 18
Maret 2020 pukul 10.15)

[7] Gradstein, SR et al. 2001. Guide to the Bryophytes of Tropical America. New York: the
New York Botanical Garden Press.

[8] Anggraini, Septi. 2013. Praktikum lumut dan paku. Blog Septi.


http//:septianggra.Blogspot.com/2013/06/praktikum-lumut-dan-paku.html (diakses pada 2
januari 2016).

[9] Gradstein, S.R. 2003. Ecology of Bryophyta. A Handout Lecture of Regional Training
Course On Biodeversity and Conservation of Bryophytes and Lichens. Bogor. Indonesia.

[10] Hasan, M. dan Ariyanti, N. S. 2004. Mengenal Bryophyta (Lumut) Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango Volume 1. Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
Cibodas.

[11] Hidayati, Nanik. 2009. Klasifikasi Tumbuhan, (Online),


(https://nanikhidayati.files.wordpress.com/2009/06/klasifikasi-tumb.pdf),
[12] John, Kimball. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga, 1987.

[13] Loveless, A.R., 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. Jakarta:
PT Gramedia (alih bahasa oleh Kustawa, Kartawinata, Sarkat Danimiharja, Usep Soetisna)

[14] Mishler et al. 2003. Morphology of Bryophyta. Guide to Bryophytes of Tropical America.
A Handout Lecture of Regional Training Course On Biodeversity and Conservation of
Bryophytes and Lichens. Bogor. Indonesia.

[15] Prasetyo, Triastono Imam dan Fatchurrahman. 1993. Botani Tumbuhan Lumut. Malang:
IKIP Malang

Anda mungkin juga menyukai