Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH AGAMA ISLAM

TATA CARA SHALAT, TATA CARA BERWUDHU DAN


CARA SHALAT JENAZAH
KELOMPOK 4

NAMA MAHASISWA : VARIZI ANISA (5183121030)

DIMAS SUWANDI SUMEKAR (5182122002)

SUSANTO (5183121010)

YEYEN ANDI KUSUMA (5185021002)

HARRY ASWADI (5181122016)

AZWAR ANAS TANJUNG (5152121002)

ADE FIRMANSYAH (5183122026)

NIKO MAHYUDI (5183121014)

DOSEN PENGAMPU : HIKMAH DALIMUNTHE, S.Ag.,M.Hum

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tata
Cara Shalat, Tata Cara Berwudhu Dan Cara Shalat Jenazah ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hikmah Dalimunthe,


S.Ag.,M.Hum, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 17 Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pembahasan
Seringkali dan banyak di antara kita yang menganggap ibadah itu
hanyalah sekedar menjalankan rutinitas dari hal-hal yang dianggap
kewajiban, seperti sholat dan puasa. Sayangnya, kita lupa bahwa ibadah
tidak mungkin lepas dari pencapaian kepada Tauhid terlebih dahulu.
Mengapa ? keduanya berkaitan erat, karena mustahil kita mencapai
tauhid tanpa memahami konsep ibadah dengan sebenar-benarnya.
Dalam syarah Al-Wajibat dijelaskan bahwa “Ibadah secara bahasa
berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.” (Tanbihaat
Mukhtasharah, hal. 28).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “IBADAH


adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah
dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang
tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir).

Dari definisi singkat tersebut, maka secara umum ibadah seperti yang
kita ketahui di antaranya yaitu mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa pada bulan ramadhan (maupun puasa-puasa sunnah lainnya),
dan melaksanakan haji.

Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah,
inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan)
hanya untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur
atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya,
tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya,
merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu semua juga
termasuk bagian dari ibadah kepada Allah” (Al ‘Ubudiyah, cet. Maktabah
Darul Balagh hal. 6).

BAB II

PEMBAHASAN

A. Niat Wudhu Beserta Tata Cara yang Benar untuk Diamalkan

Salah satu amalan yang mengharuskan untuk bersuci adalah sholat


yaitu dengan berwudhu. Karena tanpa wudhu sebuah sholat menjadi
tidak sah dan karena setiap amalan bergantung niatnya maka yang akan
dibahas kali ini adalah tentang niat wudhu.

Bersuci di dalam Islam merupakan bagian yang penting. Karena kodrat


Islam adalah agama yang suci begitupun umatnya harus
merepresentasikan hal yang sama.

Itulah sebabnya praktik wudhu merupakan hal yang wajib dipelajari


bahkan sedari kecil dan itu bermula dari niat wudhu.

Namun sebelum itu mari bahas tentang kewajiban wudhu.

Allah SWT berfirman untuk menegaskan kewajiban untuk berwudhu.


Firman tersebut terdapat pada QS. Al-Maidah ayat 6 yaitu:

‫ ُك ْم َوأَرْ ُجلَ ُك ْم‬Q ‫ُوس‬


ِ ‫حُوا ِب ُرء‬Q ‫امْس‬ ِ Qِ‫ ِد َي ُك ْم إِلَى ْال َم َراف‬Q‫و َه ُك ْم َوأَ ْي‬QQ‫لُوا وُ ُج‬Q ‫اغ ِس‬
َ ‫ق َو‬Q َ ‫ا الَّذ‬QQ‫ا أَ ُّي َه‬QQ‫َي‬
َّ ‫وا إِ َذا قُمْ ُت ْم إِلَى‬QQ‫ِين آ َم ُن‬
ْ ‫اَل ِة َف‬Q ‫الص‬
ْ َ‫إِل‬
ِ ‫ىال َكعْ َبي‬
‫ْن‬

yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian ingin melaksanakan


sholat, basuhlah wajah dan tangan kalian sampai ke siku, dan usaplah
kepala kalian dan (basuhlah) kaki kalian sampai kedua mata kaki“

Berdasarkan ayat tersebut dapat disimpulkan betapa pentingnya


pelaksanaan sholat yang didahului dengan wudhu.
Itulah mengapa umat Islam perlu mengetahui mulai dari niat wudhu
karena itulah yang akan diiamalkan setiap hari ketika hendak berwudhu.

Sebagaimana umumnya dalam memulai setiap kegiatan supaya


mendapatkan keberkahan maka diawali dengan mengucapkan
basmallahn begitupun dalam perkara wudhu.

Lafadz yang perlu diucapkan terlebih dahulu adalah lafadz agung yaitu
bismillahirrahmannirrahiim.

Setelah itu, mulailah membaca niat wudhu. Berikut lafadz dari niat
wudhu tersebut.

‫هلل َت َعالَى‬ ِ ‫ْت ْالوُ ض ُْو َء ل َِر ْف ِع ْال َح َد‬


ً ْ‫ث ْاالَصْ َغ ِر َفر‬
ِ ِ ‫ضا‬ ُ ‫َن َوي‬

“Nawaitul whudu-a lirof’il hadatsii ashghori fardhon lillaahi


ta’aalaa”

Berikutnya adalah terjemahajn dari niat wudhu, yaitu:

“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu (wajib)


karena Allah ta’ala”

Ingatlah bahwa niat ini dilakukan sebelum mulai melakukan pembasuhan


anggota tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk memantabkan amalan dan
membuatnya menjadi lebih afdhal.

Karena hal tersebut mengacu pada hadist Nabi SAW yang termaktub
dalam dua kitab yang masyhur yang merupakan karangan ulama
terkemuka.

Kedua kitab tersebut adalah Riydahus Shalihin dan Al-Arba’in yang


ditulis oleh Imam An-Nawawi.

Dalam kitab tersebut hadist pertama yang diletakkan berbunyi sama,


yaitu “segala amal tergantung niatnya“.
Jadi, meskipun kamu melakukan aktivitas seperti wudhu tapi tanpa
diiringi dengan niat wudhu maka aktivitasmu tersebut akan dianggap
seperti aktivitas biasa orang sedang mencuci bagian tubuh.

Setelah selesai memantabkan niat wudhu dan menyelesaikan aktivitas


wudhu maka hal yang dianjurkan lainnya adalah membaca doa sesudah
wudhu.

Berikut adalah bacaan doa sesudah wudhu dalam bahasa arab.

‫ َوجْ َع ْلنِيْ م َِن‬،‫اال َّت َّو ِابي َْن‬QQ‫ اَل ٰلّ ُه َّم اجْ َع ْلنِىْ ِم َن‬.ُ‫ ْولُه‬Q ‫ ُدهُ َو َر ُس‬Q‫ َه ُد اَنَّ م َُحم ًَّدا َع ْب‬Q ‫ َواَ ْش‬.ُ‫ه‬Q ‫ك َل‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫ ِر ْي‬Q ‫ دَ هُ اَل َش‬Q ْ‫ َه ِااَّل ُ َوح‬Q‫ َه ُداَنْ اَل ا ِٰل‬Q ‫اَ ْش‬
‫ك الصَّالِ ِحي َْن‬ َ ‫ْال ُم َت َطه ِِّر ْي َن َوجْ َع ْلنِىْ مِنْ عِ َبا ِد‬

“Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu . Wa


asyhadu anna Muhammadan’abduhu wa rasuuluhu Allahummaj
alnii minattabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alnii min
‘ibadikasshalihin.”

Adapun artinya dalam bahasa Indonesia adalah:

“Saya bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang esa , tiada sekutu
bagi-Nya . Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba-
Nya dan utusan-Nya . Ya Allah jadikanlah saya orang yang ahli taubat ,
dan jadikanlah saya orang yang suci , dan jadikanlah saya dari golongan
hamba-hamba Mu yang shaleh.”

Ada beberapa tata cara wudhu yang benar. Berikut penjelasannya.

Pertama, membaca niat. Inilah rukun wudhu yang paling pertama


sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa niat memiliki
peran penting untuk perkara tujuan amal yang dilakukan.
Kedua, membasuh wajah. Setelah beres membaca niat wudhu maka
selanjutnya adalah membasuh wajah dengan air yang mengenai semua
bagian wajah.

Ketiga, membasuh kedua tangan hingga mencapai siku. Ingat loh bukan
hanya diairi saja tetapi juga dibasuh dan khusus di tangan harus sikunya
terkena air untuk dibasuh.

Keempat, mengusap sebagian kepala. Tujuan dari pengusapan ini agar


air untuk wudhu terkena bagian rambut. Meskipun tidak diwajibkan
semua kena paling tidak bagian depan kena.

Kelima, Basuh Kaki hingga Mata Kaki. Ingat bukan hanya diairin loh
tetapi juga dibasuh. Dalam hal ini, Rasulullah mengusut perakara hukum
ini. Setelah mendangar para sahabat Rasulullah saw menganjurkan agar
berhati-hati ketika membasuh kaki, pastikan air membasahi kedua mata
kaki. Untuk menghindari air tidak membasahi mata kaki yaitu dengan
membasuh kaki sampai dengan betis jadi air akan mengenai mata kaki.

Keenam, tertib yang artinya bahwa setiap tata cara yang sudah
dijelaskan sebelumnya dilakukan secara berurutan tanpa kurang satu.
B. Tata Cara Sholat Jenazah Beserta Bacaan Niat Dan Doanya
Dalam hadits disebutkan bahwa amalan yang pertama kali akan
dihisab (dihitung) ketika di akhirat adalah shalat. Sebegitu utamanya
amalan shalat dalam Islam sehingga ketika manusia meninggal pun
tetap harus melakukan shalat dengan cara dishalatkan.
Sholat yang dilakukan terhadap orang meninggal atau jenazah
dinamakan shalat jenazah. Sebagai muslim yang baik kita harus
mengetahui bagaimana cara shalat jenazah yang baik dan benar.
Dalam fikih, disebutkan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu
kifayah yaitu wajib untuk dilakukan namun apabila telah dikerjakan oleh
muslim lainnya maka kewajiban ini gugur. Dari sumber lain disebutkan
bahwa fardhu kifayah bisa menjadi fardu 'ain jika perbuatan tersebut
belum dapat terlaksana dengan mengandalkan sebagian muslim saja.
Berikut beberapa keutamaan shalat jenazah.
1. Pahalanya sebesar dua gunung bagi yang mengerjakannya.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya,
maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah
hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth. "Ada yang bertanya,
"Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
lantas menjawab, "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR.
Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945).
2. Allah perkenankan syafa'at bagi jenazah dari doa orang-orang yang
menyolatinya.
Dari Kuraib, ia berkata,
"Anak 'Abdullah bin 'Abbas di Qudaid atau di 'Usfan meninggal dunia.
Ibnu 'Abbas lantas berkata, "Wahai Kuraib (bekas budak Ibnu 'Abbas),
lihat berapa banyak manusia yang menyolati jenazahnya. "Kuraib
berkata, "Aku keluar, ternyata orang-orang sudah berkumpul dan aku
mengabarkan pada mereka pertanyaan Ibnu 'Abbas tadi. Lantas mereka
menjawab, "Ada 40 orang". Kuraib berkata, "Baik kalau begitu. "Ibnu
‘Abbas lantas berkata, "Keluarkan mayit tersebut. Karena aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah
seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan (shalat jenazah)
oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun
melainkan Allah akan memperkenankan syafa’at (do'a) mereka
untuknya." (HR. Muslim no. 948)

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa


sallam bahwa beliau bersabda,
"Tidaklah seorang mayit dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh
sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya
memberi syafa’at (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafa’at (do’a
mereka) akan diperkenankan." (HR. Muslim no. 947)

Syarat sah shalat jenazah.


1. Seorang Muslim
2. Dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil
3. Menutup aurat seperti melakukan shalat lainnya
4. Menghadap kiblat
5. Jenazah yang disholati beragama Islam
6. Jenazah yang akan disholati telah dalam keadaan bersih dan suci
atau sudah dimandikan

Tata cara shalat jenazah.


Shalat jenazah tidak memiliki gerakan rukuk, sujud, duduk di antara dua
sujud dan duduk tahiyat akhir. Hal ini membuat shalat jenazah sangat
berbeda dengan shalat- shalat lainnya. Dalam shalat jenazah sendiri
hanya ada gerakan takbiratul ihram, kita berdiri tanpa melakukan
gerakan lainnya.
Tidak ada perbedaan gerakan dalam shalat jenazah bagi laki-laki
ataupun perempuan. Hanya saja, bacaan shalat jenazah berbeda
disesuaikan dengan jenis kelamin orang yang meninggal.
Pada shalat jenazah laki-laki posisi imam berada sejajar dengan kepala
jenazah. Lebih diutamakan untuk menyolatkan jenazah di masjid atau
musholla terdekat.
Jika jenazah adalah seorang perempuan maka posisi imam berada
sejajar atau searah dengan tali pusar jenazah. Para makmum di
belakang imam disarankan untuk membuat barisan atau shaf yang ganjil
dengan urutan makmum laki- laki berada di depan, lalu di belakangnya
makmum perempuan dewasa.

1. Membaca niat sholat jenazah.


 Untuk jenazah laki- laki
Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbirootin fardhol kifaayati
makmuuman lillahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah,
sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
 Untuk jenazah perempuan
Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai
ma'muuman lillahi ta'aala.
Yang artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu
kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
2. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al- Fatihah.
3. Melakukan takbir kedua, diikuti dengan membaca sholawat Nabi.

Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa


sholaita 'ala ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Wa baarik 'ala
muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa baarokta 'ala ibroohim
wa 'ala aali ibroohim. Fil 'aalamiina Innaka hamiidum majiid.
Yang artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi
Muhammad.Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi
Muhammad.Sebagai mana telah engkau beri rahmat kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad
beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau telah memberi berkah
kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasannya engkau adalah
tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

4. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa.


Doa pada takbir ketiga versi panjang.
Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim
nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal
barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoit ats tsaubal
abyadhu minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa
ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul
jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

Yang artinya: "Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia,


hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya, muliakan tempatnya (ialah
surga) dan luaskanlah kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-
kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya kain putih dari
kotoran. Gantikanlah rumah lebih baik daripada rumahnya yang dulu,
keluarganya lebih baik daripada keluarganya yang dulit; dan
masukkanlah ia ke dalam surge dan jauhkanlah ia dari siksa kubur dan
siksa api neraka."

Doa pada takbir ketiga versi pendek.


Allohummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu
Yang artinya: "Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia,
hapuskanlah dan ampunilah dosa-dosanya. "
Apabila jenazahnya perempuan cukup mengganti lafadz “hu” menjadi
“haa“, seperti contoh berikut.
"Allaahummagh firlahu war hamhu wa'aafihu wa'fu 'anhu wa akrim
nuzulahu"

Diganti menjadi berikut:


"Allaahummagh firlahaa war hamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa
akrim nuzulahaa"

5. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa.


Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba'dahu
waghfirlanaa walahu

Yang artinya: "Ya Allah, janganlah engkau menutup-nutupi pahala mayit


ini kepada kami dan janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami
meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia."
Jika jenazahnya perempuan, maka “hu” diganti “haa” menjadi:
“Allahumma laa tahrrimna aj-rahaa walaa taftinnaa ba’dahaa wagh
firlanaa walahaa”

Dalam takbir ke- empat ini apabila jenazahnya belum baligh seperti balita
dan anak-anak maka diganti doa sebagai berikut.
"Allaahummaj 'alhu farothon wa dzukhron liwaalidaihi, wa syafii'an
mujaaban. Allaahumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a'zhim
bihi ujuurohumaa, wa alhiqhu bishoolihil mu’miniin, waj 'alhu fii
kafaalati ibroohiim, wa qihi birohmatika 'adzaabal jahiim, wa
abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi.
Allaahummaghfir li-aslaafinaa, wa afroothinaa wa man sabaqonaa
bil iimaan."
Yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala
yang didahulukan, simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi
syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah, dengan musibah ini,
beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang
agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan
jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan
rahmat-Mu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih baik
dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik
daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-
pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului
kami dalam keimanan."
6. Mengucap salam.
Setelah membaca doa pada takbir keempat, kemudian diakhiri dengan
mengucap salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
Berikut tata cara shalat jenazah secara singkat yang penulis rangkum
dari penjelasan sebelumnya.
1. Membaca niat sholat jenazah
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al-Fatihah
4. Melakukan takbir kedua diikuti dengan membaca sholawat Nabi
5. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa tertentu
6. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa tertentu
7. Melakukan salam

C. Tata Cara Sholat Wajib Beserta Bacaan Niat Dan Doanya


Sholat merupakan tiang agama. Dalam rukun Islam sendiri, sholat
merupakan rukun kedua setelah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sholat merupakan ibadah yang krusial dalam agama Islam. Saking
krusialnya, banyak dalil naqli yang menyebutkan bahwa sholat adalah
amalan pertama yang akan dihisab saat kiamat.
Terdapat sholat wajib yang harus dikerjakan oleh seorang muslim.
Apabila seseorang tidak melaksanakan sholat wajib tersebut, maka ia
akan mendapat dosa.
Sholat wajib tersebut ada pada lima waktu, yaitu Shubuh, Zuhur, Ashar,
Magrib dan 'Isya. Kelima sholat tersebut adalah ibadah yang harus
dilakukan oleh seorang muslim sebagai wujud dari ketaatan dan
kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya yaitu Allah SWT.
Karena sholat adalah ibadah yang sangat penting. Maka kita tidak boleh
sembarangan dalam melaksanakannya. Butuh ilmu dan pemahaman
agar sholat kita sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. sehingga dapat
diterima oleh Allah SWT.

Dalil tentang sholat wajib.

Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur'an yang berarti:

"Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas


orang-orang yang beriman."(QS. Ali 'Imran;103).

Syarat wajib sholat.

Berikut adalah syarat wajib sholat:

1. Beragama Islam

2. Berakal sehat dan tidak gila

3. Dewasa atau sudah baligh

4. Mengetahui hukum dan tata cara sholat dengan baik

5. Bersih dari hadas besar dan kecil

6. Dalam keadaan sadar

Syarat sah sholat.

Selain syarat wajib sholat, terdapat juga syarat sah sholat. Berikut ini
adalah syarat sah sholat:

1. Telah masuk waktu sholat

2. Menghadap ke arah kiblat


3. Suci dari hadas besar dan kecil

4. Menutup aurat

5. Mengetahui tata cara sholat dengan baik

Bacaan sholat wajib.

1. Niat.

- Niat sholat Subuh.

"Usholli Fardlon Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an


Lillahi ta’aala."

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu subuh 2 rakaat, sambil


menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."

- Niat sholat Zuhur.

"Usholli Fardlon dhuhri Arba'a Rok'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-


an Lillahi ta'aala."

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu dhuhur 4 rakaat, sambil


menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."

- Niat sholat Ashar.

"Usholli Fardlol Ashri Arba'a Roka'aataiim Mustaqbilal Qiblati Adaa-


an Lillahi ta'aala."

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4 rakaat, sambil


menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.”

- Niat sholat Magrib.

"Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati


Adaa-an Lillahi ta'aala."

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat, sambil


menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."
- Niat sholat 'Isya

"Usholli Fardlol I'syaa-i Arba'a Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati


Adaa-an Lillahi ta'aala."

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil


menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala."

2. Takbirotul Ihram.

Ketika takbirotul ihram membaca kalimat:

"Allaahu Akbar"

Artinya: "Allah Maha Besar."

3. Doa Iftitah.

Terdapat beberapa macam doa Iftitah, berikut ini adalah dua macam doa
Iftitah.
Yang pertama adalah berikut:

"Allaahu akbaru kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran, wa


subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii
fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa
minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa
mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika
umirtu wa anaa minal muslimiina."

Artinya: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah


kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-
Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk
orang orang yang berserah diri."

Bacaan Iftitah dua:

"Allaahumma baa'id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa 'adta


bainal-masyriqi wal-maghrib. Allaahumma naqqinii minal khotoo-
yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas. Allaahumma-
ghsil khotoo-yaa ya bil maa i-wats tsalji wal-barod."

Artinya: "Ya Allah, jauhkan lah aku dari pada kesalahan dan dosa
sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya
Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagiamana
bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah segala
kesalahanku dengan air, salju dan air embun sebersih-bersihnya."

4. Ruku'.

Bacaan ruku' satu:

"Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih."


Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-
Nya.”

Bacaan ruku' dua:

"Subhaana robbiyal ‘adhiimi"

Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung."

Bacaan ruku' ketiga:

"Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika


alloohummaghfirlii"

Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagi-
Mu. Ya Allah ampunilah aku."

5. I'tidal.

Ketika bangun dari ruku', Rasulullah SAW membaca:

"Sami’alloohu liman hamidah"

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya." (HR. Bukhari


dan Muslim)

Setelah tegak berdiri, dilanjutkan dengan membaca:

"Robbanaa walakal hamdu"

Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji." (HR. Bukhari dan
Muslim)

6. Sujud.

Bacaan sujud satu:

"Subhaana robbiyal ‘a’la"


Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi"

Bacaan sujud dua:

"Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih"

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya

Bacaan sujud tiga:

"Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika


alloohummaghfirlii."

Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagi-
Mu. Ya Allah ampunilah aku."

7. Duduk di antara dua sujud.


"Allohummaghfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii
wa'aafinii wa'fu 'annii"

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, , penuhilah


kebutuhanku, tinggikanlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku
petunjuk, lindungilah aku, dan ampunilah dosa-dosaku."

8. Tasyahud.
Bacaan tasyahud awal:

"Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah.


Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa
barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar
rosuulullooh."

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan


hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu
wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga
salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah
yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." (HR. Muslim)

Bacaan tasyahud akhir:

"Alloohumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad


kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka
hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali
Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm
innaka hamiidum majiid."

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga
Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat
kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi
Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia." (HR.
Bukhari)

9. Salam.

"Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh"

Artinya: "Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan


kepada kalian." (HR. Abu Dawud).

Tata cara sholat wajib singkat.


Rakaat Pertama:

1. Takbiratul Ihram diikuti dengan membaca doa Iftitah


2. Membaca surat Al-Fatihah
3. Membaca surat pendek atau ayat Al-Qur'an
4. Takbiratul Ihram
5. Melakukan gerakan ruku' dengan membaca bacaan ruku sebanyak
tiga kali
6. Melakukan gerakan I'tidal dengan membaca bacaan I'tidal sebanyak
tiga kali
7. Melakukan gerakan sujud dengan membaca bacaan sujud sebanyak
tiga kali
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud dengan membaca bacaan sujud sebanyak tiga kali
10. Bangkit dari sujud untuk melakukan rakaat selanjutnya
11. Rakaat Kedua:
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca surat atau ayat dalam Al-Qur'an
14. Ruku'
15. I'tidal
16. Sujud
17. Duduk di antara dua sujud
18. Melakukan gerakan sujud
19. Duduk tahiyat akhir jika melakukan sholat wajib berjumlah dua rakaat
sedangkan yang rakaatnya lebih dari dua rakaat melakukan duduk
tahiyat awal.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ibadah adalah ketundukan yang tidak terbatas bagi pemilik
keagungan yang tidak terbatas pula. Dalam Islam perhubungan dapat
dilakukan oleh seorang hamba dengan Allah secara langsung. ‘Ibadah di
dalam Islam tidak berhajat adanya orang tengah sebagaimana yang
terdapat pada setengah setengah agama lain. Begitu juga tidak terdapat
dalam Islam tokoh tokoh tertentu yang menubuhkan suatu lapisan
tertentu yang dikenali dengan nama tokoh tokoh agama yang menjadi
orang orang perantaraan antara orang ramai dengan Allah.

DAFTAR PUSTAKA

Dendy Herdianto. December 2019. Niat Wudhu Beserta Tata Cara yang Benar
untuk Diamalkan. https://qazwa.id/blog/niat-wudhu/. (Diakses 17 Maret).
Hameda Rachma. Oktober 2019. Tata Cara Sholat Wajib Beserta Bacaan Niat
Dan Doanya. https://www.brilio.net/creator/tata-cara-sholat-wajib-beserta-
bacaan-niat-dan-doanya-ad6b61.html. (Diakses 17 Maret).

Hameda Rachma. Oktober 2019. Tata cara sholat jenazah beserta bacaan niat
dan doanya. https://www.brilio.net/creator/tata-cara-sholat-jenazah-beserta-
bacaan-niat-dan-doanya-bef419.html. (Diakses 17 Maret).

Anda mungkin juga menyukai