Anda di halaman 1dari 51

GLAUKOMA

DEFINISI
Suatu neuropati optik kronik didapat yang
ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus
optikus dan pengecilan lapang pandang,
biasanya disertai peningkatan tekanan
intraokular
3 Faktor yang Mempengaruhi TIO
Tingkat produksi aqueous humor oleh
korpus siliaris

Resistensi aliran aqueous humor

Tingkat tekanan vena episkleral


FISIOLOGI AQUEOUS HUMOR
Aqueous humor adalah cairan jernih yang
dihasilkan oleh korpus siliaris yang mengisi
camera oculi posterio (COP) dan camera oculi
anterior (COA).
Komposisinya serupa dengan plasma
Aliran aqueous humor melibatkan :
• Anyaman trabekular
• Kanalis schlemm
• Saluran kolektor
Bagian-bagian dari Trabekular Meshwork
ALIRAN AQUEOUS HUMOR
Aqueous humor mengalir dari COP ke COA
melalui pupil, keluar ke aliran sistemik melalui 2
rute berbeda :

Trabecular outflow

Uveoscleral outflow
Aliran Aqueous Humor
TRABEKULAR OUTFLOW
COA  anyaman
trabekular  kanalis
schlemm  vena episklera
 vena siliaris anterior 
vena ophtalmica superior
 sinus kavernosus

UVEOSCLERAL OUTFLOW
COA  otot siliar 
rongga suprasiliar dan
suprakoroidal
PATOFISIOLOGI GLAUKOMA
Aliran humor aquos
Pengeluaran di sudut
Produksi Berlebihan terhambat pada celah
bilik mata terganggu
pupil

Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf dan sel penglihatan

Kematian sel  Hilangnya penglihatan yang permanen.


DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Anamnesis TIO dengan Oftalmoskopi Perimetri
Gonioskopi
Tonometri
TONOMETRI

• Pengukuran tekanan intraokular


• TIO normal : 10-21 mmHg
• Ketebalan kornea berpengaruh
– Kornea tebal : TIO ditaksir terlalu tinggi
– Kornea tipis : TIO ditaksir terlalu rendah
Tonometri Aplanasi Goldmann
• Tonometri aplanasi goldmann dipasang pada slitlamp
• Lebih teliti daripada tonometri Schiotz
• Setelah anestesi topikal dan pemberian fluoresensi,
pasien duduk di depan slitlamp dan tonometer
disiapkan. Digunakan filter biru coklat dengan
penyinaran paling terang. Pemeriksa melihat melalui
slitlamp okular.
• Tonometri aplanasi yang lain :
– Tonometri parkins
– Tonopentometer
– Pneumotonometer
Tonometri Aplanasi Goldmann
Tonopentometer Pneumotonometer
Tonometri Schiotz
• Kelebihan :
– Sederhana
– Relatif tidak mahal

• Cara :
– Pasien tidur terlentang
– Diberi anestesi topikal pada kedua mata
– Pasien menatap lurus ke depan
– Kelopak mata ditahan pada tepian tulang orbita
– Tonometer diturunkan sampai ujung cekung laras
menyentuh kornea
– Gunakan kartu konversi untuk mengetahui nilai pada skala
ke dalam mmHg
Tonometri Schiotz
OFTALMOSKOPI
Cup Disk Ratio

• NORMAL • GLAUKOMA
Pencekungan (cupping) n. Optikus yang asimetris. Terlihat
ada pelebaran general dari cup dimata kanan (A)
dibandingkan mata kiri (B) CDR asimetris > 0,2
• Vertical elongatio • Splinter hemorrhage
PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG
• Kelainan Lapang Pandang Pada Glaukoma
GONIOSKOPI
• Untuk memeriksa sudut bilik mata depan
KLASIFIKASI GLAUKOMA
BERDASARKAN ETIOLOGI

A. Glaukoma primer B. Glaukoma Kongenital


1. Glaukoma sudut terbuka 1. Glaukoma kongenital primer
a. Glaukoma sudut terbuka 2. Glaukoma yang berkaitan
primer
dengan kelainan
b. Glaukoma tekanan perkembangan mata lain
normal
3. Glaukoma yang berkaitan
2. Glaukoma sudut tertutup
dengan kelainan
a. Akut
perkembangan ekstraokular
b. Subakut
c. Kronik
d. Iris plateau
C. Glaukoma sekunder D. Glukoma absolut
1. Glaukoma pigmentasi • Hasil akhir semua glaukoma yang
2. Sindrom eksfoliasi tidak terkontrol adalah mata yang
3. Akibat kelainan lensa keras, tidak dapat melihat, dan
4. Akibat kelainan traktus uvea sering nyeri.
5. Sindrom
iridokorneoendotelial (ICE)
6. Trauma
7. Pascaoperasi
8. Glaukoma neovaskular
9. Peningkatan tekanan vena
episklera
10. Akibat steroid
Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme
Peningkatan Tekanan Intraokular
A. Glaukoma sudut terbuka B. Galukoma sudut tertutup
1. Membran pratrabekular 1. Sumbatan pupil (iris
2. Kelainan trabekular bombe)
3. Kelainan pasca 2. Pergeseran lensa ke
trabekular anterior
3. Pendesakan sudut
4. Sinekia anterior perifer
GLAUKOMA PRIMER
Glaukoma Sudut Terbuka Primer

• Proses degeneratif, anyaman


trabekular, termasuk
pengendapan materi ekstrasel
di dalam anyaman dan di bawah
PATOLOGI lapisan endotel kanal schlemm
• Penurunan drainase aqueous
humor yang menyebabkan
peningkatan TIO
GEJALA KLINIS
• Biasanya tidak memberi tanda-tanda dari
luar
• Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan
progresif dengan merusak papil saraf optik
• Biasanya penderita baru sadar bila keadaan
lebih lanjut
• Sifatnya bilateral
• Kebanyakan pada usia ≥ 40 tahun
Glaukoma Tekanan Normal

PATOGENESISINYA

• Kepekaan yang abnormal terhadap TIO


karena kelainan vaskular atau mekanis di
cput nervus opticus.
Untuk diagnosis sebelumnya harus
menyingkirkan hal-hal sebagai berikut :
1. Episode peningkatan TIO sebelumnya, seperti yang disebabkan
oleh uveitis anterior, trauma, atau terapi steroid topikal.
2. Variasi diurnal yang besar pada TIO dengan peningkatan
mencolok, biasanya pada pagi hari.
3. TIO yang berubah sesuai postur, dengan peningkatan mencolok
saat pasien berbaring rata.
4. Peningkatan TIO intermiten, seperti pada penutupan sudut
subakut.
5. Penaksiran TIO yang terlalu rendah akibat berkurangnya
ketebalan kornea.
6. Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang
lain termasuk kelainan diskus kongenital, neuropati optik
herediter, dan atrofi optik didapat akibat tumor atau penyakit
vaskular.
Hipertensi Okular
• Peningkatan TIO tanpa kelainan diskus optikus atau
lapangan pandang.
• Resiko meningkat seiring dengan peningkatan TIO,
bertambahnya usia, riwayat glaukoma pada keluarga,
dan mungkin riwayat miopia, DM, serta penyakit
kardiovaskular dalam keluarga.
Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Primer

Terjadi bila terbentuk iris bombe yang


menyebabkan oklusi COA oleh iris perifer
menghambat aliran keluar aqueous dan TIO
meningkat dengan cepat, menimbulkan :
– nyeri hebat
– kemerahan
– dan penglihatan kabur
TEMUAN KLINIS
• Pasien tampak sakit berat
• Sakit kepala
• Muntah-muntah
• Penglihatan sangat kabur
• Kelopak mata bengkak
• Konjungtiva bulbi sangat hiperemis (Injeksi siliar)
• Kornea berkabut
• COA dangkal
• Pupil dilatasi
• Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari
GLAUKOMA KONGENITAL
Dibagi menjadi :

Glaukoma Kongenital • Kelainan perkembangan yang terbatas


Primer pada sudut COA

• Sindrom Axenfeld-Reiger
Anomali Perkembangan • Anomali Peters
Segmen Anterior • Keduanya disertai kelainan
perkembangan iris dan kornea

• Aniridia
Berbagai Kelainan Lain • Sindrom Sturege-Weber
• neurofibromatosis
Epifora
Fotofobia

Blefarospasme

TRIAS KLASIK GALUKOMA


KONGENITAL
Glaukoma Kongenital
GLAUKOMA SEKUNDER
Glaukoma Pigmentasi
• Disebabkan oleh degenerasi
epitel pigmen iris dan
korpus siliaris.
• Pigmen mengendap di
permukaan kornea
posterior (Krukenberg
Spindle) dan tersangkut di
jaringan trabekular,
mengganggu aliran keluar
aqueous humor.
Sindrom Eksfoliasi
(Glaukoma
Pseudoeksfoliasi)
Dijumpai endapan
bahan berserat mirip
serpihan di
permukaan lensa
anterior, prosesus
siliaris, zonula,
permukaan posterior
iris, dan jaringan
trabekula
Glaukoma Akibat Tekanan Lensa

• Terjadi akibat trauma atau spontan (sindrom Marfan)


Dislokasi
• Dislokasi anterior  sumbatan pada bukaan pupil 
Lensa iris bombe dan penutupan sudut

Intumesensi • Lensa yang menyerap cukup banyak air sewaktu


mengalami perubahan katarak, sehingga ukuran
Lensa membesar

• Katarak stadium lanjut mengalami kebocoran kapsul


Glaukoma lensa anterior  protein lensa mencair masuk COA
Fakolitik  jalinan trabekula edema dan tersumbat 
peningkatan TIO mendadak
Glaukoma Akibat Kelainan Traktus Uvealis

• Jalinan trabekular dapat tersumbat oleh


Uveitis sel-sel radang dari COA disertai edema
sekunder

• Melanoma traktus uvealis dapat


menimbulkan glaukoma akibat pergeseran
Tumor korpus siliaris ke anterior  penutupan
sudut sekunder

• Beberapa kelainan yang ditandai dengan


Sindrom endotelium kornea yang abnormal yang
menyebabkan derajat variabel atrofi iris,
Iridokorneoendotel galukoma sudut tertutup sekunder, dan
edema kornea.
Glaukoma Akibat Glaukoma
Trauma Neovaskularisasi
• Cedera kontusio bola mata • Paling sering disebabkan
dapat disertai peningkatan oleh iskemi retina yang luas,
TIO akibat perdarahan ke seperti yang terjadi pada
COA (hifema)  darah retinopati diabetik stadium
bebas menyumbat jalinan lanjut dan oklusi vena
trabekular yang mengalami sentralis retina iskemik.
edema akibat cedera.
OBAT-OBAT GLAUKOMA
• Supresi Pembentukan Aqueous Humor
– Penyekat adrenergik-beta :
• Timolol maleat, betaxolol, levobunolol, metipranolol,
carteolol
– Apraclonidine
– Brimonidine
– Dorzolamide hydrochloride
– Penghambat anhidrase karbonat :
• Asetazolamide, dichlorphnenamide, methazolamide
• Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous Humor
– Analog prostaglandin
– Obat parasimpatomimetik
– Epinephrine

• Penurunan Volume Vitreus


– Obat-obat hiperosmotik
– Glycerin (glycerol)

• Miotik, Midriatik, dan Siklopegik


– Cyclopentolate
– atropine
TERAPI BEDAH dan LASER
1. Trabekulektomi
Membuat lubang yang menghubungkan bilik depan mata
& subkonjungtiva

2. Trabekuloplasti laser
Membuat sikatriks/jaringan parut di trabekulum sehingga
celah melebar

3. Gonioplasti / iridoplasti
Membuat sikatriks di iris perifer sehingga sudut menjadi
terbuka
4. Non penetrating surgery
viscocanalostomy deep sclerectomy
menghubungkan bilik depan mata tidak langsung

5. Tube shunt
Implant Baerveldt, Ahmed, Molteno 
menghubungkan bilik depan mata dengan
subkonjungtiva

6. Siklodestruksi
Dengan krio atau laser  merusak badan silier 
produksi HA turun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai