PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
VALLENTLIY
NIM: 1722057
Vallentliy
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam
dan mineral. Pada situs www.sourcewatch.org , Indonesia menempati urutan
kelima sebagai Negara produsen batubara dunia terbesar. Dari hasil tersebut
membuktikan Indonesia merupakan salah satu Negara penting dalam bidang
pertambangan. Produk pertambangan terutama batu bara memberikan kontribusi
berupa ekspor dan PDB.
www.cnbcindonesia.com
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan Pertumbuhan Laba Return
1 Adaro Energy Tbk ADRO -27.8% -35%
2 Atlas Resources Tbk ARII -324% -8%
3 Baramulti Suksessarana Tbk BSSR -19.9% 11%
4 Bumi Resources Tbk BUMI -30.5% -62%
5 Bayan Resources Tbk BYAN 33.1% 88%
6 Darma Henwa Tbk DEWA -66.9% 0%
7 Delta Dunia Makmur Tbk DOID 16.9% -27%
8 Dian Swastatika Sentosa Tbk DSSA 16% -3%
9 Golden Energy Mines Tbk GEMS -10.3% -7%
10 Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 18360% 41%
11 Harum Energy Tbk HRUM -41.7% -32%
12 Indika Energy Tbk INDY 14% -48%
13 Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG -14% -2%
14 Resource Alam Indonesia Tbk KKGI -82.8% 9%
15 Mitrabara Adiperdana Tbk MBAP -16% -2%
16 Samindo Resources Tbk MYOH 92.8% 49%
17 Bukit Asam Tbk PTBA -12.6% 75%
18 Petrosea Tbk PTRO 138% 8%
19 Golden Eagle Energy Tbk SMMT 111% 20%
20 SMR Utama Tbk SMRU -328% 20%
21 Toba Bara Sejahtera Tbk TOBA 22.4% -22%
Sumber : Laporan keuangan (data diolah)
A. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal bahan
pengetahuan secara khusus mengenai prediksi kebangkrutan dan pengaruhnya
terhadap return saham
B. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi
kinerja keuangan perusahaan yang terkait dalam hal pengambilan keputusan
untuk kebijakan perusahaan.
C. Bagi pengguna eksternal
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana pertimbangan dan masukan yang
bermanfaat dalam menganalisa laporan keuangan perusahaan dalam rangka
pengambilan keputusan investasi baik bagi investor, kreditur, dan pemerintah
D. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan bahan acuan
khususnya mengenai analisis prediksi kebangkrutan dan pengaruhnya
terhadap return saham
BAB 2
LANDASAN TEORI
C. Pihak pemerintah
Pada beberapa sektor usaha, pemerintah mempunyai tanggung jawab
untuk mengawasi jalannya usaha tersebut . Juga pemerintah
mempunyai badan-badan usaha (BUMN) yang harus selalu diawasi.
Pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda-tanda
kebangkrutan lebih awal supaya dapat melakukan langkah
pencegahan lebih awal
Darsono,dkk (2005:104) menjelaskan bahwa secara garis besar
penyebab kebangkrutan dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal
dari bagian internal manajemen perusahaan. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari faktor luar yang berhubungan langsung dengan operasi
perusahaan atau faktor perekonomian secara makro.
Faktor internal yang bisa menyebabkan kebangkrutan perusahaan
menurut Darsono,dkk (2005:102) meliputi:
A. Manajemen yang tidak efisien akan mengakibatkan kerugian terus
menerus yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan tidak dapat
membayar kewajibannya. Ketidakefisienan ini diakibatkan oleh
pemborosan dalam biaya, kurangnya keterampilan dan keahlian
manajemen.
B. Ketidakseimbangan dalam modal yang dimiliki dengan jumlah hutang-
piutang yang dimiliki. Hutang yang terlalu besar akan mengakibatkan
biaya bunga yang besar sehingga memperkecil laba bahkan bisa
menyebabkan kerugian karena aktiva yang menganggur terlalu banyak
sehingga tidak menghasilkan pendapatan.
C. Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan bisa
mengakibatkan kebangkrutan. Kecurangan ini akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan yang pada akhirnya membangkrutkan
perusahaan. Kecurangan ini bisa berbentuk manajemen yang korup
ataupun memberikan informasi yang salah pada pemegang saham atau
investor.
Faktor eksternal yang bisa mengakibatkan kebangkrutan berasal dari
faktor yang berhubungan langsung dengan perusahaan meliputi pelanggan,
supplier, pesaing, debitur, kreditur, ataupun dari pemerintah. Sedangkan
faktor eksternal yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan
meliputi kondisi perekonomian secara makro dan faktor persaingan global.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kebangkrutan perusahaan
yaitu:
A. Perubahan dalam keinginan pelanggan yang tidak diantisipasi oleh
perusahaan yang mengakibatkan pelanggan lari sehingga terjadi
penurunan dalam pendapatan. Untuk menjaga hal tersebut perusahaan
harus selalu mengantisipasi kebutuhan pelanggan dengan menciptakan
produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
B. Kesulitan bahan baku karena supplier tidak dapat memasok lagi
kebutuhan bahan baku yang digunakan untuk produksi. Untuk
mengantisipasi hal tersebut perusahaan harus selalu menjalin
hubungan baik dengan supplier dan tidak menggantungkan kebutuhan
bahan baku pada satu pemasok sehingga resiko kekurangan bahan
baku dapat diatasi.
C. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan agar selalu
memperbaiki diri sehingga bisa bersaing dengan perusahaan lain dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan. Semakin ketatnya persaingan
menuntut perusahaan agar selalu memperbaiki produk yang dihasilkan,
memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi pelanggan.
D. Kondisi perekonomian secara global juga harus selalu diantisipasi oleh
perusahaan. Dengan semakin terpadunya perkonomian dengan Negara-
negara lain, perkembangan perekonomian global juga harus
diantisipasi oleh perusahaan.
C. Laba Sebelum Bunga dan Pajak terhadap Total Aktiva (Earning before
Interest and Taxes to Total Assets)
D. Nilai Pasar Saham Biasa dan Preferen terhadap Nilai Buku Total
Hutang (Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities)
Sumber : (Hanafi, 2014: 656)
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur solvabilitas (leverage)
perusahaan. Rasio ini menggambarkan kemampuan finansial jangka
panjang suatu perusahaan dan mengukur kemampuan perusahaan
dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya melalui modalnya
sendiri.
Keterangan
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya.
Retun Saham =
Keterangan
Pt = Harga saham sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan pada hal ini adalah penelitian deskriptif,
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2007) penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai suatu gejala yang ada. Metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan secara kuantitatif ini dilakukan dengan cara menganalisis data –
data laporan keuangan perusahaan kemudian dikelompokkan sehingga dapat
menentukan kategori perusahaan tersebut bangkrut atau tidak. Penelitian ini
menjelaskan mengenai suatu kejadian yang terjadi pada saat sekarang dalam
bentuk angka – angka yang bermakna dengan dukungan studi kepustakaan
sehingga lebih memperkuat analisa peneliti dalam membuat suatu kesimpulan
yang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan .
Kriteria Jumlah
Return Saham
Metode Altman Z-Score
(X) (Y)
Return saham =
Keterangan
Pt = Harga saham sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Keterangan
Y = Return saham
a = konstanta
b = koefisien variabel independen
X = Metode Altman Z - Score
Dengan rumus D – W =
Jika (D – W ) < dtv, maka ho ditolak
Jika (D – W ) > du, maka ho diterima
Jika dt < ( D – W ) < du, maka tidak dapat diambil kesimpulan
3.7.4.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
heteroskedastisitas.
Dengan menggunakan uji Glejser, jika nilai signifikansi
(Sig) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas