Anda di halaman 1dari 26

Journal Reading

Pedoman Manajemen Berbasis Bukti dalam Pandemi COVID-19 - Tinjauan Artikel

Oleh:
Bilqis Elfarianti 1940312166

Nyimas Dini Putri 2040312002

Intan Eneza 2040312017

Preseptor :

dr. Ardian, Sp.PD

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

RSUD DR M ZEIN

PAINAN 2021
Intervensi non-farmakologis (INF) telah dilakukan untuk untuk menekan dan / atau
memitigasi kejadian penyakit, dengan ‘penekanan’ yang didefinisikan sebagai pengurangan
Angka Reproduksi (R0) - jumlah rata-rata orang yang dapat terinfeksi oleh satu orang yang
terinfeksi - menjadi <1, dan ‘mitigasi’ didefinisikan sebagai pengurangan efek pandemi pada
kesehatan, yang pada akhirnya menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.

INF terdiri dari :

1. Isolasi di rumah:
Pasien dengan gejala diharuskan untuk isolasi di rumah selama 7 hari, dengan harapan
dapat mengurangi jumlah kontak di luar rumah sebesar 75% selama jangka waktu ini
[38]. Semua bentuk kontak sosial juga harus dihindari oleh pasien yang bergejala [39].
2. Karantina rumah secara sukarela:
Jika pasien yang bergejala melakukan isolasi dalam rumah, maka seluruh anggota
keluarga juga harus tetap di rumah selama 14 hari. Hal ini diperkirakan dapat
menurunkan kontak di luar rumah sebesar 75%, namun juga dapat meningkatkan kontak
dalam rumah tangga sebesar dua kali lipat [38].
3. Social distancing untuk yang berusia di atas 70 tahun:
Individu yang berusia di atas 70 tahun harus mempraktikkan social distancing dengan
menjaga jarak 2 m dari individu lain dan menghindari pertemuan dengan jumlah orang
banyak[40]. Tindakan ini ditargetkan untuk mengurangi kontak hingga 50% di tempat
kerja dan mengurangi kontak lain hingga 75%, namun secara tidak langsung dapat
meningkatkan kontak rumah tangga sebesar 25% [38].
4. Social distancing untuk seluruh populasi:
Semua individu mempraktikkan social distancing seperti dijelaskan di atas, dengan cara
ini mengurangi semua kontak rumah tangga sebesar 75% dan k
ontak tempat kerja sebesar 25%. Tingkat kontak sekolah tetap sama dan kontak rumah
tangga meningkat 25% [38]. Penggunaan transportasi umum yang tidak penting harus
dihindari, dan jika memungkinkan, pengaturan untuk bekerja dari rumah harus dibuat
[39]. Individu harus menggunakan teknologi jarak jauh untuk tetap berhubungan dengan
teman dan keluarga, karena semua pertemuan besar maupun kecil harus dihindari.
Telepon dan layanan online juga dapat digunakan untuk menghubungi palayanan
kesehatan ataupun pelayanan penting lainnya [39].
5. Penutupan sekolah dan universitas:
Semua sekolah tetap tutup dan hanya 25% universitas yang tetap buka, pada dasarnya hal
ini dapat meningkatkan kontak rumah tangga untuk keluarga siswa sebesar 50% dan
kontak komunitas sebesar 25% selama waktu penutupan [38].

Gambar 2. Efek dari menjaga social distancing (Ilustrasi oleh: Robert A.J. Signer, Ph.D,
Assistant Professor of Medicine, University of California San Diego and Gary Warshaw, Art
Director @SignerLab @GaryWarshaw)

Efek keseluruhan dari langkah-langkah ini diilustrasikan pada Gambar 2. Selain itu,
kebiasaan mencuci tangan dan kebersihan respiratorius harus diikuti oleh setiap orang untuk
mengurangi penyebaran virus pernapasan, termasuk COVID-19 [39].

Ferguson dkk. memprediksi bahwa tanpa tindakan pengendalian, kematian di Inggris dan AS
masing-masing akan mencapai 510.000 dan 2,2 juta karena coronavirus, dengan 81% populasi
Inggris dan AS terinfeksi (R0 = 2,4). Jumlah tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) yang
dibutuhkan diprediksi dapat mencapai 30 kali lipat dari jumlah yang tersedia di kedua negara.
Dengan tujuan untuk mencapai R0≤1, penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan
intervensi berupa menjaga social distancing, isolasi, karantina dalam rumah, dan menutup
sekolah maupun Universitas selama 5 bulan, dengan efek maksimal yang nantinya dapat
dirasakan jika keempat intervensi ditambah lockdown (mis. individu yang dilarang pergi bekerja)
diterapkan. Tindakan tersebut diperkirakan akan menghasilkan penurunan jumlah tempat tidur
yang dibutuhkan.

Ferguson et al. telah memperingatkan bahwa mencabut intervensi ini tanpa adanya vaksin
kemungkinan besar akan menyebabkan puncak infeksi kedua karena tidak adanya kekebalan
komunitas, dengan kasus mencapai angka yang diprediksi dalam skenario tanpa intervensi yang
disebutkan di atas. Untuk meminimalkan efek ini, kebijakan social distancing harus diterapkan
sampai vaksin tersedia - jangka waktu setidaknya 18 bulan. Sebagai tanggapan terhadap prediksi
tersebut, artikel ini meneliti strategi 'pemicu adaptif' dengan ambang batas 'aktif' dan 'tidak aktif'
(Gbr. 3). Pemicu 'On' mencakup penerapan dari social distancing, dan penutupan sekolah-
universitas. Sementara itu, periode ‘on/off’ mencakup isolasi dan karantina rumah tangga.
Diusulkan agar pemicu 'aktif' ditetapkan sebagai 100 kasus yang masuk ke ICU per minggu,
sedangkan pemicu 'nonaktif' ditetapkan sebagai 50 kasus ICU per minggu [38].
Gambar 3. Grafik oleh Ferguson et al, menggambarkan strategi 'pemicu adaptif' di Inggris
dengan penggunaan 100 kasus yang dirawat di ICU sebagai pemicu 'aktif' dan 50 penerimaan
ICU sebagai pemicu 'tidak aktif' [41].

Pendidikan kesehatan masyarakat harus didasarkan pada bukti ilmiah yang divalidasi
agar dapat memberikan informasi yang memadai kepada publik tentang situasi saat ini serta
mengurangi tingkat kecemasan masyarakan. Informasi yang salah dapat menyebarkan kepanikan
di antara masyarakat umum. Dengan demikian, temuan epidemiologi harus segera dilaporkan
untuk memastikan penilaian dan interpretasi yang akurat.

Meskipun saat ini tidak ada pengobatan efektif yang diketahui untuk COVID-19,
penggunaan oseltamivir, lopinavir / ritonavir, dan antibiotik telah dilaporkan meskipun WHO
tidak membuat rekomendasi untuk penggunaan obat antivirus, antibiotik, atau glukokortikoid
[22]. Oleh karena itu, harus diingat untuk tidak memberikan obat dengan efikasi yang tidak
diketahui kepada pasien dengan status sakit kritis. Akibatnya, upaya pencegahan dan
pengendalian COVID-19 memerlukan pendekatan berbasis bukti dan pendekatan multifaktorial.
Pada dasarnya, pencegahan yang berhasil membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang
tingkat keparahan klinis COVID-19, tingkat penularan dan infeksi, dan kemanjuran pilihan
pengobatan untuk mempercepat pengembangan diagnostik dan modalitas terapeutik.

3.2 Tatalaksana Suportif

Penatalaksanaan suportif yang diberikan pada pasien tergantung dari tingkat keparahan
penyakit, kelayakan karantina, dan kemungkinan kebutuhan rawat inap.

Untuk neonatus tanpa gejala dan anak kecil dengan dugaan infeksi COVID-19,
pemantauan dan perawatan suportif di bangsal sangat penting dilakukan, seperti memantau detak
jantung, laju respirasi, SpO2. Pemberian makan neonatus harus dipertimbangkan jika ibunya
positif COVID-19. Untuk neonatus yang bergejala, diperlukan manajemen dan intervensi medis
[42].

Untuk orang dewasa dengan infeksi ringan - biasanya ditandai dengan tidak adanya
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang parah - penanganan di rumah dianggap tepat dan
pasien dapat diisolasi dalam seiring dengan rawat jalan. Serta perlu dilakukan pemantauan untuk
setiap gangguan klinis yang nantinya mungkin memerlukan rawat inap serta mencegah penularan
ke orang lain di rumah [43,44].

Gambar 4. Ilustrasi oleh Bouadma et al. menunjukkan perkembangan kasus COVID-19 parah
yang membutuhkan perawatan di ICU [56].

Gambar 4 merangkum perjalanan penyakit yang mungkin terjadi pada pasien dengan
COVID-19 parah. Untuk pasien dengan penyakit berat, WHO menetapkan terapi dan
pemantauan suportif dini sebagai berikut:

a) Pemberian Cairan Intravena (IV)


 Berikan cairan konservatif pada pasien dengan ISPA tanpa bukti syok.
o Tangani secara hati-hati dengan cairan IV karena resusitasi agresif dapat
memengaruhi oksigenasi jika ketersediaan ventilasi mekanis terbatas.

b) Terapi Oksigen
 Berikan terapi oksigen tambahan segera jika pasien datang dengan ISPA, hipoksemia
atau syok.
o Berikan terapi oksigen 5L / menit untuk mencapai target SpO2 minimal 90%
pada orang dewasa tidak hamil (lebih dari 92% pada pasien hamil).
o Anak-anak dengan kesulitan bernapas berat harus memiliki target SpO2 di
atas 94%.
 Pantau pasien dengan ISPA secara ketat jika terjadi gagal napas cepat atau sepsis dan
segera lakukan intervensi.
o Ini sangat penting bagi pasien dengan COVID-19.
o Pasien dengan peningkatan laju pernapasan atau hipoksemia meskipun dengan
terapi oksigen dapat mengalami gagal napas hipoksemik yang terlihat pada
ARDS. Apabila terjadi, dokter harus mempertimbangkan penggunaan
ventilasi mekanis [25].
 Memperhatikan komorbiditas pasien untuk menyesuaikan tatalaksana dan prognosis.
Komunikasikan hal ini sejak awal dengan pasien dan kerabat [25].

c) Kortikosteroid
 Secara rutin memberikan kortikosteroid dalam pengobatan pneumonia virus kecuali
dalam uji klinis atau jika steroid diindikasikan untuk kondisi lain.
o Penggunaannya dalam influenza terbukti dapat memperburuk infeksi dan
meningkatkan angka kematian [25].

3.3 Tatalaksana COVID-19 Kritis


Gambar 5. Algoritma NICE untuk rujukan pasien kritis ke ICU [46].

3.3.1 Masuk ke ICU

5% dari semua kasus COVID-19 menjadi serius atau kritis tidak sehat dan 20-30% [45]
pasien rawat inap membutuhkan dukungan perawatan intensif, sehingga dibutuhkan pedoman
manajemen terbaru. Pasien dengan terapi oksigen standar yang gagal cenderung memerlukan
terapi oksigen lanjutan atau dukungan ventilasi [25]. Dengan penerimaan rumah sakit yang
membebani sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia, National Institute of Health and Care
Excellence (NICE) telah menerbitkan algoritme untuk memastikan penerimaan ICU yang sesuai
(Gbr. 5). Faktor-faktor yang dipertimbangkan saat membuat keputusan seperti itu adalah usia di
atas enam puluh lima tahunn, kelemahan - dinilai melalui Skala Kerapuhan Klinis (Clinical
Frailty Scale) - dan penyakit penyerta. Pertimbangan khusus harus dibuat pada pasien dengan
disabilitas jangka panjang, ketidakmampuan belajar dan autisme. Dalam kasus seperti itu,
penilaian kelemahan individu harus dilakukan [46].
NICE mendorong para intensivis untuk memulai terapi perawatan kritis dengan target
atau hasil yang jelas sejak awal. NICE juga merekomendasikan untuk melakukan peninjauan
respons terhadap pengobatan secara bersamaan. Perawatan kritis harus ditarik kembali apabila
hasil akhir yang diinginkan tidak tercapai dan pasien malah memburuk. Keputusan harus
dikomunikasikan dengan pasien bila memungkinkan dan keluarga mereka, atau pengasuh [47].

3.3.2. Ventilasi non-invasif (VNI)

Laporan awal tidak mendukung penggunaan VNI pada COVID-19, karena kekhawatiran
volume tidal yang besar dan tekanan transpulmoner yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan
paru-paru lebih lanjut [25]. Metode VNI - Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) atau
Bilevel Positive Airway Pressure (BiPAP) - juga tidak direkomendasikan karena merupakan
prosedur medis yang menghasilkan aerosol dan oleh karena itu meningkatkan risiko penyebaran
COVID-19 [48]. Sekarang ada bukti yang muncul untuk mendukung penggunaan CPAP selama
pandemi [49]. Laporan dari Italia dan Cina menyatakan bahwa banyak pasien mendapat manfaat
dari ventilasi mekanis non-invasif. Khususnya di Italia, 50% pasien yang menerima CPAP tidak
memerlukan ventilasi invasif [50-52]. WHO merekomendasikan bahwa pasien yang menerima
CPAP harus diawasi oleh dokter berpengalaman yang mampu melakukan intubasi endotrakeal
jika pasien memburuk dengan cepat [25]. Tabel 1 menjelaskan rencana eskalasi dalam kasus di
mana VNI sedang diujicobakan.

Tim dari University College London (UCL) dan University College London Hospital
(UCLH) telah berkolaborasi dengan Mercedes Formula One telah mengadaptasi model CPAP
yang ada sehingga lebih sesuai untuk produksi massal. Ini akan memperbanyak jumlah mesin
yang tersedia untuk pasien COVID-19 [51].

National Health Service (NHS) Inggris telah menetapkan bahwa CPAP harus digunakan
untuk gagal napas hipoksemia dan BiPAP untuk keadaan hiperkapnea dalam kasus gagal
pernapasan akut dan kronis. Indikasinya meliputi [53]:

 Untuk menghindari intubasi


 Membantu ekstubasi

3.3.3. Intubasi endotrakeal


Jika intubasi endotrakeal dianggap tepat, WHO merekomendasikan intubasi endotrakeal
dilakukan oleh dokter berpengalaman dengan menggunakan APD yang lengkap.

 Preoksigenasi pasien dengan 100% Fi02 selama 5 menit menggunakan masker wajah,
masker bag-valve, oksigen hidung aliran tinggi (High Flow Nasal Oxygen) atau VNI
sebelum mencoba intubasi [25].
 Tabel 1. Rencana pengobatan dan eskalasi yang dikeluarkan oleh NHS Inggris untuk
pasien COVID-19 yang dewasa [ 53 ].

Tabel 1. Rencana pengobatan dan eskalasi yang dikeluarkan oleh NHS Inggris untuk pasien
COVID-19 yang dewasa [ 53 ].

3.3.4. Ventilasi mekanik yang Invasif

Bukti terkahir dari tinjauan baru-baru ini oleh King's College Hospital NHS serta
pedoman yang dikeluarkan oleh WHO menyimpulkan bahwa kasus parah yang memerlukan
ventilasi mekanis dapat memperoleh manfaat dengan prinsip-prinsip berikut:
1) Penggunaan volume tidal rendah (4–8 ml/kg prediksi berat badan (PBW)) dan target
tekanan plateau <30 cmH20 (<28 cmH20 pada anak-anak):
 Dewasa: Volume tidal awal 6 ml/kgPBW (dapat dinaikkan menjadi 8 ml/kg PBW
jika volume tidal awal tidak dapat ditoleransi).
 Anak-anak: Target volume tidal 3-6 ml/kg PBW (dapat ditingkatkan menjadi 5–8
ml/kg PBW dalam kasus dengan kepatuhan pernapasan yang terjaga baik) [25].
2) Pada aturan umum, titrasi positive end-expiratory pressure (PEEP) harus dipandu oleh
Fraksi Oksigen Terinspirasi (Fi02) yang diperlukan untuk mencapai saturasi oksigen
arteri yang diinginkan (Sp02). Pengaturan yang disajikan pada Tabel 2 telah
diturunkan dari uji coba ARDSnet dan dapat digunakan untuk mencapai Sp02> 90%
[25,54].
3) Tekanan jalan napas awal yang membebaskan ventilasi harus dipertimbangkan pada
pasien tertentu. [55].
4) Pertimbangkan prone ventilation secepatnya pada pasien di mana tidak ada perbaikan
yang diamati setelah 12 jam pengoptimalan ventilator (yaitu PaO2 / FiO2 <150). Prone
Ventilation harus berlangsung 12-16 jam sehari [25,55].
5) Hiperkapnia permisif dapat dipertimbangkan jika parameter hemodinamik yang baik
dapat dipertahankan sebagai lawan dari bentuk ventilasi yang dapat menyebabkan
kerusakan paru lebih lanjut [25,55].

3.3.5. Extracorporeal membrane oxygenation (ECMO)


Kasus COVID-19 dengan hipoksemia refrakter meskipun dengan ventilasi pelindung
paru harus menerima ECMO jika layanan extracorporeal life support (ECLS) tersedia [25].

3.3.6. Resusitasi cairan dan vasopresor

Pada orang dewasa, resusitasi cairan harus diberikan sebagai bolus cairan kristaloid 250-
500 ml selama 15-30 menit diikuti dengan penilaian kelebihan cairan setelah setiap bolusnya.
Vasopresor dapat digunakan jika syok septik (Tabel 3) tetap ada meskipun dilakukan resusitasi
cairan untuk mempertahankan mean arterial pressure (MAP) ≥65 mmHg. sebuah penelitian
terbaru menunjukkan, pasien berusia di atas 65 tahun, MAP 60-65 mmHg masih dapat diterima
[25,57]. Pada orang dewasa norepinefrin adalah obat pilihan yang dapat ditambah dengan
epinefrin atau vasopresin untuk mempertahankan target MAP. Pada anak-anak, resusitasi cairan
harus diberikan dalam bentuk bolus cairan kristaloid 10-20 mL/kg selama 30-60 menit diikuti
dengan penilaian kelebihan cairan setelah setiap bolus. Vasopresor dapat digunakan jika tanda-
tanda syok septik (Tabel 3) dan / atau kelebihan cairan diamati atau jika ada tanda
ketidakmampuan untuk mempertahankan parameter tekanan darah yang sesuai dengan usia. Pada
anak-anak, epinefrin adalah obat pilihan, dengan suplementasi norepinefrin jika syok septik
berlanjut [25].
3.4. Manajemen medis

CDC menjelaskan komentar WHO tentang penggunaan kortikosteroid dan selanjutnya


menjelaskan bahwa penggunaannya dapat memperpanjang replikasi virus bila digunakan pada
virus yang mirip dengan COVID-19 seperti MERS-CoV [59]. Ketika pasien datang dengan
SARI, WHO menyarankan untuk memberikan antimikroba empiris yang kemungkinan dapat
mengobati agen penyebab dalam 1 jam penilaian dengan sepsis yang dikonfirmasi. Perawatan ini
harus didasarkan pada diagnosis klinis - apakah pneumonia yang didapat di komunitas atau
rumah sakit - dan dirawat sesuai dengan pedoman lokal [25]. Sebaliknya, Wang et al. telah
menyarankan bahwa penggunaan antibiotik spektrum luas yang tidak tepat harus dihindari
kecuali ada bukti infeksi bakteri sekunder [42].

Baru-baru ini, pelopor tes laboratorium menyarankan bahwa mungkin ada obat yang
sudah digunakan untuk virus lain yang dapat diterapkan pada COVID-19. Remdesivir-agen
antivirus spektrum luas-adalah analog adenosin yang mampu mengganggu rantai RNA virus
yang baru lahir sehingga menyebabkan penghentian rantai yang prematur, dan sebelumnya telah
diuji untuk pengobatan virus Ebola. Ketika remdesivir disuntikkan ke dalam sel Vero E6 yang
terinfeksi COVID-19, antivirus tersebut secara efektif menghambat virus. Ketika diuji dalam
garis sel manusia (sel Huh-7) virus secara efektif menghambat [60]. Ini mendukung pernyataan
CDC bahwa remdesivir memiliki aktivitas in vitro melawan COVID-19 [61]. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi penggunaan Remdesivir terhadap COVID-19, namun
National Institute of Allergy and Infectious Diseases saat ini sedang melakukan uji coba double-
blind randomised controlled penggunaan remdesivir pada pasien dengan infeksi COVID-19,
dengan hasil tertunda [62 ].

Obat familiar lain yang mungkin dapat dipakai untuk COVID-19 adalah chloroquine; itu
secara tradisional digunakan sebagai antimalaria serta melawan penyakit autoimun. Mekanisme
kerja chloroquine meningkatkan pH endosom melebihi yang diperlukan untuk fusi virus dan sel
sementara juga mengganggu glikosilasi reseptor seluler pada virus serupa seperti SARS-CoV.
Ketika chloroquine dimasukkan ke dalam sel Vero E6 yang terinfeksi COVID-19, chloroquine
tampaknya mengobati infeksi pada tahap awal dan tahap masuk infeksi. chloroquine juga dapat
meningkatkan modulasi kekebalan sel, berpotensi meningkatkan kemanjuran obat in vivo. Secara
umum, chloroquine murah dan aman digunakan, dan didistribusikan secara luas ke semua sistem
organ termasuk paru-paru saat dikonsumsi secara oral. (Gambar 6) [63].

Obat onkologi adalah kelas lain dengan minat yang terus meningkat. Beberapa obat
onkologi – meskipun hasil laboratorium menjanjikan - tidak dapat ditoleransi oleh manusia
karena dosis yang dibutuhkan jauh lebih tinggi daripada dosis terapeutik yang ditetapkan untuk
penyakit lain. Sebaliknya, obat anti-inflamasi telah disarankan karena efek respon inflamasi yang
signifikan pada kerusakan paru-paru dan menyebabkan kematian. Tabel 4 merinci tiga agen
antiinflamasi yang diujicobakan pada COVID19. Mekanisme kerja yang mendasari mereka
melibatkan penghambatan pensinyalan JAK STAT sehingga mengurangi peningkatan sitokin
yang terlihat pada pasien dengan COVID-19 [64].
3.5. Tatalaksana Operasi

Transplantasi paru ganda pertama berhasil dilakukan pada seorang pasien di China
dengan kerusakan paru bilateral yang ireversibel sekunder akibat COVID-19 pada 29 Februari
2020. Pria berusia 59 tahun itu terinfeksi SARS-CoV-2 pada 26 Januari 2020, dan meskipun tes
berulang mengkonfirmasi resolusi dan tidak adanya infeksi yang sedang berlangsung, intubasi
endotrakeal yang berkepanjangan, ventilasi, dan terapi ECMO tetap diperlukan. Tim di Rumah
Sakit Rakyat Wuxi, dipimpin oleh ahli bedah kardiotoraks Dr.Chen Jinguy, melakukan operasi 5
jam tersebut. Operasi berhasil dilakukan dengan pasien yang membutuhkan observasi pasca
operasi dan terapi medis untuk menghindari infeksi atau reaksi penolakan [65].

3.6. Mengukur respons

Karena pilihan pengobatan yang tersedia terbatas, kemampuan untuk mengukur


tanggapan terhadap pengobatan menjadi tantangan. Ketika pasien diuji untuk infeksi awal, hasil
positif didasarkan pada deteksi asam nukleat untuk infeksi SARS-CoV-2. Ketika menilai pasien
dengan kondisi yang memburuk, telah tercatat bahwa CRP meningkat secara signifikan dan
albumin rendah [31]. Meskipun tidak ada pedoman yang jelas tentang evaluasi tanggapan
terhadap pengobatan suportif, sebuah studi oleh Cascella et al. telah menyarankan bahwa
evaluasi laboratorium sampel dari pasien harus menunjukkan bebas virus sebelum keluar dari
pengamatan dalam bentuk dua spesimen saluran pernapasan yang negatif dan diambil setidaknya
24 jam [66,67].

4. Hasil

Data saat ini menunjukkan bahwa ada sekitar 1.664.384 kasus aktif di seluruh dunia, di
mana 97% (n = 1.623.355) menunjukkan gejala ringan COVID-19 dan 3% (n = 41.029) pasien
yang terinfeksi serius (membutuhkan terapi oksigen) atau kondisi kritis (membutuhkan ventilasi
mekanis). Dari kasus tertutup (n = 834.069), 79% (n = 663.477) individu yang terinfeksi telah
pulih dari penyakit atau telah berhasil dipulangkan dari rumah sakit. 21% (n = 171.017) dari
kasus ini meninggal karena penyakit atau komplikasi terkait [7]. Saat ini, laporan situasi WHO
ke-46 memperkirakan rasio kematian kasar COVID-19 berada di antara 3 dan 4% berdasarkan
data saat ini [68]. Waktu rata-rata untuk pemulihan dari timbulnya gejala adalah sekitar 2
minggu pada kasus ringan dan 3-6 minggu pada individu yang sakit berat atau kritis [34].

5. Kesimpulan

Dengan puncak 101.736 kasus baru yang dikonfirmasi pada 3 April 2020 [69], ada
kekhawatiran bahwa temuan ini dapat mengindikasikan penyebaran penyakit secara
eksponensial. Penerapan dan kepatuhan terhadap social distancing yang lebih ketat untuk
menekan dan mengurangi penyebaran COVID-19 akan terbukti sangat penting di bulan-bulan
mendatang. Pedoman terbaru yang berbasis bukti untuk manajemen akut COVID-19 sangat
penting untuk memandu dokter melewati pandemi yang berkembang pesat. Ketika bukti baru
muncul, sangat penting mengenai pilihan pengobatan saat ini dan yang potensial sering
dievaluasi ulang untuk memberikan perawatan terbaik dalam keadaan yang belum pernah terjadi
sebelumnya.

Persetujuan Etis

Tidak diperlukan.

Sumber Pendanaan

Tidak ada.

Kontribusi Penulis
Maria Nicola: peran penting dalam produksi konsep dan penulisan naskah, penyuntingan dan
persetujuan draf akhir.
Niamh O'Neill: peran penting dalam penulisan naskah awal, penyuntingan dan persetujuan draf
akhir.
Catrin Sohrabi: kontribusi untuk penulisan naskah, penyuntingan dan persetujuan draf akhir.
Mehdi Khan: kontribusi untuk penulisan naskah, penyuntingan dan persetujuan draf akhir.
Riaz Agha: penulis senior, berperan dalam mengawasi produksi konsep, pengumpulan makalah
dan persetujuan draf akhir.

Penjamin
Niamh O'Neill: Penulis Koresponden, niamh@ijspg.com.
Riaz Agha: Penulis senior, mail@riazagha.com.

Pernyataan Data
Data dalam ulasan ini tidak bersifat sensitif dan dapat diakses di domain publik. Oleh karena itu,
data tersedia dan tidak bersifat rahasia.

Deklarasi Kepentingan untuk Bersaing

Tidak ada.

Daftar Pustaka

[1] N. Zhu, D. Zhang, W. Wang, X. Li, B. Yang, J. Song, et al., A novel coronavirus from
patients with pneumonia in China, N. Engl. J. Med. (2019) [Internet]. 2020 Jan 24 [cited 2020
Mar 9]; Available from: https://www.nejm.org/doi/10.1056/ NEJMoa2001017.

[2] C. Sohrabi, Z. Alsafi, N. O'Neill, M. Khan, A. Kerwan, A. Al-Jabir, et al., World Health
Organization declares global emergency: a review of the 2019 novel coronavirus (COVID-19),
Int. J. Surg. 76 (2020 Apr) 71–76.
[3] B.E. Young, S.W.X. Ong, S. Kalimuddin, J.G. Low, S.Y. Tan, J. Loh, et al., Epidemiologic
features and clinical course of patients infected with SARS-CoV-2 in Singapore, [Internet], J.
Am. Med. Assoc. (2020 Mar) Available from: http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/32125362.

[4] Early transmission dynamics in Wuhan, China, of novel coronavirus–infected pneumonia |


NEJM, [Internet]. [cited 2020 Mar 9]. Available from:
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2001316. [5] BBC News [Internet], Coronavirus
confirmed as pandemic, (2020 Mar 11) [cited 2020 Mar 11]; Available from:
https://www.bbc.com/news/world-51839944.

[6] Coronavirus update (live): 126,049 cases and 4,616 deaths from COVID-19 virus outbreak,
Worldometer [Internet]. [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://
www.worldometers.info/coronavirus/.

[7] Coronavirus Dashboard [Internet], [cited 2020 Mar 29]. Available from: https://
ncov2019.live/.

[8] H. Zhang, J.M. Penninger, Y. Li, N. Zhong, A.S. Slutsky, Angiotensin-converting enzyme 2
(ACE2) as a SARS-CoV-2 receptor: molecular mechanisms and potential therapeutic target,
Intensive Care Med. [Internet] (2020 Mar 3), https://doi.org/10. 1007/s00134-020-05985-9 [cited
2020 Mar 9]; Available from:.

[9] Tang X, Wu C, Li X, Song Y, Yao X, Wu X, et al. On the origin and continuing evolution of
SARS-CoV-2. Natl. Sci. Rev. [Internet]. [cited 2020 Mar 9]; Available from::
https://academic.oup.com/nsr/advance-article/doi/10.1093/nsr/nwaa036/ 5775463.

[10] H. Yi, 2019 Novel coronavirus is undergoing active recombination, [Internet], Clin. Infect.
Dis. Off. Publ. Infect. Dis. Soc. Am. (2020) Mar; Available from: http://www.
ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/32130405.

[11] Han Y, Yang H. The transmission and diagnosis of 2019 novel coronavirus infection disease
(COVID-19): a Chinese perspective. J. Med. Virol. [Internet]. [cited 2020 Mar 9];n/a(n/a).
Available from:: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10. 1002/jmv.25749.

[12] Novel coronavirus: study suggests multiple shedding routes, [Internet]. Medscape.[cited
2020 Mar 9].Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/ 925575.
[13] S.W.X. Ong, Y.K. Tan, P.Y. Chia, T.H. Lee, O.T. Ng, M.S.Y. Wong, et al., Air, surface
environmental, and personal protective equipment contamination by severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) from a symptomatic patient, [Internet], J. Am. Med.
Assoc. (2020) Mar; Available from: http://www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/32129805.

[14] Y. Liu, H. Chen, K. Tang, Y. Guo, Clinical manifestations and outcome of SARS-CoV2
infection during pregnancy, [Internet], J. Infect. (2020 Mar 4) [cited 2020 Mar 9];0(0). Available
from: https://www.journalofinfection.com/article/S0163- 4453(20)30109-2/abstract.

[15] Y. Wang, Y. Wang, Y. Chen, Q. Qin, Unique epidemiological and clinical features of the
emerging 2019 novel coronavirus pneumonia (COVID‐19) implicate special control measures, J.
Med. Virol. (2020 Mar) jmv.25748-jmv.25748.

[16] L. Zou, F. Ruan, M. Huang, L. Liang, H. Huang, Z. Hong, et al., SARS-CoV-2 viral load in
upper respiratory specimens of infected patients, N. Engl. J. Med. (2020 Feb 19) 0(0):null.

[17] Q&A on coronaviruses (COVID-19), [Internet]. [cited 2020 Mar 9]. Available from:
https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses.

[18] Y. Zhu, Y.-L. Liu, Z.-P. Li, J.-Y. Kuang, X.-M. Li, Y.-Y. Yang, et al., Clinical and CT
imaging features of 2019 novel coronavirus disease (COVID-19), [Internet], J. Infect. (2020 Mar
3) [cited 2020 Mar 9];0(0). Available from: https://www. journalofinfection.com/article/S0163-
4453(20)30104-3/abstract.

[19] Novel Coronavirus Pneumonia Emergency Response Epidemiology Team, [The


epidemiological characteristics of an outbreak of 2019 novel coronavirus diseases (COVID-19)
in China], Zhonghua Liu Xing Bing Xue Za Zhi Zhonghua Liuxingbingxue Zazhi 41 (2) (2020
Feb 17) 145–151.

[20] Characteristics of and important lessons from the coronavirus disease 2019 (COVID19)
outbreak in China: summary of a report of 72 314 cases from the Chinese center for disease
control and prevention | Global Health | JAMA | JAMA Network [Internet]. [cited 2020 Mar 11].
Available from:: https://jamanetwork.com/ journals/jama/fullarticle/2762130.

[21] F.-S. Wang, C. Zhang, What to do next to control the 2019-nCoV epidemic? Lancet 395
(10222) (2020 Feb 8) 391–393.
[22] Clinical characteristics of 138 hospitalized patients with 2019 novel coronavirus–infected
pneumonia in Wuhan, China | Critical Care Medicine | JAMA | JAMA Network [Internet]. [cited
2020 Mar 11]. Available from:: https://jamanetwork. com/journals/jama/fullarticle/2761044.

[23] Z.-M. Chen, J.-F. Fu, Q. Shu, Y.-H. Chen, C.-Z. Hua, F.-B. Li, et al., Diagnosis and
treatment recommendations for pediatric respiratory infection caused by the 2019 novel
coronavirus, [Internet], World J. Pediatr. (2020 Feb 5), https://doi.org/10. 1007/s12519-020-
00345-5 [cited 2020 Mar 11]; Available from:.

[24] CDC, CDC. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) - transmission, [Internet], Centers for
Disease Control and Prevention (2020) [cited 2020 Mar 10]. Available from:
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/transmission.html.

[25] Clinical management of severe acute respiratory infection when novel coronavirus (nCoV)
infection is suspected, [Internet]. [cited 2020 Mar 10]. Available from:
https://www.who.int/publications-detail/clinical-management-of-severe-acuterespiratory-
infection-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected.

[26] Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus


pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study - Lancet, [Internet]. [cited2020
Mar11].Available from: https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/ PIIS0140-
6736(20)30211-7/fulltext.

[27] Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China-Lancet,
[Internet]. [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.thelancet.
com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(20)30183-5/fulltext.

[28] CDC. Coronavirus disease 2019 (COVID-19), [Internet], Centers for Disease Control and
Prevention (2020) [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/specific-groups/high-risk complications.html.

[29] Risk groups, [Internet], Norwegian Institute of Public Health. [cited 2020 Mar 11].
Available from: https://www.fhi.no/en/op/novel-coronavirus-facts-advice/factsand-general-
advice/risk-groups—advice-and-information/.
[30] CDC. Coronavirus disease 2019 (COVID-19), [Internet], Centers for Disease Control and
Prevention (2020) [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.cdc.gov/ coronavirus/2019-
ncov/specific-groups/children-faq.html.

[31] W. Liu, Z.-W. Tao, W. Lei, Y. Ming-Li, L. Kui, Z. Ling, et al., Analysis of factors
associated with disease outcomes in hospitalized patients with 2019 novel coronavirus disease,
Chin. Med. J. (Engl) (2020 Feb 28).

[32] COVID-19: occupational groups that are at high risk, [Internet]. [cited 2020 Mar 11].
Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/covid-19- occupational-groups-
that-are-at-high-risk.

[33] 国家卫生健康委办公厅关于印发新型冠状病毒感染的肺炎防控中常见医用防 护用品


使 用 范 围 指 引 ( 试 行 ) 的 通 知 , [Internet]. [cited 2020 Mar 11]. Available
from:http://www.nhc.gov.cn/xcs/zhengcwj/202001/e71c5de925a64eafbe1ce790debab5c6.shtml.

[34] who-China-joint-mission-on-covid-19—final-report-1100hr-28feb2020-11mar-update.pdf,
[Internet]. [cited 2020 Mar 26]. Available from: https://www.who.int/ docs/default-
source/coronaviruse/who-china-joint-mission-on-covid-19—finalreport-1100hr-28feb2020-
11mar-update.pdf?sfvrsn=1a13fda0_2.

[35] A.J. Kucharski, T.W. Russell, C. Diamond, Y. Liu, CMMID nCoV working group, J.
Edmunds, et al., Early dynamics of transmission and control of COVID-19: a mathematical
modelling study, [Internet], Infectious Diseases (except HIV/AIDS) (2020 Feb) [cited 2020 Mar
26]. Available from: http://medrxiv.org/lookup/doi/ 10.1101/2020.01.31.20019901.

[36] The impact of transmission control measures during the first 50 days of the COVID19
epidemic in China | medRxiv [Internet]. [cited 2020 Mar 26]. Available from::
https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.01.30.20019844v4.

[37] WorldPop :: effect of non-pharmaceutical interventions for containing the COVID19


outbreak, [Internet]. [cited 2020 Mar 26]. Available from: https://www.
worldpop.org/events/COVID_NPI.
[38] N.M. Ferguson, D. Laydon, G. Nedjati-Gilani, N. Imai, K. Ainslie, M. Baguelin, et al.,
Impact of Non-pharmaceutical Interventions (NPIs) to Reduce COVID- 19 Mortality and
Healthcare Demand vol. 20, (2020).

[39] Guidance on social distancing for everyone in the UK, [Internet], GOV.UK. [cited 2020
Mar 22]. Available from: https://www.gov.uk/government/publications/ covid-19-guidance-on-
social-distancing-and-for-vulnerable-people/guidance-onsocial-distancing-for-everyone-in-the-
uk-and-protecting-older-people-andvulnerable-adults.

[40] Tom Inglesby answers your COVID-19 questions, [Internet]. [cited 2020 Mar 29].
Available from: https://html5-player.libsyn.com/embed/episode/id/13526585/
height/90/theme/custom/thumbnail/yes/direction/forward/render-playlist/no/ custom-
color/ea5329/.

[41] Ferguson, et al., Impact of non-pharmaceutical interventions (NPIs), (2020) pdf [Internet].
[cited 2020 Mar 29]. Available from: https://www.imperial.ac.uk/ media/imperial-
college/medicine/sph/ide/gida-fellowships/Imperial-CollegeCOVID19-NPI-modelling-16-03-
2020.pdf.

[42] L. Wang, Y. Shi, T. Xiao, J. Fu, X. Feng, D. Mu, et al., Chinese expert consensus on the
perinatal and neonatal management for the prevention and control of the 2019 novel coronavirus
infection (First edition), Ann. Transl. Med. 8 (3) (2020 Feb) 47.

[43] Home care for patients with COVID-19 presenting with mild symptoms and management of
their contacts, [Internet]. [cited 2020 Mar 30]. Available from: https://www.who.int/publications-
detail/home-care-for-patients-with-suspected-novelcoronavirus-(ncov)-infection-presenting-
with-mild-symptoms-and-management-ofcontacts.

[44] Case management, [Internet]. [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.
who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/ patient-management.

[45] CDC. Coronavirus disease 2019 (COVID-19), [Internet], Centers for Disease Control and
Prevention (2020) [cited 2020 Mar 30]. Available from: https://www.cdc.gov/ coronavirus/2019-
ncov/hcp/clinical-guidance-management-patients.html.
[46] Overview | COVID-19 rapid guideline: critical care in adults | GuidanCce | NICE, [Internet].
NICE; [cited 2020 Mar 30]. Available from: https://www.nice.org.uk/ guidance/ng159.

[47] 3 Starting, reviewing and stopping critical care treatment | COVID-19 rapid guideline:
critical care in adults | Guidance | NICE, [Internet]. NICE; [cited 2020 Mar 30]. Available from:
https://www.nice.org.uk/guidance/ng159/chapter/3- Starting-reviewing-and-stopping-critical-
care-treatment.

[48] World Federation of societies of anaesthesiologists - coronavirus, [Internet]. [cited 2020


Mar 30]. Available from: https://www.wfsahq.org/resources/coronavirus.

[49] Letter regarding the use of continuous positive airway pressure (CPAP) for COVID19
positive patients | The Faculty of Intensive Care Medicine [Internet]. [cited 2020 Mar 30].
Available from:: https://www.ficm.ac.uk/news-events-education/news/ letter-regarding-use-
continuous-positive-airway-pressure-cpap-covid-19.

[50] F1 team helps build new UK breathing aid for Covid-19 patients, [Internet], in: ISS (Ed.),
Guardian (2020 Mar 30) [cited 2020 Mar 30]; Available from: https://www.
theguardian.com/world/2020/mar/30/f1-team-helps-build-new-uk-breathing-aidfor-covid-19-
patients.

[51] Breathing machine developed in under 100 hours to help Covid-19 patients, [Internet].
[cited 2020 Mar 30]. Available from: https://www.expressandstar.com/ news/uk-
news/2020/03/30/breathing-machine-developed-in-under-100-hours-tohelp-covid-19-patients/.

[52] L. Haichao, M. Jing, Z. Hong, C. Yuan, W. Xi, H. Zhangwei, et al., Thoughts and practice
on the treatment of severe and critical new coronavirus pneumonia, Chin. J. Tuberc. Respir. Dis.
43 (2020 Mar 18) 00, E038–E038.

[53] NHS england and NHS improvement, Guidance for the role and use of non-invasive
respiratory support in adult patients with COVID19 (confirmed or suspected), [Online].
Available from https://www.england.nhs.uk/coronavirus/wp-content/
uploads/sites/52/2020/03/specialty-guide-NIV-respiratory-support-andcoronavirus-v3.pdf ,
Accessed date: 13 April 2020.
[54] A. Malhotra, Low-tidal-volume ventilation in the acute respiratory distress syndrome, N.
Engl. J. Med. 357 (11) (2007 Sep 13) 1113–1120.

[55] 01-Kings-Critical-Care-COVID19-Evidence-Summary-9th-March-2020.pdf, [Internet].


[cited 2020 Mar 29]. Available from: https://scts.org/wp-content/ uploads/2020/03/01-Kings-
Critical-Care-COVID19-Evidence-Summary-9th-March2020.pdf.

[56] L. Bouadma, F.-X. Lescure, J.-C. Lucet, Y. Yazdanpanah, J.-F. Timsit, Severe SARSCoV-2
infections: practical considerations and management strategy for intensivists, Intensive Care
Med. 46 (4) (2020 Apr 1) 579–582.

[57] Effect of reduced exposure to vasopressors on 90-day mortality in older critically ill patients
with vasodilatory hypotension: a randomized clinical trial | Critical Care Medicine | JAMA |
JAMA Network [Internet]. [cited 2020 Mar 30]. Available from::
https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/2761427.

[58] Clinical management of severe acute respiratory infection when COVID-19 is suspected,
[Internet]. [cited 2020 Mar 30]. Available from: https://www.who.int/ publications-
detail/clinical-management-of-severe-acute-respiratory-infectionwhen-novel-coronavirus-(ncov)-
infection-is-suspected.

[59] CDC. Coronavirus disease 2019 (COVID-19), [Internet], Centers for Disease Control and
Prevention (2020) [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.cdc.gov/ coronavirus/2019-
ncov/hcp/clinical-guidance-management-patients.html.

[60] S. Xia, M. Liu, C. Wang, W. Xu, Q. Lan, S. Feng, et al., Inhibition of SARS-CoV-2
(previously 2019-nCoV) infection by a highly potent pan-coronavirus fusion inhibitor targeting
its spike protein that harbors a high capacity to mediate membrane fusion, Cell Res. 30 (4) (2020
Apr) 343–355.

[61] CDC. Coronavirus disease 2019 (COVID-19), [Internet], Centers for Disease Control and
Prevention (2020) [cited 2020 Apr 2]. Available from: https://www.cdc.gov/ coronavirus/2019-
ncov/hcp/therapeutic-options.html.

[62] Adaptive COVID-19 Treatment Trial - Full Text View - ClinicalTrials.gov, [Internet]. [cited
2020 Mar 11]. Available from: https://clinicaltrials.gov/ct2/show/ NCT04280705.
[63] M. Wang, R. Cao, L. Zhang, X. Yang, J. Liu, M. Xu, et al., Remdesivir and chloroquine
effectively inhibit the recently emerged novel coronavirus (2019-nCoV) in vitro, Cell Res. 30 (3)
(2020 Mar) 269–271.

[64] COVID-19: combining antiviral and anti-inflammatory treatments - the Lancet Infectious
Diseases, [Internet]. [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.
thelancet.com/journals/laninf/article/PIIS1473-3099(20)30132-8/fulltext.

[65] World's First Double-Lung Transplant for COVID-19 Infection Succeeds in China - Global
Times, [Internet]. [cited 2020 Mar 9]. Available from: https://www.
globaltimes.cn/content/1181228.shtml.

[66] Features, evaluation and treatment coronavirus (COVID-19) - StatPearls - NCBI Bookshelf,
[Internet]. [cited 2020 Mar 11]. Available from: https://www.ncbi.nlm.
nih.gov/books/NBK554776/.

[67] X. Marchand-Senécal, R. Kozak, S. Mubareka, N. Salt, J.B. Gubbay, A. Eshaghi, et al.,


Diagnosis and management of first case of COVID-19 in Canada: lessons applied from SARS,
Clin. Infect. Dis. Off. Publ. Infect. Dis. Soc. Am. (2020 Mar 9).

[68] Novel Coronavirus (2019-nCoV) situation reports, [Internet]. [cited 2020 Mar 10].
Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus2019/situation-
reports.

[69] Coronavirus cases: statistics and charts - Worldometer, [Internet]. [cited 2020
Mar10].Availablefrom:https://www.worldometers.info/coronavirus/coronaviruscases/#daily-
cases.

[70] J.R. Lechien, C.M. Chiesa-Estomba, De Siati, et al., Olfactory and gustatory dysfunctions as
a clinical presentation of mild-to-moderate forms of the coronavirus disease (COVID-19): a
multicenter European study, Eur Arch Otorhinolaryngol (2020), https://doi.org/10.1007/s00405-
020-05965-1.

[71] Loss of smell and taste a key symptom for COVID-19 cases [Internet]. [cited 2020 Apr 12].
Available from: https://www.kcl.ac.uk/news/loss-of-smell-and-taste-akey-symptom-for-covid-
19-cases.
[72] Rapid risk assessment: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic: increased
transmission in the EU/EEA and the UK – eighth update [Internet]. European Centre for Disease
Prevention and Control. 2020 [cited 13 April 2020]. Available from:
https://www.ecdc.europa.eu/en/publications-data/rapid-risk-assessmentcoronavirus-disease-
2019-covid-19-pandemic-eighth-update.

Anda mungkin juga menyukai