Anda di halaman 1dari 12

Ujian Tengah Semeter

Dosen : Yusnaini Siagian, M.Kep


Nama : R. Alya Rama Dinta / 111711026
Mata Kuliah : Keperawatan Bencana

1. Jelaskan tentang macam-macam bencana yang Anda ketahui !


Jawaban: Macam-macam bencana yang saya ketahui ada 3 yaitu
bencana alam, bencana non- alam, dan manusia
a. Bencan alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian perisriwa yang disebabkan
oleh alam anatara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan
tanah longsor serta abrasi.
b. Bencana non alam adalah bencan yang diakibatkan
oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam
yang antara lain berupa gagal teknologi, epidemi,
wabah penyakit, kebakaran kecelakaan, dan kejadian
luar biasa.
c. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatakan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antar kelompok atau antar komunitas masyarakat,
teror dan sabotase.
2. Jelaskan tentang siklus bencana !
Jawaban: siklus bencana ada 3 yaitu pra bencana, bencana,
dan pasca bencana.
a. Pra bencana Merupakan masa sebelum terjadi
bencana. Kegiatannya adalah pencegahan, mitigasi,
dan kesiapsiagaan
b. Bencana Merupakan waktu atau saat bencana terjadi.
Kegiatannya berupa tanggap darurat.
c. Pasca bencana Merupakan tahapan setelah terjadi
bencana. Kegiatannya pemuliahan, rehabilitasi dan
rekonstruksi.
3. Jelaskan tentang siklus penanggulangan bencana !
Jawab:

a. Pra bencana
1) Pencegahan (prevension);
Upaya untuk menghilangkan atau mengurangi
kemungkinan timbulnya suatu ancaman. Misalnya
pembuatan bendungan untuk menghindari
terjadinya banjir, biopori, penanaman tanaman
keras di lereng bukit untuk menghindari banjir dsb.
Namun perlu disadari bahwa pencegahan tidak
bisa 100% efektif terhadap sebagian besar
bencana.
2) Mitigasi (mitigation)
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi
dampak buruk dari suatu ancaman. Misalnya :
penataan kembali lahan desa agar terjadinya
banjir tidak menimbulkan kerugian besar.
3) Kesiap-siagaan (preparedness)
Persiapan rencana untuk bertindak ketika
terjadi(atau kemungkinan akan terjadi) bencana.
Perencanaan terdiri dari perkiraan terhadap
kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan darurat
danidentifikasi atas sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan ini
dapat mengurangi dampak buruk dari suatu
ancaman.
b. Saat bencana
Tanggap Darurat (Emergency Response), saat terjadi
bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk
meringankan penderitaan sementara, seperti
kegiatan search and rescue (SAR), bantuan darurat dan
pengungsian. Aktivitas berupa :
1) Instruksi pengungsian
2) Pencarian dan penyelamatan korban
3) Menjamin keamaan dilokasi bencana
4) Pengkajian terhadap kerugian akibat bencana
5) Pembagian dan penggunaan alat perlengkapan
pada kondisi darurat
6) Pengiriman dan penyerahan barang material
7) Menyediakan tempat pengungsian
Pelayanan medis:
1) 48 jam pertama sejak bencana terjadi disebut fase
penyelamatan dan peertolongan atau pelayanan
medis darurat.
2) Pada fase ini dilakukan penyelamatan dan
pertolongan serta tindakan medis darurat terhadap
orang-orang yang terluka akibat bencana. Kira-kira
satu minggu sejak terjadinya bencana disebut
dengan “ fase akut”
3) Dilakukan juga perawatan terhadap orang-orang
yang terluka pada saat mengungsi atau
dievakuasi. Serta dilakukan tindakan-tindakan
terhadap munculnya permasalahan kesehatan
selama dalam pengungsian.
c. Pasca bencana
1) Pemulihan (recovery);adalah suatu proses yang
dilalui agar kebutuhan pokok terpenuhi. Proses
recovery terdiri dari:
2) Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara
langsung yang sifatnya sementara atau berjangka
pendek.
3) Rekonstruksi : perbaikan yang sifatnya permanen

4. Apa saja dampak bencana yang bisa terjadi pada bidang kesehatan ?

Pengungsian
kesakitan↑
kematian ↑
kurang gizi
SAB & lingkungan(-)
Yankes lumpuh

Bencana

Rusaknya sarana dan prasarana kesehatan

Korban masal
Luka-luka
Kecacatan Gedung (RS, Pusk,Pustu) rusak
kematian Alkes, transport, alkom rusk/hilang
Stock obat rusak/hilang

Pada saat bencana jumlah korban banyak, ada yang mengalami luka-
luka, kecacatan bahkan kematian. Korban bencana yang selamat
sementara tinggal di pengungsian. Karena bencana pelayanan
kesehatan lumpuh, angka kesakitan dan kematian meningkat, balita
dengan gizi kurang bertambah. Bencana mengakibatkan rusaknya
sarana dan prasarana kesehatan, gedung, rumah sakit dan
puskesmas rusak, alat kesehatan dan stok obat rusak atau hilang.
5. Kasus 1: Wabah penyakit demam berdarah menyerang sebuah kota
yang sangat padat penduduknya. Kota ini dibangun di daerah rawa-
rawa dan memiliki wilayah yang kumuh. Persediaan air bersih menjadi
masalah bagi warga di kota tersebut.
Kasus 2: Angin ribut yang sangat besar menyerang sebuah kota
besar yang cukup modern. Selama 15 menit angin disertai hujan
melanda kota itu. Banyak pohon dan tiang yang tumbang, begitu juga
dengan beberapa atap bangunan terbang terbawa angin. Warga
banyak yang berada di rumah ataupun di kantor.
Di antara dua keadaan itu, manakah yang lebih besar risiko
bencananya. Coba kaitkan dengan materi analisis risiko bencana
yang sudah pelajari. Jelaskan !
Jawaban: Kasus resiko yang paling besar adalah kasus 1 dikarnakan
a. dalam segi ancaman resiko kasus satu akan berdampak
buruk karena tempat yang padat penduduk dan didirikan
didaerah rawa-rawa dan kumuh yang akan tertular lewat
gigitan nyamuk sehingga banyak jatuh korban.
Sementara pada kasus 2 bencana yang terjadi berupa
angin ribut yang menumbangkan pohon dan tiang
sementara warga berada dirumah dan kantor bukan
dijalanan jadi lebih aman.
b. Dari segi kerentanan pun kasus 1 sangat rentan
dikarenakan sumber air yang kurang bersih, kurangnya
pengetahuan masyarakat perumahan dikarnakan masih
mendirikan rumah di daerah rawa.
c. Dari segi kemampuan kasus 1 tidak mampu mengelola
lingkungan skitar karena perumahan didaerah yang
kumuh.
d. Dari segi resiko pun kasus 1 akan banyak mendapat
penyakit berhungan dengan kulit dan tinnginya
peningkatan pnyakit DBD.
e. Dari segi analisa masyarakat kasus 1 memiliki tingkat
kerendahan dalam mencegah bencana.
6. Anda dihadapkan pada satu situasi kejadian bencana alam gunung
meletus seperti yang terjadi di daerah Sumatera Utara saat Gunung
Sinabung meletus. Identifikasikan, apa yang bisa dilakukan oleh
perawat sehubungan dengan peran perawat sesuai siklus bencana ?
Jawaban: Peran perawat pada pra-bencana:

a. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga


kesehatan dalam penanggulanganancaman bencana
untuk setiap fasenya.

b. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintah,


organisasi lingkungan, palang merahnasional, maupun
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dansimulasi persiapan menghadapi
ancaman bencana kepada masyarakat.

c. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk


meningkatkan kesiapan masyarakatdalam menghadapi
bencana yang meliputi hal-hal berikut:
1) Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat
tersebut)
2) Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga
seperti menolong anggota keluarga yang lain.
3) Pembekalan informasi tentang bagaimana
menyimpan dan membawa persediaan makanan
dan penggunaan air yang aman.
4) Perawat juga dapat memberikan beberapa alamat
dan nomor telepon darurat seperti
dinaskebakaran, rumah sakit, dan ambulans.
5) Memberikan informasi tempat-tempat alternatif
penampungan atau posko-posko bencana.
6) Memberikan informasi tentang perlengkapan yang
dapat dibawa seperti pakaian seperlunya,radio
portable, senter beserta baterainya dan lainnya.7)
7) Bersama tim dokter, menyiapkan kebutuhan
rumah sakit lapangan dan tim ambulans
8) Berdiskusi bersama tim dokter tentang penyakit
yang timbul akibat bencana sehingga
dapatmempersiapkan obat-obatan/alat kesehatan
yang sesuai.
Peran Perawat dalam bencana:
a. Bertindak cepat
b. Melakukan pertolongan pertama
c. Menentukan status korban berdasarkan triase
d. Merujuk pasien segera yang memerlukan fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap.
e. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan
pasti, dengan maksudmemberikan harapan yang besar
pada para korban selamat.
f. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan.
g. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination
and create leadership).
h. Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang terkait
dapat mendiskusikan dan merancang master plan of
revitalizing , biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.
 Peran perawat pada pasca bencan
Perawat berkerja sama dengan tenaga kesehatan lain 
dalam memberikan bantuan kesehatan kepada korban
seperti pemeriksaan fisik, wound care secara menyeluruh
dan merata pada daerah terjadi bencana.
Saat terjadi stres psikologis yang terjadi dapat terus b
erkembang hingga terjadi post-traumatic stress
disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan tiga
kriteria utama yaitutrauma pasti dapat dikenali, individu
mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback,mimpi,
ataupun peristiwa-peristiwa yang memacunya dan individu
akan menunjukkan gangguanfisik, perawat dapat berperan
sebagai konseling. Tidak hanya itu perawat bersama
masyarakatdan profesi lain yang terkait bekerja sama
dengan unsur lintas sektor menangani masalahkesehatan
masyarakat pasca-gawat darurat serta mempercepat fase
pemulihan menuju keadaansehat dan aman. Selain itu
Perawat dapat melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan
yangdifasilitasi dan berkolaborasi dengan instansi ataupun
LSM yang bergerak dalam bidang itu.Sehinnga diharapkan
masyarakat di sekitar daerah bencana akan mampu
membangunkehidupannya kedepan lewat kemampuan yang
dimilikinya

7. Kasus : Satu minggu setelah gempa bumi di Yogyakarta, seorang


korban yang selamat mengatakan masih merasa takut bila
merasakan getaran. Misalnya saat naik kendaraan melewati jalan
yang berlubang, dia langsung waspada, merasa seolah-olah ada di
situasi gempa yang baru saja dilaluinya.
Berdasarkan kasus diatas, coba Anda analisis respon apa yang
sebenarnya sedang dialami oleh korban gempa tersebut dan apa
yang bisa kita lukan sebagai tenaga kesehatan untuk membantu
korban tersebut.
Jawaban: Menurut saya respon yang dialami korban adalah
respon honeymoon karena terjadi setelah satu
minggu bencana dan korban masih merasa takut
terhadap getaran dan menganggap bahwa akan
terjadi bencana lagi yang sering isebut ituasi
katastropik dan mengakibatkan korban akan strong
sanse akan bahaya yang dia pikirkan. Hal yang dapat
perawat lakukan adalah Lakukan persiapan sebelum
emergency, Lakukan Assessment, Upayakan
kolaboratif dengan tim kesehatan lain, Integrasikan
dalam primary health care, Berikan akses pelayanan,
Siapkan pelatihan dan pengawasan(jika
tidak terjaga akan menimbulkan masalah baru),
rumuskan perspektif jangka panjang penanganan,
tetapkan indikator pantauan (monitoring indicator )

8. Kasus: Sebuah desa di kaki Gunung Merapi pernah mengalami


bencana pada saat gunung itu meletus. Banyak korban jiwa yang
tewas, hewan ternak banyak yang mati, rumah banyak yang rusak.
Jelaskan rencana upaya manajemen penanggulangan bencana
Gunung Merapi dari mulai pra bencana – bencana – pasca
bencana.
Jawaban:
Penanggulangan Pra Bencana
Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam
menghadapi letusan gunung merapi antara lain :
a. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung merapi dan
ancaman- ancamannya;
b. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah
aman;
c. Membuat sistem peringatan dini;
d. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan
informasi status gunung merapi;
e. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung
merapi yang diterbitkan oleh instansi berwenang;
f. Membuat perencanaan penanganan bencana;
g. Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap
dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan,
pertolongan pertama) jika diperlukan;
h. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting;
i. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan
gunung merapi (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung merapi
biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung
merapi lewat radio komunikasi.
Penanggulangan Bencana
Penanganan yang harus di lakukan pada saat terjadi gunung
meletus atau becana.
a. Mengetahui lokasi bencana dari informasi yang di dapat, dan harus
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Lengkapi semua informasi. Dan klasifikasi kebenaran berita
2) Bila benar berita di laporkan sesuai ketentuan (alur pelaporan)
3) Berita distribusikan untuk kordinasi dengan unit kerja terkait
(persiapan tim)
4) Puskodalmet di bentuk (aktifkan organisasi kerangka/ organisasi
tugas yang sudah ditetapkan saat preparednees)
5) Sistem Komunikasi memegang peran penting
b. Tugas pengendalian fasilitas dan logistic seperti :
1) Mampu mengetahui dan menyiapkan kebutuhan semua unit
kerja ( fasilitas Puskodal, fasilitas dan logistik di lapangan)
2) Menyiapkan dan berkoordinasi dgn sektor lain dalam penyiapan
kebutuhan korban (RS lapangan, shektering pengungsi,
jamban, air bersih, transportasi tim dan korban)
3) Mempu mengelola semua bantuan logistik dari hasil koordinasi
atau bantuan
4) Lokasi bencana tindakan yang harus di lakukan
a) Lakukan seleksi korban
b) Untuk memberikan prioritas pelayanan
c) Gunakan Label / Tag
d) Penyelamatan dan mengefaluasi korban maupun harta
benda
e) Memenuhi kebutuhan dasar
f) Penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana
g) Perlindungan
h) Pengurusan pengungsi

Yang sebaiknya dilakukan oleh setiap orang jika terjadi letusan gunung
api antara lain :
a. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah,
aliran sungai kering dan daerah aliran lahar;
b. Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan;
c. Masuk ruang lindung darurat;
d. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan;
e. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan
panjang, celana panjang, topi dan lainnya;
f. Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata
seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah
masuknya debu ke dalam mata;
g. Jangan memakai lensa kontak;
h. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung;
i. Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah
dengan kedua belah tangan.
Penanggulangan Pasca Bencana
Penyelenggaraan penanggulanagan bencana pada tahap pasca
bencana yaitu:
a. Rehabilitasi
1) Perbaikan lingkungan daerah bencana.
2) Perbaikan prasarana dan sarana umum.
3) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
4) Pemulihan social psikologis.
5) Pelayanan kesehatan
6) Rekonsiliasi dan resolusi konflik
7) Pemulihan social ekonomi budaya
8) Pemulihan keamanan dan ketertiban
9) Pemulihan fungsi pemerintahan, dan
10)Pemulihan fungsi pelayanan public.
b. Rekonstruksi
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana
2) Pembangunan kembali sarana social masyarakat
3) Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyrakat
4) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan
peralatan yang lebih baik
5) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan dunia usaha dan masyarakat.
6) Peningkatan kondisi social, ekonomi, dan budaya
7) Peningkatan fungsi pelayanan public, dan
8) Peningkatam pelayanan utama dalam masyarakat.

R. Alya Rama Dinta

Anda mungkin juga menyukai