Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EKONOMI MIKRO

PERTEMUAN 4

NAMA : SILVIA AYU NURAINI

NPM : 19754027

PROGRAM STUDI : D4 AGRIBISNIS PANGAN

SOAL!

1. Jelaskan tentang teori perilaku konsumen dengan menggunakan pendekatan kardinal


dan ordinal?
Jawaban:
Sebelum kita mempelajari apa yang dimaksud teori Perilaku konsumen baik
secara ordinal maupun cardinal, yang pertama-tama kita bahas yaitu apa yang dimaksud
dari Perilaku konsumen terdahulu. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Pengertian perilaku konsumen menurut Philip Kotler adalah hasil yang dirasakan
oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
harapannya. Sedangkan menurut Etat Swan pengertian dari perilaku konsumen adalah
evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif
bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan
tujuan/pemakaiannya.
Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat
gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal
lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan
pembicaraannya menguntungkan perusahaan.
Seorang konsumen dalam memilih sesuatu mempunyai beberapa factor penting
untuk memilih suatu barang/benda yang akan dipilihnya,beberapa faktornya sebagai
berikut :
 tingkatpendapatan seseorang
 jenis/ukuran yg dibutuhkan
 tingkat kebutuhan
 Efektifitas
Teori pendekatan perilaku konsumen terdapat 2 macan yaitu :
a. Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang
atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang
menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu
barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati. Pendekatan kardinal biasa disebut
sebagai Daya guna marginal.
Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk
menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :
 Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatannya.
 Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin
menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
 Pendapatan konsumen tetap.
 Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap.

Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :


 Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
 Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
 Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan
setiap satu satuan.
 Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai
dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau
membayar dengan harga murah.

b. Pendekatan Konsumen Oridinal


Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang. Tidak
perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang
konsumen adalah :
 Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking
kebutuhan yang dimilikinya
 Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
 Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya
semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak
pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu
barang dapat diukur dari satu kepuasan.

2. Bagaimanakah pengaruh perubahan harga dan pendapatan terhadap perilaku


konsumen? Lengkapi dengan kurva!
Jawaban :
Perilaku konsumen dalam kegiatan pembelian sering dipengarugi oleh beberapa faktor
ekonomi dari segi mikro ekonomi, misalnya perubahan harga, perubahan pendapatan
dan substitusi. Oleh karena, ketika faktor-faktor tersebut berubah maka relatif pola
perilaku konsumen dalam proses kegiatan konsumsi juga mengalami perubahan.
Ada tiga perubahan penting yang mempengaruhi, (berpengaruh terhadap ekuilibrium
pada suatu kurva indiferensi), yaitu:
 Ada kemungkinan keadaan konsumen menjadi lebih baik atau lebih buruk
karena pendapatanya berubah tetapi harga-harga tetap konstan. Kebutuhan-kebutuhan
konsumen bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pendapatanya semakin besar
atau kecil untuk dibelanjakan. Akibat-akibat perubahan semacam ini dinamakan efek-
efek pendapatan.
 Ada kemungkinan harga-harga berubah tetapi pendapatan konsumen dalam
bentuk uang juga berubah sedemikian rupa dalam waktu yang bersamaan sehingga
akibatnya ia tidak menjadi lebih baik dan juga tidak menjadi lebih buruk. Namun
sementara itu, ia akan merasa lebih baik membeli baranag-barang yang harganya relatif
murah lebih banyak lagi. Ia akan mengganti barang-barang yang harganya relatif mahal
dengan barang-barang yang harganya relatif lebih murah. Akibat perubahan semacam
ini disebut efek-efek substitusi.
 Kemungkinan harga dari suatu barang bisa naik atau turun, sedangkan
pendapatan konstan, sehingga konsumen bisa menjadi lebih buruk atau bisa menjadi
lebih baik. Dalam situasi seperti ini, konsumen tidak hanya harus mengatur kembali
pembelianya berdasarkan efek substitusi. Pendapatan riel-nya, penghasilanya dalam
bentuk barang-barang yang dibelinya, juga harus berubah.

a. Efek perubahan harga


Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. Harga merupakan factor yang paling menarik dari suatu perubahan yang
di hadapi oleh konsumen. Di sini, harga-harga barang yang kita bicarakan relatif berubah
tetapi tidak ada variasi kompensasi pendapatan. Oleh karena itu, pendapatan nyata
konsumen bisa naik atau turun. Pendapatanya dalam bentuk uang memberikan
kepuasan yang lebih besar atau lebih kecil daripada sebelumnya karena harga-harga
telah berubah.
Perubahan harga satu barang (dengan pendapatan yang tidak berubah )
menyebabkan garis anggran berputar kira – kira satu perpotongan. Apabila harga
makanan jatuh pakain jatuh maka garis anggaran berputar ke luar. Namun jika harga
naikmaka garis itu berputar ke dalam.
Terlihat pada kurva, sebagai berikut:

 Price Consumtion Curve (PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh
konsumen yang memberikan kepuasan(utilitas) maksimum kepada konsumen pada
berbagai tingkat harga.
 Kurva permintaan konsumen individual diturunkan dari titik-titik pada kurva PCC,
menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.

b. Efek perubahan pendapatan


Untuk efek perubahan pendapatan maka jika pendapatan tidak mengalami
perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendaptan riil menjadi semakin sedikit.
Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-
barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan
konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang
mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan
riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang
dibelinya.,
Keluaraga-keluarga makin harus membelanjakan pendapatan mereka terutama
pada kebutuhan hidup: makanan dan perumahan. Karena pendapatan meningkat,
pengeluaran atas banyak barang makanan naik. Orang makan lebih banyak dan lebih
baik. Akan tetapi, ada batasan terhadap uang ekstra yang akan dibelanjakan orang pada
makanan ketika pendapatan mereka naik. Akibatnya, proposi total pengeluaran yang
diberikan untuk makanan menurun saat pendapatan meningkat.
Pengeluaran untuk pakaian, rekreasi, dan kendaraan meningkat lebih banyak
dari yang sebanding untuk pendapatan stelah pajak, sampai pendapatan yang tinggi
dicapai. Pengeluaran untuk barang-barang mewah meningkat dalam proporsi yang lebih
besar daripada pendapatan.
Perubahan pendapatan (dengan harga yang tidak berubah mengakibatkan garis
anggaran bergeser parallel dengan garis semula. Jika pendapatan naik garis bergeser
keluar, dan sebaliknya, jika pendapatan turun garis begeser ke dalam.
Terlihat dalam kurva, sebagai berikut:

 Income Consumtion Curve(ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk


memberikan kepuasan(utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat
pendapatan.
 Kurva Engel, menunjukkan hubungan erat antara pendapatan konsumen dengan
jumlah barang yang dikonsumsi.

3. Dudung dalam mengkonsumsi barang X dan Y memiliki fungsi kepuasan total sebagai
berikut :
TU = 17 X + 20 Y - 2 X2 - Y2

Apabila dikeyahui penghasilan Dudung Rp 22.000,- per bulan, harga barang X (Px) = Rp
3.000,- per unit dan harga barang Y (Py) Rp 4.000,- per unit, maka tentukan :

a. Jumlah barang X dan barang Y yang harus Dudung konsumsi agar Dudung
mendapatkan kepuasan yang maksimum.

b. Pada tingkat pembelian seperti tersebut di atas (soal a), berapa besarnya
kepuasan total (TU), kepuasan marginal dari barang X (MUx) dan kepuasan marginal dari
barang Y (MUy) yang Dudung peroleh.
c. Dari fungsi kepuasan total Dudung tersebut di atas, prinsip ekonomi apa yang
nampak saudara lihat ? Jelaskan.

Jawaban:

Fungsi kepuasan total (TU) ditunjukkan oleh persamaannya :

TU = 17 X + 20 Y - 2 X2 - Y2

Harga X (Px) = 3.000

Harga Y (Py) = 4.000

Pendapatan Dudung (I) = 22.000

a. Permasalahan :

X . Px + Y . Py = I

3.000 X + 4.000 Y = 22.000

3 X + 4 Y = 22 ……………………………………… (1)

Kepuasan maksimum diperoleh apabila :

MU X MUY
=
PX PY

∂ TU ∂ TU
MU X = MUY =
∂X ∂Y

= 17 - 4 X = 20 - 2 Y

MU X MUY 17−4X 20−2Y


= = =
PX PY 3. 000 4 . 000

4 (17 - 4 X) = 3 (20 - 2 Y)

68-16 X = 60 - 6 Y

16 X - 6 Y = 8 ………………………………(2)
Persamaan 1 dan persamaan 2 diselesaikan dengan eliminasi :

3 X + 4 Y = 22 persamaan 1 dikali 3

16 X + 6 Y = 8 persamaan 2 dikali 2

Menjadi

9 X + 12 Y = 66

32 X - 12 Y = 16

41 X = 82

X = 82/41  X = 2

Substitusikan dalam persamaan 3 X + 4 Y = 22

Karena X = 2 maka

3 (2) + 4 Y = 22

6 + 4 Y = 22

4 Y = 22-6

4 Y = 16

Y = 16/4  Y = 4

Dudung akan memperoleh kepuasan yang maksimum apabila ia mengkonsumsi barang


X sebanyak 2 unit dan barang Y sebanyak 4 unit.

b. Pada konsumsi barang X sebanyak 2 unit dan Y sebanyak 4 unit, maka

TU = 17 X + 20 Y - 2 x2 - y2

= 17 (2) + 20 (4) - 2 (2)2 - (4)2

= 34 + 80 - 8 - 16

= 90

Kepuasan total yang diperoleh Dudung sebesar 90


∂ TU ∂ TU
MU X = MUY =
∂X ∂Y

= 17 - 4 X = 20 - 2 Y

= 17 - 4 (2) = 20 - 2 (4)

= 17 - 8 = 20 - 8

= 9 = 12

Dudung memperoleh kepuasan marginal dari barang X sebesar 9 dan kepuasan marginal
dari barang Y sebesar 12.

c. Prinsip ekonomi yang nampak bahwa Dudung sebagai konsumen berusaha


memaksimumkan kepuasannya dalam mengkonsumsi barang dengan batasan anggaran yang ia
miliki.

Anda mungkin juga menyukai