Anda di halaman 1dari 16

INTOKSIKASI

ORGANOSFOSFAT
Definisi

Zat kimia sintesis yang


terkandung pada pestisida
untuk membunuh hama (
serangga, jamur atau gulma)
dan pembasmi serangga
Organofosfat

Jenis insektisida yang


paling toksik dan
sering menyebabkan
keracunan

• Oral
Pajanan bisa terjadi • Inhalasi
melalui : • Kulit
• Mukosa
Kasus bunuh diri dengan pestisida organofosfat masih
merupakan masalah utama di negara negara
berkembang terutama Asia. Dalam 500.000 kasus
bunuh diri, sekitar 60 % nya menggunakan racun
pestisida.

Kematian yang disebabkan intoksikasi organofosfat


yang “disengaja” lebih tinggi dibandingkan
intoksikasi organosfosfat yang “ tidak disengaja “.
World Health
Organization (WHO)

satu juta kasus keracunan berat dan dua juta


kasus bunuh diri menggunakan organofosfat
terjadi di seluruh dunia, dan 200.000
diantaranya meninggal, terbanyak di negara
sedang berkembang.
Patofisiologi

Pajanan
Organofosfat Menginhibisi enzim
(oral,inhalasi,kulit, kolinesterase
mukosa )

Merangsang Terjadi
reseptor peningkatan
muscarinic, aktivitas Asetil
nicotinic dan SSP kolin
Efek Muskarinik terhadap
sistem parasimpatis
• Bronchospasm
• Bronchorrhoea
• Miosis
• Lachrymation
• Urination
• Diarrhoea
• Hypotension
• Bradycardia
• Vomiting
• Salivation
Efek nicotinic terhadap sistem saraf simpatis

Tachycardia Mydriasis

Hypertension Sweating
Efek nicotinic dan
muscarinic terhadap sistem saraf pusat

Confusion

Respiratory
failure Agitation

Coma
Efek nicotinic terhadap sistem neuromuscular

Muscle weakness

Paralysis

Fasciculations
Diagnosis

Gejala klinis :
umumnya
pasien datang
dengan Adanya
Curiga • pupil pinpoint
Intoksikasi tercium bau
organofosfat • Berkeringat pestisida pada
banyak pasien
• Penurunan
kesadaran
• Sesak nafas
Tingkat keparahan intoksikasi organofosfat
MILD MODERATE SEVERE

Walks and talks Cannot walk Unconscious, no


Headache, dizzy Soft voice papillary reflex. Muscle
Nausea, Vomiting Muscle twitching twitching, flaccid paralysis.
Abdominal pain (fasciculations) Increased bronchial
Sweating, salivation Anxiety, restlessness secretions. Dyspnoea
Rhinorrhoea Small pupils (miosis) crackles / wheeze. Possible
serum acetylcholinesterase serum acetylcholinesterase convulsions
enzyme (AChE) enzyme (AChE) Respiratory failure
Results: 1.6-4.0 u/l Results: 0.8-2.0 u/l serum acetylcholinesterase
enzyme (AChE)
Results: < 0.8 u/l
Prinsip Penatalaksanaan
Resusitasi dan pemberian oksigen

Jalan nafas paten,pernafasan dan sirkulasi adequat

Pemberian antagonis muscarinic : atropin

Pemberian acetylcholineesterase reacitivator

Benzodiazepin : diberikan pada pasien keracunan


organofosfat yang mengalami agitasi dan delirium
Gastrointestinal decontamination

Kumbah lambung sering dilakukan sebagai


terapi inisial paada saat pertama kali sampai
di rumah sakit, bahkan sebelum pasien di
stabilisasi dan pemberian antidotum

Kumbah lambung hanya dilakukan apabila


pasien telah distabilisasi , telah mendapat
terapi oksigen, dan telah mendapat atropin
Penatalaksanaan Intoksikasi Organophosfat

• Cek jalan napas, pernapas, dan sirkulasi.


• Tempatkan pasien pada posisi lateral kiri,
sebaiknya dengan kepala lebih rendah dari kaki
untuk mengurangi risiko aspirasi.
• Berikan oksigen
• Pasang akses intravena dan berikan 1 – 3 mg
atropin sebagai bolus, tergantung pada tingkat
keparahan. Catat denyut nadi, tekanan darah,
ukuran pupil.
• Pertahankan tekanan darah sistol di atas 80 mm
Hg dan urin output di atas 0·5 mL/kg/jam
• Berikan pralidoxime klorida 2 g (atau obidoxime
250 mg) intravena dalam 20-30menit diikuti
dengan infus pralidoxime 0·5-1 g/jam (atau
obidoxime30 mg/jam)
• 5 menit setelah memberikan atropin, check denyut
nadi, tekanan darah, ukuran pupil, keringat, dan
suara napas. Jika tidak ada perbaikan, berikan
atropin dosis dua kali dosis sebelumnya
• Terus pantau setiap 5 menit, berikan dosis ganda
atropin jika respon masih tidak ada.
• Berikan atropin sampai denyut nadi 80 kali per
menit, tekanan darah sistolik lebih dari 80 mm Hg.

Anda mungkin juga menyukai