PENDAHULUAN
1
gunung di Garut adalah: Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur
(2.249 m), keduanya terletak di perbatasan dengan Kabupaten Bandung, serta
Gunung Cikuray (2.821 m) di selatan kota Garut.
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini yaitu mahasiswa dapat
mengevaluasi atau menilaia daya dukung lingkungan berbasis neraca lahan di
Kabupaten Garut dengan tujuan agar dapat dijadikan rujukan stakeholder terkait
dalam peninjauan penggunaan lahan dan dapat menjadi pertimbangan dalam
menentukan prioritas penggunaan lahan di masa mendatang.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait
kegiatan penatagunaan tanah di Kabupaten garut untuk penggunaan 5 tahun ke
depan.
2
II. TINJUAN PUSTAKA
Tata Guna Lahan Perkotaan adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukan pembagian dalam ruang dari peran kota: kawasan, tempat tinggal,
kawasan tempat bekerja, dan kawasan rekreasi. Suatu kota umumnya selalu
mempunyai rumah-rumah yang mengelompok atau merupakan pemukiman
terpusat. Suatu kota yang tidak terencana berkembang dipengaruhi oleh keadaan
fisik dan sosial. (Perda Majalengka, 2011).
3
Keberadaan neraca ini seharusnya mampu menjadi elemen penting dalam
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Penyusunan RDTR selama ini
masih belum mengakomodasi secara khusus data dan informasi yang ada dalam
neraca penatagunaan tanah. Hal ini disebabkan belum tersedianya neraca
penatagunaan tanah pada setiap wilayah kabupaten/ kota atau belum dipahami
sepenuhnya keberadaan neraca penatagunaan tanah oleh penyusun RDTR. Tidak
adanya NPGT dalam RDTR menyebabkan informasi yang terkandung dalam
regulasi tersebut menjadi tidak optimal. Hal ini berakibat pada pemanfaatan ruang
dan pengendalian pemanfaatan ruang yang kurang tepat atau bahkan mekanisme
pengendalian tidak dapat dijalankan. ( Muryono, 2018).
NPGT meliputi neraca perubahan penggunaan tanah, neraca kesesuaian
penggunaan tanah terhadap RTRW dan prioritas ketersediaan tanah. Penyusunan
NPGT merupakan amanat Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah khususnya Pasal 23 ayat (3) dan Undang Undang 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang Pasal 33 ayat (2). Tujuan disusunnya NPGT adalah
untuk memperoleh informasi ketersediaan, dan kebutuhan mengenai penguasaan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan sebagaimana
tertuang dalam RTRW. Manfaat NPGT adalah sebagai bahan masukan bagi
perencanaan kegiatan dan pengendalian pembangunan secara makro,
penyusunan/revisi RTRW, kebijakan dan pelaksanaan penyesuaian penggunaan
dan pemanfaatan tanah dengan RTRW, kebijakan dan penyusunan program
penataan pertanahan, serta kebijakan pertanahan dalam menyelesaikan
permasalahan pertanahan dan koordinasi lintas sektoral (BPN 2018).
Dalam penyusunan NPGT, dilakukan Analisa Penatagunaan Tanah yang
terdiri atas 3 (tiga) analisa, yaitu Analisa Perubahan Penggunaan Tanah, Analisa
Kesesuaian Penggunaan Tanah Terhadap RTRW, dan Analisa Ketersediaan
Tanah. Melalui Analisa Perubahan Penggunaan Tanah, dapat diketahui luas dan
lokasi perubahan penggunaan tanah dalam kurun waktu tertentu. Langkahlangkah
analisanya dilakukan dengan mengoverlaykan Peta penggunaan Tanah baru dan
peta Penggunaan Tanah lama sehingga diperoleh Peta Perubahan Penggunaan
Tanah. Dari hasil ini dilakukan inventarisasi luas, jenis, dan letak perubahan
4
penggunaan tanah pada kurun waktu tertentu. Hasilnya dituangkan dalam tabel
Perubahan Penggunaan Tanah, Rekapitulasi Perubahan Penggunaan Tanah, dan
Perkembangan Penggunaan Tanah. Dari peta perubahan penggunaan tanah
selanjutnya dioverlaykan dengan peta RTRW sehingga diperoleh Peta Perubahan
Penggunaan Tanah pada Fungsi Kawasan menurut RTRW. ( Muryono, 2018).
5
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Materi yang dikaji selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini meliputi
berbagai hal yang berkaitan dengan Pemetaan dan penata gunaan lahan.
6
D. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan akan dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu tahap
persiapan, pengumpulan data, dan tahap analisa data. Adapun tahapan-tahapan
tersebuut diantaranya:
1. Tahap persiapan
a. Pencarian Lokasi
Lokasi kegiatan Penyusunan Neraca Penatagunaan Tanah Kabupaten/Kota
ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi. Pemilihan lokasi diprioritaskan untuk
kabupaten/kota yang belum disusun neraca penatagunaan tanahnya. Jika
telah disusun, dapat dilakukan revisi neraca penatagunaan tanah dengan
ketentuan 3 tahun untuk wilayah kota dan 5 tahun untuk wilayah
kabupaten. Namun apabila dalam suatu wilayah kabupaten/kota terdapat
kegiatan-kegiatan yang bersifat masif/terdapat pemekaran wilayah,
perubahan rencana tata ruang wilayah, Penyusunan Neraca Penatagunaan
Tanah dimungkinkan dapat disusun/direvisi sebelum kurun waktu
tersebut.
2. Penyiapan Data
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan data dan informasi antara lain :
Data dan informasi yang disiapkan dalam Penyusunan Neraca Penatagunaan Tanah
adalah :
a. Peta Penggunaan Tanah, dapat diperoleh dari Bidang Survey, Pengukuran
dan Pemetaan pada Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi dan/atau Seksi
Survey, Pengukuran dan Pemetaan pada Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Apabila data dimaksud belum
tersedia, dilakukan kegiatan pengumpulan data di lapang dengan bantuan
citra satelit.
1. Peta Administrasi
2. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari Pemerintah
Daerah
7
3. RTRW yang dapat digunakan adalah RTRW
Kabupaten/Kota yang berlaku (telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah).
4. Apabila RT/RW sedang direvisi, dapat digunakan
RT/RW revisi yang masih menunggu persetujuan
subtansi.
3. Pengolahan dan analisa tata guna lahan
Analisa perubahan penggunaan tanah dilakukan untuk melihat trend
perubahan penggunaan tanah dalam jangka waktu tertentu. Perubahan data
penggunaan tanah dilakukan dengan cara membandingkan peta penggunaan tanah
lama (G) dengan peta penggunaan tanah terbaru (Q). Untuk mendapatkan informasi
perubahan penggunaan tanah, informasi (klasifikasi) penggunaan tanah yang lama
dan baru (existing) harus sama dan jika perlu, dilakukan rasionalisasi
(menyamakan nomenklatur (kelas) penggunaan tanah sesuai standarisasi basis
data penatagunaan tanah.
a. Melakukan overlay (tumpang-tindih) Peta Penggunaan Tanah Lama
(G) dan Peta Penggunaan Tanah Baru (Q) sehingga dihasilkan
Perubahan Penggunaan Tanah (GQ)
b. Menginventarisasi luas, jenis, dan letak perubahan penggunaan tanah
pada kurun waktu tertentu
8
Tabel 2. Contoh Rincian Perubahan Penggunaan Tanah Tahun
9
IV. JADWAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Minggu Ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
4 Penulisan Laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Hamilton, L.S. dan P.N.King, 1997. Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika
(Tropical Forested Watersheds). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Habibah, H,R,W,N. Suharno. Slamet, M. 2019. Aspek Tata Guna Tanah Dalam
Pertimbangan Teknis Pertanahan Untuk Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan. Jurnal Tunas Agraria Vol. 2 No. 1. Hal 70-94.
Santoso, Urip, 2005. Hukum Agraria & HakHak Atas Tanah. Prenada. Jakarta
11
Terzaghi, K., Peck, R. B. 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Wahid, M. 2008, Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah. Republika.
Jakarta.
12
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..……iii
PRAKATA…………………………………………………………………..…...iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………...………v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..……vi
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
II. TINJUAN PUSTAKA ................................................................................ 3
A. Sistem Informasi Geografis.......................................................................... 3
B. Tata Guna Lahan Wilayah Kota ................................................................... 3
C. Neraca Penatagunaan Lahan ....................................................................... 3
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN ........................................... 6
A. Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan................................................. 6
B. Materi Praktik Kerja Lapangan .................................................................... 6
C. Metode Praktik Kerja Lapangan .................................................................. 6
D. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ........................................................... 7
IV. JADWAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN .......................................... 10
13
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perubahan Penggunaan Tanah .......................................................................... 8
Tabel 2. Rincian Perubahan Penggunaan Tanah ............................................................. 9
Tabel 3. Perubahan Penggunaan Tanah Reklas .............................................................. 9
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .................................................... 10
14
vi